Perbedaan pemasaran tradisional dan modern

Ketika menghadapi pilihan untuk melakukan pemasaran produk, tentunya kamu mencari medium terbaik agar teknik yang dilakukan dapat mengenai sasaran dengan tepat. Mulai dari pemasangan iklan di billboard, koran, radio, dan TV kerap dilakukan demi mencapai target sebanyak-banyaknya.

Namun, kini muncul istilah digital marketing atau “pemasaran digital” sehingga teknik marketing yang tidak dilakukan secara online dijuluki sebagai traditional marketing. Berikut ini adalah perbedaan keduanya.

Digital Marketing

Digital marketing atau pemasaran digital merupakan suatu usaha memasarkan produk melalui jaringan internet (online). Seiring berkembangnya teknologi, kini semakin banyak perusahaan yang menggunakan digital marketing sebagai strategi yang digunakan untuk memasarkan produk mereka. Beberapa contoh medium yang termasuk dalam teknik digital marketing adalah website, media sosial, online advertising, dan email marketing.

Kelebihan pemasaran produk melalui digital marketing lebih personal karena iklan atau pesan yang dipasarkan langsung mengenai target sasaran yang sudah ditentukan, yaitu para pengguna internet. Selain itu, pemasar bisa lebih mudah menghitung seberapa akurat media yang digunakan dalam memasarkan produk.

Kelebihan lainnya, digital marketing menawarkan biaya yang lebih terjangkau, contohnya adalah Facebook yang menawarkan CPM (Cost Per Thousand Impressions) termurah pada keseluruhan iklan.

Baca juga: Tips Memilih Digital Marketing Channel untuk Website Bisnis

Namun, ada beberapa kekurangan yang dimiliki digital marketing. Pertama, target pasar haruslah orang-orang yang melek teknologi dan aktif di media sosial, sebab jika mereka tidak menggunakan teknologi, produk yang diiklankan pun jadi percuma.

Di samping itu, beberapa pengguna internet biasanya merasa terganggu dengan kemunculan iklan saat mereka sedang mengakses media sosial seperti YouTube, oleh karena itu, buatlah iklan yang menarik dan engaging, seperti iklan YouTube milik Gojek atau media sosial milik Netflix yang merilis konten-konten candaan serial atau film yang tayang di Netflix.

Traditional Marketing

Sama seperti namanya, teknik marketing ini menggunakan cara-cara “tradisional” yang biasanya menggunakan media cetak seperti billboard, banner, flyer, atau koran. Seiring perkembangan zaman, traditional marketing mulai merambah ke dunia elektronik, seperti radio dan TV. Meskipun disebut tradisional, namun traditional marketing tidak selalu menggunakan cara yang bertele-tele dan tidak efektif.

Traditional marketing, tentu saja tetap mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya yaitu cakupan target yang luas dan mudah dipahami audiens, tidak seperti digital marketing yang kadang membingungkan para pengguna baru di internet karena seringkali muncul dalam bentuk pop-up.

Perbedaan pemasaran tradisional dan modern

Selain itu, jika dilakukan dengan tepat melalui cara yang kreatif, dampak yang ditimbulkan bisa lebih menarik daripada digital marketing. Beberapa contohnya adalah billboard NüTea (Jakarta, Indonesia) dan billboard digital di Piccadilly, London, yang mengiklankan British Airways.

Namun, ada beberapa kekurangan traditional marketing yang membuat digital marketing menjadi lebih unggul, yaitu target sasaran yang tidak dapat dituju secara personal, sebab iklan yang ditampilkan dapat dilihat oleh semua orang, seperti billboard atau koran.

Lalu ketidakmampuan untuk melakukan interaksi langsung dengan target audiens juga menjadi kendala, karena tidak seperti digital marketing yang bisa menghadirkan chatbot di website atau admin yang mengurus akun media sosial, iklan yang ditayangkan di media cetak maupun elektronik hanya menyampaikan pesan searah yang tidak dapat direspon langsung oleh audiens.

Ditambah lagi, biaya yang dikeluarkan juga mungkin jauh lebih tinggi ketimbang digital marketing, terlebih jika harus mencetak flyer, billboard, dan banner, atau memasang iklan di media massa.

Baca Juga: 3 Case Study Brand Indonesia yang Sukses dengan Content Marketing

Pertimbangkan Hal Ini

Ada beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk membantu kamu memilih teknik yang digunakan dalam melakukan pemasaran produk:

Produk yang dipasarkan

Nah sebelum mulai melakukan pemasaran, kamu harus pahami dulu produk apa yang akan dipasarkan. Perkirakan bagaimana nantinya produk itu akan dipasarkan. Setelah itu, tentukan ke mana arah pemasaran produkmu.

Target pasar

Setelah memahami produk yang akan dipasarkan, kamu juga harus memahami target pasar produkmu. Tentukan demografi calon konsumen produk yang akan kamu pasarkan. Sebaiknya gunakanlah teknik traditional marketing jika target pasarmu adalah lansia yang membutuhkan popok celana, misalnya dengan memasang iklan di program TV yang ditonton oleh lansia.

