Saling menghormati dan menghargai suku teman di sekolah akan menjadi

Amirul Nisa Selasa, 26 Oktober 2021 | 09:00 WIB

Saling menghormati dan menghargai suku teman di sekolah akan menjadi

Salah satu rumah ada Minang. (Pixabay)

Bobo.id - Indonesia adalah negara yang memiliki kebudayaan yang beragam.

Untuk menjaga persatuan dan kesatuan, teman-teman harus menghormati dan menghargai keberagaman budaya, seperti yang akan dijelaskan pada materi PPKn kelas 3 SD.

Apakah teman-teman tahu ada berapa kebudayaan yang ada di Indonesia?

Di Indonesia, ada sekitar 1.331 kelompok suku yang tersebar di seluruh wilayah, lo.

Baca Juga: Contoh dan Pengertian Kalimat Pemecahan Masalah, Materi Kelas 3 SD Tema 4

Setiap suku tersebut memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda-beda.

Walau begitu mereka tetap bagian dari negara Indonesia.

Untuk mejaga persatuan tersebut, teman-teman harus memiliki rasa menghormati dan menghargai antarsuku budaya.

Menghormati menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menaruh rasa hormat, mengakui.

Jadi, menghormati kebudayaan daerah lain adalah dengan memberikan rasa hormat dan mengakui adanya kebudayaan lain di Indonesia.


Page 2


Page 3

Saling menghormati dan menghargai suku teman di sekolah akan menjadi

Pixabay

Salah satu rumah ada Minang.

Bobo.id - Indonesia adalah negara yang memiliki kebudayaan yang beragam.

Untuk menjaga persatuan dan kesatuan, teman-teman harus menghormati dan menghargai keberagaman budaya, seperti yang akan dijelaskan pada materi PPKn kelas 3 SD.

Apakah teman-teman tahu ada berapa kebudayaan yang ada di Indonesia?

Di Indonesia, ada sekitar 1.331 kelompok suku yang tersebar di seluruh wilayah, lo.

Baca Juga: Contoh dan Pengertian Kalimat Pemecahan Masalah, Materi Kelas 3 SD Tema 4

Setiap suku tersebut memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda-beda.

Walau begitu mereka tetap bagian dari negara Indonesia.

Untuk mejaga persatuan tersebut, teman-teman harus memiliki rasa menghormati dan menghargai antarsuku budaya.

Menghormati menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menaruh rasa hormat, mengakui.

Jadi, menghormati kebudayaan daerah lain adalah dengan memberikan rasa hormat dan mengakui adanya kebudayaan lain di Indonesia.

Jakarta, indomaritim.id – Saling menghargai dan mau menerima perbedaan serta mengambil jalan atau keputusan yang terbaik sebagai sebuah kesepakatan bersama adalah perilaku siswa dan generasi muda harapan bangsa.

Sebagai pelajar, yang dapat dilakukan adalah dengan bergotong-royong, mengembangkan toleransi antar sesama dan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Keanekaragaman adat istiadat suku bangsa, budaya dan bahasa merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Pendiri bangsa sadar, bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk. Maka, semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, menjadi pemersatu.

Menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua untuk mewujudkan cita-cita pendiri bangsa yakni memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 berlandaskan atas persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Baca Juga: Gotong Royong, Istilah Asli Indonesia Untuk Bekerja Bersama-sama

Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu dengan saling menghargai. Dengan saling menghargai, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.

Cobalah untuk bisa menghargai baik Agama, suku, ras dan golongannya. Jangan jadikan hal tersebut sebagai perbedaan yang mendalam. Justru, sebaiknya bisa digunakan untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai keberagaman. Dimanapun anda berada, tetaplah miliki rasa untuk bisa saling menghargai.

Bagaimana contoh sikap saling menghargai antar sesama di lingkungan sekolah? Contoh sikap saling menghargai antar sesama di lingkungan sekolah adalah

Belajar bersama

Belajar bersama merupakan salah satu bentuk kerukunan di satuan pendidikan. Warga belajar dapat membentuk kelompok untuk belajar bersama dan mengerjakan tugas bersama. Di dalam kelompok, warga belajar dapat saling membantu satu sama lain sehingga kompetensi yang dipelajari dapat.

Saling memberikan perhatian

Saling menghormati dan menghargai suku teman di sekolah akan menjadi
Upaya kita sebagai pelajar agar keanekaragaman adat istiadat yang ada di lingkungan sekitar tetap terjaga

Tindakan ini merupakan cerminan hidup rukun, rasa empati, perhatian, dan solidaritas antar teman di sekolah. Misalnya: dengan menjenguk teman yang sakit, mengibur teman yang sedang berduka, memberi bantuan kepada teman yang dilanda musibah, ikut berduka cita jika ada teman yang kehilangan keluarganya karena kematian.

