Perbedaan ruam dan biang keringat

Ada beberapa penyakit yang akan diderita bayi dan seringkali sulit bagi Moms untuk mewaspadainya atau cara merawatnya, atau kapan harus menghubungi dokter. Salah satunya adalah kesulitan mengidentifikasi penyakit yang mirip.

Misalnya saat harus mencari tahu apa perbedaan campak dan ruam panas, karena menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wabah campak bisa kembali terjadi.

Kedua penyakit tersebut memiliki gejala awal yang mirip, namun setelah ditelusuri ternyata memiliki perbedaan tersendiri. Hal itu juga turut menjadi pertimbangan saat melakukan perawatan untuk Si Kecil.

Apalagi ditambah dengan tingkat vaksinasi yang turun tahun ini, menurut laporan CDC akibat pandemi.

Alih-alih panik pada setiap benjolan atau bercak kulit merah atau coklat, penting untuk mengetahui apa yang harus dicari terutama ketika cuaca menghangat dan semua orang ingin tahu perbedaan antara campak dan ruam panas.

Baca Juga: Ruam di Leher Bayi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Perbedaan Penyebab Ruam Panas dan Campak

Foto: phillyvoice.com

ADVERTISEMENT

Gary Kramer, M.D., seorang dokter anak di Spesialis Anak di Coral Gables, Florida, mengatakan bahwa ruam campak biasanya merupakan ruam eritematosa datar yang dimulai pada wajah dan kemudian menyebar secara difus ke seluruh tubuh.

“Sementara, ruam panas adalah konsekuensi dari kelenjar keringat tersumbat dan yang tidak memungkinkan keringat menguap dari permukaan kulit,” jelasnya mengutip Romper.

Dia menambahkan, perbedaan campak dan ruam panas adalah ruam panas lebih sering terjadi di bagian tubuh yang tertutup pakaian dan sembuh saat kulit mendingin.

"Jadi jika ruam dimulai pada wajah dan menyebar, segera periksakan ke dokter anak, terutama jika mereka memiliki gejala lain dari virus. Bila ruam anak Anda mulai di bagian kulit yang tertutup atau lipatan kulit dan tampak lebih baik dengan perawatan mendinginkan kulit dan anak tidak memiliki gejala lain, kemungkinan itu ruam panas,” kata dia.

Baca Juga: Campak pada Bayi, Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya yang Perlu Moms Ketahui

Perbedaan Gejala Ruam Panas dan Campak

Foto: medicalnewstoday.com

Dokter anak Dr. Hela Barhoush, M.D., dari Riverside Medical Group di Hoboken, New Jersey, menjelaskan bahwa perbedaan campak dan ruam panas juga terjadi dalam hal penampilan dan gejala.

"Selain adanya ruam, campak biasanya disertai dengan gejala lain seperti demam, hidung tersumbat, batuk, mata merah, dan bintik-bintik biru-putih di dalam mulut yang kita sebut bintik Koplik," kata Hela.

Bintik-bintik Koplik, kata dia, mulai muncul sejak dini dan seringkali merupakan gejala pertama. bintik tersebut akan mulai memudar ketika gejala lain menghilang.

Menurutnya, salah satu alasan adanya kembali campak adalah karena meningkatnya anak-anak yang tidak divaksinasi.

”Namun kadang-kadang anak-anak yang divaksinasi juga mendapatkanan ruam setelah vaksinasi,” jelasnya.

Ruam panas termasuk jenis ruam yang paling umum. Ini juga disebut miliaria rubra atau biang keringat yang terjadi pada sekitar 30% anak-anak. Ruam panas muncul sebagai tonjolan kecil berwarna merah atau lepuhan pada kulit.

Hela mencatat bahwa itu tidak terjadi dengan gejala lain apa pun karena biasanya terjadi dalam cuaca yang lebih hangat dan pada area di tubuh di bawah pakaian.

"Ruam ini ditandai dengan benjolan merah yang sangat halus yang biasanya memiliki perasaan berduri ketika Anda menggosok jari Anda di atasnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ruam panas akan hilang saat menjaga kondisi badan tetap dingin dan tidak mengalami dehidrasi. Ruam panas biasanya hilang dengan sendirinya, salah satu cara meredakannya adalah dengan mandi air dingin.