Budget

Lakukan perhitungan untuk menentukan media apa yang paling efektif dalam melakukan pemasaran. Biasanya, memasarkan produk menggunakan teknik traditional marketing akan memakan lebih banyak biaya, karena area untuk menayangkan iklan seperti koran atau billboard hanya tersedia dalam jumlah terbatas sehingga tidak banyak produk yang dapat dipasarkan.

Psikologi konsumen

Faktor yang satu ini biasanya lebih diterapkan di dunia digital yang hanya dapat diakses menggunakan internet. Pasalnya, psikologi konsumen seperti hobi, kebiasaan, atau preferensi gaya hidup hanya dapat diketahui jika pemasar mempunyai akses internet dan media sosial.

Tapi setidaknya, kamu harus memahami dasar psikologi konsumen, seperti anak-anak remaja biasanya menggunakan Instagram, Twitter, YouTube, atau Tumblr dan para pebisnis akan memilih LinkedIn untuk menunjukkan citra profesional mereka.

Baca Juga: Mitos Seputar Dunia Marketing yang Terbantahkan

Simpulan

Baik digital marketing dan traditional marketing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung apa yang kamu butuhkan. Jika kamu ingin melakukan pemasaran yang dapat berinteraksi langsung dengan audiens atau calon konsumen, gunakan teknik digital marketing, website dan media sosial adalah dua medium yang disarankan.

Tips tambahan, kamu juga bisa menambahkan chatbot dalam website agar para pengunjung bisa segera menyampaikan pertanyaan yang berkenaan dengan website atau produkmu. Tapi ingat lho ya, pastikan website-mu handal dan tidak eror saat mendapat banyak kunjungan sekaligus, gunakan hosting murah berkualitas yang sudah terjamin kecepatan dan keamanannya.

Nah, jika target pasarmu adalah orang-orang yang tidak berhubungan langsung dengan internet dan media sosial, traditional marketing adalah pilihan yang tepat.

Luasnya cakupan wilayah dan kemudahan untuk mengakses informasi yang disampaikan menjadi alasan mengapa kamu harus memilih teknik ini. Jangan lupa gunakan bahasa dan cara penyampaian sederhana agar informasi yang disampaikan dapat dicerna dengan baik oleh audiens.

Terakhir, pertimbangkan setiap faktor yang memungkinkan untuk menentukan teknik marketing yang akan kamu pilih.


Pemasaran tradisional adalah suatu strategi pemasaran bisnis yang menggunakan alat dan sarana yang mempunyai rupa fisik seperti pemasangan papan reklame di jalan, brosur yang ditempelkan di tembok, komunikasi atau interaksi secara tatap muka, dan sebagainya. Berdasarkan penelitian bersama yang dilakukan oleh Supriyandi, dapat diketahui jika metode ini jarang mengalami kerugian, meskipun revolusi digital terus berkembang pesat. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah mahalnya biaya pemasaran melalui melalui radio dan televisi. Sebaliknya, penggunaan papan reklame dan selebaran tidak hanya ramah anggaran, tetapi juga efektif dalam menjangkau para konsumen.

Pemasaran Konsep inti

Bauran pemasaran • Produk • Harga
Distribusi • Jasa • Ritel
Manajemen merek
Pemasaran berbasis akuntan
Etika pemasaran
Efektivitas pemasaran
Riset pasar
Segmentasi pasar
Strategi pemasaran
Manajemen pemasaran
Dominasi pasar
Sistem Informasi Pemasaran

Konten Promosi

Iklan • Merek • Underwriting
Pemasaran langsung • Penjualan
Penempatan produk • Publikasi
Promosi penjualan • Pemasaran loyalis •
Premium • Hadiah Kanvasing

Media promosi

Percetakan • Publikasi
Penyiaran • Out-of-home
Pemasaran Internet • Point of sale
Barang promosi
Pemasaran Digital • In-game
Demo produk
Pemasaran dari mulut ke mulut
Duta merek • Drip Marketing

  • lihat
  • bicara
  • sunting

Sebagian besar orang telah menyadari bahwa tren pemasaran saat ini telah berubah dengan cepat. Beberapa pemasar telah beralih ke platform digital untuk mempromosikan brand melalui situs perdagangan elektronik, iklan Google, dan toko daring dikarenakan platform tersebut dapat menarik jumlah konsumen yang banyak. Namun, terdapat sebagian masyarakat yang belum memahami, bahkan tidak mengetahui cara menggunakan internet. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran tradisional pada era digital belum sepenuhnya hilang.

Menurut penelitian bersama yang dilakukan oleh Supriyandi, pemasaran tradisional jarang mengalami kerugian, meskipun revolusi digital terus berkembang pesat. ... menambahkan jika sebagian pemasar mengenali teknik pemasaran tradisional mempunyai relevansi apabila dikombinasikan dengan strategi pemasaran daring.[1] Salah satu faktor yang menyebabkan metode pemasaran tradisional masih berjalan kuat dan menguasai dunia perdagangan adalah mahalnya biaya pemasaran melalui radio dan televisi. Sebaliknya, penggunaan papan reklame dan selebaran tidak hanya ramah anggaran, tetapi juga efektif dalam menjangkau para konsumen.

