Pesan dan saran tentang topik wawancara dituliskan pada bagian titik titik laporan hasil wawancara

Setelah melakukan kegiatan wawancara maka dibuat laporan hasil wawancara agar informasi yang telah diperoleh dari kegiatan wawancara tersebut dapat ditulis dengan sistematis. Urutan yang benar dalam laporan hasil wawancara adalah ..

  1. Latar Belakang – Maksud dan Tujuan – Waktu dan tempat kegiatan – Topik wawancara – Laporan hasil wawancara – Kesimpulan

  2. Latar belakang – Maksud dan Tujuan – Topik wawancara – Waktu dan tempat kegiatan – Laporan hasil wawancara – Kesimpulan

  3. Latar Belakang – Waktu dan tempat kegiatan – Maksud dan Tujuan – Topik wawancara – Laporan hasil wawancara – Kesimpulan

  4. Latar Belakang – Waktu dan tempat kegiatan – Topik wawancara – Laporan hasil wawancara – Maksud dan Tujuan – Kesimpulan

Ilustrasi laporan hasil wawancara. Foto: pixabay

Untuk mendapatkan informasi dari narasumber, seseorang bisa melakukan wawancara. Kegiatan wawancara adalah proses tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.

Untuk menyajikan hasil wawancara ke dalam bentuk tulisan, seseorang harus mentranskripnya terlebih dahulu. Ada susunan dan format tersendiri yang harus diperhatikan dalam menuliskan hasil wawancara yang disebut sebagai laporan hasil wawancara.

Bagaimana cara membuat laporan hasil wawancara?

Sebelum membuat laporan hasil wawancara, Anda sebaiknya memerhatikan beberapa hal dalam wawancara. Mengutip buku Mahir Berbahasa Indonesia karya P. Tukan, S.Pd., beberapa hal tersebut adalah:

  • Menentukan siapa narasumbernya: Narasumber yang dipilih hendaknya memiliki informasi cukup banyak mengenai topik yang dituju. Selain itu, sebaiknya narasumber yang dipilih juga memiliki otoritas mengenai permasalahan tersebut.

  • Membuat daftar pertanyaan: Pertanyaan yang dibuat hendaknya berupa kalimat yang pendek, kalimat yang tidak ambigu, tetapi efektif dan logis.

  • Mempersiapkan alat bantu yang dapat digunakan: Alat bantu yang dapat digunakan antara lain alat tulis, tape recorder, dan kamera.

  • Membuat janji untuk bertemu: Pewawancara hendaknya tidak memaksakan kehendak narasumber, misalnya waktu dan tempat pertemuan.

  • Melakukan wawancara: Wawancara hendaknya dilakukan dengan baik. Utamakan sopan santun dan etika saat mewawancarai narasumber.

Ilustrasi laporan hasil wawancara. Foto: pixabay

Cara Menyusun Laporan Hasil Wawancara

Menulis dan menyusun laporan hasil wawancara tidak berbeda dengan menulis feature atau berita. Unsur 5W + 1H tetap diperlukan.

Namun, tulisan wawancara jarang sekali ditulis secara kronologis, karena cara ini biasanya tidak menarik dan monoton. Usahakan menulis hasil wawancara dengan memerhatikan kalimat langsung dan tidak langsung.

Adapun sistematikanya sebagai berikut:

Latar belakang dari pembuatan wawancara biasanya berisi deskripsi suasana ketika Anda melakukan wawancara. Cantumkan juga alasan mengapa Anda mengambil topik pembicaraan tersebut.

Kemukakan tujuan Anda melakukan wawancara. Anda bisa menuliskannya dengn poin-poin atau paragraf.

Topik Pembicaraan dalam Wawancara

Di bagian ini Anda bisa mencantumkan topik pembicaraan atau tema yang dibahas dalam wawancara. Susun topik wawancara dengan benar dan rapi, untuk memudahkan pembaca mengerti gambaran topik wawancara secara umum.

Waktu dan Tempat Wawancara

Jangan lupa cantumkan waktu dan tempat wawancara. Dalam laporan hasil wawancara, bagian ini juga sangat penting. Sebab, waktu dan tempat sangat membuktikan keobjektifan wawancara.

Dalam laporan hasil wawancara, ini merupakan bagian terpenting. Bagian ini mencakup informasi narasumber, pewawacara, dan transkrip hasil wawancara yang telah dilakukan.

Pada bagian kesimpulan Anda bisa menuliskan rangkuman seluruh hasil wawancara. Sedangkan pada bagian saran Anda bisa memberikan saran yang ditujukan kepada narasumber dan pewawancara.