Reseptor reseptor berikut yang terdapat di lapisan epidermis kulit adalah

Lapisan kulit manusia tetap merupakan salah satu organ tubuh yang paling besar dan paling berat. Tahukah Anda, berat kulit bisa mencapai 1/7 dari total berat tubuh manusia. Jadi, lapisan kulit adalah bagian yang sangat penting bagi kita semua.

Mengenali Anatomi 3 Lapisan Kulit

1. Epidermis

Epidermis adalah lapisan kulit manusia paling luar yang terdiri atas jutaan sel kulit yang diikat oleh lipid. Secara umum, epidermis bertindak sebagai perlindungan dari air, infeksi, dan hal-hal eksternal lainnya. Bagian terluar epidermis (stratum korneum) terdiri atas sel gepeng dan di bawahnya ada lapisan basa yang merupakan pabrik sel kulit baru.

Selain itu, ada empat sel pada lapisan epidermis, yaitu:

-        Keratinosit: merupakan sel yang paling banyak jumlahnya dan berfungsi sebagai perlindungan yang tahan air.

-        Melanin: yaitu pigmen kulit yang menentukan warna kulit.

-        Langerhans: untuk respons imun yang melawan virus dan polusi.

-        Merkel: respons sensasi atau reseptor sensorik.

2. Dermis

Ini adalah lapisan di bawah epidermis yang memegang berbagai fungsi. Pada lapisan ini, terdapat berbagai komponen seperti akar rambut (folikel), tepi saraf, pembuluh darah, dan kelenjar keringat.

Fungsi dermis pada lapisan kulit manusia antara lain:

-        Membantu mengatur suhu tubuh.

-        Membuang kotoran.

-        Membuat kulit terlihat halus dan lembut.

-        Membantu ketahanan terhadap air.

3. Hipodermis

Lapisan hipodermis merupakan lapisan terdalam kulit manusia yang terdiri atas sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan pembuluh getah bening. Dari beberapa kandungan ini, fungsi lapisan hipodermis adalah:

-        Penahan terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam.

-        Memberi bentuk pada tubuh.

-        Mempertahankan suhu tubuh atau insulator.

-        Menyimpan cadangan makanan (energi).

-        Memproduksi hormon leptin.

Fungsi Umum Kulit Manusia

Setelah membedah anatomi lapisan kulit tubuh dan masing-masing fungsinya, organ kulit juga memiliki fungsi keseluruhan yang sangat penting terhadap manusia.

Hanya dengan melihat dari fisik kulit seseorang, kita bisa mengetahui banyak informasi seperti usia dan kesehatan mereka. Perubahan pada warna kulit dan struktur kulit manusia juga bisa menjadi indikator kondisi medis; misalnya, kulit pucat berarti kekurangan sel darah merah, atau penderita hepatitis cenderung kulit yang berwarna kekuningan.

Kulit manusia berperan penting dalam hal kontrol suhu, mencegah dehidrasi dan melindungi dari efek negatif seperti kepanasan atau kedinginan. Sensasi seperti rasa hangat, dingin, tekanan, gatal atau sakit, semuanya memberikan proteksi dengan cara memicu reflek supaya seseorang segera mengambil tindakan lanjut demi kesehatan.

Saat kulit terluka, suplai darah ke kulit akan meningkat sebagai cara memperbaiki jaringan kulit yang rusak. Dengan demikian, kulit tidak akan sampai terinfeksi dan bisa segera sembuh. Pembentukan kulit baru juga mendukung agar tidak sampai terjadi kerusakan pada organ lain yang lebih parah.

5 Cara Umum Merawat Lapisan Kulit

Sudah sewajarnya jika setiap orang melakukan langkah perawatan umum demi kesehatan kulit. Yuk, ikuti lima cara perawatan berikut:

1.    Lindungi dari sinar matahari. Gunakan krim tabir surya dan pakaian/penutup kulit yang tepat bila diperlukan.

2.    Menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi setiap hari menggunakan sabun yang berkualitas. Hindari menggunakan pembersih yang bisa merusak sel minyak pada kulit.

3.    Gunakan pelembab kulit sesuai jenis kulit.

4.    Hindari merokok dan situasi rawan stress.

5.    Terakhir, jaga asupan makanan dengan nutrisi berimbang.

Sumber:

alodokter.com/mengenali-lapisan-anatomi-kulit-dan-nutrisi-penunjangnya

sehatq.com/artikel/mengenali-anatomi-kulit-yang-ternyata-memiliki-begitu-banyak-fungsi

hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-anatomi-kulit-manusia/

webmd.com/skin-problems-and-treatments/picture-of-the-skin#1

ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279255/

mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/skin-care/art-20048237

Pada kulit manusia terdapat lima macam sel saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor, yaitu penerima rangsang atau penerima informasi dari luar, antara lain reseptor untuk merasakan sentuhan, gerakan, tekanan, rasa sakit, dan suhu (panas dan dingin).

Reseptor reseptor berikut yang terdapat di lapisan epidermis kulit adalah
Jenis-Jenis Reseptor Pada Kulit Manusia
Reseptor sentuhan, yang disebut korpuskulus/badan meisner, terletak di bagian bawah lapisan epidermis. Letak reseptor ini tidak sama seperti yang ditemukan pada lidah atau ujung jari. Reseptor sentuhan dapat merasakan rangsang berupa tekanan ringan pada kulit sehingga impuls yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan berupa pesan untuk membedakan rasa halus, kasar, lunak, dan keras.

Reseptor lain pada kulit, juga ditemukan pada pangkal rambut. Pesan yang ditangkap oleh ujung saraf ini berupa pesan arah gerakan rambut yang disebabkan tiupan angin atau akibat adanya sentuhan. Reseptor sentuhan tersebar tidak merata pada kulit sehingga ada bagian yang sangat peka terhadap rangsang sentuhan, ada pula bagian yang kurang begitu peka. Reseptor sentuhan banyak terdapat pada bagian ujung jari tangan dan kaki, serta pada bagian telapak tangan dan kaki.

Reseptor tekanan terdiri dari korpuskulus vater dan badan pacini. Reseptor tekanan merupakan ujung saraf yang letaknya di sebelah bagian dalam kulit yang disebut dermis. Ujung sel saraf reseptor ini hanya dapat terangsang apabila terjadi tekanan dan getaran yang cukup kuat.

D. Reseptor Rasa Sakit

Reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan rasa sakit terdapat pada lapisan epidermis dan dermis. Reseptor ini tersebar tidak merata pada bagian kulit tubuh manusia sehingga ada bagian kulit yang kurang peka terhadap rasa sakit. Reseptor ini sangat berguna untuk sistem pertahanan tubuh, karena dapat memberikan pesan apabila terjadi rangsangan berupa rasa sakit yang merusak organ tubuh.

D. Reseptor Suhu

Pada kulit tubuh manusia juga ditemukan reseptor untuk menerima pesan berupa rasa panas dan dingin. Reseptor ini disebut juga termoreseptor. Kemampuan termoreseptor untuk menerima rangsang bersifat kualitatif sehingga anda tidak mungkin membedakan secara pasti suhu yang dirasakan. Reseptor ini terdiri atas korspukulus badan ruffini yang merasakan rasa panas dan ujung saraf krause yang merasakan suhu dingin. Kemampuan cepat dan lambatnya reseptor juga sangat dipengaruhi ketika menerima atau melepaskan panas. Suasana panas baru dapat dirasakan apabila reseptor berpindah dari kondisi dingin, sedangkan suasana dingin baru dapat dirasakan apabila baru berpindah dari kondisi yang panas.

