Penyebaran informasi dan berita tentang pementasan sebuah pertunjukan disebut

LIHAT SEMUA: Apa tujuan dari diadakannya proses publikasi dalam pementasan pantomim

1] memilih naskah cerita

2]menentukan pemain

3]menentukan busana yg akan digunakan

4]menentukan tata rias yg akan di gunakan

semoga membantu

zafirarahayu1410 zafirarahayu1410

Jawaban:

1 menyusun naskah cerita

2.menentuka pemain

3menentuka tata busana dan tata rias dengan baik

Penjelasan:

semoga bermanfaat

follow aku ya

Setiap pementasan mempunyai kesan dan karakter yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh seberapa berhasil kita mewujudkan pementasan yang telah kita rancang dan persiapkan dengan waktu yang cukup panjang dan pengorbanan yang telah kita berikan, baik itu waktu maupun biaya. Maka sebaiknya pementasan yang dirancang dapat terlaksana dengan sukses. Kesuksesan ditentukan oleh ketekunan dan keseriusan kalian dalam proses mempersiapkan pementasannya.

Pelaksanaan pementasan Pantomim harus dikelola dengan manajemen pertunjukan yang baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pementasan pantomime antara lain sebagai berikut :

1.      Persiapan Seluruh panitia penyelenggara.

Kepanitiaan yang telah disusun sebaiknya melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan tugas pada bidang kerja masing – masing, jangan sampai ada yang tidak sesuai. Rasa tanggung jawab dan rasa memiliki pada produksi pementasan yang akan dipentaskan harus terus ditanamkan dalam pribadi semua kepanitiaan. Semua panitia mempunyai satu tujuan yaitu mensukseskan pementasan pantomime.

Pemanggungan merupakan sebuah proses akhir dari persiapan perancangan dan latihan panjang yang telah dilalui. Hal penting dalam proses pemanggungan diantaranya menyiapkan panggung dengan baik agar proses pementasan berjalan dengan baik. Pemanggungan berurusan juga dengan hal – hal yang bersifat teknik pemasangan setting, teknik penggunaan alat – alat property, teknik sound system dan teknik penataan lampu.

Kehadiran penonton untuk mengapresiasi karya pertunjukan dipersiapkan, sangat ditentukan oleh usaha dalam melakukan publikasi. Publikasi merupakan penyebaran informasi dan berita tentang pementasan. banyak cara untuk mempublikasikan pementasan, diantaranya publikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut. Semua pendukung memberitakan tentang pementasan yang akan dilaksanakan pada orang – orang terdekat, keluarga dan teman. Publikasi yang dilakukan  dari mulut ke mulut bersifat terbatas. Publikasi yang umum yang bisa menjangkau kalangan yang lebih luas dilakukan melalui media massa, Koran, majalah, radio dan televise. Media poster, baliho, pamphlet dan spanduk bisa juga dibuat sebagai untuk publikasi pementasan pantomime di tempat – tempat umum yang strategis.

Karya pantomime termasuk jenis karya seni pertunjukan. Karakteristik seni pertunjukan adalah terikat oleh ruang dan waktu, artinya karya pertunjukan tidak abadi, hanya bisa dinikmati saat pertunjukan sedang berlangsung. Oleh karena itu, sebagai cara supaya bisa abadi pertunjukan harus didokumentasikan, meskipun cita rasanya tidak sama seperti saat pementasan berlangsung. Namun, minimal kita bisa mengabadikan saat – saat berkreasi seni. Berbagai media dokumentasi bisa kalian gunakan seperti kamera foto grafi dan kamera video.

B.     Mengevaluasi Pementasan Pantomim.

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk memahami dan mengoreksi proses yang telah kalian lakukan. Apa yang telah dirancang kemudian menjadi pementasan. Pada saat evaluasi kalian dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dari rancangan pementasan yang telah kalian buat. Perlu keterbukaan dan mau saling menerima kritik diantara semua pendukung pementasan. Hal ini sangat baik untuk pelaksanaan pementasan selanjutnya sehingga kalian dapat belajar dari kegagalan dan melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai supaya lebih sukses.


