Penyakit apa yang dapat berlipat ganda jika seseorang kurang tidur?

Liputan6.com, Jakarta Tidur adalah hal yang dibutuhkan manusia untuk mengistirahatkan tubuh setelah beraktivitas seharian. Setidaknya manusia membutuhkan istirahat atau tidur kurang lebih 8 jam. Tidur juga berfungsi untuk mengembalikan tenaga setelah seharian terkuras habis karena melakukan aktivitas.

  • Kurang Tidur, 5 Hal Ini Bakal Terjadi pada Tubuh
  • Tidur dengan Rambut Basah Berbahaya Bagi Kesehatan, Mitos atau Fakta?
  • Kehadiran Pasangan Malah Bikin Susah Tidur? Coba 5 Tips Ini

Tidur menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting bagi tubuh. Jika tidur tidak dilakukan maka akan mempengaruhi segala fungsi sistem di dalam tubuh. Jika sistem di dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik atau mengalami kerusakan, maka berbagai macam penyakit bisa menghampiri tubuh, dan ini sangat berbahaya jika dibiarkan terus-menerus.

Mungkin kamu pernah tidak tidur karena beberapa hal. Contohnya karena lembur mengerjakan tugas, begadang menonton TV, hingga karena insomnia. Jika dilakukan atau terjadi terus menerus, kamu harus berhati-hati karena berbagai penyakit bisa muncul.

Menurut beberapa penelitian, kurang tidur dapat menyebabkan beberapa penyakit yang cukup berbahaya. Bahkan jika tidak tidur selama kurun waktu yang lama bisa menyebabkan kematian. Berikut ini Liputan6.com sudah merangkum beberapa penyakit yang bisa menyerang karena kurang tidur, Minggu (14/4/2019)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Serangan Jantung

Berbeda dengan mereka yang lanjut usia, serangan jantung pada orang muda bukan disebabkan kadar kolesterol buruk yang tinggi. (sumber: istockphoto)

Menurut penelitian, orang yang tidak bisa tidur atau mengalami insomnia berpeluang besar terserang penyakit jantung. Tidur berperan penting dalam memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah dan jantung. Itulah yang menyebabkan orang yang kurang tidur lebih besar terkena penyakit jantung.

Selain serangan jantung, orang yang jarang tidur atau mengalami insomnia juga cenderung lebih mudah terkena penyakit diabetes, obesitas, stroke, tekanan darah tinggi, kanker, serta dapat menyebabkan kesehatan mental hingga kecemasan.

2. Melemahnya Sistem Imun Tubuh

Ilustrasi stres - sakit kepala - lelah (iStockphoto)

Saat kita tidur, tubuh kita akan memproduksi sitokin. Sitokin merupakan protein-protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh. Fungsinya untuk membantu tubuh melawan infeksi, peradangan, dan stres. Jika kurang tidur, maka sitokin akan diproduksi lebih sedikit.

Kurang tidur akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh dalam menyerang atau melawan infeksi. Sehingga dapat menyebabkan proses pemulihan tubuh atau proses penyembuhan secara alami menjadi terhambat.

3. Menurunkan Performa Seks

Ilustrasi tidur setelah seks (iStockphoto)

Menurut penelitian, laki-laki dan perempuan yang jarang beristirahat atau tidur akan menyebabkan menurunnya keinginan untuk malakukan hubungan seksual. Hasrat dan keinginan menjadi berkurang dikarenakan kelelahan, ngantuk, dan peningkatan stres karena kurang tidur.

Pada pria yang menderita sleep apnea, diketahui memiliki kadar hormon testosteron yang rendah. Sleep apnea atau apnea tidur adalah gangguan serius pada pernapasan yang terjadi saat tidur di mana saluran udara terhambat karena dinding tenggorokan yang mengendur dan menyempit.

4. Mempercepat Penuaan Dini

Penuaan dini (sumber: istockphoto)

Jika disepelekan, kurang tidur juga bisa menyebabkan penuaan dini. Mereka yang kekurangan tidur cenderung memiliki wajah yang pucat, mata bengkah, dan terlihat lesu. Jika kurang tidur terjadi terus menerus, akan membuat kulit muncul kerutan, munculnya lingkaran hitam pada mata, dan kulit menjadi lebih kusam.

Hal ini terjadi akibat meningkatnya produksi hormon kortisol pada orang yang kurang tidur. Hormon kortisol yang berlebihan dapat menghancurkan kolagen, yang berfungsi menghaluskan dan menjaga elastisitas kulit.

Kurang tidur juga menyebabkan berkurangnya produksi hormon pertumbuhan, yang berperan dalam meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

5. Mengakibatkan Kematian

Ilustrasi Insomnia atau Susah Tidur (iStockphoto)

Orang-orang di bawah usia 45 tahun yang tidak memiliki jam tidur yang baik atau cukup setiap malamnya memiliki resiko kematian dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang memiliki kualitas waktu tidur yang baik.

Hal ini bisa terjadi karena kurang tidur akan menyebabkan berbagai penyakit serius yang bisa membahayakan jiwa.

Itulah beberapa penyakit yang bisa menyerang karena kurang tidur yang sering disepelekan. Tubuh membutuhkan istirahat dan tidur untuk mengembalikan energi dan juga untuk memberikan jeda agar bisa beristirahat yang cukup. Maka atur pola tidur sebaik mungkin untuk hidup lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Penyakit apa yang dapat berlipat ganda jika seseorang tidur kurang?

Dilansir Forbes, Senin (22/2), peneliti menemukan bahwa orang yang tidur lima jam per malam atau kurang, ternyata memiliki risiko dua kali lipat lebih besar terkena demensia daripada mereka yang melaporkan tidur tujuh hingga delapan jam per malam.

Penyakit apa saja kalau kurang tidur?

Gangguan tidur dan kurang tidur kronis dilaporkan dapat membuat seseorang berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan serius, seperti:.
Penyakit jantung..
Serangan jantung..
Gagal jantung..
Detak jantung tidak teratur..
Tekanan darah tinggi..
Stroke..
Diabetes..

Apa akibat jika tidak tidur semalaman?

Selain menyebabkan Anda mudah mengantuk dan kelelahan, kurang tidur akibat begadang juga bisa berpengaruh pada kondisi emosi dan psikologis. Kebiasaan sering begadang pun diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Apa yang terjadi jika wanita kurang tidur?

Selain dapat meningkatkan berat badan dan juga membuat kulit tampak lebih tua, efek begadang bagi wanita lainnya adalah mampu meningkatkan stres hingga menyebabkan depresi.