Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
Lihat Foto

ANTARA FOTO/REUTERS/GO NAKAMURA

Warga berjemur di pinggir jalan saat pantai ditutup untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di Galveston, Texas, Amerika Serikat, Senin (20/4/2020). Berdasarkan data Johns Hopkins University, hingga Selasa (21/4/2020), AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi dunia mencapai 787.794 dengan korban meninggal 42.362.

KOMPAS.com - Radiasi ultraviolet (UV) adalah bentuk radiasi non-pengion yang dipancarkan oleh matahari dan beberapa sumber buatan.

Sumber UV buatan antara lain, tanning bed (tempat tidur berjemur), serta beberapa lampu halogen, neon, dan lampu pijar.

Laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melansir, sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami yang dibutuhkan oleh tubuh.

Baca juga: Hindari Paparan Sinar UV Hari Ini, Simak Tipsnya

Kandungannya membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan serta membantu perkembangan tulang.

Meski begitu, sinar UV juga bisa memberikan risiko kesehatan.

Sebelumnya, kita perlu memahami dulu jenis radiasi UV yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama, yakni ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC).

Pengelompokan ini didasarkan pada ukuran panjang gelombang mereka, yang diukur dalam nanometer.

Radiasi UVA dan UVB dapat mempengaruhi kesehatan.

Meskipun radiasi UVA lebih lemah dari UVB, UVA dapat menembus lebih dalam ke kulit dan lebih konstan sepanjang tahun.

Sementara, karena radiasi UVC diserap oleh lapisan ozon bumi, maka tidak menimbulkan banyak risiko.

Sebagai makhluk hidup, manusia membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk mendapatkan vitamin D.

Salah satu manfaat vitamin D sendiri adalah untuk membuat tulang menjadi lebih kuat dan membantu tubuh agar lebih mudah dalam menyerap kalsium.

Meski begitu, terlalu banyak paparan sinar ultraviolet dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh. Apalagi menipisnya lapisan ozon juga dapat mengurangi perlindungan alami atmosfer dari radiasi ultraviolet yang berbahaya.

Apa itu Sinar Ultraviolet (UV)?

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
Unsplash/Chutter Snap

Sinar UV pada dasarnya merupakan sinar matahari yang mencapai bumi. Sinar UV ini terbagi menjadi beberapa jenis, adapun jenis sinar UV yang umum diketahui adalah UVA dan UVB. Kedua jenis sinar UV ini jika terpapar secara berlebihan dapat berdampak pada kesehatan tubuh.

Lantas, apa saja dampaknya bagi kesehatan? Dilansir dari epa.gov, berikut Popmama.com telah merangkum 6 daftarnya.

1. Sinar UV dapat mengakibatkan kanker kulit

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
Freepik/free photo

Kasus kanker kulit di Amerika Serikat meningkat setiap tahunnya daripada kasus kanker payudara, prostat, paru-paru, dan kolon.

Bahkan menurut data, satu dari lima orang Amerika Serikat menderita kanker kulit sepanjang hidupnya. Setiap jam, satu orang di Amerika meninggal karena kanker kulit.

Paparan radiasi UV pada kulit yang tidak dilindungi adalah faktor penyebab kanker kulit pada seseorang.

2. Melanoma disebabkan oleh sinar UV

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
98online.com

Melanoma adalah bentuk kanker kulit yang paling serius. Bahkan Melanoma sekarang merupakan salah satu kanker yang paling umum terjadi di kalangan remaja dan dewasa, kisaran usia 15-29 tahun.

Hingga kini, melanoma menyumbang sekitar 3% dari kasus kanker kulit, hal tersebut pun menyebabkan lebih dari 75% kematian akibat kanker kulit.

Paparan UV dan sengatan matahari, terutama selama masa kanak-kanak, adalah faktor penyebab penyakit ini.

Meski begitu, tidak semua melanoma secara eksklusif berhubungan dengan matahari, pengaruh lain termasuk faktor genetik dan defisiensi sistem kekebalan juga dapat menjadi penyebab melanoma pada seseorang.

  1. 10 Resep Es Khas Indonesia untuk Takjil Berbuka Puasa, Menyegarkan!
  2. 5 Hiasan Rumah yang Dilarang menurut Islam, Jauh dari Berkah
  3. 5 Pilihan Jenis Bahan Hijab yang Nyaman untuk Pemula

3. Sinar UV menyebabkan kanker kulit non-melanoma

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
allergycorpustx.com

Kanker kulit non-melanoma tidak terlalu mematikan dibandingkan dengan melanoma. Namun, mereka dapat menyebar jika tidak dirawat hingga menyebabkan cacat dan masalah kesehatan yang lebih serius.

Kanker kulit non-melanoma dibagi menjadi dua jenis, yakni karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.

Karsinoma sel basal adalah jenis tumor kanker kulit yang paling umum. Mereka biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau berdaging di kepala dan leher, tetapi dapat terjadi pada area kulit lainnya.

Karsinoma sel basal tumbuh lambat, dan jarang menyebar ke bagian tubuh lain. Namun, bisa menembus ke tulang dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar.

Sedangkan karsinoma sel skuamosa adalah tumor yang dapat muncul sebagai nodul atau sebagai bercak merah bersisik. Kanker ini dapat berkembang menjadi massa besar dan dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain.

4. Penuaan dini dan kerusakan kulit lainnya disebabkan oleh sinar UV

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
Freepik/drobotdean

Gangguan kulit yang disebabkan oleh sinar UV lainnya adalah keratosis aktinik dan penuaan dini pada kulit. Keratosis aktinik adalah pertumbuhan kulit yang terjadi pada area tubuh yang terkena sinar matahari.

Wajah, tangan, lengan, dan "V" leher sangat rentan terhadap jenis lesi ini. Selain keratosis aktinik, paparan sinar matahari kronis juga dapat menyebabkan penuaan dini yang seiring waktu dapat membuat kulit menjadi lebih tebal, berkerut, dan kasar.

Tak main-main, 90% dari perubahan kulit umumnya disebabkan oleh matahari.

5. Sinar UV bisa menyebabkan katarak dan kerusakan mata lainnya

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
Freepik/Wavebreakmedia

Katarak adalah bentuk kerusakan mata di mana hilangnya transparansi dalam lensa penglihatan awan mata.

Jika tidak diobati, katarak dapat menyebabkan kebutaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa radiasi UV dapat meningkatkan kemungkinan katarak tertentu.

Meskipun dapat disembuhkan dengan operasi mata modern, katarak tetap dapat mengurangi penglihatan.

Bahkan, jutaan orang di Amerika telah mengeluarkan biaya miliaran dolar untuk melakukan perawatan medis setiap tahun.

Selain katarak, jenis kerusakan mata lainnya adalah pterygium (pertumbuhan jaringan yang dapat menghalangi penglihatan), kanker kulit di sekitar mata, dan degenerasi makula (bagian retina di mana persepsi visual paling akut).

6. Terganggunya kekebalan tubuh disebabkan oleh sinar UV

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah
Freepik/free photo

Para ilmuwan telah menemukan bahwa paparan radiasi UV yang berlebihan dapat menekan berfungsinya sistem kekebalan tubuh dan pertahanan alami kulit.

Jika biasanya kulit memasang pertahanan terhadap penjajah asing seperti kanker dan infeksi, namun paparan radiasi UV yang berlebihan justru dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan kulit untuk melindungi diri.

Nah, itulah keenam bahaya sinar ultraviolet bagi kesehatan tubuh.

Semoga bermanfaat!

Baca juga:

  • 7 Penyakit yang Disebabkan Karena Kekurangan Sinar Matahari
  • Waspada! Tanpa Disadari, Ini Bahaya Sinar UV untuk Kesehatan Kulit
  • 10 Tips Membuat Kulit Tidak Mudah Terbakar karena Sinar Matahari

Menyebut Diri Anak Buddha, Apa Keyakinan Kartini?

Oleh Laudia Tysara pada 03 Feb 2021, 16:30 WIB

Diperbarui 03 Feb 2021, 16:30 WIB

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Perbesar

Ilustrasi Terpapar Sinar Matahari | Credit: pexels.com/Tantrum

Liputan6.com, Jakarta Memahami dampak buruk paparan sinar UV penting sekali bagi manusia. Apalagi sumber utama paparan sinar UV adalah matahari, yang setiap hari muncul di Indonesia karena berada di garis katulistiwa.

Pada dasarnya sinar matahari dapat membantu manusia memproduksi vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Akan tetapi, sinar UV yang bisa memberikan manfaat ada di saat-saat tertentu saja, yakni pagi hari saat belum terik sekali atau maksimal pukul 10.00 pagi.

Ada tiga jenis sinar UV yang perlu diketahui, yakni UVA (keriput pada lapisan dermis), UVB (sengatan matahari pada lapisan epidermis), dan UVC (peradangan dan iritasi). Nah, dampak buruk paparan sinar UV berlebihan berasal dari tiga jenis sinar ini.

Selain membahayakan kesehatan kulit, dampak buruk paparan sinar UV juga berisiko menyerang sistem kekebalan tubuh, mata, dan rambut manusia. Lebih jelasnya, berikut Liputan6.com ulas dampak buruk paparan sinar UV dari berbagai sumber, Rabu (3/2/2021).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Perbesar

Ilustrasi mata | (dok. Bacila Vlad/Unsplash.com)

Merusak Mata

Dampak buruk paparan sinar UV yang pertama adalah berisiko bagi kesehatan mata. Terutama untuk paparan yang berkepanjangan. Jaringan mata bisa rusak dan dampak buruk paparan sinar UV dapat membuat permukaan mata terbakar.

Istilah permukaan mata terbakar dari dampak buruk paparan sinar UV adalah fotokeratitis. Efeknya memang bisa hilang dalam beberapa hari, tetapi komplikasinya masih menyerang di kemudian hari.

Pada tahun 1998, Journal of American Medical Association melaporkan sedikit saja sinar matahari dapat meningkatkan risiko kerusakan mata. Dampak buruk paparan sinar UV bagi mata dapa memicu katarak, kebutaan, pterigium, dan pinguekula. Sifatnya kumulatif, jadi tidak ada kata terlambat untuk mulai melindunginya.

Sunburn

Dampak buruk paparan sinar UV yang kedua adalah sunburn. Sunburn atau kulit terbakar matahari merupakan istilah untuk kulit merah, bengkak, dan menyakitkan. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan kulit yang ringan sampai berat.

Sunburn disebut sebagai dampak buruk paparan sinar UV yang memiliki faktor risiko serius untuk kanker kulit. Dalam beberapa kasus, kulit melepuh bisa terjadi. Maka dari itu mulai hindari sinar matahari berlebihan agar sunburn tidak terjadi.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Perbesar

Ilustrasi Rambut | Credit: unsplash.com/Prior

Age Spots

Dampak buruk paparan sinar UV yang ketiga adalah age spots atau solar lentigines. Pada kondisi ini, sinar UV menjadikan kulit berbintik dalam jangka waktu lama. Meski dampak buruk paparan sinar UV ini tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu penampilan.

Ukuran bintiknya bervariasi dan biasanya muncul di wajah, tangan, bahu, dan lengan. Pada beberapa kasus, dampak buruk paparan sinar UV seperti age spots berbentuk datar dan oval dengan peningkatan pigmentasi. Biasanya berwarna cokelat atau hitam.

Age spots merupakan dampak buruk paparan sinar UV yang sangat umum pada orang dewasa usia lebih dari 50 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan yang lebih muda juga bisa mendapatkannya, terutama jika mereka menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari.

Merusak Rambut

Tidak hanya berdampak buruk bagi mata dan kulit, tetapi rambut juga berisiko terkena dampak buruk paparan sinar UV. Sinar UVA dan UVB dari matahari dapat merusak lapisan terluar rambut yang terdiri atas keratin dan melanin.

Apabila paparan terjadi dalam waktu yang lama, rambut dapat kehilangan kelembapan alami dan strukturnya melemah. Akhirnya dampak buruk paparan sinar UV membuatnya terlihat kering, rapuh, dan susah diatur.

Dampak buruk paparan sinar UV bagi rambut akan merubah warnanya. Rambut hitam menjadi kekuningan, yang berwarna menjadi pudar dan membuatnya terlihat kusam. Bahkan kerontokan dan ketombe sangat mungkin mucul karena sunburn di kulit kepala.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Perbesar

Ilustrasi Kekebalan Tubuh | Credit: unsplash.com/Ben

Kulit Gelap dan Kusam

Dampak buruk paparan sinar UV yang kelima adalah kulit menjadi gelap dan kusam. Sudah jelas kondisi kulit yang demikian menunjukkan kondisi yang tidak sehat. dampak buruk paparan sinar UV ini terjadi karena sel pigmen di kulit melepaskan pigmennya.

Pelepasan pigmen merupakan respons alami pertahanan kulit dalam rangka memberikan lapisan perlindungan tambahan. Bila hal ini terus terjadi, kulit bisa menjadi lebih gelap. Pada waktu yang bersamaan, kondisi kulit kusam akan menyerang.

Kulit yang kusam karena dampak buruk paparan sinar UV dipengaruhi proses penuaan dini yang terjadi. Ada proliferasi sel kulit akibat sinar UV, menyebabkan lapisan epidermis pada kulit menebal dan membuat kulit terlihat kusam.

Melasma

Melasma merupakan dampak buruk paparan sinar UV yang perlu diwaspadai. Kondisi ini disebut sebagai kelainan pigmentasi yang menyebabkan munculnya bercak coklat atau abu-abu di kulit, terutama wajah.

Menurut American Academy of Dermatology, hanya 10 persen dari semua kasus melasma terjadi pada pria. Wanita dengan kulit yang lebih gelap dan yang hamil berisiko lebih besar terkena melasma.

Gejala utama dampak buruk paparan sinar UV adalah perkembangan bercak kulit yang berubah warna. Memang tidak menyebabkan gejala fisik lain, tetapi mengganggu penampilan. Pemicu potensial untuk melasma, yakni paparan sinar matahari.