Penelitian bersama yang dilakukan oleh Supriyandi menguraikan bahwa setidaknya terdapat tiga sarana yang digunakan dalam pemasaran tradisional, yaitu:

Papan Reklame

Papan reklame atau baliho merupakan sarana umum yang digunakan dalam pemasaran tradisional. Media tersebut menggunakan gambar cetak atau lukisan tangan di atas kanvas. Mode pemasaran tradisional ini menggunakan lebih sedikit teks dan lebih banyak gambar karena sebuah gambar memiliki ribuan makna. Gambar yang menarik sangat bagus untuk meningkatkan brand awareness. Hal ini menjadikan papan reklame sebagai metode yang mudah untuk dikenal karena sebuah papan besar di jalan raya tidak akan pernah bisa untuk diabaikan oleh seluruh pengguna jalan.

Selebaran dan Brosur

Sejumlah tempat usaha seperti penjual barang elektronik dan pasar modern di pinggir jalan atau di dalam mal masih menggunakan metode menyebarkan selebaran dan brosur. Metode ini masih sering digunakan, terutama untuk memberikan informasi seputar diskon dan penawaran khusus. Pemasaran tradisional yang dilakukan dengan bertatap muka menjadi jauh lebih terhubung dan interaktif. Jangan meremehkan kekuatan hand-out untuk menghadirkan peluang pertumbuhan baru bagi bisnis Anda. Sarana untuk menyebarkan pesan seperti ini membangkitkan tanggapan yang kuat dan jangkauan yang lebih luas bagi pemasar.

Televisi

Saat ini, televisi masih menjadi pilihan bagi pemasar untuk bisa mengenalkan brand-nya ke masyarakat luas. Walaupun ketertarikan masyarakat terhadap televisi mulai berkurang, ternyata masih banyak orang dari kalangan tertentu yang setia menonton tayangan di televisi. Dengan menempatkan dan mengatur waktu tayang iklan di televisi, seorang pemasar dapat mempromosikan produknya ke target konsumen yang lebih tersegmentasi.

Traditional marketing adalah tentang bagaimana Anda dapat menjangkau khalayak umum yang lebih luas yang dapat dihitung dengan angka. Makin banyak orang melihat iklan Anda, makin banyak prospek yang dapat dihasilkan. Hal ini dapat membuktikan bahwa pemasaran tradisional lebih efektif dalam menciptakan brand awareness sehingga tidak hanya mengundang konsumen baru, tetapi juga membuat mereka untuk terus membeli produk Anda yang berujung pada loyalitas konsumen.

Traditional marketing lebih membutuhkan banyak usaha dan sumber daya untuk bisa berhasil dalam memasarkan suatu produk. Satu hal yang perlu diperhatikan bagi pemasar saat menggunakan metode ini adalah dalam beberapa kasus, traditional marketing juga bisa digabungkan dengan digital marketing, sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah keuntungan dan kekurangan memakai strategi traditional marketing:

Jika Anda ingin menjangkau segmen demografis yang lebih tua, pemasaran tradisional bisa sangat efektif. Menurut GlobeNewswire, penonton berusia 50 tahun ke atas menghabiskan waktu hampir dua kali lebih banyak untuk membaca koran dan menonton TV dibandingkan dengan mereka yang berusia 21-34 tahun.

Jenis strategi pemasaran ini ditujukan untuk dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Bisnis yang lebih kecil biasanya memasarkan produknya melalui papan reklame dan selebaran. Iklan di TV atau radio dapat diputar beberapa kali saat acara sedang berlangsung untuk mengingatkan orang tentang kehadiran brand tersebut, sementara iklan online dapat dilewati atau diblokir (misalnya, mengklik "Saya tidak ingin melihat ini" di sebuah iklan media sosial, atau dengan menge-klik skip).

Mencetak brosur dan selebaran dalam jumlah banyak membutuhkan biaya yang mahal dan tidak ada jaminan bahwa penerima brosur dapat tertarik dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Metode pemasaran tradisional membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil dan data mengenai keberhasilan pemasaran. Anda tidak tahu apakah seseorang telah membaca iklan yang terpampang di surat kabar kecuali mereka memutuskan untuk menindaklanjutinya dengan melakukan pembelian.

  • Pemasaran bergerak
  • Pemasaran berjenjang
  • Pemasaran digital
  • Pemasaran global
  • Pemasaran internet
  • Pemasaran kreasi konsumen
  • Pemasaran syariah
  1. ^ Wibowo, Patrick Trusto Jati (23 September 2020). "Membedah Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 1 Desember 2021. 
  • Integrasi Pemasaran Tradisional dan Digital Jadi Strategi Jitu Lakukan Branding

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemasaran_tradisional&oldid=20518850"