Kelompok 3 FISWAN Review Question 5. What is relationship beetween the intensity of a stimulus and the response of the primary afferen neuron? How fo neuron encode changes in stimulus intensity? Jawab : Nosiseptor merupakan suatu kelas aferen primer yang terspesialisasi dimana memberikan respon terhadap rangsangan yang intens dan berbahaya pada kulit, otot, sendi, viseral, maupun pembuluh darah. Nosiseptor bersifat khas dimana mereka secara khusus berespon terhadap berbagai bentuk energi yang menghasilkan cedera (rangsangan panas, mekanis, dan kimiawi) serta memberikan informasi pada CNS berkaitan dengan lokasi maupun intensitas rangsangan yang berbahaya. Pada jaringan normal, nosiseptor adalah tidak aktif hingga mereka dirangsang oleh energi yang cukup untuk mencapai ambang rangsangan (istirahat). Dengan demikian, nosiseptor mencegah perambatan sinyal acak (fungsi penapisan) menuju CNS dalam interpretasi nyeri. Lamina V merupakan tempat orde kedua dari neuron wide dynamic range (WDR) dan nociceptive-specific (NS) yang menerima input dari neuron nosiseptif dan nonnosiseptif. Neuron NS merespon hanya kepada stimulus yang berbahaya pada lingkungan perifer, sedangkan WDR merespon kepada stimulus berbagai tipe yang tidak berbahaya dan berbahaya, yang memberikan mekanisme kepada neuron untuk melakukan encoding mengenai intensitas stimulus. Sebuah korelasi perilaku pengaturan dapat diproduksi pada manusia dengan rangsanan panas atau rangsangan mekanik yang berulang, di mana rasa sakit meningkat dengan setiap stimulus meskipun intensitas stimulus tidak berubah. 14. Compare and contrast the rods and cones of mammals Jawab : Perbedaan antara sel batang dan sel kerucut yang terdapat pada mamalia : Sel kerucut (cone cell) a. Berfungsi melihat di tempat yang terang (intensitas cahaya tinggi) b. Kurang sensitif pada cahaya c. Peka terhadap warna (bisa membedakan warna) d. Memiliki pigmen iodopsin (iodopsin merah,hijau,biru) e. Bentuk segmen luar seperti kerucut f. Terkonsentrasi di dalam atau sekitar bintik kuning g. Jumlahnya lebih sedikit dari sel batang (Sherwood, 2011) Sel batang (rod cell) a. Berfungsi melihat di tempat yang gelap (intensitas cahaya rendah) b. Sangat sensitif pada cahaya c. Tidak peka terhadap warna (tidak bisa membedakan warna) d. Memerlukan protein mata yang disebut rodopsin (penggabungan iodopsin dan vitamin A) e. Bentuk segmen luar seperti batang f. Tersebar pada retina g. Jumlah sel batang 30 kali lebih banyak daripada sel kerucut (Sherwood, 2011) Synthesis Question 4. Hair cells have prominent cilia on their apical surface. Why do these cilia increase the sensitivity of a hair cell to mechanical stimuli? Jawab : Mechanoreseptor adalah reseptor pada system sensori yang menerima impuls mekanik. Salah satu mechanoreseptor adalah sel rambut. Sel ini bukan merupakan sel yang menyusun rambut, namun sel ini dinamakan sel rambut karena memiliki struktur mikroskopis seperti rambut yang ada di bagian apical sel tersebut. Prosesor yang berukuran kecil terdiri dari mikrofili yang tidak berukuran sama dan satu silia yang berukuran panjang yang dapat disebut juga kinosilia. Mikrofili ini tidak dapat berpindah tempat sehingga disebut juga stereosilia. Gabungan stereosilia dan kinosilia disebut hair bundle. Sel rambut mampu mengubah stimulus mekanik menjadi sinyal elektrik yang dipengaruhi oleh perubahan ion.  Sel rambut adalah sel epitel yang secara embrionik berasal dari lapisan ectoderm yang kehilangan akson. Setiap sel rambut diselubungi oleh serabut saraf yang sensitive terhadap perubahan ionic dalam sel rambut. Melalui serabut saraf tersebut sinyal diteruskan dari sel rambut menuju ke system saraf pusat. Selain itu, sel rambut juga menerima saraf eferen dari system saraf pusat yang dapat meningkatkan sensitivitas sel rambut. Sel rambut merespon stimulus mekanik secara selektif. Contohnya, rangsangan mekanik dari satu arah dapat diterima oleh sel rambut, namun dari arah yang lain tidak. Selektivitas dari sel rambut tersebut dipengaruhi oleh ukuran panjang stereosilia yang asimetri.

