Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Dalam perkembangan dan juga pertumbuhan manusia tentunya memiliki berbagai jenis kebutuhan- kebutuhan yang ketika awal kehidupan manusia tersebut lebih mementingkan unsur jasmani di dalam dirinya. Contohnya ketika manusia masih bayi. Dimana manusia belum begitu mengerti dan juga paham mengenai apa yang terjadi di luaran sana, termasuk kebutuhan dari fisiknya sendiri. Sehingga dalam hal ini lebih mementingkan adanya perkembangan dari awal lingkungan dia berada. Di dalam sebuah kamus Echols &shandaly (1975), menyatakan bahwa individu adalah sebuah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan dan juga oknum. Berdasarkan dari pengertian tersebut dapat kita bentuk dalam sebuah lingkungan yang bisa merangsang perkembangan potensi- potensi yang dimilikinya dan akan membawa berbagai perubahan yang diinginkan dalam sebuah kebiasaan dan juga sikap- sikapnya. Aspek perkembangan teori perbedaan individu dalam psikologi, di dalamnya terdapat fakta mengenai berbagai unsur- unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya, juga di dalam pola yang bersifat umum dari hal apa saja yang dibentuk oleh warisan manusia secara biologis dan juga sosial, dari tiap- tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda. Teori perbedaan individu dalam psikologi yang dikembangkan oleh lindgren (1980) mengatakan bahwa sebuah perbedaan individual menyangkut mengenai variasi yang terjadi, baik variasi dalam aspek fisik dan juga psikologis, perbedaan individual tersebut juga di satukan dalam sebuah teori chaplin (1195:224) yang menyatakan sembarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat yang dapat membedakan suatu individu dengan individu lainnya. Sedangkan teori Gerry (1963) dalam sebuah buku perkembangan peserta didik karya sunarto dan B. Agung hartono yang memiliki beberapa kategori:
Baca juga : Penjelasan dari asumsi Melvin De Fleur dan Sandra Ball Rockeach yang menjelaskan bahwa terdapat perbedaan dalam pesan media yang di dalamnya terdapat stribut stimulus sebuah interaksi dan juga karakteristik anggota khalayak. Dari adanya perbedaan individu tersebut terdapat variasi efek yang sesuai dengan penjelasan perbedaan individu. Di dalamnya juga memiliki keterkaitan dengan sebuah kepercayaan dalam keadaan kognitif dan juga sisi emosional yang ada di dalam diri manusia, tentunya sangatlah penting dalam interpretasi media.
Dalam hal ini mengacu pada sebuah kecenderungan dalam diri seseorang untuk mengekspos dirinya sendiri dan juga adanya pesan- pesan dalam sebuah kepercayaan dan sikap yang bertentangan dengan sebuah kepercayaan setiap individu.
Dalam persepsi yang satu ini terdapat sebuah perbedaan dalam penerimaan pesan individu yang di dalamnya memiliki pendapat dan kesatuan perbedaan antara karakteristik audience dengan sifat heterogen yang dimilikinya. Dalam hal ini menyebabkan dari adanya setiap anggota tubuh seseorang yang menerima pesan dan juga disampaikan dengan adanya disposisi khalayak. Dalam individu pun hanya bisa menerima sebuah pesan dengan segala kebutuhannya, serta lebih selective lagi untuk menyalahartikan sisi persuasive yang dihubungkan prediposisi. PenerapanDalam penerapan teori perbedaan individu dalam psikologi yang disajikan setiap individu umumnya memiliki berbagai faktor yang dapat dijelaskan melalui point di bawah ini. Baca juga : 1. Pola asuh Pola asuh yang satu ini tentu akan sangat mempengaruhi dari pola perilaku kehidupan seseorang yang berhubungan dengan anak- anak. Pola suh juga biasanya memiliki perbedaan dan berkaitan dengan psikologi lingkungan dalam ruang lingkup keluarga. Salah satu nya kita ambil sebuah keluarga yang mengambil pola asuh otoriter dimana dalam pola asuh yang satu ini lebih menekankan pada adanya pengawasan dari orang tua, sehingga kecenderungan adanya sikap tegas yang ditampilkan ini sepenuhnya adanya kesalahan dari orang tua yang mengekang, menekan dan juga suka menghukum. 2. Urutan kelahiran Karakteristik dan juga kepribadian seseorang biasanya akan sangat dipengaruhi juga dari kepribadian seseorang tersebut, sehingga akan mempengaruhi juga dari urutan kelahiran, salah satunya perbedaan dari sikap individu anak sulung yang biasanya lebih teliti dan juga memiliki ambisi serta jauh lebih teliti. Berbeda dengan anak tengah yang pecinta damai dan juga biasanya menjadi mediator serta anak terakhir atau anak bungsu yang biasanya jauh lebih menarik dan juga kreatif. 3. Budaya Rentang budaya dan juga peran lingkungan dalam pendidikan karakter juga akan sangat mempengaruhi pola pikir perbedaan dari setiap individu. Dalam hal ini kita bisa mendefinisikan dalam sebuah adat istiadat dan juga adanya nilai- nilai di masyarakat serta norma- norma yang ada di lingkungan dan juga psikologi sosial di masyarakat itu sendiri dan juga teori budaya dalam psikologi. 4. Perbedaan bahasa Dalam teori perbedaan individu dalam psikologi, salah satu hal yang mempengaruhi kemampuan individu dalam hal ini adalah kecakapan bahasa dan juga perbedaan dalam berbahasa setiap daerah dimana untuk bisa menyampaikan pikiran seseorang perlu sebuah bahasa yang logis dan juga penuh makna, sehingga dapat mempengaruhi juga faktor kecerdasan dan juga lingkungan. Baca juga : 5. Perbedaan kognitif. Kemampuan kognitif seseorang memiliki keterkaitan dengan adanya penguasaan dan juga ilmu pengetahuan dalam teknologi. Dalam setiap hal yang mengandung persepsi dan juga dari hasil pengamatan dan juga penyerapan sebuah obyek yang dilakukan oleh setiap individu. Dalam penjelasan teori perbedaan individu dalam psikologi diatas pun sudah diberikan penjelasan mengenai hal- hal terkait berbagai teori perbedaan perkembangan individu yang mendasari kehidupan manusia. Dalam adanya perbedaan tentu memiliki banyak pengaruh yang mendasari nya, bukan hanya dari lingkungannya saja, namun budaya, pola asuh dan perbedaan bahasa bisa sangat mempengaruhi adanya perbedaan teori tersebut. Namun yang perlu kita pahami disini adalah bagaimana seseorang dapat hidup di dalam perbedaan dan dapat beradaptasi dengan baik meskipun banyak sekali hal- hal yang perlu dilakukan dan juga diselesaikannya. Karena yang perlu kita pahami adalah perbedaan konsep dan juga penerapan yang memang seharusnya dilakukan dengan cara khusus. Nah, itulah ulasan mengenai teori dasar perbedaan individu di dalam psikologi, meskipun adanya perbedaan di dalamnya namun dalam hal- hal yang lebih spesifik memang sebaiknya jauh lebih dihargai adanya perbedaan tersebut.
