Sebutkan dua cara memfungsikan alquran dan hadis dalam kehidupan sehari-hari

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan.

Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an (bacaan yang sempurna).

Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT. Dengan mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan mempertajamkan mata hati dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an.

Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.

B.       Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :

1.      Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam?

2.      Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an?

3.      Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan?



BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Al-Qur’an dan Hadis

1.      Pengertian Al-Qur’an

            Menurut istilah, Al-Qur’an adalah kalam Alloh SWT. Yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya, sebagaimana Firman Allah.

“Dan sesungguhnya, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)”. (Q.S. asy-Syu’ara’ /26: 192-193)

“Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasu-rasul, (yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Alloh) yang Maha perkasa, Maha Penyayang”. (Q.S. Yasin/36: 2-5)

2.      Pengertian Hadis

            Menurut istilah, hadis didefinisikan sebagai berikut.

a.       Segala ucapan, perbuatan, dan keada’an Nabi Muhammad saw.

b.      Segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad saw., baik berupa ucapan, perbuatan, takrir (ketetapan), maupun deskrifsi sifat-sifat beliau

c.       Segala perkataan, perbuatan, dan takrir Nabi Muhammad saw. Berkait dengan hokum.

Hadis adalah segala ucapan, perbuatan, dan takrir Nabi Muhammad saw. Takrir berarti ketetapan atau sikap diam Nabi Muhammad saw. Terhadap permasalahan yang terjadi dan beliau mengetahuinya.

B.       Fungsi Al-Qur’an dan Hadis

1.    Fungsi Al-Qur’an

            Ada beberapa fungsi Al-Qur’an yang dijelaskan dalam Al-Qur’an

a.       Surah al- Baqarah Ayat 185

“Bulan ramadhon adalah (bulan) yang di dalamnya di turunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)” ….(Q.S. al-Baqarah/2: 185)

b.    Surah Ibrahim Ayat 1

“Alif Lam Ra. (Ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dan kegelapan pada cahaya terang-benderang dengan izin tuhan (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Mahaperkasa, Maha terpuji”. (Q.S. Ibrahim/14: 1)

Secara umum, fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut.

a.         Sebagai petunjuk bagi manusia agar hidupnya berada di jalan Alloh swt;

b.         Merupakan nikmat bagi orang-orang yang beriman;

c.         Sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman karena Alloh swt. Menjanjikan balasan ke imanannya dengan nikmat di surge;

d.        Sebagai peringatan bagi orang-orag kafir karena Alloh swt. Menjanjikan balasan  kekafirannya dengan kesengsaraan di neraka;

e.         Sebagai pendidikan moral yang sempurna karena didalamnya  terdapat kisa-kisah umat terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran dalam memilih jalan ke hidupan.

2.         Fungsi Hadis

Hadis berasal dari Nabi Muhammad saw., sedangkan kehidupan beliau selalu dituntun dengan wahyu Alloh SWT. Di antara fungsi hadis adalah sebagai berikut.

a.    Mengkukuhkan hukum-hukum yang telah di sebutkan dalam Al-Qur’an

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Alloh sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”. (Q.S. Ali Imran/3: 102)

b.    Menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mujmal (global)

Rasulullah bersabda.

“Salatlah kalian, sebagaimana kalian melihatku salat”. (H.R. al-Bukhari dari Malik No. 595)

c.    Membatasi keumuman Al-Qur’an

Allah berfirman Dalam Surah Al-Jumu’ah

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari juma’at, maka segerah kamu mengingat Alloh dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (Q.S. al-Jumu’ah/62:9)

Rasulullah Bersabda.

“Salat juma’at wajib dilaksanakan oleh setiap orang musliim dengan berjemaah, kecuali empat golongan, hamba sahaya, wanita, anak-anak, dan orang sakit”. (H.R. Abu Dawud dari Tariq bin Syihab No. 901)

d.   Menetapkan hukum yang belum terdapat dalam Al-Qur’an

Rasulullah bersabda.

“Makan setiap binatang buas yang bertaring adalah haram (H.R. Ibnu Majah dari Abu Hurairah No. 3224)

C.       Cara-Cara Memfungsikan Al-Qur’an dan Hadis dalam Kehidupan

1.   Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam kehidpan pribadi

Setiap muslim wajib menggunakan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidupnya sehari-hari.

Allah berfirman dalam surat An-Nur.

“Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Alloh dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka, mereka berkata, ‘’Kami mendengar, dan kami taat.’’ Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. An-Nur/24: 51)

Allah berfirman dalam surat Al-Ma’idah.

“Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itulah orang-orang zalim. (Q.S. al-Ma’idah/5: 45)

Rasulullah bersabda.

“Barang siapa taat kepadaku, berarti dia taat kepada Alloh. Barang siapa maksiat kepadaku, berarti dia maksiat kepada Alloh”. (Q.S. al-Bukhari dari Abu Hurairah No. 6604)

2.    Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam kehidupan keluarga.

Rumah tangga muslim adalah rumah tangga yang dibangun diataspetunjuk Alloh swt. Dan Rasul-Nya. Dalam kehidupan berkeluarga, Alloh swt. Dan Rasul-Nya banyak memberikan bimbingan.

Allah SWT berfirman.

“Laki-laki ( suami) itu perlindungan bagi perempuan( istri ), karena Alloh telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dank arena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Alloh) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena aaloh telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika menaatimu, maka janganlah kamu mencarai-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Alloh Mahatinggi, Mahabesar”. (Q.S. an-nisa’/4: 34)

Rasulullah SAW bersabda.

“Dari Abdullah bin Umar r.a., dia berkata, ‘’Aku mendengar Rasulalloh saw. Bersabda, ‘Kamu semua adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam lingkungan rumah tangga suaminya dan harus bertanggung jawab ats kepemimpinannya”.  (H.R. al-Bukhari No. 844)

3.      Menjadikan Al-Qur’an  dan hadis sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat

        Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia selalu memerlukan orang lain dalam berinteraksi. Agar tercipta suatu masyarakat yang baik, Al-Qur’an memberikan berbagai petunjuk.

a.       Kesediaan untuk saling menolong dalam kehidupan

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ma’idah

“… Dan tolong-menolonglah kamudalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Alloh, sungguh, Alloh sangat berat siksaan-Nya”. (Q.S. al-Ma’idah/5: 2)

Nabi Muhammad SAW bersabda.

“Alloh akan selalu menolong seorang hamba, selama hamba itu mau menolong saudaranya”. (H.R. Muslim dari Abu Hurairah No. 4867)

b.      Berbuat baik kepada sesama

Allah SWT berfirman.

“Dan sembahlah Alloh dan janganlah kamu memeprsekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba shaya yang kamu miliki. Sungguh, Alloh tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”. (Q.S. an-Nisa’/4: 36)

Rasulullah bersabda.

“Barang siapa beriman kepada Alloh dan hari akhir, hendaklah berbuat baik kepada tetangganya”. (H.R. Muslim dari Abu Syuraih al-Khuza’iy No. 69)

Allah SWT berfirman.

“Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang berimandan mengerjakan kebajikanserta saling menasihatiuntuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran”. (Q.S. al-‘Asr/103: 1-3)

Nabi Muhammad SAW bersabda.

Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam: apabila engkau bertemu, berilah salam kepadanya; apabila engkau di undang, datanglah; apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; apabila dia bersin lalu memuji alloh,doakamlah dia; apabila sakit, jenguklah dia; apabila mati, ikutilah jenazahnya. (H.R. Muslim dari Abu Hurairah no. 4867)

4.      Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

            Manusia diciptakan Alloh SWT. Dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Tentu saja, manusia memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Untuk itu, manusia harus saling menghargai agar terwujud kehidupan yang rukun sehingga dapat hidup aman dan sejahtera.

Sebagaiman firman Allah SWT.

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-sukuagar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Alloh iyalah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Alloh Maha mengetahui mahateliti”. (Q.S. al-Hujarat/49: 13)

Allah SWT juga berfirman.

“….dan bermusyawaralah pada mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkantekad, maka bertawakallah kepada Alloh. Sungguh, Alloh mencintai orang yang bertawakkal”. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 159)

5.      Menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai hakim dalam menyelesaikan masalah.

            Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu dihadapkan dengan berbagai persoalan. Sebagai seorang mukmin, semua persoalan segera di selesaikan sesuai petunjuk Al-Qur’an dan hadis.

Allah SWT berfirman.

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Alloh dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, aka nada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Alloh dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata”. (Q.S. al-Ahzab/33: 36)

D.      Menerapkan Al-Qur’an dan Hadis sebagai Pedoman Hidup Umat Islam

Iman kepada Al-Qur’an dan hadis (rasul) harus dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.