Sebelum pertunjukan teater dilakukan, perlu sekali menentukan jadwal produksi seperti jadwal latihan, misalnya, satu minggu diadakan latihan berapa kali sesuai kesepakatan bersama. Jadwal produksi ini juga penting berkaitan dengan penggalangan dana dan persiapan pertunjukan lainnya.

Berikut ini kebutuhan-kebutuhan pertunjukan yang harus dipersiapkan.

1. Kebutuhan Pemeran

a. Kostum

Hal-hal yang dibutuhkan dalam kostum atau tata busana terdiri atas pakaian dan aksesoris yang sesuai dengan karakter tokoh. Misalnya, untuk karakter perempuan desa dari Jawa dibutuhkan pakaian lusuh berwarna biru tua, pakaian dalam memakai suroso [pakai dalam yang sering dipakai oleh ibu-ibu zaman dahulu], tanpa menggunakan alas kaki. Bawahan memakai kain panjang serta menggunakan selendang di bahu.

b. Alat Rias

Kebutuhan-kebutuhan dasar untuk rias pertunjukan teater adalah foundation [alas bedak] dan bedak untuk memberi warna pada kulit; pensil alis untuk menggambar karakter wajah, blush on untuk menambah rona yang dapat memperkuat perwatakan, dan lipstik. Kebutuhan lainnya, misalnya: pomade untuk memberi efek tata rambut yang menggambarkan karakter tertentu, pasta gigi atau sindwich yang dapat digunakan untuk memberi efek uban pada rambut, atau arang untuk memberi kesan kotor. Perlu kamu pahami bahwa alat rias hendaknya aman untuk digunakan.

c. Properti

Penggambaran karakter suatu tokoh biasanya diperkuat dengan benda-benda yang dapat menghubungkannya dengan pekerjaan atau kehidupannya sehari-hari. Misalnya, untuk seorang tokoh polisi membutuhkan properti berupa sepatu PDH, topi polisi, dan pistol. Seorang tokoh dokter tentu membutuhkan properti berupa stetoskop, tas dokter, serta alat pengukur tekanan darah.

2. Kebutuhan Pentas

Ada tiga hal yang menjadi kebutuhan pokok sebuah pertunjukan teater.

a. Peralatan Musik dan Efek Bunyi

Untuk mendukung pertunjukan drama tradisi, peralatan musik yang dibutuhkan adalah alat-alat musik tradisional, misalnya: kendang, ketipung, beberapa alat-alat gamelan, kentungan, dan seruling. Fungsi alat-alat musik tersebut tidak selalu sekadar untuk menciptakan ilustrasi musik. Kadang untuk memperkuat penggambaran situasi dibutuhkan efek bunyi  yang diciptakan dengan alat-alat musik atau alat-alat khusus lainnya.

b. Tata Cahaya

Penataan cahaya dipergunakan untuk menerangi panggung serta memunculkan suasana tertentu dalam pertunjukan. Ada tiga macam peralatan tata cahaya yang utama diperlukan, yaitu striplight [lampu berderet], spotlight [lampu memusat], dan floodlight [lampu tanpa filter].

c. Dekorasi atau Setting

Dekorasi yang terpenting pada pertunjukan adalah background. Untuk memberikan nuansa netral, biasanya background yang digunakan berwarna hitam sebab warna ini tidak memantulkan sinar lampu. Tetapi untuk keperluan pertunjukan khusus digunakan pula background berwarna putih. Bagian dekorasi lainnya adalah benda-benda yang disusun sedemikian rupa sehingga menciptakan situasi atau menggambarkan lokasi tertentu.

3. Kebutuhan Produksi

Kebutuhan produksi lebih kepada hal-hal di luar pemanggungan dan pertunjukan karena produksi bertugas dalam penggalangan dana, mencukupi kebutuhan dan keperluan pemanggungan, berhubungan dengan sponsorship, ticketting, publikasi, sampai menentukan agenda dan jadwal pertunjukan.

Sutradara adalah pemimpin yang merangkap jadi pengasuh dan pembimbing. Ia adalah guru yang menguasai dengan terampil dan betul masalah-masalah kebudayaan, masalah spiritual, serta punya visi ke depan yang jelas, serta pandai menganalisis. Kehadiran sutradara memang memiliki porsi yang besar dalam kemajuan kelompok teater, tetapi tanpa didukung penerapan prinsip kerja  sama dari semua anggota yang terlibat niscaya kelompok teater itu akan tenggelam ditelan zaman.

Dalam gaya penyutradaraannya. Kedelapan langkah itu, antara lain sebagai

berikut:

1]   Menentukan nada dasar, meliputi: menentukan dan memberikan suasana khusus; membuat naskah gembira menjadi suatu banyolan; mengurangi bobot tragedi yang telalu berlebihan; dan memberikan prinsip dasar pada naskah.

2]   Memilih pemain atau pengcasting-an, meliputi: casting to type; casting by ability; dan antitype casting.

3]   Latihan, meliputi: olah vokal; olah tubuh; olah pikir; reading; dan blocking.

4]   Tata teknik pentas, meliputi: tata ruang, tata lampu, tata musik, tata rias; dan tata busana.

5]   Menguatkan dan melemahkan scene, meliputi adegan yang dibuat oleh sutradara.

6]   Menciptakan aspek-aspek laku, dengan pendekatan yang ketat dan fleksibel.

7]   Memengaruhi jiwa pemain, meliputi observasi; diskusi; dan latihan alam.

8]   Koordinasi, meliputi: mengumpulkan semua yang terlibat, baik para pemain, penata setting; penata cahaya, penata rias dan busana, pemusik, dan produksi untuk tumbuh bersama dalam menyukseskan pertunjukan teater daerah setempat di sekolah.

Wilayah yang tidak kalah penting dari sutradara yang harus ada dalam persiapan pertunjukan teater adalah wilayah produksi. Adapun tugas dari keproduksian adalah sebagai berikut:

1] Menggalang bantuan dana lewat sponsorship.

2] Menjaga kesejahteraan tim panggung.

3] Mengurus dan membuat surat pemberitahuan, surat perizinan, dan permasalahan administrasi yang lain.

4] Menentukan lokasi pertunjukan.

5] Mencukupi kebutuhan pertunjukan.

Lihat Foto

Ady Prawira Riandi

Yayu Unru sedang beraksi dengan pantomimnya untuk mengenang kepergian Glenn Fredly. Aksi apik Yayu ini diiringi oleh lagu Sekali Ini Saja milik Glenn.

KOMPAS.com - Pantomim merupakan salah satu seni pertunjukan drama. Seni pantomim dilakukan dengan menggerakkan tubuh serta membuat wajah seekspresif mungkin.

Seni pantomim sering dipentaskan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Saat menonton pementasan pantomim, banyak orang yang merasa terhibur dengan aksi mime [orang yang melakukan seni pantomim].

Di balik kesuksesannya dalam menghibur penonton, ada banyak persiapan yang harus dilakukan. Apa sajakah itu?

Mengutip dari blog Susan Elkin, persiapan pertama yang harus dilakukan dalam pementasan pantomim adalah menentukan terlebih dahulu target penonton.

Target penonton atau audience sangatlah penting. Karena akan menentukan jalan cerita, properti, musik dan hal lainnya.

Misalnya jika pementasan pantomim ditargetkan untuk anak-anak, maka setting-nya harus dibuat seramah mungkin untuk tema keluarga dan anak-anak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Sang Aktor Pantomim Charlie Chaplin Meninggal Dunia

  • Cerita atau kisah yang dibawakan 

Setelah menentukan target penonton, hal lain yang bisa dilakukan adalah membuat rancangan cerita atau drama yang akan dibawakan.