Macam dan Bentuk Perbedaan individu ABSTRAK Perbedaan adalah hal yang merupakan prinsip alam. Tidak ada dua orang yang persis sama antara satu sama lain. Semua individu berbeda dari satu sama lain dalam banyak aspek, bahkan anak yang lahir dalam satu keluarga tidak akan memiliki kesamaan yang identik. Tiap individu pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada dua segi yang dapat menjadi sudut pandang perbedaan ini, yaitu horizontal dan vertikal. Sisi horizontal merupakan perbedaan individu dalam bidang mental, antara lain tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi dan lainnya. Sedangkan perbedaan vertikal adalah perbedaan yang berhubungan dengan aspek fisik, seperti bentuk badan, tinggi badan, ukuran badan (besar atau kecil), kekuatan dan macam -macam lagi. Setiap individu adalah unik dan memiliki perbedaan baik dari sifat, karakter, kecerdasan, maupun lainnya. Perbedaan pada individu merupakan suatu karunia Allah SWT yang karena perbedaan tersebut dapat menghasilkan karakter dan kecerdasan luar pada setiap individu. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik, guru diharapkan mampu untuk mengenali dan memahami perbedaan pada setiap sisi didikannya agar tahu bagaimana cara untuk menangani setiap perbedaan tersebut kearah yang baik. Perbedaan individu penting untuk dipahami karena karakteristik individu yang berbeda sering kali menimbulkan permasalahan. Kata Kunci : Perbedaan, Individu, anak Pendahuluan Macam dan bentuk Perbedaan individu dalam ranah psikologi sebagaimana dikatakan dalam slogan “persis seperti apa yang tertulis dikemasannya!” ini adalah soal mengkaji dan menjelaskan perbedaan-perbedaan antar individu. Perbedaan individu berkaitan dengan pembahasan dalam psikologi kepribadian yang membahas tentang perbedaan-perbedaan dan persamaan secara psikologis antar-individu dalam lingkungan sosialnya. Perbedaan individu dalam pendidikan dan membelajaran menjelaskan perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan perbedaan siswa dalam berfikir, berperasaan, dan bertindak dalam satu kelas. Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa, dan apakah ia berada didalam satu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain.perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “macam dan bentuk” dalam “perbedaan individu” menurut Landgren menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. maka dari permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan kajian tentang perbedaan individu yang mencakup dengan beberapa rumusan masalah yaitu, apa saja macam bentuk dan perbedaan individu? Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan langkah-langkah dari Sugiyono, namun hanya sampai pada tahap ketujuh, yaitu: 1) potensi dan masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain produk; 4) validasi desain; 5) revisi desain; 6) uji kelayakan; dan 7) revisi produk. Penelitian dilakukan di sebuah MI Tarbiyah Islamiyah di batu ceper Tangerang dengan subjek guru kelas, dan siswa-siswi MI. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisi factual. Hasil Penelitian Identitas: Tanggal Observasi : 18 Oktober 2019 Durasi : 13.00 – 14.00 Setting : MI Tarbiyah Islamiyah Observer : Sekar Ayu Pratiwi (1986206278) Shindy Rajna Putri (1986206276) Pembahasan MACAM MACAM PERBEDAAN INDIVIDU Secara umum, perbedaan individual dapat atas dua, yaitu perbedaan secara vertical dan perbedaan secara horizontal. Perbedaan vertical adalah perebdaan individu dalam aspek jasmaniah, seperti: bentuk, tinggi, besar, kekuatan, dan sebagainya. Sedangkan perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti: tingkat kecedasan, bakat, minat, ingatan, emosi, temperamen, dan sebagainya. Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek perbedaan individual peserta didik tersebut (Desmita,2011:52) Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, Kuhlen dan Thompson (Hurlock,1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot – otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motoric; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola – pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi,berat, dan proporsi. Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 Miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut, rata – rata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan sel – sel syaraf yang lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel yang lainnya. Secara struktur otak kiri terdiri atas tiga bagian, yaitu : (a) Brainstem (termasuk didalamnya celebellum) yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi; (b)Midbrain ) yang berfungsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi menelan; dan (c) Cerembun, sebagai pusat otak yang paling tinggi meliputi belahan otak kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat syaraf – syaraf yang berhubungan dengannya (Vasta, Health & Miller,1992:179-181) Semakin matagnya perk3mbangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motoric anak. Keterampilan motoric ini dibagi dua jenis, yaitu : (a) Keterampilan atau gerakan kasar, seperti berjalan, berlari, mellompat, naik turun tangga; dan (b) keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan menagkap bola, serta memainklan benda – benda atau alat – alat mainan (Audrey Curtius,1998; Elizabeth Hurlock, 1956). Inteligensi adalah salah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual dan merupakan bagian dari proses – proses kognitif pada tingkatan yang lebih tinggi. Secara umum intelegensi dapat dipahami sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru secara cepat dan efektif, kemampuan untuk menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, dan kemampuan untuk memahami hubungan dan mempelajarinya dengan cepat. Dalam proses Pendidikan di sekolah, inteligensi diyakini sebagai unsur penting yang sangat menetukan keberhasilan belajar peserta didik. Namun intelegensi merupakan salah satu aspek perbedaan individu yang perlu dicermati. Setiap peserta didik memiliki inteligensi yang berlainan. Ada anak yang memiliki intiligensi tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui tinggi rendahnya inteligensi peserta didik, para ahli telah mengembangkan instrumen yang dikenal dengan “tes inteligensi”, yang kemudian lebih popular dengan istilah Intelligence Quotient, disingkat IQ. idiot sangat kecil, dan yang terbanyak adalah anak normal. Genius adalah sifat pembawaan luar biasa yang dimiliki seorang, sehingga ia mampu mengatasi kecerdasan orang – orang biasa dalam bentuk pemikiran dan hasil karya(Desmita,2011:54)
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam proses belajar di sekolah. Kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa anak berbeda – beda, ada anak yang dapat berbicara dengan lancer, singkat dan jelas, tetapi ada pula anak yang gagap, berbicara berbelit – belit dan tidak jelas. Perbedaan individual dalam perkembangan dan kecakapan Bahasa anak ini telah menjadi wilayah pengkajian dan penelitian yang menarik bagi sejumlah psikolog dn pendidik. Banyak penelitian eksperimental telah dilakukan untuk menemukan factor – factor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam penguasaan Bahasa anak. Dari sejumlah hasil penelitian tersebut diketahui bahwa factor nature dan nurture (pembawaan dan lingkungan) sangat mempengaruhi perkembangan Bahasa anak. Berhubung factor – factor nature dan nurture individu itu bervariasi, maka pengeruhnya terhadap perkembangan Bahasa juga bervariasi. Karena itu, tidak heran kalua antar individu yang satu dan individu lainnya berbeda dalam kecakapan bahasanya. Perbedaan kecakapan berbahasa anak ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor kecerdasan, pembawaan, lingkungan, fisik, terutama organ bicara, dan sebagainya. Perkembangan pikiran itu dimulai pada usia ,6 – 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata. Laju perkembangan itu sebagai berikut(Djawad Dahlan, 2016:118 – 119),
Perbedaan individual peserta didik juga terlihat dari aspek psikologinya. Ada anak yang mudah tersenyum, ada anak yang gampang marah, asa anak yang berjiwa social, ada yang sangat egoistis, ada yang cengeng, ada yang pemalas, ada yang rajin, ada yang pemurung, dan sebagainya. Dalam proses Pendidikan di sekolah, perbedaan aspek psikologis ini sering menjadi persoalan, terutama aspek psikologis yang menyangkut masalah minat, motivasi dan perhatian peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru. Dalam penyajian suatu materi pelajaran guru sering menghadapi kenyataan betapa tidak semua peserta didik yang mampu menyerapnya secara baik. Realitas ini mungkin disebabkan oleh cara penyampaian guru yang kurang tepat atau kurang menarik, dan mungkin pula disebabkan oleh factor psikologis peserta didik yang kurang memperhatikan. secara fisik mungkin terlihat bahwa perhatian peserta didik terarah pada pembicaraan guru. Namun secara psikologis, pandangan mata atau kondisi tubuh mereka yang terlihat duduk dengan rapi dan tenang belum dapat dipastikan bahwa mereka memperhatikan semua penjelasan guru. Bias saja pandangan mata anak hanya terarah pada gerak, sikap dan gaya mengajar guru, tetapi alang pikirannya terarah pada masalah lain yang lebih menarik minat dan perhatiannya. Persoalan psikologis memang sangat komplek dan sangat sulit dipahami secara tepat, sebab mencakup apa yang ada didalam jiwa dan perasaan peserta didik. Meskipun demikian, bukan berarti seorang guru mengabaikan begitu saja tapa berusaha untuk memahaminya. Guru dituntut untuk mampu memahami fenomena – fenomena psikologis peserta didik yang rumit tersebut. Salah satu cara yang mungkin dilakukan dalam menyelami aspek psikologis peserta didik ini adalah dengan melakukan pendekatan dengan peserta didik secara pribadi. Guru harus menjalin hubungan yang akrab dengan peserta didik, sehingga mereka mau mengungkapkan isi hati secara terbuka. Dengan cara ini memungkinkan guru dapat mengenal siapa sebenarnya peserta didik, sebagai individu, apa keinginan – keinginanya, kebutuahan – kebutuhan apa yang ingin dicapainya, masalah – masalah apa yang tengah dihadapinya, dan sebgainya. Dengan mendekati dan mengenal peserta didik secara mendalam, guru pada gilirannya dapat mencari cara – cara yang tepat untuk memberikan bimbingan dan membangkitkan motivasi belajar mereka.(Desmita,2011: 55-56) Kemampuan khusus mengenai suatu bidang tertentu yang dibawa sejak lahir disebut bakat. Bakat dapat berkembang dengan baik apabila seseorang mendapatkan stimulasi yang tepat. Sedangkan apabila lingkungan tidak memberikan kesempatan pada bakat seseorang untuk berkembang, maka bakat tersebut tidak akan terasah dan berkembang dengan baik. Kemampuan mengembangkan bakat dimiliki oleh masing – masing orang, namun hasil tes inteligensi yang dilakukan lebih menampilkan keberhasilan di bidang akademik daripada bakat seseorang.
Perkembangan anak banyak dipengaruhi oleh latar belakangnya sendiri, seperti latar belakang sosial, ekonomi, budaya, yang peranannya sangat signifikan bagi perkembangan anak itu sendiri. Karena itulah pada dasarnya kesiapan belajar anak – anak tidak akan sama antara satu anak dengan yang lainnya walaupun mereka berada dalam rentang usia yang sama. Belajar disini tidak melulu diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan bidang akademis, akan tetapi juga berhubungan dengan kesiapan anak menerima berbagai hal atau informasi yang diperolehnya dan memperoleh keuntungan dari pengetahuan tersebut. Faktor – faktor yang mempengaruhi antara lain kondisi fisik, rasa ingin tahu, sikap, dan pengalaman.
Istilah jenis kelamin dan gender tidak sama. Jenis kelamin lebih merujuk pada istilah yang berhubungan dengan perbedaan laki – laki dan perempuan secara biologis, sementara gender lebih menunjuk kepada aspek psikososial dari seorang laki – laki atau perempuan. Gender adalah perbedaan yang terbangun antara laki – laki dan perempuan secara sosial dan budaya. Termasuk dalam gender adalah peran, tingkah laku, sifat, dan kecenderungan lain yang mendefinisikan artinya menjadi seorang lelaki atau arti menjadi seorang perempuan dalam masyarakat. Minat bisa diartikan sebagai kekuatan yang memotivasi dan membuat kita ingin melakukan sesuatu mengenai suatu hal, orang, atau suatu aktivitas. Dalam berbagai bidang, itu berarti ketertarikan seseorang akan suatu bidang tertentu yang melebihi bidang lainnya. Minat juga akan bervariasi pada setiap individu, dan merupakan salah satu dari macam – macam perbedaan individu. Macam – macam perbedaan individu lainnya adalah perbedaan pada tingkah laku. Beberapa orang memiliki tingkah laku yang positif terhadap suatu topik yang khusus, subjek, dan profesi daripada yang lainnya. Tingkah laku yang positif ini bisa dihasilkan melalui pendidikan yang diberikan, tentunya sejak masa kecil. Ketahuilah hakikat Pendidikan karakter dalam perspektif islam dan peran kepramukaan dalam Pendidikan karakter bangsa. Nilai adalah hal – hal yang dianggap penting oleh individu. Beberapa orang menilai bahwa materi lebih penting daripada nilai moral, ada juga yang menganggap sebaliknya dan masih banyak lagi nilai yang dipentingkan oleh tiap orang yang berbeda. Untuk menyeimbangkan nilai – nilai tersebut dalam diri seseorang antara nilai spiritual dan materialisme agar tercapai juga keseimbangan dalam hidup seseorang, maka pendidikan yang tepat perlu dilakukan sejak dini. Perbedaan dalam konsep diri mencakup tingkah laku, penilaian dan nilai mengenai seorang individu yang berhubungan dengan perilaku, kemampuan dan kualitasnya. Beberapa orang yang memiliki konsep diri positif akan menampilkan dirinya lebih baik daripada orang yang memiliki konsep diri negatif. Konsep diri yang negatif tentunya juga akan mengarahkan seseorang kepada kecenderungan hal – hal yang negatif dan tidak berguna bagi perkembangan dirinya sendiri.
Terkadang tampak jelas bahwa sebagian orang memiliki kebiasaan belajar yang berbeda dengan orang lainnya. Misalnya, seseorang baru dapat menerima informasi jika ia mencernanya sambil melakukan kegiatan fisik atau bekerja di luar ruangan. Sebagian orang mungkin akan memahami berbagai hal dengan membaca, sementara lainnya perlu melakukan praktek untuk memahami informasi tertentu, dan sebagainya. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara yang paling sesuai untuk individu agar mampu menerima dan mencerna informasi yang ada. Karakter yang berbeda dimiliki satu individu dengan lainnya dan dapat dilihat dari segi fisik, sosial, kepribadian dan inteligensi masing – masing. Ada pembahasan mengenai 4 macam karakter manusia, pengertian karakter menurut para ahli, macam – macam sifat manusia dan beragam tipe kepribadian manusia yang perlu anda pahami. Hal – hal tersebut akan mempengaruhi perilaku individu. Tingkat perbedaan antara individu yang satu dengan lainnya akan berbeda, disesuaikan dengan kepribadian yang dimiliki oleh masing – masing. Karena itulah, maka cara menghadapi satu orang dengan orang lainnya tidak dapat disamakan. Tiap individu akan membutuhkan perlakuan yang berbeda, seiring dengan adanya macam – macam perbedaan individu masing – masing. Tiap individu juga akan memiliki tujuan yang berbeda sehingga semuanya haruslah mendapatkan perhatian yang setara. Kesimpulan Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang perseorangan dan oknum. Perbedaan individual secara umum adalah hal hal yang berkaitan dengan psikologi pribadi yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang orang serta berbagai persamaannya. Sumber perbedaan individu disebabkan factor bawaan dan factor lingkungan. Terdapat beberapa macam bidang perbedaan individu yaitu perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan berbahasa, perbedaan kecakapan motoric, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan jenis kelamin, perbedaan kepribadian, dan perbedaan gaya belajar. Perbedaan individu dapat diaplikasikan dalam beberapa cara yaitu menggunakan pelayanan Pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa. Menggunakan pendekatan pembelajaran ekletik dan fleksibel, menggunakan kombinasi koperative learning, menggunakan alat alat multi sensori untuk memperaktekan dan memperoleh informasi. Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan khalayak yang membacanya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi. Desmita,Dra,M.Si(2011).Psikologi Perkembangan Peserta Didik,Bandung: PT.RemajaRosdakarya.ISBN : 979-692-950-3. Syamsu Yusuf, LN., ( 2016). Anak & Remaja,Bandung: PT.RemajaRosdakarya. ISBN : 979-692-000-X. https://dosenpsikologi.com/macam-macam-perbedaan-individu Penulis : FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang Ina Magdalena Sekar Ayu Pratiwi Shindy Rajna Putri |