1.      Dalam akaehidupan Pribadi

Sebagai seorang pelajar muslim, penerapan ajaran Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan, antara lain

a.       Meningkatkan ketekunan dalam mempelajari Al-Qur’an dan hadis

b.      Mempelajari ayat-ayat kauniyah (alam semesta) dalam rangka meningkatkan ke imanan;

c.       Memanfaatkan waktu luang untuk menguasai suatu bidang keterampilan untuk bekal menghadapi masa yang akan datang;

d.      Memiliki semangat keilmuan yang tinggi untuk kepentingan dunia dan akhirat;

e.       Memperbwanyak bergaul dengan teman-teman yang saleh.

2.      Dalam Kehidupan Keluarga

a.    Sebagai seorang ayah, penerapan ajaran Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan, antara lain

1)      Berusaha mengarahkan diri dan seluruh anggota keluarga agar ucapan, perbuatan, dan sikap hidupnya sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis;

2)      Berusaha memperoleh nafkah yang halal dalam mencukupi kebutuhan keluarga;

3)      Memberi contoh prilaku yang sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis;

4)      Menumpuk semangat dan tekunan kepada seluruh anggota keluarga dalam menjalankan syariat islam;

5)      Membiasakan bermusyawarah dalam keluarga untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

b.    Sebagai seorang ibu, penerapan ajaran Al-Qur’qn dan hadis dalam kehidupan, antara lain;

1)      Senantiasa menaati perintah dan sararn-saran suami sebagai pemimpin rumah tangga selama dalam kebenaran;

2)      Memberi dukungan pada suami dalam upaya membentuk keluarga yang islami;

3)      Mendidik anak sesuai Al-Qur’an dan hadis;

4)      Menjaga harta suami dengan membelanjakannya sesuai keperluan dan tida berlebih-lebihan;

5)      Menjaga kehormatan suami, baik ketika suami adha di rumah maupun tidak;

c.    Sebagai seorang anak, penerapan ajaran Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan, antara lain:

1)      menaati ajuran dan bimbingan dari kedua orang tuanya;

2)      menjaga amanah yang diberikan ksdua orang tuanya;

3)      Menjaga nama baik kedua orang tuanya dengan membiasakan berperilaku terpuji;

4)      Mendoakan orang tua agar senantiasa diberi perlindungan oleh Alloh SWT;

5)      Mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh.

3.      Dalam Kehidupajn Bermasyarakat

                                  Sebagai anggota masyarakat, dalam menerapkan ajaran Al-Qur’an dan hadis, antara lain:

a.       Ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat selama tidak melanggar norma-norma agama;

b.      Menjaga diri dari perilaku yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, baik dari ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku;

c.       Menjaga kerukunan dan gemar menolong

d.      Rela berkorban demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmonis;

e.       Gemar bermusyawarah dalam menghadapi permasalahan dalam masyarakat.

4.      Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

                                  Sebagai warga Negara yang baik, dalam menerapkan ajaran Al-Qur’an dan hadis, antara lain

a.       Ikut berperan aktif dalam membangun bangsa dan Negara menuju bangsa yang aman dan sejahtera dalam ridha Alloh swt;

b.      Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ataupun golongan;

c.       Ikut berperan aktif dalam menjaga persatuan dan ke utuhan bangsa dan Negara;

d.      Melaksanakan kewajiban sebagai warga Negara seperti membayar pajak;

e.       Mendukung program-program pemerintahan selam tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadis;

f.       Ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara;

E.       Cara Mencintai Al-Qur’an dan Hadis

1.      Pengertian Mencintai Al-Qur’an dan Hadis

Cinta berarti selalu mengingat dan memikirkan dalam hati, kemudian terwujud dalam tindakan nyata.

Al-Qur’an dan hadis adalah dua sumber utama dalam hukum islam. Setiap orang islam harus mencintai keduanya karena dengqan demikian dia akan selamat, baik didunia maupun di akhirat.

2.      Perintah Mencintai Al-Qur’an dan Hadis

                  Mencinta Al-Qur’an dan hadis adalah suatu kewajiban.

