Secara umum, perbedaan utama antara persaingan monopolistik dengan persaingan sempurna adalah diferensiasi. Di pasar persaingan monopolistik, perusahaan mendiferensiasi produknya dengan iklan atau strategi non-harga lainnya. Sebaliknya di pasar persaingan sempurna, tidak ada diferensiasi. Show Meskipun terlihat sederhana, diferensiasi memiliki sejumlah implikasi. Ini karena melalui diferensiasi, perusahaan di pasar persaingan monopolistik akan memiliki beberapa kekuatan pasar. Perusahaan dalam persaingan monopolistik umumnya menghasilkan output yang lebih rendah dan mengenakan harga yang lebih tinggi daripada perusahaan dalam persaingan sempurna. Ini mungkin dilakukan karena ada kekuatan pasar yang berasal dari diferensiasi Harga yang dikenakan dalam persaingan monopolistik cenderung lebih tinggi daripada biaya produksi marjinal. Ini kontras dengan di persaingan sempurna, di mana, semua perusahaan akan berproduksi pada tingkat di mana biaya marginal sama dengan harga. Harga yang lebih tinggi daripada biaya marginal menyiratkan bahwa hasilnya tidak efisien secara alokasi. Sebaliknya, di pasar persaingan sempurna, pasar beroperasi secara efisien alokatif karena harga sama dengan biaya marginal. Dalam persaingan monopolistik, konsumen membayar harga yang lebih tinggi daripada harga yang akan mereka bayarkan di bawah persaingan sempurna. Ekuilibrium jangka panjangDalam jangka panjang, perusahaan dalam persaingan sempurna dan persaingan monopolistik keduanya berproduksi pada tingkat di mana biaya marginal sama dengan pendapatan marginal. Untuk perusahaan dalam persaingan monopolistik, tingkat output ini terjadi ketika permintaan bersinggungan dengan kurva biaya rata-rata, tetapi pada tahap di mana biaya rata-rata masih jatuh. Sebaliknya, dalam persaingan sempurna, semua perusahaan menghasilkan tingkat output di mana biaya rata-rata minimum. Perusahaan dalam persaingan monopolistik memiliki kapasitas berlebih. Kelebihan kapasitas adalah situasi di mana perusahaan menghasilkan tingkat output yang kurang dari skala efisien minimumnya.
Kita tentu tak asing dengan pasar, tempat dimana seorang penjual bertemu pembeli. Tetapi dalam ilmu ekonomi, pasar memiliki makna dan maksud yang lebih luas. Pasar terdiri dari berbagai macam sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial, dan infrastruktur yang berhubungan dengan jual beli. Artinya, pasar tidak hanya soal tempat tetapi juga kegiatan dan struktur di dalamnya. Ada banyak jenis-jenis pasar yang ditinjau pada beberapa faktor. Berdasarkan strukturnya, secara umum dikenal tiga jenis pasar yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar persaingan sempurna. Lantas apa perbedaan diantara ketiganya? Apa yang menjadi ciri khas dari masing-masing jenis pasar tersebut? Berikut pembahasannya. Pasar MonopoliSecara etimologis, monopoli berasal dari bahasa Yunani yaitu mono yang berarti satu dan polist yang artinya penjual. Jadi secara jelas bisa diartikan bahwa pasar monopoli adalah satu bentuk pasar yang memiliki satu produsen atau penjual untuk melayani banyak pembeli. Ini artinya, sang penjual atau disebut monopolis memiliki peran tunggal untuk menentukan harga pasar tanpa perlu memikirkan persaingan. Oleh karena itulah, pasar monopoli tergolong jenis pasar persaingan tidak sempurna. Selain memiliki ciri utama berupa penjual tunggal, berikut beberapa ciri dari pasar monopoli yang membedakannya dengan pasar jenis lain:
Berdasarkan berbagai uraian di atas, tampak beberapa kekurangan dari pasar monopoli terutama dari segi konsumen. Kekurangan itu diantaranya adalah karena pembeli tidak memiliki alternatif pilihan meskipun harga barang dirasa mahal. Selain itu, produsen bisa saja menetapkan harga dengan mengurangi atau meningkatkan produksi sehingga produksi tidak dilakukan secara optimum dan efisien. Lebih jauh, jika tidak diawasi maka produsen juga bisa saja melakukan eksploitasi demi mendapat keuntungan besar. Terlepas dari berbagai kekurangannya, pasar monopoli juga memiliki beberapa kelebihan. Melalui sistem monopoli pada perdagangan sumber daya alam, pemerintah bisa menjaga sumber daya alam tersebut agar tidak tereksploitasi secara berlebihan. Selain itu, monopoli juga dapat melindungi hak kekayaan individu sehingga semakin mendorong dilakukannya inovasi. Dalam kondisi alamiah, pasar monopoli juga justru bisa meningkatkan efisiensi dalam produksi karena jika ada tambahan penjual maka membuat produksi tidak