Neuromast adalah kumpulan dari sel rambut, supporting sel, dan serabut saraf sensorik yang menyusun mekanoreseptor secara umum. Neuromast berasal dari migrasi sel primordial yang berasal dari embryonic placodes dan menempati tempat spesifik dalam tubuh. Proyeksi hair bundlebiasanya diikuti juga dengan adanya tudung bernama cupula. Adanya cupula dapat meningkatkan sensitifitas sel rambut. Neuromast atau modifikasi neuromast adalah dasar dari pembentukan system mechanoreseptor, seperti linea lateralis, yang dapat mendeteksi arus air; vestibular apparatus, yang dapat menjaga keseimbangan tubuh; dan system auditory, yang dapat merespon suara.

Anggota Kelompok 3: 1.Akmala Khusnul Farida (K4318004) 2.Ani Satun Zahro (K4318009) 3.Ardanicha Mauliyana (K4318012) 4.Aurora Halmahera N.H. (K4318013) 5.Ayu Kartika Putri (K4318014) 6.Chanafia Yusfi Khotimah (K4318015)

7.Dewi Anggun Mustika S.(K4318017)

Kelompok 2 : 1.Alysa Nur Chasanah Alam Majid / K4318006 2.Annisa Rohanifah / K4318011 3.Chory Asih / K4318016 4.Diana Wulan Safitri / K4318019 5.Dinda Sepiadi Nanda Damanik / K4318020 6.Dwika Sarnia Putri / K4318023 TUGAS : Review 1. Apa perbedaan antara organ indera dan reseptor sensorik? Organ: Kelompok jaringan-jaringan membentuk suatu organ yang melakukan beberapa fungsi tertentu dan Indra merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud kesadaran rohani diri dengan material lingkungan. Jadi Organ indera merupakan organ akhir yag dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu yang berasal dari luar. Rangsangan yang diterima dapat berupa rangsangan cahaya, bau, rasa dan yang lainnya. Sedangkan reseptor sensoris menurut Campbell, Jane and Lawrence (2004), umumnya adalah neuron atau sel sel epitelium yang termodifikasi yang mendeteksi stimulus lingkungan dan merespon dengan suatu perubahan elektrokimiawi dalam membrannya. Reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentransuksi energi fisik yang diterima dari organ indera ke dalam sinyal (impuls) saraf untuk dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh sel-sel saraf sensori (Reseptor adalah molekul protein yang menerima sinyal kimia dari luar sel. Ketika sinyal kimia semacam itu berikatan dengan reseptor, mereka menyebabkan beberapa bentuk respons seluler/jaringan, misalnya perubahan aktivitas listrik sel. Sensoris adalah penghantaran rangsangan dari perifer (reseptor) ke pusat (otak)). Reseptor sensorik dikhususkan untuk merespons bentuk energi tertentu namun karena banyaknya variasi energi maka terdapat banyak reseptor yang berbeda (Ganong 2008 dalam Poerwanto 2018). 