Dilansir dari situs Whats On Stage, umumnya cerita yang dibawakan saat pentas pantomim adalah kisah komedi yang disertai dengan petualangan, drama serta lelucon.

Jika sudah menentukan jalan ceritanya, maka selanjutnya adalah menentukan tata rias serta kostum yang akan digunakan.

Pada umumnya tata rias yang digunakan adalah dengan merias wajah menjadi putih dengan bagian mata serta mulut diberikan warna hitam.

Hal Yang akan kita pelajari adalah:

  1. Mengidentifikasi bentuk pementasan pantomim
  2. Rancangan pertunjukan Pantomim
  3. Property pementasan
  4. Sikap tanggung jawab
  5. sikap disiplin dalam merancang property
  6. pementasan pantomim

Baiklah kalian kelas 8 MTs. Roudlotusysyubban yang akan menjawab semua pertanyaan dibawah ini, maka pelajarilah terlebih dahulu materi berikut:

Materi ini diunggah 8 Sya'ban 1441 H.

Pantomim adalah Sebuah pertunjukan seni gerak yang memiliki alur cerita tertentu namun tidak menggunakan suara untuk menyampaikan pesannya atau berkomunikasi dengan sesama pemain. Biasanya pantomim ini menggunakan make up muka berwarna putih tebal dengan sedikit asesoris bentuk mata dan mulut berwarna hitam. Pantomim ini biasanya diiringi efek-efek suara seperti benda jatuh, tepuk tangan, tertawa dan lain-lain lain, namun sama sekali tidak menggunakan kata-kata.

Bentuk pementasan pantomim 

  • Biasanya tunggal dan kelompok. Pementasan tunggal akan mencertitakan alur cerita yang menceritakan kehidupannya sendiri atau aktifitas penting yang dilakukannya. Penekanan point untuk pementasan tunggal ini adalah cerita yang urut dan teratur agar bisa difahami oleh penonton saat pementasan.
  • Untuk pementasan kelompok, cenderung memiliki alur cerita yang tidak beruruttan, namun kedua pemain pantomim harus saling berkomunikasi, lagi-lagi tidak menggunakan kata kata, hanya melalui gerakan saja. Walupun dimainkan secara berkelompok, namun alur cerita harus dilakukan secara bergantian, tidak bisa berbarengan kecuali adegan tersebut harus dilakukan bersamaan. Contoh, jika pemain A bertanya, maka pemain B tidak boleh melakukan gerakan, namun jika sudah mulai menjawab maka pemain B harus bergerak untuk menyampaikan jawabannya, lagi lagi tidak boleh menggunakan kata-kata.

Rancangan Pertunjukan Pantomim

Merancang pertunjukan pantomim harus dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Pertama pembentukan panitia, dalam sebuah pementasan tanpa panitia tidak akan mungkin jalan, maka harus dibentuk panitia terlebih dahulu sehingga pementasqan bisa dilakukan. Panitia terdiri dari Ketua, sekretaris, bendahara dan seksi pementasan. Untuk seksi pementasan memang harus dibagi menjadi beberapa yaitu seksi rias, musik, kostum dan property.
  • Kedua merancang tata rias. Tata rias yang biasa digunakan adalah makeup wajah putih, dan bagian mata dan mulut ditegaskan dengan make up berwarna hitam. Bisa menggunakan bedak atau cat tembok atau cat berbahan dasar air, supaya tidak merusak wajah. Namun itu tidak disarankan, lebih baik menggunakan bedak putih di kasih air agar bisa lebih pekat. Namun menurut pengalaman, menggunakan bedak berulang juga akan tercipta warna putih pekat. Untuk bibir bisa ditegaskan dengan warna merah atau hitam, dengan menggambar bentuk bibir lancip atau bahkan melebar, tidak umum seperti bibir orang normal. Pipi bisa dikasih tompel dan asesoris lainnya.
  • Merancang kostum. Untuk kostum biasa digunakan adalah kaos bergaris dan menggnakan celana yang berselempang. Namun bisa juga menggunakan kostum lainnya, tidak harus bergaris.
  • Rancangan musik. Merancang musik memang penting untuk mendukung suasana. Termasuk merancang efek-efek musik seperti benda jatuh, suara langkah kaki, suara telpon, suara kendaraan dan lain-lain. Ini sangat penting agar apa yang disampaikan oleh pemain pantomim bisa tersampaiakan secara cepat.
  • Merancang property. Apa yang harus disiapkan dalam urusan property. Property adalah kelengkapan pendukung seorang pemain pantomim untuk mendukung cerita yang dilakonkan. Namun untuk property yang ukurannya besar dan tidak memungkinkan naik ke panggung maka hanya akn diwakili efek suara. Misalnya sepeda, sepeda motor, mobil dan lain-lain.

Berhasil dan tidaknya suatu pementasan memang tergantung pada tanggung jawab masing masing panitia. JIka panitia kurang disiplin dalam menyiapkan property maka hal ini tidak akan terjadi pementasan yang bagus. Maka dip[erlukan koordinasi yang terus menerus sehingga apa yang dibutuhkan segera bisa disiapkan. Jangan sampai pas pentas property tidak tersedia. Ini akan menggagalkan acara pementasan. Maka sikap tanggung jawab inilah yang dibutuhkan untuk suksesnya pementasan pantomim. Antar panitia harus saling membantu jika masih ada yang diperlukan, jangan kemudian melepas tanggung jawab kebersamaan jika tugasnya sudah selesai, lantas tidak mau membantu yang lainnya. Pementasan ini adalah tanggung jawab bersama yang dikerjakan saling membantu dan mengisi kekurangan.

Dalam pementasan pantomim adalah bagian paling penting, jangan sampai gagal. Maka yang harus dilakukan adalah persiapan sebelum naik panggung. Minimal satu jam sudah harus siap di belakang panggung. make up harus sudah siap, jangan sampai terlalu mempet waktu saat mau pentas dan persiapan. Biasanya ada gladi bersih yang dilakukan H-1 artinya sehari sebelum pementasan sudah harus latihan terlebih dahulu dan tahu apa yang harus dilakukan sehingga saat pentas tidak bingung harus seperti apa. Luas panggung menjadi hal paling penting jika kita mau melakukan pementasan.

Jika sudah pentas maka jika menemui gerakan yang terlupakan maka harus improv saja. Gerakan Improvisasi adalah gerakan sebenarnya tidak ada dalam latihan namun bisa diadakan saat lupa gerakan awal latihan, atau bisa bisa menambahi dan memodifikasi gerakan diluar gerakan latihan.

Terakhir adalah evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pementasan yang telah lalu sehingga jika nantinya akan diadakan pementasan maka sudah tidak bingung lagi.

  1. Pementasan, bagaimana alur cerita dan endingnya.
  2. Kesiapan property
  3. Kostum dan asesorisnya
  4. Musik pengiring dan efek musiknya.
  5. Tanggung jawab masing-masing panitia terhadapa kinerjanya

Pertanyaan Sebagai berikut :

  1. Jelaskan pengertian pantomim!
  2. Sebutkan dan Jelaskan bentuk pementasan Pantomim!
  3. Sebutkan apa saja yang harus dirancang dalam pertunjukan pantomim!
  4. Sebutkan apa saja yang menyebabkan pementasan pantomim kurang sukses atau bahakan gagal!
  5. Jelaskan pentingnya gladi bersih H-1!
  6. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan panitia dalam merancang pementasan pantomim!
  7. Jelaskan yang dimaksud gerakan improvisasi dalam pantomim!

Page 2

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan