Perilaku baik Nabi Yahya as dalam menghadapi raja yang zalim adalah

Nabi Zakaria dan Nabi Yahya tegas menegakkan hukum.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Dikisahkan bahwa penguasa Palestina pada waktu itu, Herodes, mencintai anak saudaranya sendiri bernama Herodia. Namun, Nabi Zakaria dan Nabi Yahya sebagai hakim yang menentangnya.

"Nabi Zakaria dan Nabi Yahya mengeluarkan fatwa bahwa perkawinan itu tidak boleh dilaksanakan," kata Aryani Syurfah, dalam bukunya Kisah Teladan dan Menakjubkan 25 Nabi.

Kenapa dilarang? kata Aryani, karen pernikahan itu bertentangan dengan syariat Nabi Musa yang mengharamkan seseorang mengawini anak saudaranya sendiri.

Menghadapi fatwa Nabi Yahya tersebut, Herodes dan Herodia mencoba mencari pembenaran diri tapi gagal. Kemudian, Herodes berusaha menyuap dan mengancam Nabi Zakaria dan Yahya. Akan tetapi, Nabi Zakaria dan Yahya tetap pada pendiriannya.

"Hal ini menyebabkan Herodes marah besar," katanya.

Dengan penuh kemarahan, raja Herodes memerintahkan Prajuritnya untuk menangkap Nabi Zakaria dan Yahya. Lalu, keduanya dijebloskan dalam penjara. Nabi Zakaria dan Yahya menerima beberapa ancaman dan teror, namun demikian mereka berdua tetap dalam pendiriannya.

Melihat keteguhan Nabi Zakaria dan Yahya, raja Herodes menjadi semakin geram. Ia memerintahkan prajuritnya agar membunuh mereka. Akhirnya keduanya dihukum mati dan keduanya meninggal dunia.

Mereka berdua menjadi simbol hakim yang adil dan termasuk dalam golongan orang yang saleh karena berani menegakkan kebenaran dan keadilan. Nabi Yahya merupakan putra tunggalnya Nabi Zakaria. Setelah dewasa Yahya memang selalu mengikuti ayahnya berdakwah. Aakhirnya, Yahya diangkat menjadi nabi oleh Allah.

Yahya dikenal sebagai orang yang cerdik pandai, dan berpikiran tajam. Sejak berusia muda, ia sangat tekun beribadah siang dan malam. Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim yang menguasai soal-soal keagamaan dan hafal kitab taurat.

Oleh karena itu ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama. Ia memiliki keberanian dalam mengambil suatu keputusan. Ia tidak takut dicerca orang. Ia tidak pula khawatir akan ancaman pihak penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran dan melawan kebatilan.

Ia juga yang senantiasa berbakti kepada orang tuanya, ia tidak pernah sekalipun menyakiti hati kedua orang tuanya. Ia bukan seorang yang sombong meskipun memiliki segala kelebihan.

Menurut Aryani Syurfah ada empat hikmah yang dapat diambil dalam kisah Nabi Zakaria dan Yahya. Pertama jika kita tidak berputus asa dalam berdoa, Allah akan mengabulkannya seperti ketika Nabi Zakaria berdoa memohon anak dalam usia tua.

Kedua, sikap Nabi Yahya yang taat dan patuh kepada Allah dan kedua orang tuanya, serta baik kepada sesama manusia mencerminkan sosok anak saleh yang layak kita contoh. Seorang anak saleh akan mengantarkan orang tuanya masuk surga.

Ketiga, Nabi Zakaria dan Nabi Yahya adalah simbol hakim adil yang seharusnya dimiliki oleh setiap negara terutama Indonesia. Mereka tidak pernah terpengaruh oleh uang dan kekuasaan untuk menegakkan keadilannya mereka rela mati terbunuh.

Keempat, kematian Zakaria dan Yahya dalam kondisi terbunuh membuktikan bahwa tugas Nabi tidaklah ringan. Mereka sering menemui tantangan yang sangat berat dan mendapatkan nasib yang tragis.

"Namun, di mata Allah mereka adalah pejuang sejati yang mulia," katanya.

Tim | CNN Indonesia

Minggu, 17 Mei 2020 17:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nabi Yahya AS adalah nabi dan rasul ke-23 yang patut diimani. Nabi Yahya merupakan anak yang dinanti-nanti kehadirannya oleh Nabi Zakaria AS.Pada masa tuanya, Nabi Zakariya beserta istrinya yang mandul belum juga dikarunia anak. Lantas keduanya berdoa dengan penuh kelembutan kepada Allah SWT. Allah lalu mengabulkan doa Nabi Zakaria."Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya," firman Allah dalam surat Maryam ayat 7.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nabi Yahya lahir pada 1 Sebelum Masehi. Sejumlah riwayat menyebutkan Nabi Yahya lahir tiga bulan lebih dulu daripada kelahiran Nabi Isa AS.Nabi Yahya tumbuh menjadi anak yang cerdas, berperilaku baik, dan pandai menahan hawa nafsu."Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat (firman) dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi di antara orang-orang saleh," firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 39.Nabi Yahya terkenal sebagai seorang yang sangat mencintai binatang. Suatu hari, Nabi Yahya menegur teman-temannya yang bermain menyiksa seekor burung. Nabi Yahya meminta teman-temannya untuk melepaskan burung tersebut."Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak, dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa, dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka," firman Allah tentang Nabi Yahya dalam surat Maryam ayat 13-14.Nabi Yahya juga menasehati temannya yang gemar melempari unta dengan batu."Wahai kawanku, unta ini adalah makhluk ciptaan Allah. Janganlah sekali-kali kita menyakiti binatang. Apalagi unta yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita," kata Nabi Yahya, dikutip dari dair buku Nabi Yahya AS Sang Penyayang Makhluk Hidup karya Novi Vidya S dan Tim Emir.

