Pernyataan terkait angka kelahiran kasar CBR Crude Birth Rate yang tepat adalah

Bagaimanakah cara menghitung angka kelahiran kasar?

JAWABAN

Gunakanlah rumus CBR berikut ini.

CBR = (Birth × 1.000)/Population

dengan,

CBR            = Crude Birth Rate (angka kelahiran kasar)

Birth          = Jumlah kelahiran dalam setahun

Population = Jumlah penduduk pada tahun tersebut

___________

PENJELASAN

Contoh soal

Pada tahun 2018 di Desa Sukajati, terjadi kelahiran sebanyak 1.200 bayi. Jumlah penduduk di Desa Sukajati pada tahun yang sama adalah 84.000 jiwa. Berapakah angka kelahiran kasar Desa Sukajati tahun 2018?

Diketahui,

Birth = 1.200

Population = 84.000

Ditanya,

CBR Desa Sukajati tahun 2018 adalah?

Jawab:

⇒  CBR = (Birth × 1.000)/Population

⇒  CBR = (1.200 ×1.000)/84.000

⇒  CBR = 1.200.000/84.000

⇒  CBR = 14,28 = 14

Jadi, CBR Desa Sukajati tahun 2018 adalah 14 jiwa.

_________________________

PELAJARI LEBIH LANJUT

Tambahan contoh soal menghitung angka kelahiran kasar (CBR):

1. brainly.co.id/tugas/22855113

_______________

DETAIL JAWABAN

Mapel :  Geografi

Kelas :  11

Materi : Dinamika penduduk

Kata Kunci : CBR, Angka kelahiran kasar

Kode Kategorisasi : 11.8.4

Details Parent Category: Data Category: Data kesehatan Published: 10 April 2011 Created: 10 April 2011 Hits: 174883

Salah satu ukuran yang sering dipakai untuk mengetahui tingkat kelahiran di suatu negara atau wilayah (propinsi, kabupaten/kota) pada suatu waktu tertentu adalah Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth Rate (CBR). Nilai CBR dari masa ke masa dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan (kenaikan atau penurunan) populasi penduduk di suatu negara atau wilayah dan dapat dibandingkan dengan negara-negara atau wilayah lain. Selain itu, nilai CBR dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan jumlah bayi lahir hidup, jumlah ibu hamil dan ibu nifas.


Apa itu Crude Birth Rate?
Crude Birth Rate atau angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun di suatu wilayah dalam setiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

Formula (rumus) CBR
Perhitungan CBR berdasarkan pada jumlah kelahiran dan jumlah penduduk (populasi) di suatu wilayah. Formula (rumus) CBR sebagai berikut:

CBR = b/p*1000

b = births (jumlah kelahiran)


p = population (jumlah penduduk)1000 = konstantaContoh perhitungan: Kota X pada tahun 2010 memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila jumlah seluruh kelahiran hidup di kota X pada tahun 2010 sebanyak 200.000, maka CBR kota X = (200.000/10.000.000) x 1000 = 20,0. Artinya, terjadi 20 kelahiran dalam setiap 1000 penduduk di kota X pada tahun 2010.

Jumlah penduduk yang dipakai idealnya adalah jumlah penduduk pada pertengahan tahun yaitu akhir bulan Juni atau awal Juli 2010, tetapi karena yang tersedia biasanya jumlah penduduk pada suatu tahun tertentu atau pada akhir tahun, maka dalam praktiknya angka ini yang sering dipakai. Bila kita mempunyai jumlah penduduk pada awal tahun dan akhir tahun, maka angka ini dijumlahkan kemudian dibagi 2, hasilnya dianggap jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Crude Birth Rate merupakan angka kelahiran kasar, disebut 'kasar' karena cara perhitungan dengan cara membandingkan jumlah kelahiran hidup dengan jumlah seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan, semua usia baik yang subur maupun tidak subur.

CBR provinsi di Indonesia
Menurut proyeksi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Bappenas dan UNFPA Indonesia, CBR provinsi-provinsi di Indonesia pada tahun 2010 sebagai berikut:

PROVINSI:

CBR:

Aceh

19.8

Sumatra Utara

19.6

Sumatra Barat

20.3

Riau

21.7

Jambi

19.2

Sumatra Selatan

19.0

Bengkulu

18.8

Lampung

18.2

Bangka Belitung

18.0

Kepulauan Riau

21.7

DKI Jakarta

19.2

Jawa Barat

18.0

Jawa Tengah

16.8

DI.Yogyakarta

11.9

Jawa Timur

13.3

Banten

20.5

Bali

14.4

Nusa Tenggara Barat

20.1

Nusa Tenggara Timur

19.8

Kalimantan Barat

19.7

Kalimantan Tengah

16.8

Kalimantan Selatan

18.3

Kalimantan Timur

18.3

Sulawesi Utara

14.8

Sulawesi Tengah

18.7

Sulawesi Selatan

18.2

Sulawesi Tenggara

17.5

Gorontalo

18.2

Sulawesi Barat

18.2

Maluku

21.5

Maluku Utara

22.2

Papua Barat

20.1

Papua

20.1

Indonesia: 18,4

Catatan: CBR provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Barat dan Papua Barat disamakan/mengikuti data CBR provinsi asal sebelum adanya pemekaran. Untuk mendapatkan angka CBR kabupaten/kota, dapat dipakai angka CBR provinsi dimana kabupaten/kota berada dalam wilayah administratif provinsi tersebut.

