Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan
Pengecatan gagang payung geulis
Agar sebuah produk kerajinan bagus dan menarik maka pembuat produk (perajin) akan melakukan pewarnaan (finishing). Ada berbagai macam cat pewarna yang biasa di gunakan, dari cat pewarna yang sudah jadi sampai cat pewarna buatan sendiri. Para perajin pembuat produk kerajinan dari bambu atau kayu umumnya menggunakan cat pewarna buatan sendiri. Artinya mengolah serta mencampur bahan bahannya sebelum di gunakan, hal ini agar bisa membuat berbagai macam varian warna yang di inginkan serta bisa menghemat biaya. Tapi ada juga yang menggunakan cat pewarna yang sudah jadi yang tidak perlu pengolahan lagi tinggal langsung pakai. 

Pewarnaan untuk produk kerajinan umumnya berwarna alami dan natural, warna transparan dan warna kayu selalu menjadi pilihan, tapi itu tergantung pilihan dan keinginan. Penggunaan pewarna untuk produk kerajinan sebaiknya menggunakan bahan cat pewarna yang tidak berbahaya bagi penggunanya serta ramah lingkungan. Terutama untuk produk yang berhubungan atau berdekatan dengan produk makanan atau anak anak, hal ini agar lapisan cat tidak mengkontaminasi pada makanan atau pengguna ketika di gunakan. 

Sekarang sudah banyak produk cat pewarna yang aman serta ramah lingkungan yang di produksi oleh perusahaan cat ternama. Meskipun harganya cukup mahal tapi penggunaannya praktis dan mudah. Bahan pengencer yang umumnya di gunakan adalah cairan thinner atau terpentin sekarang sudah ada yang menggunakan cairan pengencernya air, hal ini bisa menekan biaya yang lebih hemat dan aman pula.  

Cara pengecatan ada yang menggunakan kuas secara manual dan ada juga yang menggunakan (sprayer) semprotan angin, keduanya akan mempengaruhi hasil pengecatan. Untuk hasil yang bagus dan berkualitas tentu cara pengecatan dengan sprayer yang harus di pilih. Ada juga cara pengecatan atau pewarnaan dengan cara di celupkan, tapi cara ini memerlukan bahan cat yang sangat banyak. Semua teknik di atas memiliki kelebihan serta kekurangan masing masing. 

Artinya cat pewarna yang sudah bisa langsung di gunakan dan umumnya di buat dalam kemasan oleh produsen cat, cat jenis ini lebih mudah dan praktis dan tinggal langsung pakai. Bila terlalu kental tinggal menambahkan pengencernya sesuai anjuran pembuat produk, ada yang menggunakan cairan thinner, bensin, minyak tanah, terpentin atau air. 

Pada produk dan merk tertentu ada beberapa proses dan tahapan yang harus di ikuti sesuai arahan dan petunjuk produsen cat tersebut, seperti untuk cat dasar, cat pokok (utama) serta cat pelindung. Jadi proses pengecatan menggunakan lebih dari satu produk. Hal ini agar hasil pengecatan atau pewarnaan lebih bagus dan memuaskan. Tapi ada juga yang menggunakan satu produk saja, tentu hasilnya akan berbeda dengan yang menggunakan beberapa produk sesuai petunjuk penggunaan. 

Cat yang sudah jadi untuk produk kerajinan dari kayu dan bambu umumnya banyak menggunakan cat vernis, melamik atau sejenisnya. Untuk kayu biasanya banyak pilihan warna tapi kalau untuk bambu umumnya menggunakan warna warna yang agak transparan. 

Cat pewarna yang sudah jadi harganya cukup mahal di bandingkan dengan cat buatan sendiri, jika ingin lebih dari dua warna tentu harus beli lagi. Dan bila cat yang di butuhkan sedikit tetap harus beli perkemasan atau satu kaleng. 

Cat pewarna buatan sendiri 

Cat pewarna buatan sendiri artinya mengolah serta mencampur bahan bahan yang sudah ada. Sebenarnya cat jenis ini di buat oleh produsen cat juga hanya kita sendiri yang mengolah dan mencampur sesuai keinginan, serta menentukan warna yang di inginkan. Dan yang paling banyak di gunakan pada produk kerajinan, terutama untuk menekan biaya yang mahal dan bisa di buat berbagai macam warna. Proses pencampuran bisa di sesuaikan dengan kebutuhan, meskipun untuk keperluan sedikit. 

