Sebutkan daerah-daerah yang berhasil dipersatukan oleh salahuddin pada periode menghadapi syria

VOA

Warga Palestina di Yerusalem, tengah melaksanakan shalat di halaman Masjid Al-Aqsha.

Rep: Syahruddin el-Fikri Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Perang Salib pertama berkecamuk, pasukan tentara Salib yang berasal dari berbagai negeri Eropa berhasil menaklukkan Palestina pada tahun 1099 M. Penaklukan wilayah Palestina oleh tentara Salib ini dimulai dari Kota Yerusalem.

(Baca: Palestina, Dari Kanaan Hingga Tanah Dijanjikan)

Setelah dikepung hampir 1,5 bulan lamanya, pasukan Kristen di bawah Godfrey dari Bouillon, Robert II dari Flanders, Raymond IV dari Tolouse dan Tancred berhasil merebut Yerusalem. Dalam peristiwa penaklukan yang terjadi tanggal 15 Juli 1099 itu, hampir setiap penduduk dibunuh.

Penaklukan pasukan Kristen atas wilayah Palestina terus berlanjut. Pada 12 Agustus 1099, pasukan Salib berhasil mengalahkan Dinasti Fathimiyah dalam pertempuran di Askalon. Askalon menjadi kota terakhir di Palestina yang berhasil dikuasai tentara Kristen. Sejak saat itu, mereka mendirikan sebuah kerajaan Romawi di Palestina.

(Baca Juga: Risalah Nabi Ibrahim di Tanah Palestina)

Kerajaan Romawi menancapkan kekuasaannya di Palestina hingga tahun 1187, sebelum akhirnya mereka berhasil ditaklukkan oleh pasukan perang Islam di bawah pimpinan Shalahuddin al-Ayyubi. Pasukan al-Ayyubi ini mengalahkan tentara Salib dalam pertempuran di Hittin, Palestina Utara, dan berhasil menaklukkan Jerusalem. Kemudian, ia mendirikan Dinasti Ayyubiyah dan menghapus larangan orang Yahudi tinggal di sana. Dia memerintah Palestina dari Kairo.

(Baca Lagi: Ketika Palestina dalam Pelukan Islam)

Pada tahun 1260, Dinasti Mamluk dari Mesir berhasil menggantikan Dinasti Ayyubiyah dan memerintah di Palestina. Mereka mengalahkan bangsa Mongol dalam perang di Mata Air Jalut dekat Nazareth. Dalam peperangan tersebut, tentara Mongol yang dibantu oleh tentara Salib menderita kekalahan. Kemudian, pada tahun 1291, Dinasti Mamluk berhasil menaklukkan kubu pertahanan terakhir tentara Salib di Acre dan Caesarea, Palestina.

Dinasti yang berkuasa di Palestina kembali berganti, ketika pasukan Turki Usmani (Ottoman) berhasil menaklukkan Dinasti Mamluk. Dinasti Ottoman merupakan dinasti yang paling lama berkuasa di Palestina. Dinasti ini memerintah Palestina dari tahun 1516 hingga 1917.

  • sejarah palestina
  • islam di palestina
  • muslim palestina

FRANCONA.COM

Crac des Chevaliers, kastil pengikut setia Perang Salib.

Red: Damanhuri Zuhri

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nashih NashrullahDinasti Ayubiyah adalah salah satu kerajaan yang didirikan oleh Salahudin al-Ayubi, seorang tokoh Kurdi yang berkebangsaan Suriah. Bersama Shirkuh, ia menaklukan Mesir untuk Raja Zengiyyah Nuruddin dari Damaskus pada 1169. Selama berkuasa pada abad ke-12 dan ke-13, dinasti ini memiliki daerah kekuasaan yang cukup luas meliputi Mesir, Suriah, Yaman (kecuali Pegunungan Utara), Diyar Bakr, Makkah, Hijaz, dan Irak utara. Salah satu prestasi terbesar yang pernah ditorehkan dinasti ini adalah memukul mundur dan membuat malu tentara Salib dalam Perang Hattin, yang bertujuan menaklukkan dan mengambil alih Baitul Maqdis dari tangan tentara Salib. Peristiwa itu terjadi pada 1187.Salahudin wafat pada 1193, dan perlahan laju kerajaan semakin melemah. Dinasti ini berakhir, setelah pada 1250 Turanshah, Sultan Ayubiyah terakhir terbunuh oleh budak Mamluk Aibeknya.Selama berkuasa, Dinasti ini memiliki armada dan benteng yang sangat kuat. Dinasti Ayubiyah mendirikan sejumlah benteng kokoh di sejumlah daerah yang pernah menjadi kekuasaannya.

