Sebutkan contoh hasil usaha ekstraktif

Usaha ekstraktif adalah jenis kegiatan yang berkaitan langsung dengan sumber daya alam. Lebih tepatnya usaha ekstraktif ini adalah aktivitas yang bertujuan untuk mengelola sumber daya alam yang ada di sekitar. Dari kegiatan usaha ini diharapkan hasil yang diperoleh bisa membuat produk yang nanti berguna untuk kehidupan sehari-hari manusia. Untuk lebih mengenal usaha ekstraktif, mari simak ulasannya di sini.

Pengertian Usaha Ekstraktif

Usaha ekstraktif adalah sebuah kegiatan yang fokus pada pengelolaan sumber daya alam yang tersedia sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat. Bentuk dari kegiatannya sendiri biasanya berupa rangkaian dari menggali, mengambil, hingga akhirnya mengelola hasil dari sumber daya alam yang ada. Produk yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Untuk membedakan usaha ekstraktif dengan jenis yang lain, ada beberapa ciri khas dari ekstraktif ini yang perlu diketahui, antara lain:

1. Bahan yang Diambil Langsung dari Alam

Usaha ekstraktif memanfaatkan hasil alam dengan cara mengambilnya secara langsung. Tentunya setelah mengambil bahan baku dari alam, ada serangkaian proses yang dilakukan untuk bisa menghasilkan satu produk. Produk tersebut dibuat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Misalnya saja kebutuhan akan pakaian, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.

2. Mencari Keuntungan dari Hasil Alam

Usaha ekstraktif mencari keuntungan dari kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang sudah diambil secara langsung. Tentunya pengambilan keuntungan dilakukan dengan cara yang wajar dan memikirkan masa depan alam juga. Misalnya saja dengan mengambil hasil tambang, pertanian, hingga hasil alam laut.

Fungsi Usaha Ekstraktif di Masyarakat

Ekstraktif yang memang merupakan jenis usaha yang mengambil bahan baku secara langsung dari alam dan mengelolanya, menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang banyak memberikan pengaruh. Tentu saja pengaruh yang diberikan positif. Dapat dikatakan fungsi dari usaha ekstraktif ini sangat baik untuk keberlangsungan hidup masyarakat. Fungsi yang dimaksud antara lain:

1. Mengolah Sumber Daya Alam

Fungsi pertama dari adanya kegiatan ekonomi ini ialah mengolah sumber daya alam atau kekayaan alam hingga menjadi produk yang kaya manfaat.

2. Membuka Lapangan Kerja

Selain berfungsi memanfaatkan kekayaan alam ke arah positif, fungsi lainnya adalah membuka lapangan kerja baru sehingga menekan angka pengangguran. Hal ini dikarenakan dalam mengolah Sumber Daya Alam yang ada membutuhkan tenaga manusia atau Sumber Daya Manusia. 

3. Meningkatkan Keuntungan

Memanfaatkan atau mengolah Sumber Daya Alam yang ada secara otomatis bisa mendatangkan keuntungan. Perusahaan dalam jenis usaha ekstraktif  mayoritas mendapatkan keuntungan yang besar. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan selalu dibutuhkan dan dicari masyarakat.

4. Sebagai Alternatif

Maksud dari poin ini adalah usaha ekstraktif memberikan alternatif bagi kebutuhan manusia. Produk yang dihasilkan dari pengolahan kekayaan alam dapat menjadi kebutuhan subtitusi sehingga masyarakat bisa memenuhi semua yang dibutuhkan.

5. Menikmati Sumber Daya Alam

Tak hanya untuk mengolah Sumber Daya Alam atau kekayaan alam saja, hasil yang sudah beredar di tengah masyarakat bisa dinikmati. Tentu ini menjadi hal yang baik, sebab kekayaan alam yang tersedia tidak terbuang sia-sia. 

Melihat dari fungsi-fungsi yang ada, mencerminkan jenis usaha ini adalah kegiatan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat. Kebutuhan pokok atau kebutuhan hidup sehari-hari jadi bisa tersedia dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan masing-masing individu.

Contoh dari usaha ekstraktif ini seperti Nelayan yang mengambil ikan di laut. Bisa juga seperti usaha pertambangan, dimana Sumber Daya Alam menggali kekayaan alam secara langsung dari tanah. Ada pula Petani garam yang mengambil garam langsung dari air laut. Serta contoh lainnya adalah perusahaan semen, mengambil langsung bahan bakunya yaitu batu kapur dari alam lalu mengolahnya sedemikian rupa.

Kesimpulannya, usaha ekstraktif adalah salah satu jenis usaha yang bisa Anda coba dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada. Jika Anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha ekstraktif, Anda bisa mengajukan pinjaman ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Anda sebagai peminjam (Borrower) dan pemberi pinjaman (Lender). Selain proses mudah dan cepat, Anda bisa mendapatkan tingkat bunga dan biaya kompetitif berdasarkan sistem credit-scoring modern mulai dari 1% per bulan. Daftar Investree sekarang juga dan kembangkan usaha Anda. Dengan modal tersebut, Anda bisa mengembangkan usaha ekstraktif dengan lancar dan maksimal.

Referensi:

Kabar Harian. 3 November 2021 17:36. Usaha Ekstraktif: Definisi dan Jenisnya. Kumparan.com: https://bit.ly/33lD3BP

Pertanian di ladang merupakan salah satu contoh usaha agraris untuk memperoleh keuntungan. Foto: Pixabay

Usaha agraris dan ekstraktif merupakan salah satu dari jenis-jenis badan usaha yang menggunakan, memanfaatkan, dan mengolah faktor produksi untuk memperoleh keuntungan, serta memuaskan kebutuhan masyarakat.

Lantas, bagaimana bentuk kegiatan usaha agraris dan ekstraktif? Apa saja contoh-contohnya? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkap berikut ini.

Berdasarkan buku Kantong Ekonomi SMA IPS 96 karangan M. Zamroni (2009: 96), usaha ekstraktif adalah badan usaha yang menekankan kegiatan pada upaya pengambilan dan pengelolaan bahan baku secara langsung dari alam, agar dapat lebih bermanfaat.

Sementara itu, usaha agraris, yaitu badan usaha yang kegiatannya menghasilkan hasil alam, tetapi hasilnya tidak serta merta langsung diambil dari alam seperti halnya usaha ekstraktif.

Pelaku usaha bidang agraris harus melakukan pengolahan dan pemanfaatan alam seperti mengolah tanah terlebih dahulu, untuk selanjutnya mendapatkan hasil alam sebagai outputnya.

Agar lebih mengerti perbedaan antara usaha agraris dan ekstraktif, berikut contoh-contoh usahanya, yang dirangkum berdasarkan buku IPS Terpadu SMP karya Drs. Anwar Kurnia (2007: 160).

Kegiatan usaha peternakan berkaitan dengan pemeliharaan hewan, agar dapat diambil susu, daging, dan anggota tubuh lainnya. Foto: Pixabay

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian, biasanya dipahami sebagai budidaya tanaman, bercocok tanaman, serta pembesaran hewan ternak.

Peternakan adalah cabang pertanian yang berkaitan dengan pemeliharaan hewan untuk diambil daging, serat, susu, telur, atau produk lainnya. Kegiatan usaha peternakan ini termasuk perawatan sehari-hari, pembiakan selektif, dan pemeliharaan ternak.

Penampakan perkebunan sawit. Foto: Pixabay

Perkebunan sawit merupakan kegiatan pertanian yang berspesialisasi pada tanaman kelapa sawit. Tanaman ini termasuk tanaman komersial. Di Indonesia sendiri, perkebunan kelapa sawit menghasilkan dua jenis energi terbarukan, yaitu:

  • Biofuel generasi pertama (first generation biofuel), berupa biodiesel.

  • Biofuel generasi kedua (second generation biofuel), berupa bioethanol (berbasis biomas) dan biogas (berbasis POME).

Perikanan darat ialah usaha pembudidayaan ikan di perairan darat, seperti di daerah sungai, danau, waduk, rawa, sawah (yang digenangi air selama padi masih muda), dan tambak.

Usaha perikanan darat bisa dilakukan di dua tempat, yaitu:

  • Air tawar, yaitu pembudidayaan ikan yang dilakukan di daerah sungai, danau, rawa, dan waduk. Jenis ikan yang dipelihara, contohnya seperti ikan sepat, mujair, gurame, dan gabus.

  • Air payau, yaitu pembudidayaan ikan dilakukan di tambak (campuran antara air tawar dan air asin) yang bentuknya berpetak-petak dan berada di daerah pinggiran pantai. Contoh ikan yang dipelihara di antaranya adalah ikan bandeng, belanak boso, dan jenis udang-udangan.

Contoh usaha ekstraktif di bidang perikanan laut. Foto: Pixabay

Perikanan laut dilakukan di semua samudera dan lautan di dunia, termasuk teluk dan muara. Penangkapan dan budidaya organisme akuatik dalam air asin, ternyata menyumbang sebagian besar produk perikanan yang mencapai pasar dunia.

Pertambangan diperlukan untuk mendapatkan bahan apa pun yang tidak dapat ditanam melalui proses pertanian, atau dibuat secara artifisial di laboratorium maupun pabrik. Salah satu contohnya, yaitu pertambangan logam.

Proses penambangan logam modern melibatkan pencarian calon bijih, analisis potensi keuntungan dari tambang yang diusulkan, ekstraksi bahan yang diinginkan, dan reklamasi akhir tanah setelah tambang ditutup.

Pertambangan minyak merupakan contoh usaha ekstraktif sumber daya alam yang tidak terbarukan. Foto: Pixabay

Selain logam, kegiatan pertambangan juga termasuk mengekstraksi sumber daya alam yang tidak terbarukan seperti minyak bumi. Metode ekstraksi minyak bumi didasarkan pada sistem penggalian tambang bawah tanah.

Metode tersebut digunakan untuk menambang kolam yang mengandung minyak viskositas tinggi atau bitumen, dan kolam heterogen dari minyak viskositas menengah yang tidak lagi produktif dengan metode lain.

Pertambangan garam merupakan usaha ekstraksi garam batu atau halite dari deposit. Hal tersebut berbeda dengan garam yang dipanen dari laut, sebab garam ini ditambang selayaknya bahan tambang bebatuan.

Tambang garam dilakukan di area di mana pernah terdapat badan air, seperti danau, sungai, dan laut yang telah mengering.