Allah berfirman :

“Katakanlah (Muhammad). ‘’jika kamu mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’’ Alloh Maha pengampun, Maha Penyayang”. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 31)

Rasulullah bersabda :

“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, Kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang keduanya, yaitu Kitab Alloh (Al-Qur’an) dan sunnah Nabi-Nya (hadis)”. (H.R. Malik dari Umar bin Khattab No. 1395)

“Ada tiga hal yang barang siapa mencapainya, dia akan merasakan nikmatnya iman; Alloh dan Rasul-Nya lebih dia cintai melebihi segala-galanya, mencintai orang hanya karena Alloh, dan membenci kekafiran sebagaimana dia kebenciannya dimasukkan ke dalam api neraka. (H.R. al-Bukhari dari Anas bin Malik No. 15)

3.      Bentuk-Bentuk Mencintai Al-Qur’an dan Hadis

Mencintai Al-Qur’an dan hadis dapat di wujudkan dalam beberapa bentuk, antara lain,

a.       Berusaha memiliki kiatab Al-Qur’an dan hadias meskipun menyisihkan uang saku;

b.      Memiliki kemauan untuk dapat membaca Al-Qur’an dan hadis secara benar meskipun harus mengeluarkan biaya;

c.       Memiliki kemauan yang sungguh-sungguh untuk dapat memahami isi Al-Qur’an dan hadis secara benar;

d.      Rajin mendatangi majelis-majelis ilmu yang mempelahari Al-Qur’an dan hadis;

e.       Tidak suka jika ada pihak lain yang merendahkan atau menghina Al-Qur’an dan hadis;

f.       Berusaha menjaga kesucian Al-Qur’an dan hadis tanpa memandang remeh;

g.      Memiliki kepedulian apabila melihat lembar yang bertuliskan Al-Qur’an atau hadis berceceran dengan mengumpulkan dan membakarnya;

4.      Manfaat Mencintai Al-Qur’an dan Hadis

Al-Qur’an dan hadis merupakan dua kitab pokok dalam memahami ajaran islam. Mencintai keduanya tentu banyak membawa manfaat.

a.       Memperoleh nasihat, obat hati, prtunjuk, dan rahmat dari Alloh SWT. Allah berfirman :

”Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran ( Al-Qur’an) daru Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (Q.S. Yunus/10: 57)

b.      Terhindar dari kesesatan dan kecelakaan dunia dan akhirat Alloh SWT. Sebagaimana Firmannya :

”… Jika datang kepadamu petunjuk dari-ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (Q.S. Taha/20: 123)

c.       Memperoleh kecintaan dan ampunan dari Alloh SWT. Sebagaimana Firmannya :

“Katakanlah (Muhammad). “Jika  kamu mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. “ Alloh Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 31)

F.       Perilaku Orang Yang Mencintai Al-Qur’an dan Hadis

        Perilaku mencintai keduanya dapat diwujudkan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1.      Berupanya mewujudkan berdirinya taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di limgkungan masing-masing;

2.      Ikut serta secara aktif dalam upaya melancarkan jalannya TPQ, baik dengan fikiran, tenaga, maupun materu;

3.      Menyediakan waktu husus untuk mempelajari Al-Qur’an dan hadis untuk kemudian diajarkan kepada orang lain;

4.      Mengajak orang-orangyang belum mau belajar Al-Qur’an dan hadis;

5.      Selalu menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai dasar dalam segala tindakan dan cara berfikirnya.

G.      Hadis tentang Iman dan Ibadah

         Hadis merupakan sumber hokum islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Banyak hadis yang menjelaskan ayat-ayat A;-Qur’an. Hadis ini membuktikan bahwa hadis sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan menurut perintah Alloh swt.

1.      Terjemahan Hadis

            Hadis Pertama

“ Iman itu ialah dipercayai dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan”. (H.R. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Talib No. 64)  

Hadis Kedua

 “ Jibril berkata ``Kabarkanlah kepadaku tentang iman?``Rasulullah saw. Bersabda, ‘’Iman itu ialah kamu percaya kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, hari akhir, dan kamu percaya pada takdir yang baik dan yang buruk.’’ (H.R. Muslim dari Umar bin Khattab No. 9)

            Hadis Ketiga

 “Iman itu ada tujuh satu cabang. Yang paling utama ialah ucapan la ilaha illallah, sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan. Adapun malu juga sabagian dari iman. (H.R. Muslim dari Abu Khurairah No. 51)

            Hadis Keempat

“Alloh swt, berfirman, ‘’Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa mempersekutukan aku dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada sekutu itu. Wahai manusia! Beramallah kalian dengan ikhlas karena Alloh. Sesungguhnya Alloh tidak menerima amal seseorang, kecuali yang didasari ke ikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian mengucaokan, ‘Ini demi Alloh dan ini demi kekeluargaan.’ Perbuatan itu hanyalah karna kekeluargaan, tidak sedikitpun karena Alloh. Jangan pula kalian mengucapkan, ‘Ini demi Alloh dan demi pemimpin kalian.’ Tidak sedikitpun karena Alloh.’’ (H.R. al-Bazzar dati ad-Dahaq dalam hadis Muslim Jilid 1 hal 29)

2.      Kandungan Hadis

Ketiga unsur ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Jika ada satu unsur tidak dimiliki sesesorang, berarti ia belum menjadi orang yang beriman keenam keyakinan itu ialah iman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk ucapan ini merupakan puncak keimanan karena pernyataan itu sebagai pengakuan bahwa tidak ada sesembahan, kecuali hanya Alloh swt. Kunci diterminya amal seseorang, salah satunya ialah ke ikhlasan niatnya.

