Apakah anda yang adalah orang yang termasuk tidak mengerti masalah arus, tegangan dan daya. Padahal secara tidak sengaja kita sering sekali menggunakan ketiga istilah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengerti teori istilah tersebut, di bawah ini saya kutipkan pengertian dari daya, arus dan tegangan, yang saya ambil dari http://id.wikipedia.org Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai: Variasi rumus daya (P) di mana P = daya (watt) W = Usaha (Joule) t = waktu V = Tegangan/beda potensial (Volt) I = Arus (Ampere) R = Tahanan/Hambatan/Beban (Ohm)Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Variasi rumus tegangan (V) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikro Ampere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm. Variasi rumus arus (I) Tahanan/beban/resistansi adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm: Variasi rumus tahanan (R) Analogi. Untuk memudahkan pemahaman pengertian diatas kita dapat menganalogikan arus, tegangan dan daya seperti sebuah tandon air yang digunakan untuk mengisi bak mandi, seperti digambarkan di bawah ini : Dari gambar di atas, dapat diumpamakan bahwa tegangan/beda potensial sama seperti ketinggian titik atas air dalam tandon dengan dasar bak mandi, air diumpakan sebagai arus, bak mandi diumpamakan sebagai tahanan/beban/resistor dan daya diumpamakan tenaga semprotan air yang dihasilkan oleh perpaduan tinggi tandon air dan air itu sendiri. Untuk memudahkan penerapan rumus daya, arus dan tegangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Dari gambaran di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar daya, disebabkan oleh semakin besar tegangan/beda potensial atau arusnya, dan begitu juga sebaliknya. Jadi sebenarnya arus tidak akan mengalir jika tidak ada tegangan/beda potensial dan tegangan/beda potensial tidak berfungsi jika tidak ada arus. Bagaimanakah arus bisa mengalir Gambar arah arus dan arah elektron Supaya lebih mudah memahaminya mari kita bayangkan pistol air mainan anak-anak. Air akan keluar jika ada tekanan pada alat picu pistol, jika tidak ada tekanan pada alat picu pistol, maka air tidak akan keluar. Tekanan pada alat picu pistol itu dapat diasumsikan sebagai tegangan. Jenis-Jenis tegangan
JAWAB Diketahui : Daya (P) = 15 watt; tegangan (V) = 220 V (dikarenakan sumber tegangan listri dari PLN), maka rumus yang berlaku : sehingga, Sumber : http://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/23/pert-i-pengertian-daya-arus-dan-tegangan/
Apa sebenarnya hubungan antara Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Daya (Watt)? Kita tentu pernah mendengar beberapa istilah dalam kelistrikan, dan ada 3 istilah yang paling sering kita dengar yaitu, Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan Daya listrik, dan mungkin kita pernah bertanya-tanya, apa sebenarnya Hubungan antara Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Daya (Watt), lalu bagaimana Hubungan antara ketiga istilah listrik yang kita sering dengar tersebut? Sebenarnya pembahasan mengenai Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Daya (Watt), sudah pernah kita bahas sebelumnya pada artikel yang berjudul: “Menghitung satuan Watt, Ampere dan Volt”, dan pada artikel ini kita akan membahas mengenai Hubungan antara ketiga satuan Listrik tersebut. Istilah dalam bidang Kelistrikan yang paling sering kita dengar adalah Tegangan, Arus dan Daya, lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan Tegangan, Arus dan Daya tersebut?Baca juga: Berbagai Satuan Listrik dan Penjelasannya Tegangan (Voltage) Tegangan Listrik adalah Perbedaan Nilai Potensial antara dua titik (kutub) yang berbeda yang berasal dari suatu sumber listrik, dan menggunakan satuan Volt (V). Tegangan Listrik disebut juga dengan Voltage (V). Arus Listrik (Intensity) Arus Listrik adalah Banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik tertutup dalam satuan waktu, dan menggunakan satuan Coulomb/detik, atau sama dengan Ampere (A).Arus Listrik disebut juga dengan Intensity (I). Daya Listrik (Power) Daya Listrik disebut juga dengan Power (P) Hubungan Antara Tegangan (Volt), Arus (Ampere) dan Daya (Watt)
Hubungan antara Tegangan, Arus dan Daya, adalah: P = V x I
V = P/I I = P/V Hubungan Daya (Watt) dengan Tegangan dan Arus Listrik Besar Daya Listrik (Watt) dipengaruhi oleh Besar-Kecilnya Tegangan (Volt) dan Arus Listrik (Ampere) yang mengalir, dan hubungannya adalah sebagai berikut:
Hubungan Tegangan (Volt) dengan Daya dan Arus Listrik Tegangan Listrik dipengaruhi oleh Besar-kecilnya Daya (Watt) dan Arus Listrik (Ampere) yang mengalir, dan hubungannya adalah sebagai berikut:
Hubungan Arus Listrik (Ampere) dengan Daya dan Tegangan Listrik Arus Listrik (Ampere) dipengaruhi oleh Besar-kecilnya Daya (Watt) dan Tegangan (Volt) yang digunakan, dan hubungannya adalah sebagai berikut:
Contoh perhitungan Daya Listrik (Watt): 1.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Tegangan Listrik sebesar 220 Volt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar beban daya listrik yang digunakan? Jawab:
2.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Tegangan Listrik sebesar 380 Volt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar beban daya listrik yang digunakan? Jawab:
3.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Tegangan Listrik sebesar 220 Volt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 20 Ampere, berapa besar beban daya listrik yang digunakan? Jawab:
Contoh perhitungan Tegangan Listrik (Volt): 1.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar Tegangan listrik yang digunakan? Jawab:
2.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 4400Watt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 10 Ampere, berapa besar Tegangan listrik yang digunakan? Jawab:
3.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Arus listrik yang mengalir adalah sebesar 20 Ampere, berapa besar Tegangan listrik yang digunakan? Jawab:
Contoh perhitungan Arus Listrik (Ampere): 1.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Tegangan listrik yang digunakan adalah sebesar 220 Volt, berapa besar Arus listrik yang Mengalir? Jawab:
2.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 4400Watt, dan Tegangan listrik yang digunakan adalah sebesar 220 Volt, berapa besar Arus listrik yang Mengalir? Jawab:
3.Suatu Rangkaian Listrik menggunakan Alat listrik dengan Daya sebesar 2200Watt, dan Tegangan listrik yang digunakan adalah sebesar 400 Volt, berapa besar Arus listrik yang Mengalir? Jawab:
Kesimpulan: Hubungan antara Tegangan, Daya dan Arus Listrik, adalah sebagai berikut:
Tempat kita berbagi ilmu |