Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

Siapa yang pernah mendaki gunung atau jalan-jalan ke hutan? Kalau pernah, elo pasti udah gak asing sama tumbuhan paku. Tumbuhan paku atau pakis-pakisan ini termasuk dalam kingdom Plantae, yaitu Pteridophyta. Yuk, langsung kita bahas klasifikasi tumbuhan paku pteridophyta, ciri-ciri & contohnya.

Eitss, bukan hanya mereka yang pernah mendaki gunung atau jalan-jalan ke hutan aja kok yang pernah lihat, pokoknya kalau keadaan lingkungan lembap kemungkinan besar elo bakal bertemu dengan tumbuhan ini.

Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku
Tumbuhan paku atau Pteridophyta termasuk dalam kingdom Plantae (Dok.Unsplash)

Pengertian Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku atau biasa disebut dengan tumbuhan paku-pakuan atau pakis-pakisan merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem, namun tidak berbiji. 

Mereka menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya. Menurut Kinho, seorang peneliti dari Balai Penelitian Kehutanan Manado, menyatakan bahwa pteridophyta merupakan suatu divisi tumbuhan yang sudah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus), artinya tubuhnya bisa dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun.

Setelah kenal dengan tumbuhan paku atau pteridophyta ini, apa saja sih yang menjadi ciri-ciri tumbuhan paku? Langsung lanjut ke bawah ya!

Ciri-ciri Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku memiliki susunan yang khas, sehingga mudah dibedakan dengan tumbuhan lainnya. Nah, ini dia ciri-ciri dari tumbuhan paku.

  • Tubuh utama tumbuhan paku adalah sporofit.
  • Sudah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.
  • Memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
  • Berkembang biak dengan spora yang terbentuk pada sporangium, letaknya ada di permukaan ventral atau di ketiak daun.
  • Mengalami metagenesis.
  • Alat reproduksi jantan pada tanaman paku disebut anteridium, sedangkan betina disebut arkegonium.
  • Daun yang masih muda akan menggulung layaknya gagang biola.
  • Penampilan luarnya ada yang berupa pohon, semak, epifit, merambat, mengapung, hidrofit, dan menjalar.

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Menurut Gembong Tjitrosoepomo, dalam buku Morfologi Tumbuhan (2005),  pteridophyta memiliki jenis yang heterogen, baik dari segi habitatnya maupun cara hidupnya. 

Mungkin elo pernah dapet pertanyaan gini “apa yang dimaksud pteridophyta dalam 5 kelas?”. Wah, salah nih pertanyaannya, karena klasifikasi tumbuhan paku cuma punya 4 kelas.

Nah, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi paku sejati (pteropsida), paku purba (psilopsida), paku ekor kuda (sphenopsida), dan paku kawat (lycopsida).

Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku
Contoh tumbuhan paku berdasarkan klasifikasinya (Dok.wikimedia)

Paku Sejati (Pteropsida)

Pteropsida atau tumbuhan paku sejati juga biasa disebut sebagai tumbuhan pakis lho, guys. Disebut sejati, karena tumbuhan paku jenis ini memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Tumbuhan paku memiliki daun muda yang menggulung yang disebut circinate. Biasanya, kalau daun masih muda itu bakal menggulung, lho.

Nah, di antara jenis klasifikasi tumbuhan paku, jenis inilah yang paling banyak spesiesnya. Batang paku sejati tumbuh di atas permukaan tanah secara tegak dan ada juga yang terbenam ke bawah tanah. Penyebaran spora dibantu oleh angin ke berbagai daerah.

Contoh paku sejati: Adiantum cuneatum (suplir) dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).

Paku Purba (Psilopsida)

Sesuai dengan namanya, paku purba merupakan tumbuhan paku yang keberadaannya sudah hampir punah lho, guys. Tumbuhan ini sudah ada sejak zaman purba dan saat ini ditemukan dalam bentuk fosil. 

Bentuk daunnya kecil, bahkan ada yang tidak berdaun. Oh iya, tumbuhan paku purba juga sering disebut sebagai paku telanjang, karena sporangiumnya terbuka. Mereka tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tapi, tetap memiliki pembuluh angkut xilem dan floem ya.

Meskipun jenis paku purba banyak yang ditemukan dalam bentuk fosil seperti Rhynia major, masih ada lho spesies yang masih ada sampai saat ini, yaitu Psilotum.

Contoh tumbuhan paku purba: Psilotum nudum dan Rhynia major.

Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)

Klasifikasi tumbuhan paku jenis ini disebut sebagai paku ekor kuda karena bentuknya yang menyerupai ekor, memanjang. Paku ini bisa berusia tahunan lho, guys.

Batangnya berwarna hijau, beruas, berlubang di tengah, dan bisa bercabang. Lho, kok berlubang di tengah? Yap, lubang di tengah itu berperan dalam proses fotosintesis sebagai pengganti daun.

Contoh tumbuhan ekor kuda: Equisetum arvense.

Paku Kawat (Lycopsida)

Paku kawat atau lycopsida merupakan jenis tumbuhan paku yang termasuk dalam heterospora, yaitu dapat menghasilkan dua macam spora (mikrospora dan makrospora).

 Ciri-ciri klasifikasi tumbuhan paku yang satu ini sesuai dengan namanya, yaitu berdaun kecil dengan susunan spiral dan memiliki batang seperti kawat. Untuk sporangiumnya akan muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus. Biasanya sih paku kawat hidupnya di daratan, guys.

Contoh paku kawat: Lycopodium clavatum.

Demikian penjelasan mengenai tumbuhan paku. Ternyata tumbuhan paku sangat beragam dan keberadaannya cukup dekat dengan lingkungan kita ya, guys. 

Setelah belajar tentang ciri-ciri dan juga klasifikasi tumbuhan paku elo bisa nggak nih jawab pertanyaan ini “jelaskan perbedaan antara paku purba dan paku sejati!”. Kalau elo baca artikelnya dengan baik, elo bisa kok jawab pertanyaannya.

Seru ‘kan belajar tentang  klasifikasi tumbuhan paku pteridophyta, ciri-ciri & contohnya ini? Kira-kira apa sih pendapat elo tentang tumbuhan paku? 

Manakah tumbuhan yang bikin elo kaget bahwa ternyata tumbuhan tersebut termasuk dalam klasifikasi tumbuhan paku? Kalau gue sih Asplenium nidus atau paku sarang kuda, guys. 

Temukan materi pelajaran lainnya di aplikasi Zenius ya, jangan lupa download, lho. Oh iya elo juga bisa klik banner di bawah ini ya untuk belajar lewat penjelasan dari tutor Zenius!

Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku
Klik banner dan langsung belajar!

Semangat belajar, Sobat Zenius!

Belajar biologi bareng Zenius!

Baca Juga Artikel Lainnya

Kingdom Plantae
Kingdom Animalia

Originally published: March 8, 2021
Updated by: Silvia Dwi

Halo Sobat Zenius! Elo pasti sering melihat tumbuhan lumut, kan? Entah itu di bebatuan, hutan, ataupun rumah kosong. Nah, pada kesempatan ini gue mau ngajak elo semua buat ngebahas klasifikasi tumbuhan lumut bryophyta, contoh, hingga ciri-ciri yang bisa elo ketahui.

Dari sebagian besar dari elo pasti udah pernah, nih, melihat tumbuhan yang satu ini. Nah, tumbuhan lumut atau bryophyta ini ternyata masuk ke dalam salah satu anggota kingdom Plantae, lho, Sobat Zenius!

Kebetulan sekali tumbuhan lumut ini juga dibahas di dalam materi Biologi kelas 10, lho! Oleh karena itu, gue akan ngebahasnya secara detail lewat artikel ini.

Yuk, perhatikan dengan saksama, ya!

Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku
Tumbuhan lumut atau Bryophyta merupakan salah satu anggota kingdom Plantae (sumber gambar: unsplash.com/yuralytkin)

Pengertian Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut atau Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu bryum yang berarti lumut.

Mungkin, Sobat Zenius bertanya-tanya, “mengapa lumut tidak memiliki pembuluh angkut xilem dan floem?”

Jawabannya adalah karena lumut merupakan jenis tumbuhan yang nggak punya organ sejati (akar, batang, dan daun). Mereka menggunakan rhizoid atau mirip akar yang digunakan untuk menempel pada tanah maupun media lainnya.

Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan peralihan antara talofita (belum dapat dibedakan antara batang, daun, dan akarnya) dengan kormofita (sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daunnya). 

Menurut John W. Kimball, penulis buku Biology, lumut merupakan tumbuhan kecil yang tingginya sekitar 1-2 cm hingga kurang dari 20 cm. Selain itu, mereka tumbuh di tempat-tempat yang lembab lho. 

Seorang dosen Biologi Universitas Lampung, Ellyzarti, dalam prosidingnya tahun 2009 tentang kekayaan jenis tumbuhan lumut, juga menyatakan bahwa lumut biasanya tumbuh pada suhu yang rendah, yaitu sekitar 10-30 derajat celcius. 

Sedangkan, untuk tingkat kelembapannya, lumut bisa hidup pada kisaran 70-98% dengan pH tanah berkisar 4,9-8,3. Itulah mengapa tumbuhan lumut banyak tumbuh di hutan dan tempat-tempat yang dialiri air seperti sungai atau air terjun.

Ciri-ciri Tumbuhan Lumut

Kini Sobat Zenius sudah memahami, nih, pengertian dari tumbuhan lumut. Rasanya kurang lengkap kalau tidak mengetahui ciri-cirinya juga.

Saat mengetahui ciri-cirinya, elo jadi tahu mana yang tumbuhan lumut mana yang bukan. Tumbuhan lumut memiliki ciri utama yang membedakannya dengan tumbuhan lain yaitu:

  • Umumnya hidup di tempat yang lembap dan teduh, seperti sungai dan hutan. Mereka hidup di permukaan batuan, tanah, batang pohon, kayu lapuk, dll.
  • Mengandung klorofil, sehingga bisa memproduksi atau membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
  • Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tapi, mereka memiliki sesuatu yang mirip akar, disebut rizoid.
  • Tumbuhan penghasil spora, dan berkembangbiak melalui gamet (gametofit).
  • Organ kelamin laki-laki pada lumut disebut dengan anteridium, sedangkan organ betinanya disebut arkegonium.
  • Tidak memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem.
  • Dinding sel lumut tersusun atas selulosa.
  • Mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid).

Persamaan dan Perbedaan Tumbuhan Paku dan Lumut

Nggak sedikit juga yang masih bingung dalam membedakan antara tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku. 

Saat menemukan pertanyaan seperti di atas beberapa dari elo mungkin bingung sebenarnya apa sih persamaan dan perbedaan tumbuhan paku dan lumut. 

Sebenarnya sangat mudah lho membedakan mereka. Ini dia persamaan dan perbedaan di antara keduanya.

Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

Sedangkan, untuk persamaan antara tumbuhan lumut dan tumbuhan paku antara lain:

  • Keduanya sama-sama dapat hidup bersama di tempat lembap dan teduh.
  • Anggota tumbuhan lumut dan paku tidak ada yang parasit, mereka dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
  • Tumbuhan tanpa biji.
  • Keduanya sama-sama mengalami pergantian generasi.
  • Lumut dan paku sama-sama membutuhkan air untuk reproduksinya. Alat kelamin jantan mereka terdiri dari flagela, sehingga membutuhkan air untuk pembuahannya.
  • Sama-sama bermanfaat bagi ekosistem, salah satunya dapat mencegah erosi tanah.

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri dari tumbuhan lumut, sekarang kita masuk ke pembahasan klasifikasinya.

Wah, di sini bakal seru banget pastinya. Karena, elo akan mengetahui berbagai jenis tumbuhan lumut yang terbagi menjadi tiga kelas, yaitu lumut hati (hepaticopsida), lumut daun (bryopsida), dan lumut tanduk (anthocerotopsida).

Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku
Contoh tumbuhan lumut berdasarkan klasifikasi divisinya

Lumut Hati (Hepaticopsida)

Sesuai dengan namanya yang berasal dari bahasa latin hepatica yang berarti hati, bentuk lumut ini seperti hati manusia lho. Mereka masih berbentuk talus atau talofita. Selain itu, mereka juga berlobus dan membentuk zigot.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo, dalam buku Morfologi Tumbuhan tahun 2005, lumut hati bisa hidup dan tumbuh dengan baik di tempat yang tingkat kelembapannya tinggi dan teduh, jadi tidak menerima sinar matahari langsung.

Sehingga, tubuh lumut hati punya struktur tubuh higromorf (terdapat rongga udara), xeromorf (terdapat alat penyimpanan air), epifit (hidup di kulit kayu), dan saprofit.

Contoh bryophyta hati: Marchantia polymorpha.

Lumut Daun (Bryopsida)

Lumut daun disebut juga dengan lumut sejati. Hal itu karena mereka sudah bisa dibedakan antara batang, daun, dan rizoidnya.

Rizoid itulah yang membuat lumut daun menempel pada tanah atau media lainnya. Klasifikasi lumut daun yaitu batang, daun, dan akarnya tidak sama dengan tumbuhan vaskuler atau berpembuluh ya, guys. 

Oh iya, dibandingkan dengan jenis lumut lainnya, lumut daun inilah yang paling banyak spesiesnya. 

Habitat lumut daun sangat luas, bisa di tanah gundul, di atas pasir, rawa-rawa, batang pohon, bebatuan, dll. Tapi, kalau di dalam air sulit ditemukan.

Contoh lumut daun: Sphagnum sp.

Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)

Jenis tumbuhan lumut yang terakhir akan dibahas adalah lumut tanduk. Mereka merupakan jenis tumbuhan amfibi, alias bisa hidup di air dan di darat.

Jadi, buat elo yang memelihara ikan di dalam akuarium, elo bisa meletakkan lumut daun di dalamnya lho.

Caranya, cukup tempelkan tunas atau beberapa potong lumut yang terdapat rizoidnya di bagian bawah akuarium. Sporofit lumut tanduk bentuknya memanjang seperti tanduk.

Contoh lumut tanduk: Anthoceros laevis.

Itu dia penjelasan singkat dari gue mengenai pengertian, klasifikasi tumbuhan lumut bryophyta beserta ciri-ciri dan contohnya. 

Semoga artikel di atas bermanfaat buat Sobat Zenius, ya, sehingga jadi lebih memahami materi Biologi kelas 10 yang satu ini.

Nah, buat elo yang mungkin tertarik untuk belajar materi klasifikasi tumbuhan lumut melalui video pembelajaran dari tutor Zenius, elo bisa banget, nih!

Tinggal klik banner di bawah ini, lalu sepuasnya, deh, elo bisa belajar mengenai materi yang satu ini. Ada juga contoh soal dan pembahasannya, lho!

Sebutkan bagian bagian tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

Baca Juga Artikel Lainnya:

Kingdom Plantae

Kingdom Animalia

Klasifikasi Hewan Amfibi

Originally published: March 9, 2021
Updated by: Maulana Adieb