Pernapasan tidak hanya melaksanakan fungsi pertukaran gas, tetapi mempunyai fungsi utama untuk

Pernapasan tidak hanya melaksanakan fungsi pertukaran gas, tetapi mempunyai fungsi utama untuk

Pernapasan tidak hanya melaksanakan fungsi pertukaran gas, tetapi mempunyai fungsi utama untuk
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi sistem pernapasan

KOMPAS.com - Sistem pernapasan adalah sekumpulan jaringan organ yang membantu tubuh bernapas.

Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara dan membuang gas sisa seperti karbondioksida dari darah.

Dengan dukungan oksigen, seluruh organ dapat berfungsi dengan normal.

Berikut fungsi sistem pernapasan, organ pernapasan, dan cara memelihara organ pernapasan.

Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Paru-paru saat Tubuh Terinfeksi Virus Corona?

Fungsi sistem pernapasan

Melansir Cleveland Clinic, sistem pernapasan memiliki banyak fungsi.

Tak hanya membantu Anda bernapas, fungsi sistem pernapasan lainnya, yakni:

  • Membuat Anda bisa bicara dan membaui sesuatu
  • Mengalirkan udara sesuai suhu tubuh dan melembabkannya sesuai kondisi tubuh
  • Melindungi saluran udara dari zat berbahaya dan iritasi

Baca juga: Awas Berbagi Handuk Saat Liburan Bisa Picu Kurap Hingga Infeksi Paru

Organ pernapasan manusia

Untuk menjalankan beragam fungsi sistem petnapasan, tubuh membutuhkan sinergi organ-organ pernapasan. Bagian jaringan organ pernapasan manusia tersebut terdiri atas:

  • Mulut dan hidung: pintu masuk keluar udara ke tubuh
  • Sinus: ruang sela di antara tulang kepala yang mengatur suhu dan kelembaban udara yang dihirup
  • Tenggorokan: tabung yang mengalirkan udara dari mulut dan hidung ke batang trakea
  • Trakea: bagian tubuh yang menghubungkan tenggorokan dan paru-paru
  • Tabung bronkial: tabung di bawah tenggorokan yang terhubung ke paru-paru
  • Paru-paru: organ yang mengeluarkan oksigen dan memasok ke seluruh tubuh
  • Diafragma: otot yang membanu paru-paru menarik dan mengeluarkan udara
  • Tulang rusuk: tulang yang mengelilingi dan melindungi paru-paru
  • Alveoli: kantong udara kecil di paru-paru sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida
  • Bronkiolus: cabang dari bronkial yang mengarah ke alveoli
  • Kapiler: pembuluh darah di dinding alveoli yang menggerakkan oksigen dan karbon dioksida
  • Lobus paru-paru: bagian paru-paru berbentuk bulat, tiga di paru-paru kanan dan dua di paru-paru kiri
  • Pleura: kantung tipis yang mengelilingi lobus paru-paru
  • Cilia: rambut kecil yang berguna menyaring debu dan alergen dari saluran pernapasan
  • Laring: organ berongga yang dapat mengeluarkan suara saat udara masuk dan keluar

Baca juga: Tidur dengan Kipas Angin Menyala, Bagaimana Baiknya?

Cara merawat organ pernapasan

Beragam kondisi dapat memengaruhi organ pernapasan tubuh manusia.

Di antaranya karena iritasi bakteri atau virus yang menyebabkan kuman.

Bisa juga karena peradangan, iritasi, dan nyeri karena berbagai penyakit.

Melansir WebMD, berbagai penyakit yang menyerang organ pernapasan di antaranya: asma, bronkiektasis, penyakit paru obstruktif kronik, radang paru-paru, TBC.

Selain itu, ada juga penyakit kanker paru-paru, fibrosis kistik, efusi pleura, dan sarkoidosis.

Baca juga: Mengapa Penderita TBC Mengalami Penurunan Berat Badan?

