Reaksi yang akan menghasilkan gas hidrogen h2 ditunjukkan oleh reaksi

Elektrolisis merupakan bagian dari bidang pembahasan elektrokimia yang mempelajari hubungan energi listrik dengan energi kimia. Dalam prosesnya elektrolisis menggunakan energi listrik untuk menjalankan suatu reaksi kimia. Elektrolit yang digunakan akan terion menjadi kation dan anion. Kation akan mengalami reduksi di katoda dan anion akan mengalami reaksi oksidasi di anoda.  


Diketahui:

Diagram 1: elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode C

Diagram 2: elektrolisis larutan CuSO₄ dengan elektrode Cu

Diagram 3: elektrolisis larutan Ba(OH)₂ dengan elektrode Pt

Diagram 4: elektrolisis larutan AgNO₃ dengan elektrode Ag

Simbol (aq) dapat diartikan sebagai larutan


Ditanya:

Sel elektrolisis mana yang menghasilkan gas?


Jawab:

Untuk mengetahui hasil elektrolisis dari masing-masing sel elektrolisis kalian harus mengetahui terlebih dahulu zat apa yang bereaksi di katoda dan anoda.

Sel elektrolisis 1

Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode C. NaCl akan termion menjadi Na⁺ dan Cl⁻, selain itu di dalam sistem juga terdapat H₂O (pelarut). Ion yang bereaksi di katoda adalah ion Na⁺ namun, karena nilai potensial reduksi (E°) H₂O lebih besar dibandingkan dengan Na⁺ maka H₂O akan cenderung tereduksi di katoda dibandingkan dengan Na⁺. Sedangkan di anoda akan terjadi reaksi oksidasi ion Cl- menjadi gas Cl₂

Katoda: 2H₂O (l) + 2e⁻ => H₂ (g) + 2OH⁻ (aq)

Anoda : 2Cl⁻ (aq)           => Cl₂ (g)  

Sel elektrolisis 2

elektrolisis larutan CuSO₄ dengan elektrode Cu. CuSO₄ akan terion menjadi Cu²⁺ dan SO₄²⁻, selain itu karena fasenya adalah larutan, maka di dalam sistem juga terdapat H₂O (pelarut). Di katoda akan terjadi reaksi reduksi ion Cu²⁺ menjadi Cu. Sedangkan di anoda akan terjadi reaksi oksidasi elektrodanya yaitu Cu. Hal ini terjadi karena elektrode yang digunakan merupakan logam aktif yang dapat mengalami reaksi oksidasi.

Katoda : Cu²⁺ (aq) + 2e⁻ => Cu(s)

Anoda :    Cu(s)                => Cu²⁺ (aq) + 2e⁻

Sel elektrolisis 3

Elektrolisis larutan Ba(OH)₂ dengan elektrode Pt. Larutan Ba(OH)₂ akan terion menjadi ion Ba²⁺ dan 2OH⁻ selain itu di dalam sistem juga terdapat H₂O (pelarut). Ion yang bereaksi di katoda adalah ion Ba²⁺namun, karena nilai potensial reduksi (E°) H₂O lebih besar dibandingkan dengan Ba²⁺ maka H₂O akan cenderung tereduksi di katoda dibandingkan dengan Ba²⁺. Sedangkan di anoda akan terjadi reaksi oksidasi ion OH⁻ menjadi H₂O dan O₂.

Katoda : 2H₂O (l) + 2e⁻ => H₂ (g) + 2OH⁻ (aq)

Anoda : 4OH⁻ (aq)         => 2H₂O(l) + O₂ (g) + 4e⁻

Sel elektrolisis 4

elektrolisis larutan AgNO₃ dengan elektrode Ag. Larutan AgNO₃ akan terion menjadi ion Ag⁺ dan NO₃⁻ selain itu di dalam sistem juga terdapat H₂O (pelarut). di katoda akan terjadi reduksi ion Ag⁺ menjadi Ag. Sedangkan di anoda akan terjadi reaksi oksidasi elektrodanya yaitu Ag. Hal ini terjadi karena elektrode yang digunakan merupakan logam aktif yang dapat mengalami reaksi oksidasi.

Katoda : Ag⁺ (aq) + 2e⁻ => Ag(s)

Anoda  :    Ag(s)             => Ag⁺ (aq) + 2e⁻

Jadi sel elektrolisis yang menghasilkan gas adalah sel elektrolisis 1 dan 3


PENJELASAN LEBIH LANJUT:

Berikut beberapa aturan dalam elektrolisis:

REAKSI DI KATODA (ELEKTRODA –)

1. Leburan (l) yang mengandung logam  

Reaksi yang terjadi adalah:

L⁺(aq) + e⁻ →  L(s)    (m = muatan ion)

2. Larutan (aq) yang mengandung logam  

a) Bila Kation Logam-logam golongan I A, golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi adalah air ( H₂O ):  

   2 H₂O (l) + 2e⁻ →  H₂(g) + 2 OH⁻(aq)

b) Bila Kation Logam lain selain tersebut di atas, maka logam tersebut akan tereduksi:

   L⁺(aq) + e⁻ →  L(s)    (m = muatan ion)

3. Asam (kation H⁺)

Bila Kation H⁺ maka akan tereduksi:

2H⁺(aq) + 2e⁻→  H₂( g )

REAKSI DI ANODA (ELEKTRODA +)

1.Jika anoda Inert ( tidak reaktif, seperti Pt, Au, C )

a)Bila Anion sisa asam atau garam oksi seperti SO₄²⁻, NO₃⁻, dll, maka yang teroksidasi adalah air ( H₂O ):

   2 H₂O(l) →  O₂(g) + 4 H+(aq) + 4e⁻

b) Bila anion OH– maka akan teroksidasi :

   4 OH⁻(aq) →  O₂(g) + 2 H₂O(l) + 4e⁻

c) Bila Anion golongan VII A ( F⁻, Cl⁻, Br⁻, I⁻ ) maka akan teroksidasi menjadi:

  2 X⁻(aq) →  X₂(g) + 2e⁻

2.Jika Anoda Tak Inert

Anoda tersebut akan teroksidasi :L(s) →  L⁺ (aq) + e⁻


Semoga penjelasan di atas mudah dipahami dan dapat membantu kalian. Berikut ini adalah beberapa soal terkait pembahasan diatas

-  massa zat hasil elektrolisis : brainly.co.id/tugas/17106704  

-  elektrolisis alkali dan alkali tanah: brainly.co.id/tugas/2692668  

-  elektrolisis NaCl : brainly.co.id/tugas/983003  


Mata pelajaran: Kimia  

Kelas: XII  

Kategori: Redoks dan Elektrolimia  

Kata Kunci: elektrolisis, katoda, anoda

Kode kategori berdasarkan kurikulum K13: 12.7.2

buatlah struktur dari senyawa berikut 1.CH3 - CH2 - C (CH3)2 - CH(CH3) 2. CH3 CH2 (CH3)2 (CH(CH3)²

sebutkan dan jelaskan 9 kandungan ilmu kimia​

1 Jelaskan pengertian kimia hijau​

berapa gram massa 9x10^20 molekul C6H12O6AR=C=12H=1O=16 ​

berapa gram massa 9x10^20 molekul C6H12O6​

bantuin jawab dongjangan asal yaa​

Bahaya bahan hidrofilik

Cairan bening a + cairan bening b = partikel padat kecil, itu disebut dengan apa dan termasuk perubahan kimia atau fisika?

Cairan bening a + cairan bening b = partikel padat kecil, itu disebut dengan apa dan termasuk perubahan kimia atau fisika?

sebutkan prosedur kerja membuat larutan dengan konsentrasi tertentu​

Perhatikan gambar elektrolisis berikut!

Reaksi yang akan menghasilkan gas hidrogen h2 ditunjukkan oleh reaksi


Elektrolisis yang menghasilkan gas H2 ditunjukkan pada gambar ….

Katode : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g)

Katode : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g)

Anoda : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e-

------------#------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Newer Posts Older Posts