Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mubarok, 2000, Jiwa dalam al-Qur‟an, Jakarta: Paramadina.

FB. Burhan (Ed.), 1989, Postmodernisme Theologi, San Fransisco: Harper & Row Publisher

H.M. Jamil, 2007, Cakrawala Tasawuf, Jakarta, Gaung Persada Press.

Mustafa Zahri, 1998, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, Jakarta : PT. Bina Ilmu.

Mukhtar Solihin, 2001, Sejarah dan Pemikiran Tasawuf di Indonesia, Bandung: Pustaka Setia.

Nurcholish Madjid, 1984, Warisan Intelektual Islam, Khazanah Intelektual Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

Nasruddin Razak, 1993, Dienul Islam, Bandung, PT Al-Ma‘arif.

Seyyed Hossein Nasr, 1991, Tasawuf Dulu dan Sekarang, terj. oleh Abdul Hadi WM., Jakarta: Pustaka Firdaus

Sri Mulyati, 2005, Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Mukhtabarah di Indonesia, Jakarta : Prenada Media.


Page 2

DOI: http://dx.doi.org/10.24235/edueksos.v1i1

Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
 
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari

Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari

Perbesar

Ilustrasi berdoa (sumber: iStock)

Tasawuf atau yang juga dikenal dengan sufisme adalah ajaran bagaimana menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi. Tasawuf berasal dari kata sufi.

Menurut Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat dari Jurusan Tafsi Hadis dan Akidah Filsafat IAIN Surakarta, dalam TASAWUF: Sejarah, Madzhab, dan Inti Ajarannya, ada sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu sufi atau tasawuf. Setidaknya ada ada enam pendapat dalam hal itu, yakni:

1. kata suffah yang berarti emperan masjid Nabawi yang didiami oleh sebagian sahabat Anshar. Hal ini karena amaliah ahli tasawuf hampir sama dengan apa yang diamalkan oleh para sahabat tersebut, yakni mendekatkan diri kepada Allah Swt., dan hidup dalam kesederhanaan.

2. kata Shaf yang berarti barisan. Istilah ini dianggap oleh sebagian ahli sebagai akar kata tasawuf karena ahli tasawuf adalah seorang atau sekelompok orang yang membersihkan hati, sehingga mereka diharapkan berada pada barisan (shaf) pertama di sisi Allah Swt.

3. kata shafa yang berarti bersih, karena ahli tasawuf berusaha untuk membersihkan jiwa mereka guna mendekatkan diri kepada Allah Swt.

4. kata shufanah, nama sebuah kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir. Hal ini karena ajaran tasawuf mampu bertahan dalam situasi yang penuh pergolakan ketika itu, ketika umat muslim terbuai oleh materialisme dan kekuasaan, sebagaimana kayu shufanah yang tahan hidup ditengah-tengah padang pasir yang tandus.

5. Kata Teoshofi, bahasa Yunani yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf banyak membahas tentang ketuhanan.

6. Kata shuf yang berarti bulu domba, karena para ahli tasawuf pada masa awal memakai pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba (wol).

Meski punya definisi beragam, tasawuf punya arti yang satu yaitu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi.

Masih dalam sumber yang sama, tasawuf dapat diartikan sebagai metode untuk mencapai kedekatan atau penyatuan antara hamba dan Tuhan dan juga untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan hakiki (mak‟rifat) dan atau inti rasa agama.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhlak Tasawuf adalah sebuah keilmuan yang telah dilatih dari diri seorang muslim yang dapat dirasakan hingga saat ini, akhlak tasawuf membuat umat islam untuk hidup dengan lebih baik serta selamat di dunia serta di akhirat, dan apabila seseorang telah tertanam dalam dirinya berakhalak serta bertasawuf maka hidupnya akan lebih tentram daripada orang yang tidak berakhlak serta tidak bertasawuf, dikarenakan orang taswuf dirinya sudah memliki pandangan bahwasanya dirinya pasti selalu diberkahi dan dianugrahi oleh Allah swt, tidak begitu tertarik serta tidak mengejar-mengejar dunia, tetapi dia selalu mengejar tujuan hidupnya yang hakiki yaitu akhirat.

Sehingga dengan sendirinya dunia mengikuti serta dalam gengamannya tetapi tidak ditanamkan didalam hati, berbeda dengan orang yang tidak berakhlak tasawuf dirinya akan selalu gelisah, walaupun dirinya memiliki kekayaan yang luar biasa, karena rezeki yang diperoleh tidak tertanam dalam dirinya rasa syukur kepada yang maha pencipta selalu merasa kurang terus, berbeda dengan orang yang merasa cukup, karena didalam dirinya telah tertanam rasa syukur apa yang telah diberikan oleh sang pencipta. Adapun perbedaan antara akhlak dan tasawuf.

Secara definisi akhlak adalah suatu tingkah laku yang dilakukan seseorang yang biasanya orang tersebut melakukan perbuatan tersebut dengan baik atau yang disebut akhlak terpuji, tetapi ada juga orang yang melakukan perbuatan buruk sehingga disebut akhlak tercela.

Akhlak sendiri berasal dari bahasa Arab yakni khuluk. Khuluk memiliki arti sebagai tingkah laku, perangai dan juga tabiat, seseorang bisa disebut berakhlak terpuji apabila orang tersebut melakukan hal-hal baik secara berulang-ulang sehingga tertanam dalam diri orang tersebut melakukan hal baik secara tidak sadar atau berfikir panjang atau secara otomatis.

Tasawuf adalah sebuah ilmu untuk mendapatkan jalan penyucian hati serta jiwa dan penjernihan akhlak sehingga membangun lahir dan batin yang bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Ilmu Tasawuf saat ini menjadi salah satu mata kuliah yang tetap ada di universitas-universitas Islam di Indonesia khususnya di uinsa ini, di kampus formal juga ada ilmu tasawuf tetapi hanya beda nama saja seperti ilmu psikologis, okultisme, kejiwaan, kerohanian, dan lain sebagainya, kenapa ilmu tasawuf sangat penting?

Disebutkan oleh imam hasan al Basri tujuan tasawuf dalam kehidupan adalah agar tumbuh dalam hati manusia sifat tawakal, meletakkan dirinya dalam harap dan takut serta menjadikan akhirat sebagai tujuan hidupnya dengan hidup zuhud. 

Zuhud adalah suatu tingkatan dimana seseorang membenci dunia atau meninggalkan kehidupan atau kesenangan dunia dan lebih memilih akhirat, sangat sulit dan butuh latihan yang serius untuk mencapai pribadi atau seseorang yang hidupnya zuhud, karena sejatinya dunia tidak diletakkan kedalam hati seseorang tersebut melainkan hanya sekedar titipan dan cobaan yang diberikan oleh sang khalik. Allah berfirman dalam Alquran surah Al-Anfal ayat 28 :

Artinya : Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.

Kami sebagai penulis teringat pada kisahnya Nabi Ibrahim as, sebagaimana Nabi Ibrahim as sangat patuh kepada Allah swt, dimana kisah tersebut mengkisahkan seorang ayah yaitu Nabi Ibrahim as bermimpi untuk menyembelih seorang putranya sendiri, padahal putranya tersebut yaitu Nabi Ismail as adalah putra kesayangannya, bertahun tahun Nabi Ibrahim tidak bertemu dengan Nabi Ismail, sehingga Nabi Ibrahim sangat rindu kepada putranya, setelah baru bertemu dengan 

Nabi Ismail langsung mendapatkan perintah dari Allah swt  untuk menyembelih Nabi Ismail, dengan kekuatan iman dan tasawuf yang sangat tinggi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bersedia mematuhi perintah Allah swt.

Dari kisah Nabi Ibrahim tersebut dapat kita petik sebuah pelajaran yaitu bahwa harta dunia termasuk anak-anak kita adalah sebuah titipan dari Allah swt, jadi janganlah dunia tersebut tertanam dihati melainkan dunia hanyalah pemberian atau anugrah dari Allah swt dan sifatnya sementara dan Allah menitipkan kepada hambanya yang terpilih dan yang mau berusaha.

Tasawuf merupakan salah satu cabang dari ilmu-ilmu utama yang ada dalam Islam, di antaranya ada ilmu tauhid, ilmu fikih, dan ilmu tasawuf. Tasawuf sendiri sangat erat kaitannya dengan akhlak, ikhlas, khusyuk, tawadu, muraqabah, mujahadah, sabar, rida, tawakal, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui penjelasannya lebih lanjut, lebih baik langsung saja kita simak beberapa syarat dan manfaat ilmu tasawuf berikut ini!

Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
IDN Times/Anjani Eka Lestari

Sebelum mempelajari ilmu tasawuf, kita harus mengetahui dan memahami ilmu fikih dan tauhid. Fikih adalah ilmu yang membahas mengenai salat, puasa, zakat, dan haji. Tauhid membahas mengenai i’tiqad, seperti i’tiqad mengenai ketuhanan, kerasulan, dan hari akhirat.

Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
IDN Times/Anjani Eka Lestari

Salah satu manfaat mempelajari ilmu tasawuf adalah agar umat islam selalu senantiasa mengingat kematian. Hal ini dimaksudkan agar manusia bisa selalu beribadah, beramal saleh, dan menghindari diri dari perbuatan maksiat.

Baca Juga: Banyak Manfaat, Ini 7 Amalan Jumat yang Disarankan Rasulullah

Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Seberapa penting ilmu tasawuf dalam kehidupan sehari-hari
Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Tasawuf mengajarkan manusia agar jadi pribadi yang berakhlak mulia dan menghilangkan segala akhlak dari perbuatan tercela. Manusia yang dapat mengamalkan ilmu tasawuf dengan baik, akan selalu memiliki hati bersih, suci, dan disinari oleh ajaran-ajaran Allah SWT dan Rasul.

Baca Juga: 6 Ibadah dan Amalan yang Pahalanya Dilipatgandakan Selama Ramadan

Baca Artikel Selengkapnya