Sebutkan kelemahan dalam merancang strategi dan taktik dalam permainan sepak bola

Sebutkan kelemahan dalam merancang strategi dan taktik dalam permainan sepak bola

Sebutkan kelemahan dalam merancang strategi dan taktik dalam permainan sepak bola
Lihat Foto

AFP/CRISTINA QUICLER

Para pemain timnas Spanyol merayakan gol Ferran Torres ke gawang Jerman pada laga pamungkas Grup A4 UEFA Nations League 2020-2021 di Estadio Olimpico de Sevilla, Selasa (17/11/2020) atau Rabu dini hari WIB.

KOMPAS.com - Olahraga sepak bola memiliki formasi permainan yang wajib digunakan oleh setiap klub atau tim nasional.

Dalam sepak bola, formasi memiliki tujuan agar permainan sebuah tim lebih teratur dan terarah sehingga dapat meraih kemenangan.

Formasi sepak bola adalah penempatan ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang ditempatinya.

Formasi dalam permainan sepak bola dapat diartikan sebagai cara pelatih menempatkan para pemain dalam strateginya atau lebih mudahnya adalah strategi dari sebuah tim.

Adapun kiper atau penjaga gawang tidak masuk dalam formasi karena posisinya tetap atau tidak tergantikan.

Macam-macam formasi sepak bola beserta kelebihan dan kekurangan

Berikut ini yang termasuk bentuk formasi sepak bola di antaranya:

Baca juga: Golden Goal, Peraturan yang Pernah Hadir di Sepak Bola

Formasi ini salah satu paling umum dikenal oleh banyak orang. Pada formasi 4-4-2, menggunakan empat pemain bertahan, empat pemain tengah, dan dua penyerang.

Empat pemain bertahan diisi oleh dua bek sayap (kiri, kanan) dan dua bek tengah.

Kemudian pada empat pemain tengah biasanya diisi dua gelandang tengah dan dua gelandang kanan dan kiri.

Adapun, dua penyerang biasanya diisi satu striker murni dan satu second striker. Akan tetapi, ada pula yang memasang dua striker maupun dua second striker di depan.

Manchester United di era Sir Alex Ferguson kerap menggunakan formasi 4-4-2 tersebut. Di kompetisi sepak bola Spanyol, LaLiga, Atletico Madrid juga kerap menggunakan formasi tersebut.

Selain itu, formasi 4-4-2 ini juga sering digunakan timnas Indonesia di pertandingan level internasional.

Kelebihan: keseimbangan antara lini belakang dan tengah.

Kekurangan: hanya memiliki dua pemain di lini tengah dapat membuat penguasaan bola menjadi sulit melawan tim yang memainkan tiga orang gelandang tengah.

Baca juga: Macam-macam dan Tugas Penyerang dalam Sepak Bola

Formasi 4-3-3 dalam sepak bola merupakan perkembangan dari formasi 4-2-4 ala Brasil dan 3-4-3 ala Belanda. Formasi ini terbilang sangat ofensif di sepakbola era modern, dengan hadirkan tiga pemain di lini depan.

Dalam formasi 4-3-3, peran dua bek sayap menjadi lebih krusial untuk bergerak ofensif.

Sementara di sektor tengah, dua dari tiga gelandang memiliki tugas lebih dalam membangun serangan. Satu lainnya bertanggung jawab untuk fokus di lini pertahanan.

Barcelona era Pep Guardiola merupakan tim yang paling melekat dengan formasi 4-3-3.

Kelebihan formasi 4-3-3: komposisi ideal di tiap posisi belakang, tengah, dan depan.

Kekurangan: kelelahan, karena formasi ini kerap bermain cepat.

Baca juga: Passing dalam Sepak Bola: Pengertian dan Teknik-tekniknya

Formasi 4-5-1 berarti empat pemain bertahan, lima pemain tengah, dan satu penyerang.

Seorang pelatih yang menggunakan formasi ini akan fokus pada lini tengah mereka untuk menguasai pertandingan sekaligus membuat beragam serangan.

Kelebihan: Banyaknya pemain tengah dibanding barisan lain membuat tim lebih mudah menguasai jalannya pertandingan.

Kekurangan: Mengingat fokus pada pengendalian lini tengah, seringkali ada kecenderungan penyerang tunggal dalam formasi 4-5-1 menjadi terisolasi karena mendapat tekanan ekstra dari para barisan pertahanan lawan.

Baca juga: Tendangan Bebas dalam Sepak Bola: Macam dan Tekniknya

Formasi 3-5-2 adalah salah satu formasi dengan tiga bek. Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, adalah pelatih yang identik dengan formasi ini.

Kendati bermain tiga bek, dua pemain tengah yang berada di sisi lapangan akan ikut turun membantu pertahanan sehingga akan berbentuk lima bek.

Begitu juga ketika menyerang, dua pemain tengah di sisi lapangan akan maju ke depan untuk mengirim umpan dari sisi ke tengah.

Kelebihan: lini tengah yang ramai bisa membuat lawan kerepotan.

Kekurangan: pertahanan di sisi kiri dan kanan terbilang rapuh.

Baca juga: Istilah-istilah dalam Sepak Bola

Formasi ini baru ramai diperbincangkan pada akhir dekade 2000. Strategi ini kali pertama dipakai oleh timnas Maroko pada Piala Dunia 1994. Kemudian booming pada Piala Dunia 2002 dan 2006.

Saat ini, Barcelona di bawah asuhan pelatih Ronald Koeman juga kerap kali menggunakan skema 4-2-3-1.

Pola formasi 4-2-3-1 dalam permainan sepak bola menempatkan pemain penyerang sejumlah satu orang atau disebut juga dengan istilah striker tunggal.

