Sebutkan contoh penggunaan kompresi tester dalam bengkel Otomotif

Otomotrip.comPenggunaan Compression Tester, Fungsi Compression tester adalah merupakan alat untuk periksa ukuran tekanan kompresi mesin,jadi bukanlah untuk melihat perbandingan kompresi mesin kendaraan baik mesin mobil atau motor.

Pemeriksaan terhadap tekanan kompresi mesin bisa dilakukan pada setiap interval servis mobil.

Cara untuk periksa atau test kebocoran tekanan kompresi tidaklah sulit. Compression tester ini dapat diperoleh dengan mudah pada toko-toko spare part atau toko alat alat teknik dengan harga relatif terjangkau. Adapun harga alat test kompresi mesin mobil seperti terlihat pada gambar dibawah tidak lebih dari Rp. 300.000,00.

Sebutkan contoh penggunaan kompresi tester dalam bengkel Otomotif

Berkaitan dengan tekanan kompresi mesin mobil beberapa hal dibawah ini tentang apa saja yang berhubungan atau berkaitan dengan tekanan kompresi mesin mobil.

Akibat yang ditimbulkan adanya kebocoran tekanan kompresi mesin:

  1. Tenaga mesin berkurang dan putaran mesin mobil terasa tidak halus
  2. Boros bbm karena sebagian campuran udara dan bahan bakar terbuang
  3. Memicu terjadinya knocking atau mesin ngelitik sebagai akibat kurang tenaga
  4. Menyebabkan pelumas bercampur dengan bahan bakar
  5. Memicu kerusakan-kerusakan lainnya pada komponen mesin.

Beberapa hal penyebab tekanan kompresi mesin bocor atau kebocoran tekanan kompresi mesin

  • Lemahnya cincin torak atau ring piston sehingga tekanan kompresi bocor dan masuk ke ruang poros engkol
  • Ring piston macet tidak bisa mengembang sebagai akibat overheating atau oli kering, lihat kerusakan akibat mesin overheating.
  • Klep mesin tidak mampu menutup saluran masuk atau saluran buang dengan sempurna.
  • Packing cylinder head rusak..
Sebutkan contoh penggunaan kompresi tester dalam bengkel Otomotif
Gambar alat test kompresi mesin mobil, contoh penggunaan silakan lihat DISINI.

Cara Mudah periksa tekanan kompresi menggunakan compression tester:

  1. Buka busi yang terdapat pada semua silinder mesin
  2. Matikan sistem kelistrikan pengapian dan pompa Injeksi untuk mesin injeksi bisa dengan melepas relay main atau relay efi atau pun relay fuel pump
  3. Pasang Compression Tester pada lubang busi, kompression tester ini berulir seperti busi pasang secukupnya tidak perlu terlalu kencang.
  4. Start mesin sampai kira-kira poros engkol atau mesin berputar beberapa kali kurang lebih cukup 5 detik atau sampai tekanan kompresi tertinggi tercapai yang ditunjukan oleh gauge kemudian catat angka yang di tunjukan.
  5. Bebaskan atau tekan katup pembebas tekanan pada compression tester, kemudian lepas compression tester dari lubang busi untuk pindah atau periksa tekanan kompresi silinder yang lain.

Standar Kompresi mesin mobil yang perlu kita ketahui adalah berada di kisaran 12 sampai 15 bar tetapi nilai pastinya tergantung dari spesifikasi mesin mobil.

Salah satu hal yang bisa di lakukan jika ditemukan terdapat tekanan kurang dari spesifikasi yang biasanya terjadi karena kemampuan ring piston atau ring seker berkurang, bisa dilakukan dengan memberikan tetesan oli pada lubang busi, tempat silinder yang mengalami kekurangan tekanan kompresi. Tentu saja lepas dulu compression tester nya dari lubang busi.

Setelah di berikan beberapa tetesan oli pada lubang busi, stater mesin agar oli mengisi celah di antara ring piston dan sebagian oli akan keluar. Setelah itu ukur kembali tekanan kompresi dengan compression tester untuk melihat perubahan tekanan kompresi.

Ketika terjadi perbaikan tekanan kompresi artinya kompresi mesin sudah naik setelah di berikan tetesan oli pada lubang busi. Pasang semua busi kembali, pasang relay main yang di lepas pada langkah ke dua diatas tadi dan hidupkan mesin.

Ketika menghidupkan mesin jangan kaget karena knalpot akan mengeluarkan asap putih tebal yang banyak sebagai hasil tetesan oli mesin yang dimasukan di lubang busi tadi terbakar saat mesin hidup. Biarkan mesin hidup untuk beberapa saat sampai tidak terlihat lagi asap putih yang keluar dari knalpot.

Salah satu alat bengkel yang cukup penting keberadaannya di bengkel adalah compression tester. Alat ini begitu penting untuk memastikan kondisi tekanan kompresi yang terjadi didalam masing-masing silnder mesin. Ya, tekanan kompresi memiliki pengaruh besar terhadap kerja mesin selama mesin hidup. Tekanan kompresi yang terlalu rendah bisa menyebabkan mesin menjadi sulit hidup dan aki cepat tekor, sedangkan tekanan kompresi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan mesin menjadi ngelitik dan terdengar kasar akibat knocking. Oleh karena itu, saat melakukan perawatan dan perbaikan mesin mobil seperti tune up atau yang berhubungan dengan tenaga mesin, kita perlu menggunakan compression tester ini. Dengan begitu, maka kita bisa memastikan mesin dalam kondisi bagus atau tidak sehingga memperkecil peluang terjadinya kesalahan estimasi perbaikan. Lantas apa sih fungsi compression tester ini? Fungsi compression tester adalah untuk memeriksa dan mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi yang dihasilkan oleh sebuah silinder mesin. Pada alat compression tester ini terdapat gauge yang disebut dengan manometer. Didalam manometer terdapat jarum penunjuk tekanan beserta deretan angka yang menjadi skala ukur tekanan kompresi. Umumnya, alat compression tester ini memiliki satuan ukur yang dihitung dalam satuan bar, Psi, kPa atau kg/cm2

Sebutkan contoh penggunaan kompresi tester dalam bengkel Otomotif

Cara menggunakan compression tester

Dibawah berikut merupakan langkah-langkah dan cara menggunakan compression tester untuk mengetahui besarnya nilai tekanan kompresi pada masing-masing silinder mesin. Berikut cara menggunakan compression tester...

1. Nyalakan mesin dan hidupkan hingga suhu normal

Tujuan dari memanaskan mesin ini adalah untuk mengetahui tekanan kompresi mesin secara akurat saat suhu kerja normal. Anda juga bisa melakukan tes kompresi saat mesin dingin, namun nilai yang didapat kerap kali kurang akurat karena suhu yang dingin menyebabkan ring piston belum sepenuhnya mekar dan oli mesin belum sepenuhnya melumasi dinding silinder. Akibatnya kerap ditemukan nilai tekanan kompresi yang lebih rendah dari nilai standar spesifikasi mesin.

2. Matikan mesin

Setelah suhu kerja normal, matikan mesin sebelum memulai melakukan pengukuran tekanan kompresi dengan menggunakan compression tester.

Baca juga :



3. Copot relay pompa bensin

Copot dan lepaskan relay pompa bensin. Tujuan dari melepas relay pompa bensin ini adalah untuk mencegah bahan bakar bertekanan disemprotkan oleh injektor ke ruang bakar saat melakukan pemeriksaan tekanan kompresi.

4. Lepaskan socket kelistrikan yang menuju ke koil

Lepaskan juga socket kelistrikan yang menuju ke koil untuk mencegah terciptanya percikan api listrik dari koil saat melakukan tes kompresi.

5. Lepaskan busi beserta kabel businya

Lepaskan semua busi beserta kabel busi untuk melakukan pemeriksaan dan melakukan tes tekanan kompresi.

6. Pasang alat compression tester (alat pengukur kompresi) pada lubang busi di silinder pertama.

Biasanya, posisi silinder no 1 berada paling dekat dengan timing belt atau timing chain. Pasanglah alat compression tester ini pada lubang busi di silinder pertama. Jangan kencangkan alat compression tester dengan alat lain, cukup gunakan kekuatan tangan untuk mengencangkannya.

7. Tekan penuh pedal gas dan starter mesin selama 5-10 detik

Mintalah bantuan orang lain untuk duduk di dalam kursi pengemudi untuk melakukan starter mesin ini. Saat melakukan tes tekanan kompresi, sebaiknya tekan penuh pedal gas untuk memastikan udara yang dihisap kedalam mesin bisa penuh dan sempurna. Setelah itu, starter mesin selama 5 sampai 10 detik atau minimal putaran mesin bisa lebih dari 250 rpm dan aki mobil dalam kondisi bagus.

8. Baca nilai tekanan kompresi pada alat compression tester.

Ukuran nilai tekanan kompresi yang normal berkisar diantara 9.5-12.5 kg/cm2 (lebih pastinya lihat nilai standard kompresi pada buku service manual kendaraan). Cocokkan nilai hasil tes tekanan kompresi dengan nilai standarad spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrik. Jika nilainya terlalu rendah (dibawah nilai spesifikasi) hal ini menandakan bahwa telah terjadi kebocoran kompresi. Dan jika nilainya terlalu tunggi (diatas nilai spesiifikasi), hal ini menandakan bahwa telah terjadi penumpukan kerak dan deposit dalam ruang bakar, atau cylinder head pernah discrap.

9. Kempeskan alat untuk memulai pengukuran baru.

Kempeskan alat compression tester dengan menekan tombol pelepas tekanan (pressure release button) sebelum kembali memulai pengukuran tekanan kompresi pada silinder selanjutnya. Lanjutkan kembali pemeriksaan tekanan kompresi mulai dari langkah ke 6 sampai ke langkah 8 untuk pengukuran pada silinder no 2, 3,4,dst.

Sebutkan contoh penggunaan kompresi tester dalam bengkel Otomotif