Natrium diklofenak adalah obat antinyeri dan antiperadangan yang biasa digunakan untuk mengatasi radang sendi seperti rematik dan asam urat, hingga nyeri ringan termasuk kram menstruasi serta sakit gigi. Show 11 Dec 2020|Nina Hertiwi Putri Ditinjau olehdr. Reni Utari Natrium diklofenak adalah obat untuk meredakan rasa sakit dan peradanganNatrium diklofenak adalah obat dalam golongan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan jaringan. Obat ini umumnya digunakan untuk mengatasi nyeri sendi seperti rematik, asam urat, hingga sakit gigi.Natrium diklofenak bisa dibeli bebas di apotek dalam berbagai merek, seperti Cataflam, Kaflam, dan Voltaren. Obat ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa dengan dosis yang disesuaikan. Natrium diklofenak dan fungsi lengkapnyaSebagai obat yang masuk ke dalam golongan OAINS, natrium diklofenak bekerja dengan cara mengurangi produksi zat yang memicu terjadinya peradangan dan rasa nyeri di tubuh. Obat ini umumnya digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.Selain itu, natrium diklofenak juga dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada sendi, otot dan tendon. Obat ini biasanya jadi pilihan untuk mengatasi:
Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi natrium diklofenakTidak semua orang disarankan mengonsumsi natrium diklofenak untuk mengatasi nyeri maupun peradangan yang dialami. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini.Kontradiindikasi adalah kondisi-kondisi yang membuat Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini, termasuk:
Anjuran konsumsi dan dosis tepat natrium diklofenakNatrium diklofenak tersedia dalam berbagai sediaan, mulai dari obat minum, obat oles, hingga obat suntik. Namun biasanya, yang bisa digunakan sendiri tanpa pengawasan dokter adalah obat yang diminum dan dioles.Saat menggunakan obat ini, pastikan selalu mengikuti cara pakai yang tertera di kemasan atau sesuai dengan saran dokter. Selain itu, perhatikan bahwa natrium diklofenak biasanya disarankan untuk dikonsumsi setelah makan.Dosis maksimum natrium diklofenak setiap hari, untuk setiap cara pemberian adalah 150 mg, dengan rincian sebagai berikut ini.Untuk mengatasi sakit gigi, nyeri sendi, maupun kondisi ringan hingga sedang lainnya, obat ini bisa dikonsumsi 75-150 mg/hari, dibagi ke dalam 2-3 dosis. Artinya, dosis sekali minum paling banyak adalah 50 mg.Untuk anak usia 1-12 tahun maupun penderita juvenile arthritis, obat ini bisa diberikan secara oral maupun rektal diberikan sebanyak 1-3 mg/kg berat badan. Obat diberikan dalam dosis terbagi sesuai petunjuk dokter.Efek samping natrium diklofenakSelama diminum sesuai aturan dosis, risiko munculnya efek samping natrium diklofenak tidaklah besar. Namun bagi beberapa orang, obat ini bisa memicu beberapa kondisi, berupa:
Baca JugaMetabolisme Obat dan Berbagai Faktor yang MemengaruhinyaBerapa Suhu Penyimpanan Obat Agar Tidak Mudah Rusak?Harus Puasa tapi dalam Pengobatan? Ini Dia Cara Minum Obat yang Benar Saat PuasaUntuk mengetahui lebih banyak tentang natirum diklofenak maupun obat-obatan antinyeri lainnya yang bisa dibeli bebas di apotek, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.antiinflamasi nonsteroid (nsaid)minum obatobat bebas terbatasPusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/monografi/natrium-diklofenak Ketika seseorang diharuskan minum obat, ada jenis, dosis, cara, bentuk, dan banyak lagi variabel yang harus diperhitungkan. Ini penting diketahui karena cara kerja obat berpengaruh terhadap seberapa efektif kinerjanya. Jika dikonsumsi sembarangan, obat dapat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. 16 Agu 2020|Azelia Trifiana Analgetik adalah golongan obat berfungsi sebagai antidemam sekaligus antinyeri. Golongan obat ini bisa digunakan untuk meredakan cedera, sakit gigi, demam, sakit kepala, bahkan nyeri haid. Manfaat arang aktif atau activated charcoal memang sangat beragam. Sering ditemukan dalam produk kecantikan, ternyata manfaat juga baik untuk kesehatan. Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah |