Jakarta - Rumah adat Kalimantan menjadi salah satu keanekaragaman rumah tradisional yang ada di Indonesia. Apa nama rumah adat di Kalimantan? Show
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, berikut ini 15 rumah adat Kalimantan:1. Rumah Bubungan Tinggi
Rumah bubungan tinggi terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Kayu ini terkenal sangat kuat. Kayu ini dapat bertahan sampai dengan ratusan tahun dan antirayap. 2. Rumah Gajah BalikuRumah ini juga termasuk rumah tradisional suku Banjar. Pada masa Kesultanan Banjar, rumah ini merupakan tempat tinggal para saudara sultan bentuk fisiknya mirip dengan rumah bubungan tinggi. Perbedaan antara rumah bubungan tinggi dan rumah ini terletak pada ruang tamu kedua jenis rumah. Pertama, pada ruang tamu rumah bubungan tinggi, lantainya berjenjang, sedangkan pada rumah ini lantainya tidak berjenjang. Perbedaan kedua, pada rumah bubungan tinggi, atap ruang tamu tidak memakai kuda-kuda, sedangkan rumah gajah baliku memakai kuda-kuda. 3. Rumah Palimasan
Salah satu ciri utama rumah ini adalah semua bagian atap sirapnya menggunakan atap model perisai. Penggunaan atap model ini membentuk atap berwujud limas. Karena itulah, rumah ini dinamakan rumah palimasan. 4. Rumah Balai Bini
5. Rumah Tadah AlasRumah ini juga termasuk salah satu rumah tradisional suku Banjar. Disebut tadah alas karena ada satu lapis atap perisai sebagai kanopi di bagian paling depan. Atap perisai inilah yang disebut tadah alas. Rumah ini berbahan dasar kayu ulin. Bangunan induknya juga berbentuk segi empat memanjang. Bagian depannya beratap perisai. . 6. Rumah Gajah Manyusu
Pada zaman dulu, bahan dasar rumah ini memakai kayu ulin, baik tiang penyangga, lantai, dinding, maupun atapnya. Warna dasarnya sesuai warna kayu ini. Setelah mengenal cat, sebagian rumah ini ada yang dicat sesuai dengan selera pemiliknya, misalnya, warna coklat. 7. Rumah Balai Laki
Bentuk atap bangunan depan atau induknya memakai bubungan atap yang menyerupai pelana kuda. Atap ini disebut atap pelana. Bahannya sirap yang berupa kepingan papan tipis-tipis dari kayu ulin. 8. Rumah Palimbangan
Rumah ini mengandung makna kuatnya agama Islam dan penghormatan terhadap ulama di Kesultanan Banjar. Bangunan ini bahan utamanya adalah kayu ulin. Bentuk atap bangunan depan atau induknya juga memakai bubungan atap pelana. Rumah jenis ini kebanyakannya tidak menggunakan ruang samping atau anjung. 9. Rumah Cacak Burung
10. Rumah Lanting
11. Rumah Joglo Gudang atau Rumah Joglo Banjar
Adapun alasan pemakaian kata gudang karena bagian kolongnya digunakan sebagai gudang menyimpan hasil hutan, karet, dan lainnya yang merupakan komoditas zaman dulu. Rumah ini juga termasuk rumah tradisional suku Banjar. Bangunannya beratap limas dengan disambung atap sindang langit pada bagian depannya. Atap bagian depannya ini tanpa plafon. 12. Rumah Bangun Gudang
13. Rumah Panjang
Rumah panjang memiliki nama atau sebutan yang berbeda-beda sesuai dengan sub-sub suku atau bagian-bagian dari rumpun Dayak di antaranya adalah sebagai berikut.
Simak Video "Mengunjungi Kekayaan Budaya Aceh di Anjungan Adat Gayo Lues" (lus/lus) Page 2Jakarta - Rumah adat Kalimantan menjadi salah satu keanekaragaman rumah tradisional yang ada di Indonesia. Apa nama rumah adat di Kalimantan?
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, berikut ini 15 rumah adat Kalimantan:1. Rumah Bubungan Tinggi
Rumah bubungan tinggi terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Kayu ini terkenal sangat kuat. Kayu ini dapat bertahan sampai dengan ratusan tahun dan antirayap. 2. Rumah Gajah BalikuRumah ini juga termasuk rumah tradisional suku Banjar. Pada masa Kesultanan Banjar, rumah ini merupakan tempat tinggal para saudara sultan bentuk fisiknya mirip dengan rumah bubungan tinggi. Perbedaan antara rumah bubungan tinggi dan rumah ini terletak pada ruang tamu kedua jenis rumah. Pertama, pada ruang tamu rumah bubungan tinggi, lantainya berjenjang, sedangkan pada rumah ini lantainya tidak berjenjang. Perbedaan kedua, pada rumah bubungan tinggi, atap ruang tamu tidak memakai kuda-kuda, sedangkan rumah gajah baliku memakai kuda-kuda. 3. Rumah Palimasan
Salah satu ciri utama rumah ini adalah semua bagian atap sirapnya menggunakan atap model perisai. Penggunaan atap model ini membentuk atap berwujud limas. Karena itulah, rumah ini dinamakan rumah palimasan. 4. Rumah Balai Bini
5. Rumah Tadah AlasRumah ini juga termasuk salah satu rumah tradisional suku Banjar. Disebut tadah alas karena ada satu lapis atap perisai sebagai kanopi di bagian paling depan. Atap perisai inilah yang disebut tadah alas. Rumah ini berbahan dasar kayu ulin. Bangunan induknya juga berbentuk segi empat memanjang. Bagian depannya beratap perisai. . 6. Rumah Gajah Manyusu
Pada zaman dulu, bahan dasar rumah ini memakai kayu ulin, baik tiang penyangga, lantai, dinding, maupun atapnya. Warna dasarnya sesuai warna kayu ini. Setelah mengenal cat, sebagian rumah ini ada yang dicat sesuai dengan selera pemiliknya, misalnya, warna coklat. 7. Rumah Balai Laki
Bentuk atap bangunan depan atau induknya memakai bubungan atap yang menyerupai pelana kuda. Atap ini disebut atap pelana. Bahannya sirap yang berupa kepingan papan tipis-tipis dari kayu ulin. 8. Rumah Palimbangan
Rumah ini mengandung makna kuatnya agama Islam dan penghormatan terhadap ulama di Kesultanan Banjar. Bangunan ini bahan utamanya adalah kayu ulin. Bentuk atap bangunan depan atau induknya juga memakai bubungan atap pelana. Rumah jenis ini kebanyakannya tidak menggunakan ruang samping atau anjung. 9. Rumah Cacak Burung
10. Rumah Lanting
11. Rumah Joglo Gudang atau Rumah Joglo Banjar
Adapun alasan pemakaian kata gudang karena bagian kolongnya digunakan sebagai gudang menyimpan hasil hutan, karet, dan lainnya yang merupakan komoditas zaman dulu. Rumah ini juga termasuk rumah tradisional suku Banjar. Bangunannya beratap limas dengan disambung atap sindang langit pada bagian depannya. Atap bagian depannya ini tanpa plafon. 12. Rumah Bangun Gudang
13. Rumah Panjang
Rumah panjang memiliki nama atau sebutan yang berbeda-beda sesuai dengan sub-sub suku atau bagian-bagian dari rumpun Dayak di antaranya adalah sebagai berikut.
Simak Video "Mengunjungi Kekayaan Budaya Aceh di Anjungan Adat Gayo Lues" [Gambas:Video 20detik] (lus/lus) |