Jika Moms khawatir tentang kondisi kesehatan Si Kecil setelah mencari tahu perbedaan campak dan ruam panas pada bayi ini, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

Baca Juga: Ketahui Mengenai Campak Saat Hamil dan Cara Mencegahnya

tim | CNN Indonesia

Selasa, 21 Sep 2021 10:27 WIB

Eksim dan biang keringat sama-sama muncul di kulit, menyebabkan gatal dan kemerahan. Ketahui beda eksim dan biang keringat.(Foto: Istockphoto/Getty Images/dimarik)

Jakarta, CNN Indonesia --

Eksim dan biang keringat sama-sama muncul di kulit. Kedua kondisi ini juga menimbulkan kulit gatal dan kemerahan. Lalu, bagaimana cara membedakan eksim dan biang keringat?

Beda eksim dan biang keringat dapat diketahui dari sejumlah hal. Mulai dari waktu terjadinya hingga lama gejala muncul.

Mengenali perbedaan eksim dan biang keringat ini dapat membantu mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga pengobatannya pun juga akan tepat dan optimal.


Berikut beda eksim dan biang keringat:

1. Pengertian

Eksim adalah penyakit peradangan pada kulit yang ditandai dengan munculnya ruam berukuran kecil hingga besar dan rasa gatal terus menerus.

Sedangkan biang keringat adalah kondisi kulit yang ditandai dengan ruam umumnya berukuran kecil atau bintik kemarahan pada kulit karena saluran keringat yang tersumbat.

2. Penyebab

Eksim biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor pemicu seperti alergi, debu, makanan, polusi, hingga bulu hewan.

Biang keringat disebabkan karena keringat terjebak di bawah kulit. Umumnya terjadi saat cuaca panas dan lembap.

3. Lokasi muncul ruam

Eksim dapat muncul di seluruh bagian tubuh, terutama di tangan, kaki, leher, dada, wajah, dan kepala.

Biang keringat juga dapat muncul di seluruh bagian kulit terutama di area lipatan seperti leher, siku, lengan, dan juga wajah.

4. Lama muncul ruam

Ruam pada eksim umumnya dapat berlangsung hingga tiga minggu.

Sedangkan, ruam pada biang keringat dapat hilang lebih cepat dalam hitungan hari, umumnya 2-3 hari.

5. Pengobatan

Eksim dapat diobati dengan menggunakan obat berdasarkan resep dokter. Dokter biasanya meresepkan obat jenis kortikosteroid dan antihistamin.

Sedangkan biang keringat ringan dapat diobati dengan menggunakan obat luar yang tersedia bebas. Jika gatal tak tertahankan periksakan ke dokter.

Itulah beda eksim dan biang keringat. Untuk mendapatkan diagnosis yang lebih tepat, lakukan pemeriksaan ke dokter kulit.

(ptj/ptj)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

KlikDokter.com - Biang keringat, atau dalam istilah medis dikenal dengan nama miliaria, merupakan masalah kulit akibat retensi keringat yang berupa bintik-bintik kecil, berwarna putih hingga kemerahan, menyebar, dan dapat terasa gatal. Biang keringat dapat muncul pada semua area kulit, terutama wajah, leher, punggung, dada, dan paha. Umumnya biang keringat timbul dalam beberapa hari setelah kulit terpapar udara panas.

Secara klinis, berdasarkan level sumbatan kelenjar keringat yang terjadi, biang keringat terbagi atas tiga tipe yakni:

  1. Miliaria Kristalina

Sumbatan terjadi pada permukaan saluran kelenjar keringat, yaitu pada lapisan stratum korneum. Gejala yang tampak adalah benjolan berukuran sangat kecil, jernih, dan rapuh.

  1. Miliaria Rubra

Sumbatan terjadi pada lapisan yang lebih dalam, yaitu epidermis. Gejala yang timbul lebih berat, seperti bintik dan benjolan yang gatal.

  1. Miliaria Profunda

Sumbatan terjadi pada lapisan lebih dalam lagi, yaitu di area dermoepidermal. Benjolan yang timbul lebih besar dan berwarna kemerahan.

Ketika anak mengalami masalah kulit seperti bintik-bintik, benjolan, atau ruam yang menyebar, tentu akan menimbulkan pertanyaan apakah ini merupakan biang keringat, alergi, atau infeksi. Perbedaan antara ketiganya perlu didiagnosis melalui pemeriksaan langsung oleh dokter yang kompeten. Namun, orangtua dapat mempelajari terlebih dahulu perbedaan biang keringat dengan gejala alergi.

Manifestasi alergi yang timbul pada kulit umumnya berupa urtikaria, atau sering dikenal dengan biduran, hingga berupa dermatitis atopik atau eksim. Seperti biang keringat, alergi juga dapat dipicu oleh udara panas atau keringat. Biasanya pada kasus alergi ini, keluhan akan didahului oleh paparan terhadap pemicu (zat alergen), misalnya berupa serbuk tanaman, bulu binatang, jamur, debu, suhu panas, keringat, hingga makanan tertentu.

Pada urtikaria akibat panas, reaksi hipersensitivitas terhadap suhu panas melibatkan pelepasan zat kimia asetilkolin dalam tubuh, yang berperan sebagai perantara penyebab timbulnya reaksi alergi tersebut. Gejalanya memang dapat serupa dengan biang keringat, namun umumnya lebih gatal pada serangan pertama, dan gejala akan ikut hilang seiring dengan menurunnya suhu tubuh.

Sementara itu pada biang keringat, penyebabnya adalah sumbatan pada kelenjar keringat, dengan beberapa karakteristik berikut ini di halaman selanjutnya selengkapnya:

1 dari 3

Cara Membedakan Biang Keringat dan Alergi pada Si Kecil

Karakteristik Biang Keringat Akibat Sumbatan pada Kelenjar Keringat:

  • Bintik-bintik kecil, gatal, dan menyengat
  • Biang keringat muncul apabila seseorang berkeringat lebih banyak dari biasanya, seperti pada suhu udara panas atau lembap dan iklim tropis
  • Biang keringat umumnya timbul pada area yang tertutup pakaian, di mana panas yang terjebak pada permukaan kulit memicu keringat keluar lebih banyak, sehingga kelenjar keringat rentan tersumbat dan keringat tidak dapat keluar sebagaimana mestinya. Kulit kemudian akan teriritasi dan menimbulkan gejala di atas. Jenis pakaian yang terlalu tebal atau bahan pakaian yang sulit menyerap keringat juga dapat menjadi pemicu
  • Kurangnya kebersihan tubuh, seperti frekuensi mandi yang jarang, akan mempermudah penumpukan kotoran di permukaan kulit, sehingga kelenjar keringat rentan tersumbat
  • Berat badan berlebih atau kegemukan
  • Bayi lebih berisiko mengalami biang keringat, karena kelenjar keringat mereka belum berkembang sempurna

Ruam serupa juga dapat menandakan adanya penyakit lain seperti infeksi virus atau bakteri, namun sering kali disertai gejala khas dari infeksi yaitu demam, atau gejala lain seperti batuk, pilek, gangguan pencernaan, dan lain-lain.

Umumnya biang keringat dapat ditangani dengan menerapkan cara-cara berikut ini, selengkapnya di halaman selanjutnya:

2 dari 3

Cara Membedakan Biang Keringat dan Alergi pada Si Kecil

Umumnya biang keringat dapat ditangani dengan menerapkan cara-cara berikut:

  1. Atasi penyebab. Hindari suhu panas dengan menjaga permukaan tubuh tetap dalam suhu normal. Contohnya dengan berada di dalam ruangan ber-AC atau kipas angin, mandi air yang sejuk, atau menggunakan kompres dingin tidak lebih dari 20 menit
  2. Pakaikan anak baju yang longgar, berbahan lembut, ringan, seperti katun agar keringat mudah terserap. Hindari pakaian berbahan sintetis, seperti polyester dan nylon
  3. Pastikan anak cukup mendapat cairan agar ia terhindar dari dehidrasi
  4. Hindari suhu yang terlalu panas atau terlalu lembap. Ketika berada di luar ruangan, gunakan alat pelindung seperti topi atau payung untuk mengurangi paparan sinar matahari. Bawa serta kipas kecil jika perlu
  5. Gunakan lotion dengan kandungan calamine, karena dapat membantu mengurangi gatal dan nyeri akibat kulit yang iritasi

Apabila gejala biang keringat pada anak tidak teratasi dengan cara di atas, atau terdapat keluhan lain yaitu rasa gatal yang bertambah, timbulnya nanah atau pembengkakan, dan ruam yang meluas, segera periksakan anak ke dokter untuk dilakukan evaluasi lanjutan mengenai kemungkinan penyebab lainnya.

Kelainan pada kulit memerlukan pemeriksaan secara langsung oleh dokter yang kompeten. Bila perlu, dokter mungkin juga akan memberikan obat-obatan dengan resep, seperti krim yang mengandung hidrokortison dosis rendah untuk mengurangi peradangan pada kulit atau obat yang mengandung antihistamin yang dapat membantu mengurangi rasa gatal.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA