Perbedaan PEMBAGIAN daging qurban dan aqiqah

Perbedaan PEMBAGIAN daging qurban dan aqiqah

Perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban, kunci jawaban PAI kelas 9 uraian nomor 4 halaman 231. //pixabay.com/filinecek/

KabarLumajang.com - Hai adik-adik kelas 9 SMP MTs, berikut akan membahas perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban, kunci jawaban PAI soal uraian halaman 231.

Pembahasan kunci jawaban pelajaran PAI kelas 9 semester 2 ini berdasarkan soal uraian nomor 4 pada BAB 11, buku kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Pada materi PAI halaman 231 nomor 4, adik-adik disuruh menjelaskan perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD MI: Siti Memotong Kertas Menjadi Tiga Bagian Sama Besar Setiap Bagian Disebut

Nah, berikut akan dibahas kunci jawaban soal tersebut, sebagai referensi bagi adik-adik ataupun orang tua untuk mengoreksi pekerjaan sekolah.

Namun, sebelum melihat kunci jawaban ini, disarankan sebaiknya adik-adik berusaha menjawab sendiri terlebih dahulu. Baru kemudian jawaban adik-adik bisa dicocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini.

Dikutip KabarLumajang.com dari buku PAI kelas 9 SMP MTs edisi 2018 terbitan Kemendikbud, berikut kunci jawaban uraian BAB 11 halaman 231 nomor 4.

Baca Juga: Sebutkan Hikmah Pelaksanaan Kurban! Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Uraian nomor 5 Halaman 231

Adapun kunci jawaban ini berdasarkan pengawasan dari alumni Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan (FKIP UNISDA), Windy Aprilia Anggraeni, S.Pd.

Apakah perbedaan Ketentuan Pembagian daging akikah dan kurban?  Dalam permasalahan pembagian daging kurban aqiqah dan qurban tidak ada perbedaan sama sekali  karena tidak ada ketentuan dalam membagikan daging kurban dan juga aqiqah. Ataupun pembagian daging kurban dan aqiqah dalam bentuk mentah dan juga dimasak itu dibolehkan

Untuk cara pembagian daging aqiqah dan qurban di dalam syariat memberikan kebebasan  kepada shohibul aqiqah atau kurban.  Boleh dibagikan dengan mentah ataupun sudah dimasak.

Ibnu Qudamah menjelaskan, : “ Tata cara aqiqah seperti cara mengkonsumsinya, menghadiahkannya atau mensedekahkannya sama sebagaimana tata cara udhiyah (berkurban)… dan ini yang dinyatakan as-Syafi’i.” (al-Mughni, 9/366).

 Imam ibnu Baz Juga menjelaskan: “Aqiqah yang sesuai syariat dan yang diajarkan dalam sunnah shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hewan yang disembelih untuk kelahiran anak pada hari ketujuh. Dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan seekor kambing untuk anak perempuan. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengaqiqahi Hasan dan Husain radhiyallahu ‘anhu. Dan shohibul aqiqah boleh memilih, boleh membaginya dalam bentuk daging (mentah) kepada para kerabat, kawan atau orang miskin. Bisa juga dia masak, kemudian mengundang kerabat, tetangga, atau orang miskin yang dia inginkan.( (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 4/262).

Begitu juga dalam ketentuan pembagian daging kurban, Allah ta’ala memberikan perintah kepada umatnya yang melakukan ibadah kurban untuk memakan sebagian hewan qurbannya dan memberikan kepada yang lain dalam bentuk sedekah ke orang yang membutuhkan . Allah berfirman :

Artinya :  “Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian hasil qurban itu dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang membutuhkan dan fakir.” (QS. Al-Hajj: 28)

Al –Qurtubi (w.671 H) Di dalam tafsirnya  mengatakan:  “ Makanlah bagian hasil qurban itu’ ini merupakan perintah anjuran menurut jumhur ulama. Dianjurkan bagi orang yang berqurban untuk makan sebagian hasil qurbannya dan sebagian besar dia sedekahkan. Disamping mereka juga membolehkan disedekahkan semuanya.” (Tafsir al-Qurthubi, 12/44) .

Di dalam ayat diatas yaitu Qs.Al-Hajj:28, Allah tidak menyebutkan teknis cara menyedekahkan hewan qurban . allah hanya memberikan perintah, ‘berikanlah untuk dimakan orang –orang yang membutuhkan dan fakir ‘dan bisa diberikan dalam bentuk mentah atau sudah dimasak.

Dalam fatawa Syabakah Islamiyah menyatakan: ”Perintah Allah, ’berikanlah untuk dimakan orang-orang yang membutuhkan’ mencakup seluruh teknis memberi makan, masih mentah atau sudah dimasak.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 16492)

Perlu diketahui secara umum, aturan yang berlaku untuk ibadah qurban sama dengan aturan aqiqah. Ibnu qudamah (w.620 H) ketika membahas teknis pembagian aqiqah beliau memberikan penjelasan:

Artinya : ““Teknis pelaksanaan makan, diberikan dalam bentuk hadiah, dan sedekah untuk aqiqah sama dengan teknis pelaksanaan pada ibadah qurban.” Kemudian beliau mengutip keterangan Imam Ibnu Sirin – ulama tabiin – (w. 110 H) ketika menjelaskan pembagian daging sembelihan (qurban/aqiqah),

“Urusi dagingnya dengan cara apapun yang kalian inginkan.” (al-Mughni, 9/463).

Dengan penjelasan diatas  bisa diambil kesimpulan kalau dalam ketentuan pembagian daging aqiqah dan qurban tidak ada perbedaannya  semuanya sama  . yang membedakan antara qurban dan juga aqiqah adalah sebagai berikut:

Aqiqah adalah hewan ternak yang disembelih sebagai bentuk syukur kepada Allah atas nikmat kelahiran anak  laki-laki ataupun perempuan.  Sedangkan Udhiyah atau Qurban dilakukan dalam rangka mensyukuri nikmat kehidupan.

Foto: Perbedaan ketentuan pembagian daging kurban dan akikah. (Foto: celebrities.id/Freepik)

JAKARTA, celebrities.id – Perbedaan ketentuan pembagian daging kurban dan akikah terkadang masih sering ditanyakan masyarakat. 

Kurban dan akikah merupakan amalan yang sama-sama menggunakan proses penyembelihan hewan ternak. Namun, ada beberapa perbedaan antara kurban dan akikah dari pengertian, tujuan, pelaksanaan, hingga wujud pemberian daging.

Berikut ini celebrities.id telah merangkum dari berbagai sumber, Senin (4/7/2022), mengenai perbedaan ketentuan pembagian daging kurban dan akikah.

Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging Kurban dan Akikah

1. Pengertian

Melansir laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), kurban adalah menyembelih hewan untuk dipersembahkan kepada Allah SWT seperti domba, kambing, sapi, atau unta yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik (11,12 dan 13 Dzulhijjah).

Dalil untuk berkurban terdapat dalam surah Al Kautsar ayat 2:

Baca Juga : 5 Resep Olahan Daging Kambing yang Enak dan Anti Bau

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berqurbanlah."

Sementara akikah adalah penyembelihan ternak yang dilakukan sebagai pernyataan syukur orang tua atas lahirnya seorang anak. Lazimnya, akikah dilaksanakan pada hari ketujuh yang dibarengi dengan pencukuran rambut si bayi.

Pelaksanaan akikah pada hari ketujuh bagi anak disunahkan dalam salah satu hadits dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى »

Artinya: "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama." (HR Ibnu Majah).

2. Tujuan

Tujuan kurban adalah untuk memperingati betapa besarnya pengorbanan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim untuk menunjukkan ketakwaannya kepada Allah.

Sementara tujuan akikah adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah karena telah dikaruniai seorang anak dengan berbagi dengan sesama.

3. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kurban dilakukan pada Idul Adha atau 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik yakni, 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Sementara waktu pelaksanaan akikah tidak ada batasan waktu. Akikah hanya dilakukan sekali seumur hidup. Namun, waktu terbaik sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang sudah dijelaskan sebelumnya yakni, pada hari ketujuh kelahiran anak.

5 Cara Memilih Hewan Kurban Kambing yang Benar, Nomor 4 Perhatikan Usianya


Page 2

Relationship

Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging Kurban dan Akikah, dari Tujuan hingga Wujud Pemberian

Foto: Perbedaan ketentuan pembagian daging kurban dan akikah. (Foto: celebrities.id/Freepik)

Jenis hewan yang digunakan untuk berkurban adalah semua jenis hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan unta. Penyembelihan hewan kurban juga mempunyai syarat yang berbeda-beda.

Sementara hewan yang digunakan untuk akikah adalah kambing. Jumlah hewan yang disembelih juga berbeda. Untuk anak laki-laki, akikah dengan dua ekor kambing, sedangkan anak perempuan adalah satu ekor kambing.

5. Wujud Pemberian Daging

Pembagian daging kurban selalu dalam kondisi mentah. Hasil dari penyembelihan hewan kurban sebagian dibagikan kepada kaum dhuafa atau fakir miskin.

Dalam kitab bidayatul mujtahid, pembagian daging kurban dianjurkan sepertiga bagian disimpan, sepertiganya didermakan, dan sepertiganya lagi dimakan oleh yang berkurban.

Sementara daging akikah dibagikan dalam bentuk olahan yang telah matang atau dimasak. Daging akikah diberikan kepada siapapun, terutama pada tetangga terdekat, fakir miskin, saudara dan lainnya.

6. Upah Penyembelih

Perbedaan kurban dan akikah dilihat juga dari upah penyembelih. Orang yang menyembelih hewan kurban tidak diberikan upah dan biasanya hanya menerima daging dari hewan yang dia sembelih. 

Sementara penyembelih hewan akikah boleh meminta upah pada pemilik hajat.

Ini Alasan Kurban Seekor Kambing untuk Satu Orang, Nilai Pahalanya Sama dengan Sapi

Editor : Oktiani Endarwati


Page 3

Foto: Perbedaan ketentuan pembagian daging kurban dan akikah. (Foto: celebrities.id/Freepik)

JAKARTA, celebrities.id – Perbedaan ketentuan pembagian daging kurban dan akikah terkadang masih sering ditanyakan masyarakat. 

Kurban dan akikah merupakan amalan yang sama-sama menggunakan proses penyembelihan hewan ternak. Namun, ada beberapa perbedaan antara kurban dan akikah dari pengertian, tujuan, pelaksanaan, hingga wujud pemberian daging.

Berikut ini celebrities.id telah merangkum dari berbagai sumber, Senin (4/7/2022), mengenai perbedaan ketentuan pembagian daging kurban dan akikah.

Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging Kurban dan Akikah

1. Pengertian

Melansir laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), kurban adalah menyembelih hewan untuk dipersembahkan kepada Allah SWT seperti domba, kambing, sapi, atau unta yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik (11,12 dan 13 Dzulhijjah).

Dalil untuk berkurban terdapat dalam surah Al Kautsar ayat 2:

Baca Juga : 5 Resep Olahan Daging Kambing yang Enak dan Anti Bau

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berqurbanlah."

Sementara akikah adalah penyembelihan ternak yang dilakukan sebagai pernyataan syukur orang tua atas lahirnya seorang anak. Lazimnya, akikah dilaksanakan pada hari ketujuh yang dibarengi dengan pencukuran rambut si bayi.

Pelaksanaan akikah pada hari ketujuh bagi anak disunahkan dalam salah satu hadits dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى »

Artinya: "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama." (HR Ibnu Majah).

2. Tujuan

Tujuan kurban adalah untuk memperingati betapa besarnya pengorbanan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim untuk menunjukkan ketakwaannya kepada Allah.

Sementara tujuan akikah adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah karena telah dikaruniai seorang anak dengan berbagi dengan sesama.

3. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kurban dilakukan pada Idul Adha atau 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik yakni, 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Sementara waktu pelaksanaan akikah tidak ada batasan waktu. Akikah hanya dilakukan sekali seumur hidup. Namun, waktu terbaik sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang sudah dijelaskan sebelumnya yakni, pada hari ketujuh kelahiran anak.

5 Cara Memilih Hewan Kurban Kambing yang Benar, Nomor 4 Perhatikan Usianya