Sebutkan 3 amalan-amalan sunnah di bulan puasa

Sebutkan 3 amalan-amalan sunnah di bulan puasa

Perbesar

Ilustrasi makan bersama sahur dan buka puasa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sunnah puasa Ramadan bisa kamu lakukan untuk melengkapi ibadah puasa di bulan penuh berkah ini. Dan bisa memberikan pahala lebih jika kamu mengamalkannya atau melakukannya. Sunnah puasa Ramadan adalah segala tindakan yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Secara bahasa sunnah diambil dari bahasa Arab yaitu sunnah (سنة) yang artinya adalah kebiasaan atau biasa dilakukan. Dalam Islam, sunnah diartikan sebagai sikap, tindakan, ucapan, dan cara Rasullullah serta sahabatnya, saat menjalani kehidupannya atau tradisi yang dilaksanakan, ilmu keyakinan, ucapan, perbuatan maupun penetapan oleh Rasullullah dan juga sahabatnya.

Sunnah puasa Ramadan berarti bisa diartikan sebagai kebiasaan Rasullullah atau sahabat nabi dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan. Banyak sekali sunnah puasa Ramadan yang bisa dilakukan untuk menambah amalan puasa dan juga menambah pahala. Sunnah-sunnah ini tidak wajib hukumnya untuk dilakukan, namun lebih baik di praktikan karena keistimewaannya dan dapat pahala.

Untuk lebih jelasnya mengenai sunnah puasa Ramadan, berikut ini Liputan6.com sudah merangkum beberapa sunnah puasa Ramadan dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (3/5/2019).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Makan sahur adalah salah satu sunnah puasa Ramadan yang sangat bermanfaat jika dilaksanakan. Selain bisa memberikan energi untuk menjalankan puasa sepanjang hari. Saur juga bisa mendatangkan pahala bagi yang melaksanakannya.

Makan sahur juga dijelaskan di berbagai hadist, salah satunya adalah sebagai berikut:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: Dari Anas bin Maalik Radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, "Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan."

Selain itu, Rasullullah juga menganjurkan untuk segera mengakhiri sahur hingga menjelang fajar. Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadist berikut ini:

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ

Artinya: Kami pernah makan sahur bersama Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: "Berapa jarak antara adzan dan sahur ?". Dia menjawab : "seperti lama membaca 50 ayat" (HR. Bukhari dan Muslim)

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Sunnah puasa Ramadan berikutnya adalah berbuka puasa. Rasullullah SAW memerintahkan umatnya yang berpuasa untuk segera melakukan buka puasa atau membatalkan puasanya ketika waktu berbuka sudah datang.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist sebagai berikut:

وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

وَلِلتِّرْمِذِيِّ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَحَبُّ عِبَادِي إلَيَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرًا

Artinya: Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).

Selain itu, Rasullullah juga menganjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma atau yang manis-manis. Hal ini dianjurkan karena kurma banyak mengandung gizi yang bisa mengembalikan energi yang hilang setelah berpuasa seharian.

Sunnah berbuka puasa dengan kurma dijelaskan dalam hadist sebagai berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya: “Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air”

Kemudian, Rasullullah juga menganjurkan untuk berdoa ketika berbuka puasa. Berikut hadistnya.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Sunnah puasa Ramadan berikutnya adalah memperbanyak ibadah dan juga berderma. Beribadah bisa kamu lakukan dengan banyak berdzikir di masjid, melakukan ibadah sholat sunnah, berbuat baik, dan lain sebagainya. Kemudian Rasullullah juga menganjurkan untuk banyak melakukan sedekah atau berderma kepada orang yang lebih membutuhkan.

Rasullullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk memberikan makan pada orang yang berbuka puasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,”( HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kemudian banyak berderma di bulan Ramadan juga bisa mendatangkan banyak pahala. Jika di hari-hari biasa saja atau bulan-bulan biasa saja, Allah SWT akan melipat gandakan pahala orang yang berderma, saat di bulan Ramadan Allah pasti akan lebih melipat gandakan pahalanya.