Kelebihan: pemain lini tengah lebih terstruktur, ada dua gelandang bertahan dan tiga gelandang serang.

Kekurangan: kelemahan formasi ini berasal dari tiga gelandang serang yang terkadang lupa bahwa mereka harus bertahan dan mengendur saat bertransisi ke pertahanan.

Baca juga: Teknik Sepak Bola, Cara Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam

Dilansir dari situs Soccer Coaching Pro, formasi ini bisa menjadi tekniik serangan yang paling kuat sehingga lawan susah membalas serangan.

Kunci kesuksesan penerapan formasi ini adalah pada penguasaan bola dan penggunaan teknik serangan. Formasi ini pernah digunakan dalam Piala Dunia 2002, oleh pesepak bola Brazil.

Kelebihan: lini pertahanan lebih sulit ditembus oleh lawan.

Kekurangan: penguasaan bola di lapangan tengah akan sangat minim.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sebutkan kelemahan dalam merancang strategi dan taktik dalam permainan sepak bola

Sebutkan kelemahan dalam merancang strategi dan taktik dalam permainan sepak bola
Lihat Foto

AFP/OLI SCARFF

Aksi Gerard Pique pada pertandingan Liverpool vs Barcelona dalam semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, 7 Mei 2019.


KOMPAS.com - Seperti halnya pola penyerangan, pola pertahanan juga memiliki nilai yang tidak kalah penting dalam suatu pertandingan sepak bola.

Strategi pertahanan dalam permainan sepak bola identik oleh pemain yang berada di posisi belakang.

Ada empat macam yang mengisi posisi bek dalam sepak bola, yakni bek tengah, bek sisi, bek sayap, dan libero. Adapun, pemain belakang dalam permainan sepak bola disebut juga dengan istilah defender.

Pemain belakang mempunyai peran sangat besar untuk mengawal ke mana pun pemain penyerang lawan bergerak, apalagi pada saat bola berada di kawasan yang dijaganya.

Baca juga: Golden Goal, Peraturan yang Pernah Hadir di Sepak Bola

Sama dengan sistem menyerang mempunyai beberapa pola, dalam sistem bertahan juga demikian.

M Muhyi Faruq dalam buku Meningkatkan Kebugaran Tubuh Melalui Permainan & Olahraga Sepak Bola menjelaskan 3 (tiga) jenis sistem pertahanan dalam olahraga si kulit bulat tersebut.

Man to Man Marking

Jenis pertahanan dengan menjaga satu lawan satu kemanapun mereka bergerak supaya tidak mampu menguasai bola dinamakan sistem pertahanan man to man marking. 

Baca juga: Apa Itu Total Football?

Artinya, tiap pemain memiliki tugas untuk mengawasi serta menjaga pemain lawan, agar serangan yang dilakukan bisa dihadang dan melakukan serangan balik.

Pola pertahanan man to man marking ini memiliki keunggulan, yakni pembagian tugas antar pemain menjadi jelas serta pemain bisa lebih berkonsentrasi dengan membaca dan melihat teknik serangan lawan.

Kendati demikian, teknik ini juga memiliki kekurangan yakni alur permainan sepak bola dikendalikan oleh tim lawan serta pertahanan akan rapuh jika pemain lawan unggul dalam man marking.

Zone Marking

Baca juga: Sejarah dan Profil Stadion Camp Nou, Markas Barcelona

Bentuk strategi atau taktik bermain sepak bola yang menerapkan pola pertahanan dengan penjagaan daerah permainan disebut zone marking atau space covering.

Artinya seorang pemain menjaga daerah tertentu di daerah pertahanan sehingga setiap pemain yang masuk ke daerah tertentu itu menjadi tugas pemain yang bersangkutan dinamakan zone marking.

Langkah ini bisa dikombinasikan dengan penjagaan yang dilakukan dengan tukar menukar posisi penjagaan yang merupakan pola pertahanan sepak bola man marking yang fleksibel.

Adapun pola pertahanan zone marking memiliki kelebihan dan kelemahan saat diterapkan oleh sebuah tim dalam pertandingan.

Baca juga: Apa Itu Corner Kick dalam Sepak Bola?

Kelebihan dari sistem pertahanan zone marking adalah posisi pemain yang tidak beranjak dari posisi aslinya ketika mampu merebut bola dari lawan.

Hal itu membuat sebuah tim akan lebih mudah mengawali serangan balik ke wilayah lawan ketika telah menguasai bola.

Akan tetapi, kelemahan dari sistem pertahanan zone marking terletak pada kemungkinan sebaliknya yakni kesulitan membentuk kembali struktur permainan saat lawan melakukan serangan balik.

Formasi yang paling cocok untuk pola bertahan zone marking adalah pola pertahanan sepak bola 4-4-2.

Strategi Campuran Man to Man Marking dan Zone Marking

Baca juga: Mengapa Messi, Ronaldo, hingga Neymar Tidak Punya Bulu Kaki?

Berbagai pola serangan akan digunakan sebanyak mungkin dengan berbagai variasi oleh tim lawan agar mampu membobol pertahanan lawan.

Untuk mengantisipasi serangan-serangan itu maka tim penjaga tidak cukup mengandalkan satu pola pertahanan, apakah itu man to man marking atau zone marking.

Oleh karena itu, penggabungan kedua pola man to man marking dan zone marking ini bisa membantu untuk meredam dan meminimalkan serangan-serangan lawan yang cepat.

Namun, pola pertahanan yang paling kompleks karena setiap pemain menjaga lawannya dengan tiba-tiba berpindah tempat kemudian tugasnya diberikan yang lebih dekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.