7. Apa yang dimaksud adaptasi sensorik ? Adaptasi sensoris adalah penyesuaian pada kemampuan sensoris setelah terpapar pada suatu stimulus secara terus menerus. Sebagaimana diketahui, sel reseptor pada organ indra kita sangat peka terhadap perubahan. Stimulasi yang konstan tidak efektif untuk menimbulkan reaksi. Adaptasi sensorik dapat terjadi dengan semua indera kita seperti halnya ambang batas. Ini juga disebut sebagai adaptasi saraf dan dapat dijelaskan sebagai pengurangan bertahap atau penurunan respons sensorik karena paparan berulang dari stimulus tertentu selama periode waktu tertentu. Perubahan ini bisa bersifat positif dan negatif dan tidak serta merta melibatkan mengabaikan stimulus sepenuhnya. Adaptasi sensorik adalah penurunan bertahap dari waktu ke waktu dalam respons sistem sensorik terhadap rangsangan konstan. Biasanya dialami sebagai perubahan rangsangan Misalnya, jika anda mencelupkan jari ke dalam mangkuk berisi air hangat, setelah beberapa saat anda tidak akan lagi dapat merasakan kehangatan sebanyak indera anda beradaptasi dengan rangsangan. Contoh lain pada adaptasi sensorik yaitu ketika kita tidak lagi merasakan pakaian begitu kita berpakaian atau melupakan suara TV atau radio sambil fokus pada beberapa pekerjaan penting atau mendesak. Contoh lainya adalah jika tangan diletakkan di atas meja, maka permukaan meja langsung terasa menempel di kulit. Namun, selanjutnya, sensasi permukaan meja terhadap kulit secara bertahap berkurang hingga hampir tidak terlihat. Neuron sensorik yang awalnya merespons tidak lagi dirangsang untuk merespons; ini adalah contoh adaptasi saraf. Dalam psikofisika atau ilmu saraf, ambang sensorik dapat dari berbagai jenis. a)Ambang Pengakuan: Ini adalah tingkat minimum atau batas ambang di mana suatu stimulus tidak hanya dapat dideteksi tetapi juga dapat dikenali juga. b)Ambang Diferensial: Tingkat ambang di mana perbedaan yang terdeteksi dalam suatu stimulus dapat dengan mudah dikenali atau dirasakan. c)Ambang Terminal: Batas ambang di luar mana suatu stimulus mungkin tidak lagi dikenali atau dipahami. d)Ambang Batas Sensori Absolut: Ini adalah batas terkecil yang dapat dideteksi dari stimulus sensorik. Ini juga dapat digambarkan sebagai intensitas terendah di mana stimulus dapat dikenali atau terdeteksi. Contoh untuk menjelaskan ambang absolut bisa melalui uji bau, di mana aroma dilepaskan ke atmosfer. Ambang batas absolut dalam hal ini akan menjadi wewangian seminimal mungkin yang akan cukup bagi subjek untuk mengenali atau mendeteksi bau. Berbagai faktor memengaruhi adaptasi stimulus sensorik ambang batas absolut sensoris dan harapan atau motivasi individu (proses kognitif). Adaptasi sensorik terjadi ketika reseptor sensorik tidak lagi dapat merasakan stimulus karena kontak terus-menerus indera kita dengan stimulus. Misalnya, jika anda mencelupkan jari ke dalam mangkuk berisi air hangat, setelah beberapa saat anda tidak akan lagi dapat merasakan kehangatan sebanyak indera anda beradaptasi dengan rangsangan. Adaptasi sensorik dapat terjadi dengan semua indera kita seperti halnya ambang batas. Ini juga disebut sebagai adaptasi saraf dan dapat dijelaskan sebagai pengurangan bertahap atau penurunan respons sensorik karena paparan berulang dari stimulus tertentu selama periode waktu tertentu. Perubahan ini bisa bersifat positif dan negatif dan tidak serta merta melibatkan mengabaikan stimulus sepenuhnya. Satu lagi contoh untuk menjelaskan proses adaptasi sensorik bisa jadi, kita tidak lagi merasakan pakaian begitu kita berpakaian atau melupakan suara TV atau radio sambil fokus pada beberapa pekerjaan penting atau mendesak. Di ​​sisi lain, proses sensitisasi dapat digambarkan sebagai peningkatan bertahap dalam respon perilaku selama periode waktu karena paparan reguler dari stimulus yang diberikan. Bertentangan dengan proses adaptasi sensorik, di mana paparan stimulus yang diberikan diperlukan dalam volume besar untuk menurunkan respons yang tepat atau perubahan perilaku yang terjadi, dalam kasus sensitisasi, stimulus diperlukan dalam jumlah kecil untuk memunculkan respons atau perubahan perilaku yang signifikan. Proses Kognitif: Motivasi atau harapan seseorang memainkan peran yang menentukan apakah suatu stimulus dapat dikenali atau dirasakan pada tingkat ambang minimum. Adaptasi dan sensitasi sensorik adalah aspek integral dari kehidupan dan kepribadian. Kita menemukan banyak bentuk rangsangan dari hari ke hari dalam hidup kita, beberapa di antaranya diakui dan dirasakan, sementara beberapa kita secara bertahap lupa atau abaikan yang mungkin mencakup beberapa bunyi, bau, atau paparan gambar tertentu. 2. Apakah reseptor rasa menggunakan pengkodean garis berlabel ? Ya, karena kelima jenis reseptor cita rasa memiliki kode garis berlabel yang langsung terhubung dengan otak. Otak dapat menentukan cita rasa apa yang sedang dikecap lidah dengan cara membandingkan respon beberapa neuron cita rasa. Setiap reseptor sensorik memiliki "garis berlabel" sendiri untuk menyampaikan sensasi sederhana yang dialami oleh penerima. Pada akhirnya, saluran TRP bertindak sebagai termosensor, saluran yang membantu kita mendeteksi perubahan suhu sekitar. TRPV1 adalah saluran yang mengaktifkan panas yang bertindak sebagai termometer pendeteksi panas kecil di dalam membran yang memulai polarisasi serat saraf saat terkena perubahan suhu. Akhirnya, ini memungkinkan kami untuk mendeteksi suhu sekitar dalam kisaran hangat / panas. Demikian pula, sepupu molekul TRPV1, TRPM8, adalah saluran ion yang diaktifkan dingin yang merespons dingin. Baik reseptor dingin dan panas dipisahkan oleh subpopulasi serabut saraf sensorik yang berbeda, yang menunjukkan kepada kita bahwa informasi yang masuk ke sumsum tulang belakang pada awalnya terpisah. Referensi : Campbell, N.A., Jane B. R. and Lawrence G. M. (2004) . Biologi Edisi Kelima Jilid III . Jakarta : Erlangga

Poerwanto, E. (2018). Kajian Bioinformatika terhadap Transient Receptor Potential Vanilloid 1 (TRPV1) pada Risiko Osteoartritis Sendi Lutut. Majalah Kedokteran, 34(1), 9-25.

Kelompok 1 Kelas A: 1. Adha Nisfatulsanah (K4318001) 2. Aidah Fitriana (K4318003) 3. Ana Atia Rahmawati Z. (K4318007) 4. Anggi Prastiwi K. (K4318008) 5. Dhiya Fidha R. (K4318018) 6. Dwi Indah L. (K4318021) 7. Dwi Sukmawati Y. (K4318022) Tugas FISWAN Animal Sensory System Review 8. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis reseptor sentuhan pada kulit mamalia? Jawaban : Mekanoreseptor , juga disebut mekanoseptor , adalah sel sensorik yang merespons tekanan atau distorsi mekanis. Ada empat tipe utama mechanoreceptors pada kulit mamalia yang gundul atau tidak berbulu: lamellar corpuscles (Pacinian corpuscles), taktil corpuscles (Meissner's corpuscles), ujung saraf Merkel , dan bulbous corpuscles (Ruffini corpuscle). Ada juga mechanoreceptors pada kulit berbulu, dan sel-sel rambut pada reseptor primata seperti monyet rhesus dan mamalia lain mirip dengan manusia dan juga dipelajari bahkan di awal abad ke-20 secara anatomis dan neurofisiologis. a. Sel-sel Pacinian Sel-sel Pacinian (atau sel-sel pipih ; ditemukan oleh ahli anatomi Italia Filippo Pacini ) adalah salah satu dari empat jenis utama sel mechanoreceptor pada kulit mamalia yang gundul (tidak berbulu). Mereka adalah ujung saraf di kulit yang bertanggung jawab atas kepekaan terhadap getaran dan tekanan . Mereka hanya merespons gangguan mendadak dan sangat sensitif terhadap getaran. Peran getaran dapat digunakan untuk mendeteksi tekstur permukaan, misalnya kasar vs. halus. Sel-sel Pacinian juga ditemukan di pankreas , tempat mereka mendeteksi getaran dan kemungkinan suara berfrekuensi sangat rendah. Sel darah Pacinian bertindak sebagai mechanoreceptors yang beradaptasi dengan sangat cepat. Sekelompok sel darah merespons perubahan tekanan, misalnya saat menggenggam atau melepaskan suatu benda. b. Sel - sel taktil atau sel - sel Meissner Sel - sel taktil atau sel - sel Meissner adalah sejenis mekanoreseptor yang ditemukan oleh ahli anatomi Georg Meissner (1829–1905) dan Rudolf Wagner. Mereka adalah sejenis saraf yang berakhir di kulit yang bertanggung jawab atas kepekaan terhadap sentuhan ringan. Secara khusus, mereka memiliki sensitivitas tertinggi (ambang terendah) saat merasakan getaran antara 10 dan 50 hertz . Mereka adalah reseptor adaptif yang cepat . Mereka paling terkonsentrasi di kulit tebal tak berbulu, terutama di bantalan jari. c. Ujung saraf Merkel Ujung saraf Merkel adalah mechanoreceptors , sejenis reseptor sensorik , yang ditemukan di epidermis basal dan folikel rambut. Mereka adalah ujung saraf dan memberikan informasi tentang tekanan mekanis, posisi, dan fitur sentuh statis yang dalam, seperti bentuk dan tepi. d. Bulbous corpuscle atau Ruffini corpuscle Bulbous corpuscle atau Ruffini corpuscle adalah mechanoreceptor yang beradaptasi perlahan yang terletak di jaringan kulit antara papila dermal dan hipodermis. Itu dinamai Angelo Ruffini. Ruffini corpuscels adalah ujung dendritic yang membesar dengan kapsul yang memanjang. Reseptor berbentuk gelendong ini sensitif terhadap peregangan kulit, dan berkontribusi pada indra kinestetik dan kontrol posisi dan gerakan jari. Mereka berada pada kepadatan tertinggi di sekitar kuku di mana mereka bertindak dalam memantau selip benda di sepanjang permukaan kulit, memungkinkan modulasi pegangan pada suatu objek. Sel-sel Ruffini merespon tekanan yang berkelanjutan dan menunjukkan adaptasi yang sangat sedikit. 