Show Ilustrasi sistem pernapasan KOMPAS.com - Sistem pernapasan adalah sekumpulan jaringan organ yang membantu tubuh bernapas. Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara dan membuang gas sisa seperti karbondioksida dari darah. Dengan dukungan oksigen, seluruh organ dapat berfungsi dengan normal. Berikut fungsi sistem pernapasan, organ pernapasan, dan cara memelihara organ pernapasan. Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Paru-paru saat Tubuh Terinfeksi Virus Corona? Fungsi sistem pernapasanMelansir Cleveland Clinic, sistem pernapasan memiliki banyak fungsi. Tak hanya membantu Anda bernapas, fungsi sistem pernapasan lainnya, yakni:
Baca juga: Awas Berbagi Handuk Saat Liburan Bisa Picu Kurap Hingga Infeksi Paru Organ pernapasan manusiaUntuk menjalankan beragam fungsi sistem petnapasan, tubuh membutuhkan sinergi organ-organ pernapasan. Bagian jaringan organ pernapasan manusia tersebut terdiri atas:
Baca juga: Tidur dengan Kipas Angin Menyala, Bagaimana Baiknya? Cara merawat organ pernapasanBeragam kondisi dapat memengaruhi organ pernapasan tubuh manusia. Di antaranya karena iritasi bakteri atau virus yang menyebabkan kuman. Bisa juga karena peradangan, iritasi, dan nyeri karena berbagai penyakit. Melansir WebMD, berbagai penyakit yang menyerang organ pernapasan di antaranya: asma, bronkiektasis, penyakit paru obstruktif kronik, radang paru-paru, TBC. Selain itu, ada juga penyakit kanker paru-paru, fibrosis kistik, efusi pleura, dan sarkoidosis. Baca juga: Mengapa Penderita TBC Mengalami Penurunan Berat Badan? Cara untuk menjaga organ pernapasan agar ajek sehat bisa dilakukan dengan berbagai langkah. Di antaranya:
Baca berikutnya Pernapasan (atau ventilasi) adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida.
Semua makhluk aerobik membutuhkan oksigen untuk respirasi seluler, yang menggunakan oksigen untuk memecah makanan untuk mendapatkan energi dan menghasilkan karbon dioksida sebagai produk buangan. Pernapasan, atau "respirasi eksternal", membawa udara ke paru-paru tempat pertukaran gas terjadi di alveolus melalui difusi. Sistem peredaran darah tubuh mengangkut gas-gas ini ke dan dari sel-sel, tempat "respirasi seluler" terjadi.[1][2] Pernapasan semua vertebrata yang memiliki paru-paru terdiri dari siklus berulang inhalasi dan ekshalasi melalui sistem tabung atau saluran udara bercabang yang mengarah dari hidung ke alveolus.[3] Jumlah siklus pernapasan per menit adalah laju respirasi, dan merupakan salah satu dari empat tanda vital utama kehidupan.[4] Dalam kondisi normal, kedalaman dan laju pernapasan dikendalikan secara otomatis dan tidak sadar oleh beberapa mekanisme homeostatis yang menjaga tekanan parsial karbon dioksida dan oksigen dalam darah arteri konstan. Menjaga tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri tidak berubah di bawah berbagai keadaan fisiologis, memberikan kontribusi signifikan terhadap kontrol ketat pH cairan ekstraseluler (extracellular fluid, ECF). Pernapasan yang berlebihan (hiperventilasi) dan kurang bernapas (hipoventilasi), yang masing-masing menurunkan dan meningkatkan tekanan parsial arteri karbon dioksida, menyebabkan kenaikan pH ECF pada kasus pertama, dan penurunan pH pada kasus kedua. Keduanya menyebabkan gejala yang menyakitkan. Pernapasan memiliki fungsi penting lainnya. Pernapasan menyediakan mekanisme untuk wicara, tawa dan ekspresi emosi yang serupa. Pernapasan juga digunakan untuk refleks seperti menguap, batuk dan bersin. Hewan yang tidak dapat melakukan termoregulasi dengan keringat, karena hewan tersebut tidak memiliki kelenjar keringat yang cukup, dapat membuang panas melalui penguapan dengan terengah-engah.
|