Sebutkan lima langkah dalam proses mengevaluasi kinerja kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja

Hebbie Ilma Adzim, S.ST Sistem Manajemen K3 - OHSAS 18001:2007 | Juli 01, 2021

Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara teratur sebagai satu kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan.

Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi-informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam pengukuran dan penelitian berkaitan dengan resiko K3, jam lembur tenaga kerja serta penggunaan peralatan/mesin/perlengkapan/bahan/material beserta cara-cara penggunaannya di tempat kerja. Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di tempat kerja.

Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :

  1. Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan Tujuan K3 dan peningkatan berkelanjutan.
  2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
  3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
  4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian operasi K3 atau untuk mengevaluasi perlunya modifikasi pengendalian ataupun pengenalan pilihan pengendalian baru.
  5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara proaktif maupun secara reaktif.
  6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja Perusahaan.
  7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3.

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3 Umum Perusahaan atau Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk anggota-anggota di bawah kewenangan Ahli K3 Umum Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peningkatan kinerja K3 lainnya.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di tempat kerja. Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk mendorong peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :

  1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
  2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja.
  3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
  4. Pemantauan Budaya K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
  5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
  6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3.
  7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di tempat kerja.
  8. Penerapan program-program K3.
  9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
  10. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja.
  11. Penilaian aktivitas kerja yang berkaitan dengan resiko k3 Perusahaan.

Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :

  1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
  2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
  3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
  4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
  5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 seperti alat pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan, gas beracun dan alat-alat lainnya sesuai dengan aktivitas operasi perusahaan yang berkaitan dengan K3.

Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai alat untuk menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.

Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dikalibrasi secara berkala dan disesuaikan pengaturan nilai besaran satuannya sesuai dengan standar nilai besaran satuan yang berlaku baik Internasional maupun secara lokal.

Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi dengan tepat ataupun yang sudah mengalami kerusakan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.

Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dilaksanakan oleh personil ahli terhadap pelaksanaan kalibrasi dan perawatan alat-alat ukur yang digunakan.

Sebutkan lima langkah dalam proses mengevaluasi kinerja kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja
{{title.$t}}

{{summary.$t}}...

Memuat data...

Tidak ada data...

Pentingnya melakukan evaluasi pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu cara dalam mengurangi bahaya yang ada dan juga meminimalisir terjadinya korban jiwa. 

Alat-alat yang digunakan dalam penerapan keselamatan dan kesehatan tersebut juga harus sesuai standar yang telah ditetapkan, dan juga harus diperiksa kembali umur alat yang baik digunakan.

Jika umur alat yang sudah digunakan sudah tidak layak, sebaiknya alat tersebut diperbarui agar dapat menunjang penerapan K3 dengan baik, selain untuk mengurangi adanya bahaya dan adanya korban jiwa, K3 juga dapat menunjang proses pengerjaan proyek bangunan tersebut dengan baik dan cepat.

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam memeriksa, menentukan, dan membuat keputusan terhadap program yang telah dilakukan dan juga sejauh mana program penerapan tersebut sudah tercapai. 

K3 sendiri adalah cara meminimalisir kecelakaan kerja dan juga melindungi hak-hak dasar para pekerja agar dapat bekerja dengan aman. 

Hak dasarnya yaitu hak untuk memperoleh jaminan hari tua, jaminan kematian, pemeliharaan kesehatan, dan juga jaminan kecelakaan kerja. Setiap perusahaan harus memerhatikan aspek-aspek tersebut dengan baik.

Proses mengevaluasi penerapan Kesehatan dan Keselamat Kerja dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu Metodologi yang digunakan adalah data dari perusahaan,observasi langsung ke lapangan, dan juga evaluasi kinerja K3, data-data yang didapat kemudian diolah untuk membandingkan antara keadaan di lapangan dan prosuder yang sudah diterapkan oleh perusahaan. 

Yaitu dengan memerhatikan alat-alat penunjang keselamatan yang baik dengan benar, memberikan informasi tentang bahaya yang akan terjadi disetiap sudut-sudut yang rawan akan terjadinya kecelakan, dan disitu pula diberikan alat-alat untuk mencegah terjadinya penyebaraan jika terjadinya kecelakaan seperti alat pemadam dan P3K. Dan juga diberikan rambu-rambu evakuasi jika terjadinya bencana alam. 

Setiap perusahaan juga harus memeriksa langsung keadaan dilapangan dan juga memberikan arahan-arahan tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan juga perusahan harus lebih perduli dan teliti terhadap karyawan yang memiliki penyakit menular, agar dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit terhadap karyawan lain.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan disetiap perusahaan. Evaluasi pengecekan terhadap alat-alat dan juga pekerja yang ada dilapangan sangat perlu dilakukan secara berkala.

Hasil tersebut yang akan dijadikan evaluasi jika masih adanya kecelakaan kerja ditempat tersebut, apa hal yang perlu diperhatikan dan juga apa hal yang masih kurang diterapkan sehingga terjadi kecelakaan kerja, hingga masalah tersebut dapat diselesaikan, dan juga dapat meminimalisir kecelakaan kerja hingga kedepannya.


Sebutkan lima langkah dalam proses mengevaluasi kinerja kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja

Lihat Karir Selengkapnya


Page 2

Pentingnya melakukan evaluasi pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu cara dalam mengurangi bahaya yang ada dan juga meminimalisir terjadinya korban jiwa. 

Alat-alat yang digunakan dalam penerapan keselamatan dan kesehatan tersebut juga harus sesuai standar yang telah ditetapkan, dan juga harus diperiksa kembali umur alat yang baik digunakan.