11. Bagaimana telinga dapat membedakan suara yang berbeda frekuensi? Jawaban : Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Beberapa komponen organ korti yang berperan penting dalam proses pendengaran adalah membran tektoria berbentuk tonjolan mirip tenda, sterosilia berupa sel rambut, dan membran basilaris membentuk dasar duktus koklear. Interaksi ketiga struktur penting tersebut sangat berperan dalam proses mendengar. Adanya peran sel rambut menghasilkan sinyal saraf jika rambut permukaannya mengalami perubahan bentuk secara mekanik akibat gerakan cairan di telinga dalam. Sel rambut luar dapat meningkatkan atau mempertajam puncak gelombang berjalan dengan meningkatkan gerakan membran basilaris pada frekuensi tertentu. Keadaan ini disebut sebagai cochlear amplifier. Pola pergeseran membran basilaris membentuk gelombang berjalan dengan amplitudo maksimum yang berbeda sesuai dengan besar frekuensi stimulus yang diterima. Gerak gelombang membran basilaris yang timbul oleh bunyi berfrekuensi tinggi (10 kHz) mempunyai pergeseran maksimum pada bagian basal koklea, sedangkan stimulus berfrekuensi rendah (125 kHz) mempunyai pergeseran maksimum lebih ke arah apeks karena perbedaan dalam kekakuan serat dan peningkatan pengisian membran basilaris dengan massa cairan ekstra yang semestinya bergetar bersama membran pada apeks. Gelombang yang timbul oleh bunyi berfrekuensi sangat tinggi tidak dapat mencapai bagian apeks, sedangkan bunyi berfrekuensi sangat rendah dapat melalui bagian basal maupun bagian apeks membran basilaris.Serat kaku dan pendek dekat jendela oval koklea bergetar pada frekuensi tinggi sedangkan serat panjang dan lentur dekat ujung koklea/helikotrema mempunyai kecendrungan untuk bergetar pada frekuensi rendah. Peran sel rambut dalam adalah mengubah gaya mekanik suara (getaran cairan koklea) menjadi impuls listrik pendengaran (potensial aksi yang menyampaikan pesan pendengaran ke korteks serebri). Sel rambut dalam berkontak dengan membran tektorium yang kaku dan stasioner, maka stereosilia sel-sel reseptor ini tertekuk maju-mundur ketika membran basilaris mengubah posisi relatif terhadap membran tektorium yang lebih lanjut menyebabkan perubahan potensial depolarisasi dan hiperpolarisasi yang bergantian pada stereosilia. Pada proses mendengar lebih lanjut, sel rambut dalam berhubungan melalui suatu sinaps kimiawi dengan ujung serat-serat saraf aferen yang membentuk nervus auditorius (kokhlearis) menuju menuju ganglion spiralis korti, saraf VIII. Kesimpulan : pemisahan / penerimaan frekuensi dalam mendengar dilakukan oleh cairan koklea (endolimfe) yang bergetar sehingga menyebabkan membran basilaris bergerak mengikuti gelombang yang ada dan berakhir dengan rambut getar / stereosilia yang bergetar. Struktur stereosilia dibagian basal kaku dan pendek yang dapat digerakkan oleh frekuensi yang tinggi. Sedangkan stereosilia yang lentur dan panjang berada di bagian apeks/ ujung koklea yang sensitif atau dapat digerakkan dengan frekuensi rendah. Maka dari itu orang lebih bisa dan lebih cepat menangkap suara yang keras dibandingkan dengan suara yang pelan. Synthesis 3. Sensor tekanan ringan terdapat pada lapisan kulit yang dangkal/tidak terlalu dalam, sedangkan sensor tekanan kuat terdapat pada lapisan kulit yang dalam, bagaimana bisa demikian? Jawaban : Stimulus berupa tekanan akan direspon oleh reseptor tekan dan menimbulkan sensasi tekan. Sensasi tekan berupa tekanan fisik pada kulit. Terdapat variasi tekanan di atas permukaan kulit, yaitu tekanan ringan (sentuhan) dan tekanan kuat. Reseptor tekanan ringan terdapat pada kulit lapisan epidermis, reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor. Ujung saraf tekanan ringan disebut lempeng merkel. Ketika kulit menerima sentuhan/tekanan ringan pada permukaan kulit yang tidak terlalu dalam maka rangsang tersebut diterima oleh reseptor yang terdapat di epidermis yaitu oleh lempeng merkel. Reseptor tekanan kuat terdapat pada kulit lapisan dermis. Ujung saraf tekanan kuat disebut korpus pacini. Ketika kulit menerima tekanan kuat dan cukup dalam , maka rangsangan diterima oleh korpus pacini di dermis yaitu bagian kulit yang lebih dalam dari dermis (Ramdani, 2016). Referensi :

RAMDHANI, R. S. (2016). PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA KONSEP SISTEM INDERA (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).