Perilaku baik Nabi Yahya as dalam menghadapi raja yang zalim adalah
Ilustrasi: Nabi Yahya dikenal sebagai sosok yang mencintai binatang. Suatu hari Nabi Yahya pernah menegur kawan-kawannya yang melempari unta dengan batu. (Foto: SkitterPhoto)


Nabi Yahya dewasa berdakwah mengikuti ayahnya, Nabi Zakaria yang menyeru kebenaran pada Bani Israil yang berbuat maksiat.Nabi Yahya pun menganjurkan orang yang bertobat dengan mandi di sungai Jordan atau asy-Syari'ah. Mandi ini dikenal sebagai mandi besar untuk menyucikan diri. Dalam ajaran Kristen mandi ini dikenal dengan pembaptisan. Nabi Yahya pula yang membaptis Nabi Isa AS.Nabi Yahya dan Zakaria juga melawan Raja Herodus yang menguasai Bani Israil dengan zalim.Raja Herodus tak senang dengan kehadiran Nabi Yahya yang alim bijaksana. Nabi Yahya mampu menyiarkan agama Allah dengan baik dan membuat Bani Israil berpaling dari Raja Herodus.Suatu ketika Raja Herodus memanggil Nabi Yahya untuk meminta pendapat. Raja Herodus ingin menikahi perempuan yang tidak halal baginya, Putri Herodia. Sebagian menyebut perempuan itu adalah anak tiri Herodus dan sebagian lain menyebut perempuan tu keponakan Herodus.

[Gambas:Video CNN]

Yahya dengan tegas mengatakan pernikahan itu dilarang oleh Allah SWT. Yahya menyebut Allah akan mengazab pernikahan yang tidak halal itu.Herodus marah dan tak terima perkataan Yahya. Dia pun mengurung Nabi Yahya dalam penjara.Putri Herodia juga tak senang dengan Yahya. Dia pun meminta agar Herodus menghukum Yahya dengan memenggal kepalanya.Raja Herodus mengabulkan permintaan Herodia. Nabi Yahya pun dibunuh saat masih berusia sangat muda yakni 32 tahun.Allah SWT pun menjanjikan kesejahteraan bagi Nabi Yahya."Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali," surat Maryam ayat 15.

Perilaku baik Nabi Yahya as dalam menghadapi raja yang zalim adalah
Ilustrasi: Raja Herodus yang marah dan tak terima akan perkataan Nabi Yahya pun mengurung nabi, lantas menguhukum dengan memenggal kepala nabi. Allah pun menurunkan azab bagi Raja Herodus dan pengikutnya. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)


Allah lantas mengazab Raja Herodus dan pengikutnya."Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, sampaikanlah kepada mereka kabar gembira yaitu azab yang pedih," surat Ali-Imran ayat 21.Dari kisah Nabi Yahya terdapat sejumlah pelajaran yang dapat dipetik. Pertama, Nabi Yahya mencontohkan adab terhadap binatang.Manusia hendaknya menyayangi binatang sebagai ciptaan Allah SWT. Menyayangi binatang berarti mengakui kekuasaan dan ciptaan Allah.Nabi Yahya juga berani memberi tahu teman-temannya yang salah.

Nabi Yahya juga dengan tegas menentang perbuatan keji dan mungkar seperti pernikahan yang dilarang oleh Allah. Dia tidak takut meskipun dihukum dan dibunuh. (ptj/NMA)

[Gambas:Video CNN]

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Jakarta -

Nabi Yahya alaihissalam merupakan putra dari Nabi Zakaria. Allah SWT pun mengisahkan kehidupan nabi Yahya dan hikmahnya dalam Al Quran. Seperti apa?

Kisah nabi Yahya ditulis dalam Al Quran di surat Maryam. Dalam surat Allah berfirman bahwa Nabi Yahya merupakan anak yang dididik baik sejak kecil. Ia bahkan terpelihara dari perbuatan syirik dan maksiat.

Arab: يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Latin: yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā
wa ḥanānam mil ladunnā wa zakāh, wa kāna taqiyyā

Artinya: Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh." Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak, dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa"

Selain itu, Kisah Nabi Yahya juga dikisahkan merupakan anak yang taat kepada kedua orang tuanya. Ia juga tak sombong dan durhaka kepada yang melahirkannya.

Hanya saja, ketika dewasa Nabi Yahya yang merupakan utusan Allah SWT dibunuh oleh Raja Herodes. Hal itu lantaran, Nabi Yahya menyampaikan larangan Allah untuk menikahi anak tirinya sendiri.

Mendengar larangan itu, Raja Herodes marah dan membunuhnya. Tak hanya itu, Raja juga ingin membunuh Nabi Zakaria namun atas izin Allah SWT Nabi Zakaria bersembunyi di dalam sebuah pohon.

Kebingungan melihat hal itu, para petugas yang mencari Nabi Zakaria menilai bahwa Nabi Zakaria memiliki sihir. Dibelahnya pohon tersebut dan ditemuka Nabi Zakaria meninggal di dalamnya.

Kisah Nabi Yahya difirmankan Allah SWT dalam Al Quran. Allah berfirman bahwa Nabi Yahya dan Zakaria meninggal dalam keadaan sahid karena menegakkan agama Allah.

Arab: وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

Latin: wa salāmun 'alaihi yauma wulida wa yauma yamụtu wa yauma yub'aṡu ḥayyā

Artinya: Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.

Nah, semoga kisah Nabi Yahya bisa menambah iman kita ya!

(pay/erd)