Cara untuk menjaga organ pernapasan agar ajek sehat bisa dilakukan dengan berbagai langkah. Di antaranya:

  1. Hindari polutan yang dapat merusak saluran udara, di antaranya asap, bahan kimia, dan gas radioaktif
  2. Kenakan masker jika Anda terpapar asap, debu, atau jenis polutan lainnya
  3. Hindari merokok dan terpapar asap rokok
  4. Konsumsi asupan sehat yang mengandung banyak buah dan sayuran
  5. Minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi
  6. Berolahraga secara teratur
  7. Cegah infeksi dengan mencuci tangan sesering mungkin
  8. Lakukan vaksinasi secara berkala.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Pernapasan (atau ventilasi) adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida.

Pernapasan tidak hanya melaksanakan fungsi pertukaran gas, tetapi mempunyai fungsi utama untuk
Putar media

Pencitraan resonansi magnetik waktu sebenarnya dari toraks manusia selama pernapasan

Pernapasan tidak hanya melaksanakan fungsi pertukaran gas, tetapi mempunyai fungsi utama untuk
Putar media

Video sinar-X dari seekor aligator Amerika betina ketika bernapas.

Semua makhluk aerobik membutuhkan oksigen untuk respirasi seluler, yang menggunakan oksigen untuk memecah makanan untuk mendapatkan energi dan menghasilkan karbon dioksida sebagai produk buangan. Pernapasan, atau "respirasi eksternal", membawa udara ke paru-paru tempat pertukaran gas terjadi di alveolus melalui difusi. Sistem peredaran darah tubuh mengangkut gas-gas ini ke dan dari sel-sel, tempat "respirasi seluler" terjadi.[1][2]

Pernapasan semua vertebrata yang memiliki paru-paru terdiri dari siklus berulang inhalasi dan ekshalasi melalui sistem tabung atau saluran udara bercabang yang mengarah dari hidung ke alveolus.[3] Jumlah siklus pernapasan per menit adalah laju respirasi, dan merupakan salah satu dari empat tanda vital utama kehidupan.[4] Dalam kondisi normal, kedalaman dan laju pernapasan dikendalikan secara otomatis dan tidak sadar oleh beberapa mekanisme homeostatis yang menjaga tekanan parsial karbon dioksida dan oksigen dalam darah arteri konstan. Menjaga tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri tidak berubah di bawah berbagai keadaan fisiologis, memberikan kontribusi signifikan terhadap kontrol ketat pH cairan ekstraseluler (extracellular fluid, ECF). Pernapasan yang berlebihan (hiperventilasi) dan kurang bernapas (hipoventilasi), yang masing-masing menurunkan dan meningkatkan tekanan parsial arteri karbon dioksida, menyebabkan kenaikan pH ECF pada kasus pertama, dan penurunan pH pada kasus kedua. Keduanya menyebabkan gejala yang menyakitkan.

Pernapasan memiliki fungsi penting lainnya. Pernapasan menyediakan mekanisme untuk wicara, tawa dan ekspresi emosi yang serupa. Pernapasan juga digunakan untuk refleks seperti menguap, batuk dan bersin. Hewan yang tidak dapat melakukan termoregulasi dengan keringat, karena hewan tersebut tidak memiliki kelenjar keringat yang cukup, dapat membuang panas melalui penguapan dengan terengah-engah.

  1. ^ Hall, John (2011). Guyton and Hall textbook of medical physiology (edisi ke-12th). Philadelphia, Pa.: Saunders/Elsevier. hlm. 5. ISBN 978-1-4160-4574-8. 
  2. ^ Pocock, Gillian; Richards, Christopher D. (2006). Human physiology : the basis of medicine (edisi ke-3rd). Oxford: Oxford University Press. hlm. 311. ISBN 978-0-19-856878-0. 
  3. ^ Pocock, Gillian; Richards, Christopher D. (2006). Human physiology : the basis of medicine (edisi ke-3rd). Oxford: Oxford University Press. hlm. 320. ISBN 978-0-19-856878-0. 
  4. ^ "Vital Signs 101". www.hopkinsmedicine.org (dalam bahasa Inggris). 

  • Parkes M (2006). "Breath-holding and its breakpoint". Exp Physiol. 91 (1): 1–15. doi:10.1113/expphysiol.2005.031625. PMID 16272264.  Full text

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pernapasan&oldid=20539826"