Perilaku atau sifat buruk apa saja yang dapat dihindari dengan berzakat?

Ilustrasi sifat tercela iri hati yang harus dijauhi Foto; Marco Lastella on Unsplash

Sifat tercela merupakan hal yang harus dijauhi bagi umat Muslim. Karena apabila dibiarkan, akan menjadi penyakit hati di masyarakat dan lingkungan, yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dalam buku Biarkan Dirimu Tumbuh Sempurna oleh Maratib al-Nafs, mencari kesempurnaan adalah sifat yang paling mulia. Kesempurnaan yang dimaksud adalah menyucikan diri dari sifat-sifat tercela dan menghias diri dengan sifat-sifat terpuji.

Oleh karena itu, seorang Muslim harus memahami apa saja perilaku tercela agar dapat menjauhinya. Mengutip buku Be Smart Pendidikan Agama Islam oleh Tuti Yustiani, terdapat lima sifat tercela yang harus dipahami dan dijauhi oleh umat Muslim.

Ananiyah atau egois merupakan sifat mementingkan diri sendiri dan tidak peduli kepada orang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, “Barangsiapa yang tidak mau memikirkan urusan sesama orang Islam maka bukan termasuk golongan mereka”. (Al-Hadits)

Ghadab menurut bahasa artinya marah. Sedangkan, menurut istilah artinya perasaan tidak senang karena diperlakukan tak sepantasnya oleh orang lain.

Umat Muslim harus mengontrol amarahnya agar tidak mendapatkan mudharatnya. “Tidaklah seseorang marah kecuali dia akan semakin dekat dengan jurang neraka.” (Abu Hurairah r.a)

Hasad secara bahasa artinya iri hati. Menurut istilah, yaitu perasaan tidak senang ketika orang lain memperoleh nikmat. Orang yang memiliki perasaan hasad kebaikannya tidak akan diterima seperti api membakar kayu bakar, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Daud:

“Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda: Jagalah dirimu dari hasad. Sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan seperti api membakar kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

Ghibah secara bahasa artinya menggunjing, sedangkan menurut istilah, yaitu membicarakan kejelekan, kekurangan, dan aib orang lain yang tidak disukainya. Orang yang gemar melakukan sifat tercela ini sama saja seperti memakan daging saudaranya sendiri.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Kemudian, orang yang ghibah ganjaran dosanya lebih berbahaya dari zina. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits, “Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Jauhilah olehmu ghibah, sesungguhnya ghibah itu lebih berbahaya dari zina.’” (HR. Ibnu Hibban, Ibnu Abid Daun bia, dan Ibnu Mardawaih).

Namimah menurut bahasa adalah adu domba. Sedangkan menurut istilah, yaitu melakukan perbuatan yang dapat mengadu domba dua orang atau kelompok sehingga terjadi permusuhan dan saling membenci.

Adu domba merupakan sifat tercela dan hukumnya haram. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT, “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam: 10-11)

Sifat tercela ini harus dihindari, karena akan menjadi penghalang baginya untuk masuk surga, “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga.: (HR. Muslim no.303).


Page 2

Jakarta -

Bulan Ramadhan adalah bulan yang baik untuk memperbanyak sedekah. Balasannya sangat berlipat ganda sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keberkahannya.

Sedekah di bulan Ramadhan juga berfungsi untuk menjauhkan sifat buruk, materialistis, dan menjauhi sifat bakhil atau kikir.

Sebenarnya bakhil merupakan sifat apa? Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari situs Pengadilan Agama Tenggarong.

Bakhil secara bahasa berarti kikir atau pelit. Bakhil merupakan sifat yang harus dihindari oleh setiap umat muslim. Alasan sifat tersebut harus dihindari karena merupakan perilaku tercela dan berakibat buruk di dunia maupun di akhirat.

Kebakhilan adalah penyakit rohani yang dapat menimpa kepada orang yang terlalu mementingkan sifat keduniawian seperti cinta harta dan merasa kekayaan adalah miliknya sendiri, dan takut berbagi dengan orang lain.

Berikut adalah ayat al-qur'an dan hadist tentang bakhil:

وَلَا يَحۡسَبَنَّ الَّذِيۡنَ يَبۡخَلُوۡنَ بِمَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖ هُوَ خَيۡـرًا لَّهُمۡؕ بَلۡ هُوَ شَرٌّ لَّهُمۡؕ سَيُطَوَّقُوۡنَ مَا بَخِلُوۡا بِهٖ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِؕ وَ لِلّٰهِ مِيۡرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ

"Wa laa yahsabannal laziina yabkhaluun bimaa aataahumul lahu min fadilhii huwa khairal lahum bal huwa sharrul lahum sayutaw waquuna maa bakhiluu bihii Yawmal Qiyaamah; wa lillaahi miiraasus samaawaati wal ard; wallaahu bimaa ta'maluuna Khabiir."

"Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang merekakikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. AllahMahateliti apa yang kamu kerjakan." (Q.S Ali Imran:180).

Hadist berikut juga memuat tentang ancaman terhadap sikap bakhil:

"Barangsiapa yang dikaruniai Allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti kekayaan tersebut akan dijelmakan menjadi seekor ular yang sangat berbisa dan menakutkan dengan dua bintik di atas kedua matanya. Kemudian kedua ular itu dikalungkan ke lehernya dan menggigit pipinya. Katanya saya adalah kekayaanmu, saya adalah harta yang kamu tumpuk-tumpuk." (HR Bukhari).


Penyebab Sifat Bakhil

Menurut Imam Al-Gazali terdapat dua hal yang menyebabkan sifat bakhil yaitu:

1. Cinta Harta dan Takut Miskin

Bakhil merupakan sifat dari cinta harta dan takut miskin. Untuk melawan sifat ini dapat dilakukan dengan mencari lawan dari penyebab tersebut yaitu memiliki sifat qanaah.

Qanaah adalah merasa cukup dengan apa yang telah ada. Cinta harta dan takut miskin akan menyebabkan ketamakan dan kerakusan terhadap harta yang dimilikinya.

2. Panjangnya Angan-Angan

Kebakhilan dapat disebabkan oleh panjangnya angan-angan. Obat untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan mengingat kematian.

Kematian adalah pemisah kehidupan duniawi dan ukhrawi yang sangat berbeda keadaanya. Dengan menyadarkan akan kematian, akan memperbesar kemauan manusia untuk bertobat kepada Allah dan menyedekahkan sebagian hartanya.

Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan hartanya untuk zakat dan infak serta kepentingan umum dan sosial.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bakhil merupakan sifat tercela dan harus dihindarkan oleh umat Muslim. Sahabat Hikmah jangan lupa sedekahkan sebagian harta kalian ya di bulan Ramadhan nanti.

Simak Video "Bupati Purwakarta Wajibkan ASN Tadarus Al-Qur'an Sebelum Kerja"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)