Dampak pencemaran udara bisa menyebabkan : asma kambuh, kanker paru-paru, tingkatkan risiko sakit jantung, hambat perkembangan anak, berat badan lahir rendah pada janin,dsb. Show 27 Jun 2019|Nina Hertiwi Putri Ditinjau olehdr. Reni Utari Waspadai dampak pencemaran udara untuk tubuh sebelum semakin parah hingga menyebabkan kematianKualitas udara di kota-kota besar di berbaga negara di dunia termasuk Jakarta beberapa kali terpantau sudah berada di angka yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan, ibu kota tercinta ini sempat dianggap sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia.Hal ini tentu harus diwaspadai, karena dampak pencemaran udara untuk kesehatan sangatlah berbahaya. Tidak hanya gangguan pada paru-paru, gangguan kesehatan seperti penyakit jantung hingga berat badan lahir bayi yang rendah, juga rentan terjadi pada orang-orang yang tinggal di area dengan tingkat polusi yang tinggi.Sumber pencemaran udara sendiri ada beragam. Mulai dari berbagai kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan hingga kebakaran hutan, menyebabkan zat-zat beracun seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida, dan sulfur dioksida terlepas ke udara, menyebabkan efek rumah kaca yang memicu pemanasan global. Dampak pencemaran udara untuk kesehatanSalah satu dampak pencemaran udara yang perlu diwaspadai adalah kambuhnya asma Untuk bisa hidup, makhluk hidup seperti manusia membutuhkan oksigen. Sayangnya, oksigen yang ada di udara saat ini, sudah bercampur dengan zat-zat berbahaya lain yang terlepas dari asap kendaraan maupun pabrik.Mungkin karena sudah terbiasa, kita merasa baik-baik saja menghirup udara kotor itu setiap harinya. Padahal, jika berbagai zat polusi itu masuk ke tubuh, berbagai penyakit bisa muncul dan membahayakan kesehatan kita.Menurut WHO, saat ini 9 dari 10 orang bernafas di udara yang tercemar. Dampak pencemaran udara juga sudah membunuh sekitar 7 juta orang setiap tahunnya. Meski dampaknya mungkin tidak akan langsung terlihat, namun secara jangka panjang, udara kotor yang terus menerus kita hirup bisa menyebabkan kondisi-kondisi di bawah ini:Partikel-pertikel polusi udara dan debu bisa membuat tingkat kekambuhan asma meningkat.Zat-zat berbahaya yang terdapat di udara kotor, juga disebutkan bisa menimbulkan kanker paru-paru.Zat berbahaya seperti karbon hitam dan nitrogen oksida, yang terdapat pada asap kendaraan, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.Polusi udara bisa meningkatkan kejadian infeksi paru-paru, terutama pada anak-anak.Paparan terhadap udara yang berkualitas buruk, bisa menghambat perkembangan paru-paru pada anak. Akibatnya, paru-paru tidak bisa berfungsi dengan optimal saat dewasa.Dampak pencemaran udara ini bisa menyerang orang yang paru-parunya sehat, maupun individu dengan riwayat asma dan penyakit paru lainnya.Paparan polusi udara pada ibu hamil, bisa meningkatkan risiko berat badan lahir rendah, hingga kematian bayi.Dampak pencemaran udara yang paling umum, seperti batuk dan sesak napas bisa terjadi. Namun, kondisi lain seperti penyakit paru obstruktif kronis juga bisa bertambah parah, dengan adanya udara yang kotor.Jika tubuh terpapar udara yang kotor secara terus-menerus dalam jangka panjang, maka angka harapan hidup juga akan semakin pendek.Baca JugaKetahui Macam-Macam Obat Asma Medis yang Ampuh Redakan Gejala Asma8 Cara Pencegahan Virus Corona (COVID-19) Rekomendasi Kemenkes RI dan WHODaftar Pantangan Paru-paru Basah, dari Makanan hingga AktivitasWaspadai dampak pencemaran udara, kenali kualitas udara di area AndaAnda mungkin sudah sering melihat unggahan yang menggambarkan kualitas udara dengan satuan Air Quality Index (AQI). AQI adalah suatu satuan yang menghitung kualitas udara mulai dari angka 0 hingga 500. Semakin tinggi angka AQI, maka kualitas udara semakin buruk.Berikut ini rentang kualitas udara berdasarkan AQI:
Lakukan hal ini untuk hindari dampak pencemaran udaraBerhenti merokok adalah salah satu langkah untuk mengurangi pencemaran udara Menghilangkan pencemaran udara, tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski demikian, beberapa langkah di bawah ini bisa Anda lakukan, untuk menghindari berbagai dampak pencemaran udara.Kebiasaan merokok adalah hal yang paling banyak menimbulkan polusi udara di dalam ruangan. Karena itu, hentikan kebiasaan merokok, jika Anda tidak ingin terkena dampak dari pencemaran udara dan juga efek berbahaya dari komponen rokok itu sendiri.Meski penelitian tentang efektivitas pemasangan air purifier atau penjernih udara di rumah untuk mengurangi efek polusi udara masih minim, tapi alat ini disebutkan bisa berguna untuk orang yang alergi.Alat ini bisa mengurangi jumlah debu dan asap, yang mungkin tidak disadari, telat masuk dengan mudah ke dalam rumah.Polusi udara di luar ruangan paling bayak ditimbulkan oleh asap kendaraan. Sehingga, agar bisa lebih terlindungi dari pencemaran tersebut, Anda disarankan untuk menghindari jalanan yang penuh dengan kendaraan bermotor.Jika Anda tinggal di area yang dekat dengan jalan raya, tutuplah jendela saat jalanan sedang memasuki jam sibuk. Lalu, buka kembali jendela saat jalanan sudah mulai lengang, misalnya saat malam hari.Agar bisa terhindar dari dampak pencemaran udara, Anda juga perlu aktif melakukan usaha untuk menguranginya. Salah satunya, dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Mulailah bepergian menggunakan transportasi umum.Pencemaran udara memang bisa terjadi, baik di luar maupun di dalam ruangan. Namun, kualitas udara di luar ruangan, umumnya lebih buruk jika dibandingkan dengan di dalam ruangan.Hindari berada di luar ruangan saat jam-jam tertentu, ketika kualitas udara sedang buruk, seperti saat jam berangkat dan pulang kantor.Selain lima cara di atas, Anda juga bisa melakukan beberapa cara di bawah ini, untuk mengurangi dampak pencemaran udara di dalam rumah.
Enviromental Defense Fund. https://www.edf.org/health/health-impacts-air-pollution Cara mengatasi pencemaran udara yang bisa Anda lakukan sendiri tidaklah sulit. Langkah-langkah kecil ini, dapat menjadi awal perubahan yang besar dalam mengembalikan udara agar kembali bersih dan segar untuk dihirup. 29 Agu 2022|Nina Hertiwi Putri Terlalu sering mengalami infeksi paru-paru dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk mencegah PPOK, hindari debu dan rokok, serta menjaga pola hidup sehat. 26 Mei 2019|dr. Joni Indah Sari Cara menjaga kesehatan paru-paru yang mudah dapat dilakukan dengan bernapas lebih dalam, melakukan olahraga aerobik, minum air secara teratur, hingga tertawa. Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto Dijawab Oleh dr. Nadieda Ayu |