Menghargai perbedaan

Sekolah, sanggar-sanggar belajar atau PKBM terdiri dari warga yang berbeda-beda karakter, latar belakang sosial ekonomi, suku bangsa ataupun agama.

Saling menghormati diantara warga belajar, hormat dan patuh kepada guru merupakan salah satu bentuk kerukunan di satuan pendidikan. Semua warga belajar menghargai perbedaan pendapat dan pandangan dan selalu dapat bekerjasama.

Saling membantu

Saling membantu diantara warga di satuan pendidikan merupakan salah satu wujud kerukunan yang dapat diterapkan di sekolah. Ada kalanya teman-teman di satuan pendidikan tidak memahami atau belum mengerti materi pelajaran yang terdapat dalam modul atau yang disampaikan oleh guru atau tutor.

Membantu memberikan penjelasan kepada teman yang kesulitan memahami materi merupakan salah satu contoh kerukunan yang dapat diterapkan di satuan pendidikan.

Saling membantu juga dapat diwujudkan ketika ada teman yang lupa membawa alat tulis seperti: pensil, penghapus, penggaris, dan lainnya, jika kita memiliki alat tulis lebih, kita dapat meminjamkannya kepada teman yang tidak membawa.

Sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama lainnya. Termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia. Dengan membantu satu sama lainnya akan memberikan efek yang sangat besar. Terlebih, sesama masyarakat Indonesia memang seharusnya melakukan hal ini.

Seperti saat terdapat musibah maka bisa membantu satu sama lainnya. Bersikaplah baik untuk tetap membantu lainnya. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk tidak membantu. Tetapi, tetap berikan bantuan yang memang bisa bermanfaat untuk digunakan. Hal ini akan membuat pola kehidupan yang lebih baik.

Lihat Foto

THINKSTOCKS/ANNASUNNY

Ilustrasi keberagaman

KOMPAS.com - Saat ini, seringkali anak tidak suka dengan temannya hanya gara-gara perbedaan. Perbedaan ini bisa dicontohkan karena beda warna kulit atau hal-hal lain.

Sikap tak menghargai perbedaan dan keragaman bisa terjadi pada anak-anak kita. Karena itulah menjadi kewajiban orangtua untuk membimbingnya.

Sebagai warga negara Indonesia, kita sudah terbiasa dan seharusnya hidup dalam keragaman. Baik keragaman agama, adat istiadat, suku, budaya, dan bahasa.

Karena itu, penting sekali mengenalkan anak pada keragaman yang dapat dimulai sejak usia dini. Baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.

Baca juga: Hasil Survei: Berikut 3 Masalah Orangtua Dampingi Anak BDR

Ada beberapa cara atau tips yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih agar anak menghormati perbedaan dan keragaman dalam lingkungan. Melansir laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut ini tipsnya:

1. Ajak bersosialisasi

Orang tua harus mengajak anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bersosialisasi bisa di sekolah maupun di rumah.

Beri kebebasan kepada anak untuk berteman dengan siapapun tanpa memandang agama, suku maupun ras. Berkomunikasilah dengan guru tentang perkembangan sosial anak di sekolah.

Ajak anak bersosialisasi dengan lingkungan di rumah dengan cara mengundang anak-anak di sekitar rumah untuk bermain ke rumah atau sebaliknya. Ini akan membawa dampak pada perkembangan sosial anak.

2. Berpikir kritis

Sikap saling menghormati dan menghargai dalam interaksi sosial penting dilakukan supaya tidak ada perpecahan di masyarakat, dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Pada dasarnya hidup rukun dan toleran diantara pemeluk agama yang berbeda-beda tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan ajaran agama yang lain dicampur adukkan. Akan tetapi dengan dasar hidup rukun dan toleransi dalam kehidupan berkelompok dan bermasyarakat, tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki oleh individu menjadi bersifat kumulatif dan kohesif yang menyatukan keanekaragaman interpertasi dan sistem-sistem keyakinan keagamaan.

Nilai-nilai agama yang ditanamkan sejak dini terhadap seseorang dapat merupakan bagian dari unsur-unsur kepribadiannya, yang dapat cepat bertindak menjadi pengendali dalam kehidupannya.

Karena itu keyakinan terhadap agama yang menjadi bagian dari kepribadian itu, akan mengatur sikap dan tingkah laku seseorang secara otomatis dari dalam, ia tidak akan mengambil milik orang lain, melakukan tindakan kriminal, bukan karena tidak ada kesempatan untuk itu, akan tetapi ia takut kepada yang diyakininya yang senantiasa melihatnya.

Sebagai individu di masyarakat, ia akan bergaul dan bekerja dengan baik untuk kepentingan dirinya, keluarga maupun masyarakat, bukan karena ingin dipuji atau diberi penghargaan akan tetapi karena keyakinan agamanya yang menganjurkan demikian.