Jika umur alat yang sudah digunakan sudah tidak layak, sebaiknya alat tersebut diperbarui agar dapat menunjang penerapan K3 dengan baik, selain untuk mengurangi adanya bahaya dan adanya korban jiwa, K3 juga dapat menunjang proses pengerjaan proyek bangunan tersebut dengan baik dan cepat.

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam memeriksa, menentukan, dan membuat keputusan terhadap program yang telah dilakukan dan juga sejauh mana program penerapan tersebut sudah tercapai. 

K3 sendiri adalah cara meminimalisir kecelakaan kerja dan juga melindungi hak-hak dasar para pekerja agar dapat bekerja dengan aman. 

Hak dasarnya yaitu hak untuk memperoleh jaminan hari tua, jaminan kematian, pemeliharaan kesehatan, dan juga jaminan kecelakaan kerja. Setiap perusahaan harus memerhatikan aspek-aspek tersebut dengan baik.

Proses mengevaluasi penerapan Kesehatan dan Keselamat Kerja dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu Metodologi yang digunakan adalah data dari perusahaan,observasi langsung ke lapangan, dan juga evaluasi kinerja K3, data-data yang didapat kemudian diolah untuk membandingkan antara keadaan di lapangan dan prosuder yang sudah diterapkan oleh perusahaan. 

Yaitu dengan memerhatikan alat-alat penunjang keselamatan yang baik dengan benar, memberikan informasi tentang bahaya yang akan terjadi disetiap sudut-sudut yang rawan akan terjadinya kecelakan, dan disitu pula diberikan alat-alat untuk mencegah terjadinya penyebaraan jika terjadinya kecelakaan seperti alat pemadam dan P3K. Dan juga diberikan rambu-rambu evakuasi jika terjadinya bencana alam. 

Setiap perusahaan juga harus memeriksa langsung keadaan dilapangan dan juga memberikan arahan-arahan tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan juga perusahan harus lebih perduli dan teliti terhadap karyawan yang memiliki penyakit menular, agar dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit terhadap karyawan lain.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan disetiap perusahaan. Evaluasi pengecekan terhadap alat-alat dan juga pekerja yang ada dilapangan sangat perlu dilakukan secara berkala.

Hasil tersebut yang akan dijadikan evaluasi jika masih adanya kecelakaan kerja ditempat tersebut, apa hal yang perlu diperhatikan dan juga apa hal yang masih kurang diterapkan sehingga terjadi kecelakaan kerja, hingga masalah tersebut dapat diselesaikan, dan juga dapat meminimalisir kecelakaan kerja hingga kedepannya.


Sebutkan lima langkah dalam proses mengevaluasi kinerja kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja

Lihat Karir Selengkapnya


Page 3

Pentingnya melakukan evaluasi pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu cara dalam mengurangi bahaya yang ada dan juga meminimalisir terjadinya korban jiwa. 

Alat-alat yang digunakan dalam penerapan keselamatan dan kesehatan tersebut juga harus sesuai standar yang telah ditetapkan, dan juga harus diperiksa kembali umur alat yang baik digunakan.

Jika umur alat yang sudah digunakan sudah tidak layak, sebaiknya alat tersebut diperbarui agar dapat menunjang penerapan K3 dengan baik, selain untuk mengurangi adanya bahaya dan adanya korban jiwa, K3 juga dapat menunjang proses pengerjaan proyek bangunan tersebut dengan baik dan cepat.

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses dalam memeriksa, menentukan, dan membuat keputusan terhadap program yang telah dilakukan dan juga sejauh mana program penerapan tersebut sudah tercapai. 

K3 sendiri adalah cara meminimalisir kecelakaan kerja dan juga melindungi hak-hak dasar para pekerja agar dapat bekerja dengan aman. 

Hak dasarnya yaitu hak untuk memperoleh jaminan hari tua, jaminan kematian, pemeliharaan kesehatan, dan juga jaminan kecelakaan kerja. Setiap perusahaan harus memerhatikan aspek-aspek tersebut dengan baik.

Proses mengevaluasi penerapan Kesehatan dan Keselamat Kerja dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu Metodologi yang digunakan adalah data dari perusahaan,observasi langsung ke lapangan, dan juga evaluasi kinerja K3, data-data yang didapat kemudian diolah untuk membandingkan antara keadaan di lapangan dan prosuder yang sudah diterapkan oleh perusahaan. 

Yaitu dengan memerhatikan alat-alat penunjang keselamatan yang baik dengan benar, memberikan informasi tentang bahaya yang akan terjadi disetiap sudut-sudut yang rawan akan terjadinya kecelakan, dan disitu pula diberikan alat-alat untuk mencegah terjadinya penyebaraan jika terjadinya kecelakaan seperti alat pemadam dan P3K. Dan juga diberikan rambu-rambu evakuasi jika terjadinya bencana alam. 

Setiap perusahaan juga harus memeriksa langsung keadaan dilapangan dan juga memberikan arahan-arahan tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan juga perusahan harus lebih perduli dan teliti terhadap karyawan yang memiliki penyakit menular, agar dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit terhadap karyawan lain.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan disetiap perusahaan. Evaluasi pengecekan terhadap alat-alat dan juga pekerja yang ada dilapangan sangat perlu dilakukan secara berkala.

Hasil tersebut yang akan dijadikan evaluasi jika masih adanya kecelakaan kerja ditempat tersebut, apa hal yang perlu diperhatikan dan juga apa hal yang masih kurang diterapkan sehingga terjadi kecelakaan kerja, hingga masalah tersebut dapat diselesaikan, dan juga dapat meminimalisir kecelakaan kerja hingga kedepannya.


Sebutkan lima langkah dalam proses mengevaluasi kinerja kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja

Lihat Karir Selengkapnya