mencapai skala ekonominya. Setelah penjelasan tentang pasar monopoli di atas, maka tak sulit untuk Anda mengetahui contoh dari perusahaan monopolis. Sebut saja Pertamina sebagai perusahaan minyak, PLN, PDAM, hingga PT Kereta Api adalah contoh adanya pasar monopoli. Beruntung umumnya perusahaan tersebut adalah milik negara sehingga harga masih bisa dikontrol dan diawasi. Pasar OligopoliOligopoli berasal dari kata oligos yang berarti banyak dan polein yang berarti menjual. Jadi jika diartikan, pasar oligopoli merupakan bentuk pasar dimana terdapat beberapa penjual atau produsen yang menguasai pasar dengan banyak pembeli. Hanya saja pada pasar ini, barang yang dijual cenderung homogen sehingga tidak terlalu bisa dibedakan antara satu produk dari suatu perusahaan dengan produk dari perusahaan lain. Oleh karena itulah, pasar oligopoli juga tergolong pasar persaingan tidak sempurna. Berikut beberapa ciri mendasar dari pasar oligopoli yang membedakannya dengan pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan juga bahwa pasar oligopoli memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan tersebut seperti kualitas produk yang terjaga karena kesadaran produsen akan adanya persaingan, konsumen memiliki beberapa alternatif, serta adanya inovasi dari produsen untuk mengembangkan produk dan layanannya. Tak sulit untuk mencari contoh barang dari pasar oligopoli. Barang kebutuhan dapur dan rumah tangga adalah contoh yang paling dekat dengan kehidupan kita seperti sabun mandi, shampo, air mineral, bumbu masak, dan lain sebagainya. Contoh lainnya adalah seperti produk semen, rokok, hingga sepeda motor. Pasar Persaingan SempurnaJika pasar monopoli dan oligopoli tergolong pasar persaingan tidak sempurna, maka bagaimana pasar yang disebut persaingan sempurna? Secara sederhana, pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana jumlah penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) sangat banyak serta jenis produk yang dijual sifatnya homogen. Pada pasar jenis ini, satu pembeli atau satu penjual tidak bisa mempengaruhi harga barang karena harga yang ada di pasar merupakan hasil kesepakatan serta interaksi penawaran dan permintaan atau dengan kata lain harga otomatis mengikuti mekanisme pasar. Agar lebih memahami tentang pasar persaingan sempurna, berikut beberapa ciri dasarnya yang membedakan dengan dua jenis pasar sebelumnya.
Berdasarkan penjabaran di atas, bisa disimpulkan pula beberapa hal yang menjadi kelebihan dari pasar persaingan sempurna. Contoh kelebihannya adalah seperti tidak ada perusahaan yang terlalu mendominasi, pembeli bisa bebas memilih produk dari banyak alternatif produsen, harga barang cenderung stabil, serta informasi pasar sudah sangat jelas sehingga kecurangan bisa diminimalisasi. Namun, selain kelebihan-kelebihan itu, terdapat juga beberapa kekurangan dari pasar persaingan sempurna. Kekurangan tersebut diantaranya adalah minim inovasi karena setiap produsen tidak memiliki motivasi pengembangan, tidak adanya variasi barang yang terlalu mencolok antara satu produsen dengan produsen lain, serta efisiensi yang dilakukan perusahaan tergolong terlalu tinggi sehingga buruk bagi kondisi sosial pasar. Contoh paling dekat dengan kehidupan akan pasar persaingan sempurna ini adalah pasar yang menjual makanan pokok seperti beras. Seperti yang diketahui, ada banyak merek atau produsen beras dengan tentunya banyak pula pembeli. Meskipun ada beberapa jenis beras, tetapi secara umum komoditas beras yang dijual tetaplah homogen. Selain itu, meskipun ada campur tangan bulog tetapi dalam penentuan harga tetap mengikuti mekanisme pasar serta setiap penjual dan pembeli sudah mengetahui harga pasar dari beras itu sendiri. Itulah beberapa hal terkait pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar persaingan sempurna. Jelas terdapat perbedaan dasar diantaranya ketiganya terutama yang berkaitan dengan struktur pasarnya seperti jumlah penjual, jenis barang, dan bagaimana persaingan di dalamnya. Dalam penerapannya juga ada banyak contoh dari masing-masing jenis pasar tersebut dan terbilang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Baca jugaPengertian, Contoh, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangan Pasar Oligopoli Pengertian, Contoh, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna (Price-Taker) Perbedaan Pasar Bisnis dan Pasar Konsumen Ini yang Dimaksud Pasar Konsumen dan Cara Mengetahui Perilaku Pembelian Konsumen |