BACA JUGA: Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Sebagai negara majemuk, keberagaman antar masyarakat di Indonesia dapat menjadi kekuatan bangsa. Bukan sebagai kelemahan, justru masyarakat Indonesia memiliki sifat majemuk yang memang sangat mencintai keberagaman ini.

Sebagai negara Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Sebaliknya, jadikan keberagaman menjadi momentum untuk persatuan. Sesama masyarakat Indonesia bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kemajemukan bukan menjadi penghalang, namum sebagai pemerkaya jati diri bangsa.

Toleransi Antar Sesama

Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia

Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum, istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam interaksi sosial. Manusia beragama secara sosial tidak bisa menafikan bahwa mereka harus bergaul bukan hanya dengan kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok berbeda agama.

Umat beragama musti berupaya memunculkan toleransi untuk menjaga kestabilan sosial sehingga tidak terjadi benturan-benturan ideologi dan fisik di antara umat berbeda agama.

Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia.

Beberapa kategori multikulturalisme yang diproblematisasi di Indonesia, terutama misalnya, terkait dengan pertanyaan siapa orang asli, minoritas nasional, dan imigran dalam konteks masyarakat Indonesia.

Keberagaman dalam masyarakat Indonesia ditinjau dari sudut pandang geografis, terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang mendiami suatu wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di mana-mana. Sebagai negara kepulauan, perbedaan antar suku yang mendiami satu pulau dengan pulau lain atau berada di satu kawasan berbeda-beda budayanya.

Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan menjadi penting diajarkan oleh orang tua dan guru kepada anak sedari dini. Dengan mengajarkan sikap toleransi, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan yang dapat diterapkan di keluarga, sekolah dan masyarakat yaitu menyelenggarakan kegiiatan untuk menumbuhkan toleransi dan rasa cinta kepada budaya Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti: pawai budaya, festival budaya, dan sebagainya.

Contoh prilaku yang mencerminkan sikap toleransi adalah menghormati teman yang sedang beribadah, dan tidak mencemooh agama dan kepercayaan teman.

Toleransi dibutuhkan pada sesama masyarakat Indonesia agar bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

BACA JUGA: Manfaat Keberagaman Budaya Bagi Suatu Bangsa

Toleransi merupakan sikap untuk mengerti, memahami dan menerima perbedaan antar individu. Sikap ini tanpa paksaan dan tidak ingin memaksakan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Hidup rukun dan toleransi adalah dua hal yang harus diperhatikan agar hidup harmonis ditengah keberagaman masyarakat.

Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka berbeda. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Menerima perbedaan antara suku, agama dan kebudayaan dapat dimulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan

Saling Menghormati Antar Pemeluk Agama

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kerjasama yang dilakukan, dilandasi rasa ikhlas dan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.

Jadi, keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa Indonesia. Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak dahulu menjadi rusak.

Sebagai makhluk sosial manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut : Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya. Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan. Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa.

Manusia sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hidup sesuai norma yang berlaku.

Hak asasi tertinggi orang lain adalah pilihan menentukan agama dan kepercayaannya sendiri. Selain itu, hak pribadi orang lain yang diatur undang-undang adalah hak mengelurakan pendapat sesuai norma hukum.
Saat anak masih kecil, contoh mengajarkan menghargai hak orang lain misalnya, meminta izin sebelum meminjam barang.

Dilansir dari laman kemenag.go.id, berikut enam poin pandangan dan sikap untuk menjaga umat beragama tentang Etika Kerukunan Antar Umat Beragama:

  • Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan dan saudara sebangsa.
  • Setiap pemeluk agama memperlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati.
  • Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan kerjasama kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.
  • Setiap pemeluk agama tidak memandang agama orang lain dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mencampuri urusan internal agama lain.
  • Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan masing-masing agama dan tidak mencampuri wilayah doktrin/akidah/keyakinan dan praktik peribadatan agama lain.
  • Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antar umat beragama tidak menghalangi penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak menggangu kerukunan antar umat beragama.

Pertanyaan dan Diskusi

Bagian ini akan membahas beberapa pertanyaan yang sering muncul di buku pelajaran atau saat berbincang dengan sesama siswa di sekolah.

Sikap saling menghormati dan menghargai dalam interaksi sosial penting dilakukan supaya​ …

Tidak terjadi peselisihan dan konflik antar sesama di masyarakat. Juga menjaga kerukunan dan persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap saling menghormati!

Sikap saling menghormati, saling menghargai dan mau menerima perbedaan serta mengambil jalan atau keputusan yang terbaik sebagai sebuah kesepakatan bersama adalah perilaku siswa dan generasi muda harapan bangsa.

Dengan saling menghormati, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.

Sebagai pelajar, yang dapat dilakukan adalah dengan bergotong-royong, mengembangkan toleransi antar sesama dan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Sikap saling menghormati antar sesama termasuk pengamalan sila ke …

Sikap saling menghormati sesama manusia adalah pengamalan sila ke dua Pancasila. Sila kedua Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” . Sila ini menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Video yang berhubungan