H.      Keterkaitan Kandungan Hadis tentang Iman dan Ibadah dalam Fenomena Kehidupan dan Akibatnya

Keterkaitan antara iman dan ibadah adalah sebagai berikut.

1.      Iman dan ibadah mempunyai kaitan yang sangat erat karena iman menjadi salah satu syarat diterimanya ibadah. Sebaliknya, ibadah yang dilakukan tanpa iman akan sia-sia.

2.      Orang yang mengaku dirinya beriman harus dapat membuktikannya melalui perbuatan yang bernilai ibadah dalam kehidupan sehari-hari

3.      Iman tanpa dibuktikan dengan perbuatan nyata beraraty kedustaan.

4.      Selain iman, amal ibadah harus diniati dengan ikhlas kepada Alloh swt. Ibadah yang dilakukan untuk selain Alloh. Berarti syirik.

5.      Menduakan niat dalam beribadah/beramal karena Alloh dan yang lain tidak akan diterima Alloh swt.

I.         Menerapkan Kandungan Hadis tentang Iman dan Ibadah dalam Fenomena Kehidupan dan Akibatnya

Adapun penerapan dari keempat hadis tersebut dalam kehidupan sehari-hari, antara lain.

1.      Memiliki rasa senang terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Sebagai petunjuk hidupnya;

2.      Gemar mempelajari hadis-hadis dalam rangka memahami ajaran Islam;

3.      Menyakini kebenaran ajaran yang di sampaikan Nabi Muhammad saw. Melalui hadis-hadis beliau;

4.      Melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadis Nabi Mughammad saw. Dalam kehidupan;

5.      Berusaha meningkatkan mutu amal agar Alloh swt. Berkenan menerimanya sebagai bentuk ibadah dan amal saleh;

6.      Meningkatkan keimanan dan tidak menyekutukan Alloh swt. Dengan sesuatu apapun;

7.      Memurnikan niat dalam segala ibadah hanya untuk mendapatkan rida Alloh swt.

J.        Hadis tentang Tolong-menolong

Islam adalah agama yang sempurna. Ajaran tidak hanya memberceritakan hubungan antar manusia dan Alloh, tetapi juga hubungan manusia dengan sesamanya.

1.         Lafal Hadis

Sebelum mempelajari kandungan hadis tentang tolong-menolong, mari kit abaca lafal hadis-hadis berikut ini dengan baik dan benar.

2.      Terjemahan Hadis

            Hadis Pertama

“seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak boleh menganiaanya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa membantu keperluan saudaranya, Alloh akan (membalas) membantu keperluannya. Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kesusahan, Alloh akan membebaskan satu kesusahan dirinya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa menutupi (aib)nya di dunia dan di akhirat. Alloh akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat”. (H.R. al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar No. 2262)

“  barang siapa melapangkan orang mukmin dari satu kesusaham duna, Alloh akan melapakannya  dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Alloh akan menutupi (aib)nya di dunia dan di akhirat. Alloh akn menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya. (H.R. Muslim dari Abu Hurairah No. 4867)

3.      Kandungan Hadis

Bahkan, sesama muslim harus saling membantu. Dalam hadis tersebut ada beberapa janji Alloh SWT

a.         Orang yang mau membantu keperluan saudaranya, ia akan dibantu oleh Alloh swt. Dalam memenuhi kebutuhannya.

b.        Orang yang mau melepas kesusahan seorang muslim, ia akan dilepaskan dari kesusahannya pada hari kiamat.

c.         Orang yang suka menutupi aib seseorang muslim, ia akan ditutupi oleh Alloh swt. Dari aibnya pada hari kiamat.

Jika sikap itu  diterapkan dalam kehidupan, Alloh swt. Akan membalasnya gengan yang lebih baik.

a.       Kesedihan melapangkan kesusahan seorang mukmin akan dibalas oleh Alloh swt. Dalam memenuhi kebutuhannya.

b.      Meringankan beban penderitaan seseorang akan dibalas oleh Alloh swt. Dengan diringankannya penderitaannya di dunia dan di akhirat.

c.       Menjaga/menutupi aib saudaranya agar tidak diketahui banyak orang akan akan dibalas Alloh swt. Dengan ditutupinya aibnya di dunia dan di akhirat.

d.      Kesediaan menolong sesama akan selalu diberikan pertolongan dari Alloh swt.

K.      Hadis tentang Mencinta Anak Yatim

      Kehidupan ini tidak selalu sesuai dengan keinginan manusia. Setiap manusia selalu menginginkan hidup bahagia. Kenyataannya, tidak semua keinginannya dapat terpenuhi. Setiap anak pasti menginginkan hidupnya bahagia dan di damping kedua orang tuanya.

1.        Lafal Hadis

Sebelum mempelajari kandungan hadis tentang mencintai anak yatim, kita harus bisa baca lafal hadis-hadis dengan baik dan benar.

2.        Terjemahan Hadis

 Hadis Pertama

 “aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim disurga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk dari jari tengah serta beliau merenggangkan amtara keduanya. (H.R. al-Bukhari dari Sahl bin Sa’ad No. 4892)

Hadis Kedua

“sebaik-baik rumah orang islam adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang Islam adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat. (H.R. Ibnu Majah dari Abu Hurairah No. 3669)

3.        Kandungan Hadis

Hadis pertama memberikan motivasi kepada kita untuk mau peduli terhadap anak yatim. Orang yang mau peduli terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya, akan memperoleh kedudukannya, akan memperoleh kedudukan yang tinggi, yaitu berada di surga bersama Nabi Muhammad saw. Layaknya telunjuk dan jari tengah.

L.       Keterkaitan Kandungan Hadis tentang Tolong-menolong dan Mencintai Anak Yatim dalam Kehidupan

Hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim memiliki keterkaitan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.

1.      Tolong-menolong dan mencintai anak yatim memiliki nilai ibadah yang berdiminsi sosial.

2.      Tolong-menolong dan mencintai anak yatim merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama yang harus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Tolong-menolong dan mencintai anak yatim merupakan bukti pelaksanaan terhadap ajaran Islam bagi seorang muslim. Seorang muslim mengabaikan kedua urusan tersebut dikategorikan sebagai pendusta agama.

4.      Tolong-menolong dan mencintai anak yatim memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik.

5.      Sikap suka menolong dan memperdulikan nasib anak yatim merupakan dakwah bil-hal sehingga akan menarik simpati dari orang-orang yang masih lemah imannya.

6.      Kedua sikap tersebut merupakan bentuk penanaman akhlak terpuji dan harus diwariskan kepada setiap generasi muslim.



BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Sesungguhnya Al Qur'an di samping sebagai pedoman manusia dalam tugas kekhalifahan dibumi, juga memuat berita-berita besar tentang kehidupan manusia di masa lampau dan kehidupan dunia akan datang yang tidak terjangkau oleh dokumentasi atau ramalan kehidupan apapun selain Al-Qur'an. Di dalamnya juga mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, sosial, budaya, politik, akhlaq, filsafat, hukum yang mengatur hubungan antar manusia seperti perkawinan, waris, perjanjian, pidana, perdata musyawarah, perang dan damai, hubungan masyarakat dan antar bangsa, serta sebagai petunjuk dalam memisahkan antara yang hak dan yang batil.

Mengingat luasnya kandungan Al-Qur'an dan Hadits dalam mengatur seluruh kehidupan manusia maka untuk keselamatan kehidupannya, manusia harus melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadits sejak usia dini sampai ke liang lahat. Dengan berbagai upaya penyadaran dan penyebaran pengetahuan yang terkandung dalam Al- Qur'an dan Hadits kepada masyarakat luas sejak usia dini, diharapkan masyarakat luas semakin memahami, menghayati dan melaksanakan makna dan ajaran Al-Qur'an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.

B.       Saran

Oleh karena itu, melalui makalah ini marilah kita gunakan sebagai awal untuk bekerja keras mengkaji dan memahami Al-Qur'an dan Hadits dengan sebaik-baiknya agar kita semua tergolong insan yang bertaqwa dan sebagai balasannya Allah SWT. akan melimpahkan berkah-Nya khususnya kepada kita semua dan Bangsa Indonesia pada umumnya dari langit dan dari bumi. Amin ya Rabbal 'alamin.

DAFTAR PUSTAKA