Lanjutkan Membaca ↓

Sebutkan 3 amalan-amalan sunnah di bulan puasa

Sebutkan 3 amalan-amalan sunnah di bulan puasa

KHAZANAH ISLAM - Secara hakikat, Ramadhan adalan bulan untuk membakar semua dosa-dosa. Di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Barang siapa yang mengerjakannya didasari iman dan ihtisab (mengharap pahala dari Allah) maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Di bulan ini, pahala amal ibadah juga dilipatgandakan. Orang yang mengerjakan ibadah sunnah pahalanya diganjar pahala ibadah wajib. Sedangkan pahala ibadah wajib ganjarannya dilipatgandakan.

Ustaz Farid Nu'man Hasan mengemukakan ada banyak amalan sunnah yang bisa dikerjakan di bulan Ramadhan dan ganjaran pahalanya berlipat ganda. Di antaranya termasuk sunnah qauliyah dan fi'liyah. Berikut amalan-amalan Sunnah di bulan Ramadhan.

1. Bersahur.
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'laihi wa sallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan." (HR Al-Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)

Rasulullah SAW juga bersabda:

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

"Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah 'Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad dari Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu 'anhu)

Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah mengatakan: "Sebab keberkahannya adalah karena sahur dapat menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkannya, dan membuatnya ringan menjalankannya". (Ibid, 1/456)

2. Tadarus Al-Qur'an dan Mengkhatamkannya.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang amat erat hubungannya dengan Al-Qur'an, karena saat itulah Al-Qur'an diturunkan. Karena itu, tadarus (membaca sekaligus mengkaji) adalah hal yang sangat utama saat itu dan telah menjadi aktivitas utama sejak masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan generasi terbaik.

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

"Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)

3. Bersedekah.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencontohkan akhlak yang luar biasa yaitu kedermawanan. Ketika masuk bulan Ramadhan, Beliau kedermawanan beliau seperti angin beremhus. Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)

4. Memberi Makanan kepada Orang yang Berbuka Puasa.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

"Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu. (HR. At Tirmidzi No. 807, Ahmad No. 21676, An Nasai dalam As Sunan Al Kubra No. 3332, Al Baihaqi dalam Syuabul Iman No. 3952).

5. Memperbanyak Doa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم

"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: (1) Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka (2). Pemimpin yang adil (3) Doa orang teraniaya". (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, Ibnu Hibban No. 7387. ishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).

6. Menyegerakan Berbuka Puasa.
Dari Amru bin Maimun radhiallahu 'anhu:

كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا

"Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya". (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)

7. Iktikaf di Asyrul Awakhir.
Dari Ummul Muknimin 'Aisyah radhiallahu 'anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun iktikaf setelah itu". (HR. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)

8. Qiyam Ramadhan (Salat Tarawih dan Salat Malam Lainnya).
Salat Tarawih memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar sebagaimana yang disebutkan dalam hadis shahih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)

9. Umrah.
Ibadah Umrah ketika bulan Ramadhan adalah sebanding pahalanya seperti haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah berkata kepada seorang wanita Anshar bernama Ummu Sinan:

فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي

"Sesungguhnya umrah ketika bulan Ramadhan sama dengan menunaikan haji atau haji bersamaku." (HR. Bukhari No. 1863, Muslim No. 1256)

10. Menjauhi Perbuatan yang Merusak Puasa.
Di antara perbuatan yang merusak puasa Ramadhan adalah menggunjing (ghibah), adu domba (namimah), menuruti syahwat (rafats), berjudi, dan berbagai perbuatan fasik lainnya. Perbuatan ini mesti dijauhi agar shaum kita tidak sia-sia. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

"Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja. (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720)

Demikian amalan sunnah-sunnah di bulan suci Ramadhan. Semoga kita diberi taufik dan kekuatan agar bisa mengerjakannya.