CBR Indonesia
Menurut versi tradingeconomics.com, CBR Indonesia sejak 1967 sampai dengan 2008 sebagai berikut:

Tahun:

CBR:

1967:

42.36

1968:

41.87

1969:

41.34

1970:

40.77

1971:

40.15

1972:

39.49

1973:

38.80

1974:

38.08

1975:

37.34

1976:

36.60

1977:

35.86

1978:

35.12

1979:

34.38

1980:

33.64

1981:

32.87

1982:

32.07

1983:

31.24

1984:

30.39

1985:

29.52

1986:

28.67

1987:

27.85

1988:

27.07

1989:

26.36

1990:

25.70

1991:

25.09

1992:

24.53

1993:

23.99

1994:

23.49

1995:

23.02

1996:

22.59

1997:

22.21

1998:

21.88

1999:

21.59

2000:

21.32

2001:

21.05

2002:

20.78

2003:

20.48

2004:

20.14

2005:

19.78

2006:

19.39

2007:

18.98

2008:

18.57


CBR dan jumlah penduduk Indonesia menurut proyeksi BPS, 2005 sebagai berikut:

Tahun

CBR

Penduduk Total (dalam ribuan)

2010

18,5

233.477,4

2011

18,1

236.331,3

2012

18,0

239.174,3

2013

17,7

242.013,8

2014

17,3

244.814,9

2015

17,3

247.572,4


Memperkirakan jumlah bayi lahir hidup
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia secara berkala melakukan prediksi (proyeksi) angka CBR dan jumlah penduduk untuk 10-20 tahun kedepan. Bila kita memiliki proyeksi angka CBR dan jumlah penduduk yang dikeluarkan oleh BPS, maka kita dapat memperkirakan jumlah bayi lahir hidup untuk beberapa tahun kedepan di suatu wilayah. Untuk keperluan ini dipakai rumus sebagai berikut:Jumlah bayi lahir hidup = CBR x jumlah penduduk.Contoh perhitungan: Provinsi Y pada tahun 2012 diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila proyeksi CBR provinsi Y pada tahun 2012 sebesar 18,5 maka perkiraan jumlah kelahiran hidup di provinsi Y pada tahun 2012 adalah: (18,5/1000) x 10.000.000 = 185.000. Artinya, diperkirakan jumlah bayi lahir hidup di provinsi Y pada tahun 2012 sebanyak 185.000.

Memperkirakan jumlah ibu hamil
Berdasarkan proyeksi angka CBR dan jumlah penduduk di suatu wilayah, kita juga dapat memperkirakan jumlah ibu hamil di wilayah tersebut. Untuk keperluan ini dipakai rumus sebagai berikut:

Jumlah ibu hamil = 1,1 x CBR x jumlah penduduk.Contoh perhitungan: Provinsi Y pada tahun 2012 diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila proyeksi CBR provinsi Y pada tahun 2012 sebesar 18,5 maka perkiraan jumlah ibu hamil di provinsi Y pada tahun 2012 adalah: 1,1 x (18,5/1000) x 10.000.000 = 203.500. Artinya, diperkirakan jumlah ibu hamil di provinsi Y pada tahun 2012 sebanyak 203.500.

Memperkirakan jumlah ibu nifas

Karena tidak semua ibu hamil akan mengalami persalinan maka jumlah ibu nifas tidak sama dengan jumlah ibu hamil. Berdasarkan proyeksi angka CBR dan jumlah penduduk di suatu wilayah, jumlah ibu nifas di wilayah tersebut dapat diestimasi. Untuk keperluan ini dipakai rumus sebagai berikut:Jumlah ibu nifas = 1,05 x CBR x jumlah penduduk.Contoh perhitungan: Provinsi Y pada tahun 2012 diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila proyeksi CBR provinsi Y pada tahun 2012 sebesar 18,5 maka perkiraan jumlah ibu nifas di provinsi Y pada tahun 2012 adalah: 1,05 x (18,5/1000) x 10.000.000 = 194.250. Artinya, diperkirakan jumlah ibu nifas di provinsi Y pada tahun 2012 sebanyak 194.250.

Referensi
1. Badan Pusat Statistik, Bappenas dan UNFPA Indonesia, 2005, Proyeksi Penduduk Indonesia (Indonesia Population Projection) 2000 - 2025, Jakarta.


2. http://www.tradingeconomics.com, diakses 12 April 2011.
3. http://www.datastatistik-indonesia.com, diakses 12 April 2011.