Qal'at, Bertengger di Puncak Kairo 

Salahudin mendirikan benteng ini antara 1176 dan 1183 M, beberapa tahun setelah mengalahkan Dinasti Fatimiyah. Pendiriannya dimaksudkan untuk membendung dan melindungi Mesir dari tentara Salib. Seusai merampungkan benteng, ia membangun dinding yang mengelilingi dua pusat kota ketika itu, yaitu Kairo dan Fustat. Benteng itu hingga kini masih berdiri kokoh dan berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kairo modern.

Jejak Saône di Suriah

Benteng Salahudin selanjutnya berada di Suriah yang lokasinya terletak di 7 km sebelah timur dari Kota Al-Haffah dan 30 km sebelah timur dari Kota Latakia. Lokasi tersebut sebetulnya telah dianggap strategis oleh para penguasa sebelumnya, setidaknya sejak abad ke-10.Situs ini pernah berada di bawah Kaisar Bizantium John I Tzimiskes. Pada awal abad ke-12, kaum Frank memegang kendali situs dan pada 1188 jatuh ke tangan pasukan Saladin setelah pengepungan tiga hari. Pada 2006, UNESCO memasukkannya dalam Situs Warisan Dunia di bawah Pemerintah Suriah. 

Benteng Taba di Perbatasan Laut

Benteng ini berlokasi 10 km dari Kota Al-Aqaba dan 250 meter dari perbatasan Mesir. Kastil ini memiliki peran strategis dan historis yang sangat signifikan karena terletak dekat perbatasan empat negara, yaitu Mesir, Arab Saudi, Jordon, dan Israel, atau Palestina. Selain itu, benteng yang dibangun oleh Salahudin pada 1171 M ini diperuntukkan guna melindungi Mesir dari serangan tentara salib yang datang dari Eropa.

  • mozaik
  • benteng pertahanan salahuddin al ayyubi
  • tentara salib
  • perang hattin

Sebutkan daerah-daerah yang berhasil dipersatukan oleh salahuddin pada periode menghadapi syria

Sebutkan daerah-daerah yang berhasil dipersatukan oleh salahuddin pada periode menghadapi syria
Lihat Foto

Wikimedia Commons/Ro4444

Peta wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah pada 1193 ketika Salahuddin Al Ayyubi wafat.

KOMPAS.com - Dinasti Ayyubiyah adalah dinasti Islam yang didirikan pada abad ke-12 oleh Salahuddin Al-Ayyubi, seorang keturunan kurdi.

Salahuddin mendirikan Dinasti Ayyubiyah di Mesir setelah mengakhiri eksistensi kekuasaan Dinasti Fatimiyah.

Sebelum mendirikan dinasti, Salahuddin merupakan seorang wazir atau pejabat tinggi di pemerintahan Dinasti Fatimiyah.

Dalam perkembangannya, Dinasti Ayyubiyah kemudian menjadi sebuah dinasti besar yang mengalami berbagai kemajuan dan berkuasa selama 75 tahun.

Adapun wilayah kekuasaaan Dinasti Ayyubiyah mencakup Afrika Utara, Persia, Palestina, hingga Syam.

Selain berhasil menguasai berbagai wilayah, para penguasa Ayyubiyah juga sangat memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan.

Baca juga: Dinasti Ayyubiyah: Sejarah, Masa Kejayaan, Raja-raja, dan Keruntuhan

Maka tidak heran, apabila kota-kota besar di wilayah Dinasti Ayyubiyah dibangun sebagai pusat intelektual dengan berbagai lembaga pendidikan.

Di Damaskus, Aleppo, Yerusalem, Kairo, Iskandariyah, hingga Hijaz, dibangun madrasah keilmuan untuk menunjang pendidikan bagi warga setempat.

Berikut daerah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah.

Afrika Utara

Penaklukan wilayah Afrika Utara, terutama di sebelah barat Mesir disebabkan oleh perkara suku lokal, terutama di wilayah Barqa.

Imam Hasan Al bashri dalam ajaran tasawufnya menggambarkan bahwa dunia itu seperti?​

ilmu tasawuf pada masa pemerintahan Bani Umayyah itu?a. telah mengalami perkembangan yang sangat pesat B. telah memulai mengalami perkembangan sedikit … c. telah mengalami pada masa Puncak perkembangan D. belum mengalami perkembangan​

tolong tukiskan sejarah singkat Pramuka di Indonesia?​

mengapa monarchi hereditas menjadi salah satu penyebab runtuhnya daulah Umayyah? jelaskan!​

jelaskan makna matius 6 ayat 6 (christian only)​

ulama besar yang diajak bekerjasama Umar bin Abdul Aziz dalam pengembangan bidang agama ialah....... dan......​

Abdul Aziz Ayah Umar mengirim beliau belajar memperdalam Alquran ke...​

tolong bantuin kak Jan ngarang y 10-14 ya kaks​

tolong bantuin kak Jan ngarang y 7-9 ya kaks​

Sebutkan upaya yang dilakukan Samudera Pasai dalam usaha mengembangkan perdagangan!