Sebagai ilmu , sosiologi termasuk ilmu das sein yang artinya

Sebagai ilmu , sosiologi termasuk ilmu das sein yang artinya

Das sein dan das sollen pada hakekatnya dua istilah yang sama-sama diambil dari Bahasa Jerman, meskipun makna diantara keduanya berbeda akan tetapi saling terkait satu sama lainnya.

Dimana das sein ini lebih mengacu pada suatu peristiwa konkret yang terjadi di dalam arti masyarakat sedangkan das sollen mengacu pada peraturan hukum yang bersifat umum atau bisa juga dikatakan sebagai hal-hal yang dicita-citakan, diharapkan, atau yang seharusnya terjadi meski belum juga terjadi.

Das Sein dan Das Sollen

Objek kajian sosiologi terkait dengan “Das sein dan Das sollen” hakekatnya mengacu pada ekspresi kesenjangan sosial antara kenyataan yang terjadi dengan harapan yang diinginkan. Disisini, sangatlah jelas jikalau das sein adalah realitas sosial yang terjadi sedangkan das sollen adalah apa yang seharusnya dilakukan. Dengan kata lain ‘Apa itu’ dan ‘Apa yang seharusnya‘.

Pengertian Das Sein

Das sein adalah serangkaian bentuk tindakan sosial yang terimplementasikan dengan praktik dari segala hal yang kejadiannya diatur oleh das sollen dan mogen, sehingga das sein bisa pula diartikan sebagai peristiwa konkrit yang terjadi.

Pengertian Das Sollen

Das sollen adalah segala sesuatu yang mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap. Misalnya dalam hal yang terkait dengan norma sosial, kaidah sosial, dan sebagainya, sehingga das sollen bisa pula diartikan sebagai kaidah dan norma serta kenyataan normatif sebagaimana yang seharusnya dilakukan.

Perlu dipahami bahwa pertanyaan tentang das sollen dan das sein dalam mogen bisa diartikan sebagai boleh atau kebolehan. Atau dengan kata lain, mogen ialah segala sesuatu yang memperbolehkan kita untuk berpikir atau bertindak dengan cara tertentu dalam menghadapi pekerjaan atau masalah tertentu pula.

Pengertian Das Sein dan Das Sollen Menurut Para Ahli

Definisi das sollen dan das sein menurut para ahli, antara lain;

Pada penemuan hukum ialah proses sosial dan interaksi sosial atas pembentukan hukum oleh hakim atau petugas hukum lainnya yang diberi tugas untuk melaksanakan hukum terhadap peristiwa-peristiwa konkret.

Disini, penemuan hukumialah konkretisasi, kristalisasi atau individualisasi peraturan hukum (das sollen) yang sifatnya umum dengan mengingat peristiwa konkret (das sein). Lebih lanjut lagi, Sudikno Mertokusumo juga berpendapat bahwa peristiwa konkret perlu untuk dicarikan hukumnya yang bersifat umum dan juga abstrak.

Sedangkan, peristiwa yang konkret atau benar-benar terjadi harus dipertemukan dengan peraturan hukum, serta dikaitkan dengan peraturan hukumnya agar bisa tercakup dalam peraturan hukum tersebut. Sebaliknya, peraturan hukum tersebut juga harus sesuai dengan peristiwa konkretnya agar bisa diterapkan atau diimplementasikan.

Contoh Das Sein dan Das Sollen

Adapun untuk contoh antara das sollen dan das sein penjelasan lengkapnya sebagai berikut;

Yakni;

  1. Membayar sejumlah uang atas harga barang tertentu kepada penjual ketika kita membeli suatu barang.
  2. Menyerahkan barang dalam kondisi yang baik baik dari penjual kepada pembeli ketika berlangsungnya proses jual beli.
  3. Melaksanakan cara-cara kita menyetir yang benar ketika sedang mengemudikan mobil.
  4. Melaksanakan pelunasan utang dari debitur kepada kreditur.
  5. Berjalan di zebra cross atau jembatan penyebrangan ketika sedang menyebrangi jalan raya.
  6. Melaksanakan penagihan hak kepada orang lain.

Yaitu;

  1. Apabila kita membeli suatu barang, maka kita harus dan wajib untuk melakukan pembayaran atas barang tersebut hingga terbayar lunas.
  2. Apabila kita menjual barang, maka kita harus menyerahkan barang yang telah kita jual tersebut kepada pembeli dalam keadaan yang baik sebagaimana yang kita iklankan atau tawarkan kepada pembeli itu (jadi bukan barang rusak atau barang cacat yang kita jual).
  3. Apabila kita mengemudikan mobil, maka kita harus mengatur persneling secara berurutan, dimulai dari perseneling 1,2,3, sampai 4 dan sebagainya.
  4. Apabila kita mempunyai utang, maka kita harus melunasinya.
  5. Apabila kita menyebrang jalan raya, maka kita seharusnya menyeberang di zebra cross atau di jembatan penyebrangan, dan sebagainya.

Dari penjelasan tentang pengertian das sein dan das sollen menurut para ahli beserta contohnya tersebut, dapatlah dikatakan bahwa pelaksanaankedua istilah ini selalu ada secara bersamaan di dalam semua bidang kehidupan manusia sebagai bentuk teori dan praktek, yang keduanya akan selalu saling melengkapi isi antara yang satu dengan yang lain. Baik dalam pendidikan, pengamalan Pancasila, penelitian, ataupun dalam komunikasi.

Ruang Lingkup Sosiologi – Bermasyarakat merupakan kewajiban yang tidak terlupakan oleh manusia. Ilmu sosial inilah yang memahami dan mempelajari tentang interaksi antar manusia, yaitu sosiologi. 

Menurut pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu pengetahuan atau ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya. 

Sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti kawan atau teman, dan kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti pengetahuan. 

Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli

Emile Durkheim

Menurut Emile, ia mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta fakta sosial yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berpikir, dan perasaan di luar individu, fakta-fakta tersebut mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu. 

Pitirin A. Sorokin

Menurut Pitirin, dia mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan timbal balik antara aneka macam gejala sosial. 

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Menurutnya, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. 

Max Weber

mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial dan juga berhubungan dengan suatu penjelasan sebab akibat mengenai arah dan konsekuensi tindakan itu.

Hakikat Ilmu Sosiologi

Berikut ini hakikat ilmu sosiologi yang wajib diketahui oleh penggiat ilmu sosiologi.

  1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan gejala- gejala kemasyarakatan.
  2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya Sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi (das sein) dan bukan apa yang seharusnya terjadi (das sollen).
  3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
  4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat.
  5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum- hukum umum dari interaksi antar manusia dan perihal sifat, hakikat, isi dan struktur masyarakat manusia.
  6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya.
  7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya Sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.

Pengertian Ruang Lingkup

Sebelum masuk kedalam ruang lingkup sosiologi, kita perlu dulu memahami apa itu ruang lingkup. Ruang Lingkup adalah penjelasan tentang suatu batasan pada topik yang terdapat dalam suatu masalah. Ditafsirkan secara luas, ruang lingkup adalah batasan.

Pembatasan ini terkait ruang lingkup adalah mungkin bisa dalam bentuk faktor yang akan diperiksa seperti bahan, lokasi, waktu, kondisi alam, dan lain sebagainya. Ruang lingkup ini tujuannya supaya pembahaman dan pembahasan dapat terstruktur dengan baik dan memberikan hasil yang lebih akurat lagi.

Ruang Lingkup Sosiologi

Ruang Lingkup Sosiologi mencakup pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan yang meliputi: 

  1. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mendasari atau memengaruhi sikap dan perilaku anggota masyarakat dalam melakukan hubungan sosial.
  2. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat.
  3. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai submasyarakat serta kebudayaan nasional Indonesia.
  4. Perubahan sosial budaya yang terus-menerus berlangsung yang disebabkan oleh faktor faktor internal maupun eksternal.
  5. Masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli

Objek Sosiologi

A. Objek Material

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri. 

B. Objek Formal

Objek formal sosiologi, yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Objek Kajian Sosiologi

Dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikut. 

  1. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya.
  2. Hubungan antara individu dengan kelompok.
  3. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain.
  4. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam macam coraknya.

Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu pengetahuan

  1. Bersifat Empiris artinya sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti semua yang berhubungan dengan panca indera manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional.
  2. Bersifat Teoritis artinya sosiologi itu sudah memiliki sejumlah teori. Dan teori itu sendiri secara sederhana dapat dikatakan sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana hubungan itu merupakan hubungan sebab akibat atau saling mengakibatkan.
  3. Bersifat Kumulatif berarti teori sosiologi yang kita sebut di atas tidak sekaligus jadi, dia dibentuk dengan dasar teori lama yang disempurnakan, ditambah, diperhalus, diperbaiki, dan semakin lama semakin baik.
  4. Bersifat Non etis artinya sosiologi dalam usahanya menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali tidak bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi moral baik atau tidak

Rekomendasi Buku Sosiologi

Semoga pembahasan tentang pengertian sosiologi dan ruang lingkup sosiologi.

Penulis : Yusuf Abdhul Azis