Merusak Sistem Kekebalan

Memenuhi asupan vitamin D dari matahari memang penting sekali, tetapi tidak saat siang dan terik. Sinar matahari hanya baik saat pagi hari, yakni pukul 6.00 sampai 10.00.

Apabila berjemur pada saat yang terik sekali, dapat dipastikan dampak buruk paparan sinar UV akan merusak sistem kekebalan tubuh. Para ilmuwan percaya bahwa sengatan matahari dapat mengubah distribusi dan fungsi sel darah putih.

Padahal sel ini yang melawan penyakit pada manusia hingga 24 jam setelah terpapar sinar matahari. Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Jangan dianggap sepele, ya!

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Perbesar

Ilustrasi Gatal | Credit: freepik.com

Fotosensitivitas

Dampak buruk paparan sinar UV yang kedelapan adalah fotosensitivitas. Kondisi ini berpotensi bagi yang merasa alergi dengan sinar UV saja.

Beberapa orang memiliki kecenderungan sensitif terhadap sinar UV. Alhasil, ketika terpapar sinar UV dalam jumlah kecil, dapat memicu reaksi alergi dengan memunculkan ruam dan luka bakar derajat sedang hingga berat.

Dalam istilah medis, kondisi ini sering disebut sebagai fotodermatosis. Fotodermatosis sendiri terbagi menjadi banyak tipe, tetapi tipe yang paling sering adalah polymorphic light eruption (PLE).

Gejalanya dampak buruk paparan sinar UV ini berupa:

1. Bercak kemerahan (eritema) dan disertai rasa gatal.

2. Bercak tersebut akan menetap hingga beberapa hari dan berubah menjadi bengkak dan bentol seperti biduran.

3. Pada beberapa orang, bisa menjadi lenting yang berisi air.

Solar Elastosis

Dampak buruk paparan sinar UV yang kesembilan adalah solar elastosis. Pada dasarnya, radiasi ultraviolet bisa memecah jaringan ikat kulit seperti kolagen dan serat elastin pada lapisan kulit yang lebih dalam (dermis).

Bila tidak ada jaringan ikat yang mendukung akibat dampak buruk paparan sinar UV, kulit akan kehilangan kekuatan dan fleksibilitasnya. Kondisi ini, dikenal sebagai solar elastosis atau elastosis aktinik.

Solar elastosis sebagai dampak buruk paparan sinar UV ditandai oleh lipatan vertikal, kering, kerutan dalam, dan kulit kendur. Salah satu yang paling mudah diidentifikasi adalah kulit yang menebal.

Strategi pencegahan paling efektif untuk mencegah kondisi ini adalah meminimalkan terkena paparan sinar matahari secara langsung, melalui penggunaan tabir surya. Batasi waktu berjemur sesuai dengan aturannya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah

Perbesar

Ilustrasi kanker | Foto oleh Ave Calvar Martinez dari Pexels

Keratosis Aktinik

Banyak orang sudah paham bahwa sinar matahari berpotensi menyebabkan kanker kulit. Akan tetapi sebelum benar-benar menjadi kanker, dampak buruk paparan sinar UV akan menyebabkan keratosis aktinik atau solar keratosis.

Dampak buruk paparan sinar UV keratosis aktinik adalah pertumbuhan prakanker dengan paparan sinar ultraviolet jangka panjang. Pra-kanker merupakan tahap awal sel dapat berkembang menjadi kanker bila tidak mendapat penanganan tepat.

Ukuran keratosis aktinik bervariasi dari kecil hingga satu inci atau lebih dengan diameter. Variasi warnanya berkisar dari terang ke gelap. Gejala biasanya terbatas pada bercak bersisik dan kulit berkerak dengan diameter kurang dari 1 inci (2,5 cm).

Dalam beberapa kasus, dampak buruk paparan sinar UV ini membuat permukaan keras, seperti kutil. Gatal dan terbakar bisa terasa di area yang terpapar. Keratosis aktinik membutuhkan bertahun-tahun paparan sinar matahari reguler untuk berkembang.

Kanker Melanoma

Dampak buruk paparan sinar UV yang terakhir dan terparah adalah kanker melanoma. Kondisi ini disebut sebagai jenis kanker kulit yang paling serius, berkembang dalam sel melanosit yang menghasilkan melanin.

Penyebab pasti dari semua melanoma tidak jelas, tetapi paparan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari meningkatkan risiko melanoma. Dampak buruk paparan sinar UV berupa kanker melanoma berisiko menyerang siapa saja.

Melanoma dapat berkembang di anggota tubuh bagian mana saja. Kasus yang paling sering terjadi adalah di daerah yang terkena paparan sinar matahari, seperti punggung, kaki, lengan, dan wajah. Maka dari itu penting menggunakan tabir surya untuk meminimalkan risikonya.

Lanjutkan Membaca ↓

Penyebab radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan di bumi adalah