Cat pewarnaan buatan sendiri yang paling banyak digunakan pada kayu dan bambu adalah sirlak (politur) buatan sendiri. Karena bahannya sangat sederhana dan mudah di buat juga bahan bahannya mudah di dapatkan serta pembuatan berbagai macam warna pun bisa ciptakan. Dengan mencampurkan cairan spirtus dan emping sirlak secukupnya serta jika menginginkan warna tertentu ada pewarna khusus terpisah. Istilah mereka menyebutnya oker, di toko toko besi banyak di jual. Sebenarnya masih banyak lagi cat untuk pewarnaan buatan lainnya untuk berbagai produk kerajinan dari kayu dan bambu yang biasa para pengrajin buat. 

Teknik pengecatan atau pewarnaan 
Proses dan tahapan pengecatan yang baik dan benar tidak sembarangan ada tekniknya, tempat serta cuaca yang mendukung perlu di perhatikan artinya pengecatan tidak dalam keadaan suhu lembab atau hujan dan harus dalam keadaan hangat atau cuaca panas tapi tidak kena panas sinar matahari langsung. Berikut beberapa proses dan tahapannya, 

- Menambal bagian yang tidak rata atau berlubang dengan cara di dempul (khusus kayu) 

- Amplas bagian permukaan yang kasar dan tidak halus - Cat dasar bila di perlukan 

- Amplas kembali dengan amplas halus 

- Cat utama sesuai keinginan 

- Amplas kembali dengan amplas yang sangat halus jika di perlukan 

- Ulangi kembali cat pokok (utama) sampai beberapa kali sampai hasil pengecatan sesuai harapan dan keinginan 

- Cat pelindung jika di perlukan, umumnya menggunakan cat transfaran atau vernis. 

Hal ini untuk menjaga agar cat bisa awet dan tahan lama dan terlindung dari benturan keras benda lain. 

Untuk cat pewarnaan yang bagus bukan di tentukan oleh cat pewarna yang sudah jadi atau buatan sendiri. Tapi cara, teknik dan tahapan tahapan yang di lakukan ketika dalam proses pengecatan. Jadi percuma jika cat yang di gunakan cat bagus dan mahal tapi proses dan cara pengecatan tidak di lakukan dengan baik dan benar atau asal asalan sehingga hasilnya tidak sesuai harapan. 

Tapi bisa juga cat pewarna yang di gunakan adalah cat buatan sendiri yang sederhana tapi cara dan proses pengerjaan di lakukan dengan baik dan benar pasti hasilnya juga tentu bagus. Semua tergantung keahlian serta pengalaman orang yang melakukan pengecatan.


Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar bahan, alat, dan teknik ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang bahan, alat, dan teknik ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya.

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan

Gambar: freepik.com

A. Bahan Ragam Hias Alam

Bahan untuk menerapkan ragam hias dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bahan buatan dan bahan alam. Bahan buatan adalah bahan yang dibuat oleh manusia baik secara manual maupun secara masinal. Bahan alam adalah bahan yang sudah tersedia di alam sekitar, misalnya kayu, bambu, dan batu. Bahan kayu diperoleh dari tumbuhan yang memiliki batang keras, seperti kayu jati, sonokeling, dan mahoni. Bahan bambu diperoleh dari pohon bambu, misalnya bambu betung, bambu wulung, dan bambo ori. Bahan batu diperoleh dari batu marmer, seperti batu granit, batu andesit, dan batu padas. Bahan untuk pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan cat minyak, cat akrilik, atau politur, sedangkan untuk menerapkan ragam hias pada batu tidak menggunakan pewarna. 

1. Kayu

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.

2. Bambu

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Bambu adalah tumbuhan berbunga menahun hijau abadi dari subfamili Bambusoideae yang termasuk famili Poaceae. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.

3. Batu

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Batu adalah benda alam yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang menyatu secara padat maupun yang berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam. Di dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis mineral. Batu dapat terbentuk melalui proses kristalisasi magma, sedimentasi, maupun metamorfisme. Dari proses pembentukan tersebut, jenis batu dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

B. Alat Ragam Hias Alam

Alat merupakan perkakas yang digunakan untuk berkarya. Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan alam seperti kayu, bambu, dan batu yaitu pahat, palu, dan gergaji. Alat pahat untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu dan bambu agak berbeda dengan bahan batu. Pahat untuk bahan batu lebih keras dan kuat karena terbuat dari bahan baja, sedangkan alat pahat untuk kayu dan bambu lebih lunak karena terbuat dari bahan besi. Palu untuk pahat batu terbuat dari bahan logam, sedangkan palu untuk pahat batu terbuat dari bahan kayu. 

Pahat untuk bahan kayu dan bambu terdiri dari 20 jenis pahat penguku (pahat kuku) dari ukuran paling kecil hingga paling besar, ditambah beberapa pahal kol (1/2 bulatan) dan paha pengot (pahat miring). Untuk mewarnai ragam hias dengan bahan cat, alat-alat yang diperlukan adalah kuas dan palet, sedangkan untuk mewarnai ragam hias dengan bahan politur diperlukan kain dan kuas.

1. Pahat

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan

Pahat adalah perkakas pertukangan berupa bilah besi yang tajam pada ujungnya untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam. Pegangannya dibuat dari kayu atau logam. Dalam penggunaannya, pahat ditekan pada bahan untuk memotong bahan tersebut. Dorongan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan tukul atau palu. Dalam industri, pelantak hidraulik atau palu penempa digunakan untuk membantu pahat dalam memotong bahan.

2. Palu

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan

Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam dan menghancurkan suatu objek. Palu dirancang untuk tujuan tertentu dengan variasi dalam bentuk dan struktur. Bentuk umum palu terdiri dari gagang palu dan kepala palu, dengan sebagian besar berat berada di kepala palu. Desain dasar palu agar mudah digunakan, tetapi ada juga model palu mekanis yang dioperasikan untuk keperluan yang lebih besar.

Palu besar dalam Bahasa Indonesia disebut dengan godam. Palu mungkin adalah peralatan paling tua yang masih diketahui keberadaannya. Palu dari batu diketahui telah digunakan sejak tahun 2.600.000 Sebelum Masehi. Palu adalah peralatan dasar untuk banyak profesi. Sebagai analogi, palu juga digunakan sebagai perangkat yang didesain untuk memberikan tumbukan, contoh dalam mekanisme pelontar peluru pada pistol.

3. Gerjaji

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Gergaji adalah perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untuk memotong atau pembelah kayu atau benda lainnya. Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot, tetapi ada juga gergaji mesin yang digerakkan dengan motor seperti yang biasa digunakan menggergaji pohon. Gergaji biasa menimbulkan suara ribut. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan berbahaya karena tepinya yang tajam dan dan jangan sampai menyenuh kulit ketika menggunakannya. Bagian suatu benda yang dipotong gergaji bisa terbang kabur dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit.

4. Cat

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan

Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memperindah (protective dan decorative) suatu objek atau permukaan dengan melapisinya menggunakan suatu lapisan berpigmen maupun tidak berwarna (pernis). Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pelindung (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air). Sebagai pelapis dekoratif, cat dapat digunakan untuk memperindah atau mengubah penampilan suatu permukaan. Sedangkan sebagai pelapis protektir, cat dapat digunakan untuk memberikan perlindungan dari sinar ultra violet, goresan, jamur, dan faktor-faktor pelapuk lainnya.

5. Kuas

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Kuas untuk melukis beragam macamnya bisa dikelompokkan beberapa kelompok menurut bentuk bulu kuas, di antaranya adalah bulat lancip, bulat tumpul, persegi rata, persegi lancip, besar dan ukurannya tiap merek tidak sama, nomor bisa sama tetapi besarnya bisa berbeda. Kegunaan masing-masing kuas tidak sama, misalnya yang bulat lancip untuk mengerjakannya yang rumit, sedang yang persegi rata untuk menangani bidang lebih lebar, cocok untuk mengeblok bidang lukisan.

Berdasarkan danganan (stik) kuas dapat dijadikan dua kelompok sedang dan panjang, masing-masing kelompok digunakan pada tingkat kesulitan masing-masing dan bisa berbeda cara dan jarak memegangnya pada batang kuas, untuk mengeblok kanvas cara memegangnya bisa berbeda pada saat pendetailan lukisan, juga berbeda cara dan jarak memegangnya pada saat detail terakhir atau finishing lukisan. Dari perbedaan panjang kuas ini pada saat menggunakan berbeda-beda cara memegang kuas walau masih menggunakan kuas yang sama, apakah digunakan lurus atau berkelok-kelok.

6. Palet 

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Palet adalah alat berbentuk lempeng menyerupai perisai yang bisa digunakan pelukis untuk menaruh berbagai warna cat, biasa disebut dengan palet warna. palet adalah wadah atau media yang digunakan sebagai alat bantu untuk menaruh cat, palet juga berguna untuk mencampurkan warna-warna cat sesuai dengan keinginan dari pelukis, palet sangat berguna untuk menambah keberagaman warna dalam sebuah karya seni.

C. Teknik Ragam Hias Alam

Teknik merupakan cara pembuatan menerapkan ragam hias pada bahan alam. Menerapkan ragam hias pada bahan alam, seperti kayu, bambu, dan batu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik gambar (lukis) dan teknik ukir (pahat).

1. Teknik Gambar (Lukis)

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Teknik gambar atau lukis merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan alam dengan cara membubuhkan cat sesuai gambar ragam hias. Papan kayu atau bilah bambu disketsa dengan pensil terlebih dahulu, kemudian dibubuhkan cat sesuai rancangan gambar ragam hias.

Melukis bunga, ceret, buah-buahan, dan berbagai bentuk distingtif lainnya memerlukan kepekaan terhadap bentuk dasar yang membentuknya. Mengapa? Karena kita akan terdistraksi oleh bentuknya yang sangat rumit, terutama pada bentuk flora atau bunga.

Sehingga pemahaman terhadap berbagai unsur pembentuk seni sangatlah krusial. Selain itu, hal ini juga dapat diakali dengan teknik menggambar objektif. Namun pada dasarnya, apa yang harus kita lakukan adalah untuk memperhatikan setiap unsur objek yang digambar berdasarkan bentuk dasarnya seperti: persegi, oval, segitiga, dsb.

Berbagai teknik dan kerangka kerja lukis yang telah digunakan oleh seniman professional lainnya dapat disimak pada artikel di bawah ini:

Berikut adalah beberapa langkah mudah yang dapat diikuti utuk menggambar beragam bentuk kompleks seperti bunga, benda mati, dsb.

  1. Menggambar bentuk memungkinkan kita untuk menyusun benda yang dilukis karena ukurannya yang kecil. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan ini dan susun benda seindah mungkin dengan mengikuti prinsip-prinsip seni.
  2. Pastikan benda mendapatkan pencahayaan yang baik. Selalu ingat bahwa pencahayaan benda juga dapat diatur melalui sorotan lampu tertentu untuk menghasilkan efek tertentu pula. Sorotan cahaya alami dari jendela juga menjadi primadona para seniman professional dunia.
  3. Perhatikan setiap bentuk dari benda yang akan digambar dan sederhanakan pengelihatan kita terhadap benda itu dengan membayangkan bentuk dasarnya, apakah unsur itu mirip lingkaran? Persegi? Atau segitiga?
  4. Mulai gambar sketsa berdasarkan penyederhanan bentuknya, tidak harus benar-benar dibuat lingkaran atau segitiga terlebih dahulu, penyederhanaan semacam ini dapat dilakukan melalui garis imajiner pula.
  5. Warnai latar belakang lukisan terlebih dahulu, sehingga sketsa masih terlihat dengan jelas dan lukisan tampak seperti siluet yang gelap/terang tergantung dari warna latar belakang lukisan.
  6. Mulai warnai bagian paling gelap dari benda yang dilukis dengan tipis-tips, disusul oleh warna yang paling banyak dari setiap benda yang dilukis, sehingga sketsa juga masih terlihat.
  7. Mulai bentuk detail dari masing-masing benda yang dilukis menggunakan cat yang lebih tebal hingga selesai.

2. Teknik Ukir (Pahat)

Pewarna ragam hias dari bahan kayu dan bambu dapat menggunakan


Teknik ukir (pahat) merupakan cara menerapkan ragam hias pada bahan alam dengan mengurangi bahan sedikit demi sedikit dengan alat pahat dan palu sehingga membentuk ukiran dan pahatan sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah selesai mengukir, dihaluskan dengan amplas dan dapat diwarnai dengan cat atau politur.

Seni ukir adalah seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan yang lain dengan cara membuat kruwikan (cekungan) dan buledan (bagian cembung) hingga tersusun suatu gambar yang indah. Langkah-langkah pembuatan seni ukir antara lain:

a. Menyiapkan bahan

Jika kita mengukir kayu maka yang akan kita siapkan adalah kayunya. Jika yang kita ukir adalah batu maka kita harus menyiapkan batunya. Dan tentunya kayu atau batu yang akan kita ukir harus dipilih yang cocok, berkualitas atau mempunyai mutu yang tinggi jika ukiran sudah jadi.

b. Siapkan peralatan yang dibutuhkan

Peralatan untuk membuat ukir pada kayu antara lain:

  • Gergaji
  • Palu
  • Satu set pahat ukir yang terdiri dari: 20 buah pahat penuku + 10 buah pahat datar. Tambahannya : 5 buah pahat kol + 3 buah pahat coret (kecil,sedang,besar), coping saw, scrol saw, Jing saw, batu asah, gerinda batu asah.

Teknik dan Langkah-langkah mengukir :

  1. Membuat pola atau gambar pada kayu yang akan diukir
  2. Proses memindai garis-garis pada lukisan atau pola pada kayu.
  3. Proses mencongkel bagian dasar di luar motif agar lebih dalam.
  4. Proses membentuk pahatan pada motif batang,daun,dan bunganya.
  5. Proses membentuk benangan/garis pada motif batang,daun,dan bunga, membentuk garis pada lekukan daun dan bunga
  6. Bentuk garis pada lekukan daun dan bunga.
  7. Proses terahir, merapikan/membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna.
  8. Proses pekerjaan tahap akhir dari suatu proses pembuatan produk ukiran. Finishing merupakan proses yang akan membentuk penampilan dari suatu produk ukiran.