Penjelasan tentang hari raya idul adha

Home > Keluarga > Parenting Islami

Show

10 Juli 2022

Berencana berkurban tahun ini? Simak penjelasannya lengkapnya di sini, Mom!

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Tools untuk Si Kecil

Artikel Terkait

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kesudahan digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, dimainkan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sbg pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini aci tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan mesti dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dikata pula sbg Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang diceritakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berucap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kesudahan berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tidak bisa menyaksikannya, kesudahan aci dua saksi tidak berat sebelah (yang menyaksikannya), karenanya kami mesti mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji mesti didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sbg penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk melakukan ru’yat; bila tidak berhasil, karenanya ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 2

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) merupakan sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kesudahan digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sbg pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha merupakan sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini berada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan mesti dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha merupakan puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dikata pula sbg Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji merupakan wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri merupakan hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji merupakan (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang diceritakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali cakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kesudahan berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tidak bisa menyaksikannya, kesudahan berada dua saksi tidak berat sebelah (yang menyaksikannya), karenanya kami mesti mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji mesti didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sbg penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk melakukan ru’yat; bila tidak sukses, karenanya ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 3

Artikel ini merupakan bidang dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) merupakan sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kesudahan digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan menerapkan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sbg pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha merupakan sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini berada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan mesti dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha merupakan puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dikata pula sbg Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji merupakan wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri merupakan hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang menerapkan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji merupakan (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang diceritakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali cakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kesudahan berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tidak bisa menyaksikannya, kesudahan berada dua saksi tidak berat sebelah (yang menyaksikannya), karena itu kami mesti mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji mesti didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sbg penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk menerapkan ru’yat; bila tidak sukses, karena itu ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 4

Artikel ini merupakan bidang dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) merupakan sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kesudahan digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan menerapkan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sbg pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha merupakan sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini berada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan mesti dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha merupakan puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dikata pula sbg Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji merupakan wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri merupakan hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang menerapkan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji merupakan (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang diceritakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali cakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kesudahan berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tidak bisa menyaksikannya, kesudahan berada dua saksi tidak berat sebelah (yang menyaksikannya), karena itu kami mesti mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji mesti didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sbg penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk menerapkan ru’yat; bila tidak sukses, karena itu ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 5

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) merupakan sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kesudahan digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sbg pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha merupakan sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini berada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan mesti dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha merupakan puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dikata pula sbg Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji merupakan wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri merupakan hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji merupakan (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang diceritakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali cakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kesudahan berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tidak bisa menyaksikannya, kesudahan berada dua saksi tidak berat sebelah (yang menyaksikannya), karenanya kami mesti mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji mesti didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sbg penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk melakukan ru’yat; bila tidak sukses, karenanya ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 6

Idris (Arab إدريس , Alkitab: Henokh) (sekitar 4533-4188 SM) adalah salah seorang rasul yang pertama kali diberikan tugas untuk menyampaikan risalah untuk kaumnya. Dia diberikan hak kenabian oleh Allah sesudah Adam dan Syits.

Dibicarakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Iraq, untuk berdakwah untuk kaumnya yang bernama Bani Qabil dan Memphis. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di kawasan Munaf, Mesir. Namanya dibicarakan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.

Etimologi

Dalam "Kisah Menakjubkan 25 Nabi", Idris memiliki nama asli Khanukh (Akhnukh), dia dipanggil Idris karena dia selalu mempelajari mushaf-mushaf Adam dan Syits. Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris, Idris adalah sebagai sebutan atau nama Arab untuk Akhnukh, nenek moyang Nuh.

Dibicarakan bahwa asal mula nama Idris bersumber dari kosa kata bahasa Arab, "darasa" yang memiliki artian belajar. Dia dijuluki demikian karena dia sangat jumlah mempelajari ilmu, dia dianggap pula sebagai penemu tulisan dan alat tulisnya. Menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata Idris bukan nama yang bersumber dari bahasa Arab.

Dia juga dijuluki sebagai "Asad al-asad" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "Harmasu al-Haramisah"[1] (Pakarnya perbintangan)[2]

Genealogi

Idris adalah keturunan keenam dari Adam, silsilah komplitnya adalah sebagai berikut, Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam. Menurut kitab tafsir, dia hidup 1.000 tahun sesudah Adam wafat. Sedangkan dalam buku yang berjudul Qashash al-Anbiyya karya Ibnu Katsir dituliskan bahwa Idris hidup bersama Adam selama 308 tahun.[2]

Biografi

Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu dan kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam beberapa kisah dibicarakan bahwa Idris sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan,[3] menguasai berbagai bahasa, ilmu anggaran, ilmu dunia, astronomi, dsb. Menurut sebuah kisah, terdapat sebuah masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan dan memohon untuk Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.

Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana dia berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup untuk pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan kehidupan setealh didunia.

Dia dibicarakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat dia sedang berada di langit keempat didampingi oleh seorang malaikat. Dia hidup hingga usia 82 tahun.

Penjelasan Qur'an dan hadits

Qur'an

Terdapat empat ayat yang mengadakan komunikasi dengan Idris dalam Al-Qur'an, dimana ayat-ayat tersebut saling terhubung di dalam Surah Maryam (Maryam) dan Surah Al-Anbiya' (Nabi-nabi).

Dan ceritakanlah (hai Muhammad untuk mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Qur'an 19:56-57)
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh." (Qur'an 21:85-86)

Hadits

Dalam sebuah hadits, Idris dibicarakan sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang bercakap dengan Muhammad dalam salah satu surga selama Mi'raj.

  • Diriwayatkan dari Abbas bin Malik: ... Gerbang telah membuka, dan ketika diri sendiri pergi ke surga keempat, disana diri sendiri melihat Idris. Jibril bercakap (kepadaku). 'Ini adalah Idris; berilah dia salammu.' Maka diri sendiri mengucapkan salam untuknya dan dia mengucapkan salam untukku dan bercakap. 'Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh.; ..Sahih Bukhari 5:58:227

Idris dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits ini:

  • Ibnu Abbas bercakap, "Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala." (dari al-Hakim)[4]

Nasihat dan Nasihat

Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara Nabi Idris.

  1. Kesabaran yang diikuti iman untuk Allah (akan) membawa kemenangan.
  2. Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya.
  3. Bila kamu memohon sesuatu untuk Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu.
  4. Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
  5. Taatlah untuk rajamu dan tunduklah untuk pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji untuk Allah.
  6. Janganlah iri hati untuk orang-orang yang sama berat nasibnya karena mereka tidak akan jumlah dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
  7. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
  8. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak bisa bersyukur untuk Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ "Kisah 25 Nabi dan Rasul," Bab: "Nabi Idris," hal.16, karya Yudho P. di Books.Google.com
  2. ^ a b Kisah Para Nabi & Rasul, Kisah Nabi Idris hal. 91-92, karya Ibnu Katsir, cetakan ke-5 September 2011, Pustaka as-Sunnah.
  3. ^ "Kisah Menakjunkan 25 Nabi-Peta Sejarah Nabi dan Rasul dalam Al Qur'an," Bab: "Nabi Adam dan Keturunannya," hal. 16, karya Ariany Syurfah, M.Hum, M.Ag. di Books.Google.com
  4. ^ Work and Earning Livelihood

Tautan luar


edunitas.com


Page 7

Idris (Arab إدريس , Alkitab: Henokh) (sekitar 4533-4188 SM) adalah salah seorang rasul yang pertama kali diberikan tugas untuk menyampaikan risalah untuk kaumnya. Dia diberikan hak kenabian oleh Allah sesudah Adam dan Syits.

Dibicarakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Iraq, untuk berdakwah untuk kaumnya yang bernama Bani Qabil dan Memphis. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di kawasan Munaf, Mesir. Namanya dibicarakan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.

Etimologi

Dalam "Kisah Menakjubkan 25 Nabi", Idris memiliki nama asli Khanukh (Akhnukh), dia dipanggil Idris karena dia selalu mempelajari mushaf-mushaf Adam dan Syits. Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris, Idris adalah sebagai sebutan atau nama Arab untuk Akhnukh, nenek moyang Nuh.

Dibicarakan bahwa asal mula nama Idris bersumber dari kosa kata bahasa Arab, "darasa" yang memiliki artian belajar. Dia dijuluki demikian karena dia sangat jumlah mempelajari ilmu, dia dianggap pula sebagai penemu tulisan dan alat tulisnya. Menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata Idris bukan nama yang bersumber dari bahasa Arab.

Dia juga dijuluki sebagai "Asad al-asad" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "Harmasu al-Haramisah"[1] (Pakarnya perbintangan)[2]

Genealogi

Idris adalah keturunan keenam dari Adam, silsilah komplitnya adalah sebagai berikut, Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam. Menurut kitab tafsir, dia hidup 1.000 tahun sesudah Adam wafat. Sedangkan dalam buku yang berjudul Qashash al-Anbiyya karya Ibnu Katsir dituliskan bahwa Idris hidup bersama Adam selama 308 tahun.[2]

Biografi

Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu dan kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam beberapa kisah dibicarakan bahwa Idris sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan,[3] menguasai berbagai bahasa, ilmu anggaran, ilmu dunia, astronomi, dsb. Menurut sebuah kisah, terdapat sebuah masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan dan memohon untuk Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.

Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana dia berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup untuk pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan kehidupan setealh didunia.

Dia dibicarakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat dia sedang berada di langit keempat didampingi oleh seorang malaikat. Dia hidup hingga usia 82 tahun.

Penjelasan Qur'an dan hadits

Qur'an

Terdapat empat ayat yang mengadakan komunikasi dengan Idris dalam Al-Qur'an, dimana ayat-ayat tersebut saling terhubung di dalam Surah Maryam (Maryam) dan Surah Al-Anbiya' (Nabi-nabi).

Dan ceritakanlah (hai Muhammad untuk mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Qur'an 19:56-57)
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh." (Qur'an 21:85-86)

Hadits

Dalam sebuah hadits, Idris dibicarakan sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang bercakap dengan Muhammad dalam salah satu surga selama Mi'raj.

  • Diriwayatkan dari Abbas bin Malik: ... Gerbang telah membuka, dan ketika diri sendiri pergi ke surga keempat, disana diri sendiri melihat Idris. Jibril bercakap (kepadaku). 'Ini adalah Idris; berilah dia salammu.' Maka diri sendiri mengucapkan salam untuknya dan dia mengucapkan salam untukku dan bercakap. 'Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh.; ..Sahih Bukhari 5:58:227

Idris dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits ini:

  • Ibnu Abbas bercakap, "Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala." (dari al-Hakim)[4]

Nasihat dan Nasihat

Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara Nabi Idris.

  1. Kesabaran yang diikuti iman untuk Allah (akan) membawa kemenangan.
  2. Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya.
  3. Bila kamu memohon sesuatu untuk Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu.
  4. Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
  5. Taatlah untuk rajamu dan tunduklah untuk pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji untuk Allah.
  6. Janganlah iri hati untuk orang-orang yang sama berat nasibnya karena mereka tidak akan jumlah dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
  7. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
  8. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak bisa bersyukur untuk Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ "Kisah 25 Nabi dan Rasul," Bab: "Nabi Idris," hal.16, karya Yudho P. di Books.Google.com
  2. ^ a b Kisah Para Nabi & Rasul, Kisah Nabi Idris hal. 91-92, karya Ibnu Katsir, cetakan ke-5 September 2011, Pustaka as-Sunnah.
  3. ^ "Kisah Menakjunkan 25 Nabi-Peta Sejarah Nabi dan Rasul dalam Al Qur'an," Bab: "Nabi Adam dan Keturunannya," hal. 16, karya Ariany Syurfah, M.Hum, M.Ag. di Books.Google.com
  4. ^ Work and Earning Livelihood

Tautan luar


edunitas.com


Page 8

Artikel ini merupakan anggota dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) merupakan sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati kejadian kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia bagi mengorbankan putranya Ismail bagi Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, yang belakang sekali digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam bersama-sama dijadikan satu golongan pada pagi hari dan melaksanakan salat Ied bersama-sama di tanah luas, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, dimainkan penyembelihan hewan kurban, bagi memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba bagi pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha merupakan sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, tidak jauh Mekkah. Di sini berada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan wajib dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha merupakan puncaknya ibadah Haji yang dimainkan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dikata pula bagi Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan isi dari ibadah Haji merupakan wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri merupakan hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melaksanakan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji merupakan (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang disebutkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, yang belakang sekali berkata:

Rasulullah saw. sudah berpesan kepada kami supaya kami menunaikan ibadah haji berdasarkan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tidak mampu menyaksikannya, yang belakang sekali berada dua saksi tidak sewenang-wenang (yang menyaksikannya), maka kami wajib mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji wajib didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya mampu dipastikan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, bagi penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dimainkan bagi melaksanakan ru’yat; bila tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Idul Adha berdasarkan Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 9

Idul Fitri
Nama resmiEid, Eid ul-Fitr Arab: عيد الفطر
Dikata jugaIdul Fitri, Hari Lebaran (Indonesia); Hari Raya Puasa, Hari Lebaran (Malaysia); Riyoyo, Ngaidul Fitri (Jawa); Boboran Siyam (Sunda); Shemai Eid (Bangladesh); Ramazan Bayramı (Turki)
DirayakanUmmat Muslim
MacamHari libur agama
MaknaDitandai dengan berkesudahannya bulan Ramadan, bulan puasa
Tanggal1 Syawal
PerayaanIbadah, memberikan hadiah, berkunjung ke sanak keluarga ataupun tetangga, mudik, berhias
Aktivitas yang dipekerjakanSalat Ied
Berkomunikasi denganRamadan yang berlanjut selama 29-30 hari setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir. Idul Adha, yang disambut 70 hari kesudahan

Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdul-Fiṭr) merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang sesuai peredaran bulan tersebut, karenanya Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila diamati dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh sah aci beberapa umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berlainan.

Ibadah dan tradisi pada Idul Fitri

Pada tanggal 1 syawal mulai berkesudahannya puasa pada bulan Ramadan, kesudahan merayakan Idul Fitri. Awal pagi hari selalu dilaksanakan Salat Idul Fitri (Salat Ied), disunnahkan menerapkan salat Ied di tanah lapang atau bahkan perlintasan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah. Sebelum salat ied di lakukan imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, karena jikalau selesai salat ied baru membayar zakatnya hukum nya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari Salat Idul Fitri ini merupakan sunnah mu'akkad. Di malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunnahkan mengumandangkan takbir. Adapun kalimat takbir merupakan sbg berikut:

ArabLatinTerjemahan
الله أكبر الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Akbar
لا إله إلا اللهla ilaha illa AllahTidak aci Tuhan selain Allah
الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Akbar
ولله الحمدwa li-illahi al-hamdSegala puji hanya untuk Allah

Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga mesti membayar zakat fitrah[1][2] sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan inti. Tujuan dari zakat fitrah sendiri merupakan untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Kemudian, Khutbah diberikan setelah Salat Idul Fitri berlanjut, dan dilanjutkan dengan do'a. Setelah itu, kaum muslimin di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan, terkadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.[3]

Do'a atau ucapan pada Idul Fitri

Di Indonesia sering mengucapkan doa Minal 'Aidin wal-Faizin, sebenarnya itu merupakan tradisi penduduk Asia Tenggara. Menurut beberapa akbar ulama ucapan tersebut ditidaklah berdasar dari ucapan dari Nabi Muhammad. Perkataan ini mulanya bersumber dari seorang penyair di masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika ia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.[4]

Adapun ucapan yang disunnahkan olehnya merupakan Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kami dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”) dan semisalnya.[5][6][7][8]

Idul Fitri di berbagai wilayah

Asia

Asia Tenggara

Artikel ini merupakan bidang dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Hidangan ketupat yang biasa disajikan dalam Hari Raya Idul Fitri

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sbg hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu argumen, misalnya pekerjaan atau pernikahan, mesti berpisah. Mulai dua ahad sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama merupakan Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memberi sarana dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sbg hari libur nasional, yang diperingati oleh beberapa akbar penduduk Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditetapkan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berlainan. Idul Fitri di Indonesia dikata dengan Lebaran, dimana beberapa akbar penduduk pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang terpopuler dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia merupakan ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Untuk anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya penduduk berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal",[9] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house untuk penduduk yang akan bersilaturahmi.

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa, Hari Raya Aidilfitri atau Hari Raya Fitrah. Penduduk di Malaysia dan Singapura ikut merayakannya bersama penduduk Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Allah, tuhan umat Islam. Diperkampungan, biasanya banyak penduduk yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga kesudahan ahad perayaan. Penduduk di sini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf zahir dan batin" sbg ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga aci tradisi belakang kampung, atau mudik di Indonesia. Di sini juga aci tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.[10][11]

Umat Muslim merupakan minoritas di Filipina, sehingga beberapa akbar penduduk tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sbg hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlanjut sejak 13 November 2002.[12]

Asia Selatan

Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri dikata Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang terpopuler di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri merupakan dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak ditolak untuk menyambut para orang tua. di dalam penyambutan ini, mereka juga berkeinginan untuk memperoleh uang, yang dikata Eidi, dari para orang tua.

Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim ditolak untuk memakai pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sbg alternatif, mereka boleh memakai pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki berkunjung ke masjid atau lapangan buka, tradisi ini dikata Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh faedah. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka bisa juga ikut merayakan hari kemenangan ini.

Setelah salat, perkumpulan itu dicerai-beraikan dansetiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.

Beberapa Muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka untuk berdoa untuk keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang lebih tua untuk berharap maaf dan mengucapkan salam.

Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang berkunjung ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak diterapkan bazar, sbg puncak Idul Fitri. Beberapa Muslim juga memanfaatkan perayaan ini untuk mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.

Dengan cara ini, umat Muslim di Asia Selatan merayakan Idul Fitri dalam suasana yang meriah, sbg ungkapan terima kasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sbg rasa kebersamaan.

Arab Saudi

Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah masa Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sbgnya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah yang lain.[13]

Cina

Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun diterapkan.[13]

Iran

Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana merupakan pengikut nasihat Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan cara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan cara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang mampu.[13]

Eropa

Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak diterapkan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sbg hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris mesti mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini diperoleh dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin di sana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para pakar agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

Turki

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, penduduk biasanya memakai pakaian terbaik mereka (dikenal sbg Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar anggota yang terkaitnya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Amerika

Amerika Utara

Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak penduduk tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idul Fitri. Penduduk memakai cara yang berlainan untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa sah merayakan Idul Fitri pada hari yang berlainan dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melewati sambungan telepon.

Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangung sangat pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang ditolak untuk berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena biasanya Muslim di sana ialah imigran. Selanjutnya mereka akan berkunjung ke majlis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa disediakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal. Salat Idul Fitri sangat penting, dan umat Muslim ditolak untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, aci kutbah dimana imam memberikan nasihat untuk jamaahnya dan biasanya ditolak untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kealpaan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sbg penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007.[14]

Idul Fitri dalam kalender Masehi

Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berlainan dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah sesuai fase bulan (kalender lunar), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari (kalender solar). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya. Persangkaan hari Idul Fitri dalam kalender Masehi ialah sbg berikut:

Lihat pula

  • Minal 'Aidin wal-Faizin
  • Ramadan
  • Syawal
  • Zakat fitrah

Footnote

  1. ^ Weigers, Gerard."Ibadat". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 327
  2. ^ Gaffney, Patrick D. "Khutba." Encyclopedia of Islam and the Muslim World. hal. 394.
  3. ^ Wiegers, Gerard. "Ritual". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 600
  4. ^ Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.
  5. ^ Muhammad bin Ziyad, berkata: "Ketika itu diri sendiri bersama Sisa dari pembakaran Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan beberapa sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang beberapa mengucapkan kepada beberapa lainnya: (Taqabbalallahu minna waminkum) (Semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Sanadnya adun." Dari Ibnu At-Turkimani dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321).
  6. ^ Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (356).
  7. ^ Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (2/259).
  8. ^ Al-Ashbahani dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251).
  9. ^ van Doorn-Harder, Nelly. "Southeast Asian culture and Islam". Encyclopedia of Islam and the Muslim world. hal. 649
  10. ^ "Hari Raya Puasa". Diakses pada 2 November 2005.
  11. ^ Yusof, Mimi Syed & Hafeez, Shahrul (Oct. 30, 2005). "When Raya was a bewildering experience". New Straits Times, p. 8.
  12. ^ Republic Act No. 9177. Diakses pada 31 Juli 2008
  13. ^ a b c Majalah Hidayah - Tradisi Lebaran di Sejumlah Negara. Edisi 109, September 2010
  14. ^ "Salat Idul Fitri di AS Tiga Versi". Diakses 30 September. 
  15. ^ Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006
  16. ^ Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 September 2010
  17. ^ MUI Tunggu Penetapan Idul Fitri Pemerintah

Pranala luar


edunitas.com


Page 10

Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdul-Fiṭr) merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang sesuai peredaran bulan tersebut, karena itu Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila diamati dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh sah berada beberapa umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berlainan.

Ibadah dan tradisi pada Idul Fitri

Pada tanggal 1 syawal mulai berkesudahannya puasa pada bulan Ramadan, kesudahan merayakan Idul Fitri. Awal pagi hari selalu dilaksanakan Salat Idul Fitri (Salat Ied), disunnahkan menerapkan salat Ied di tanah lapang atau bahkan perlintasan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah. Sebelum salat ied di lakukan imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, karena jikalau selesai salat ied baru membayar zakatnya hukum nya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari Salat Idul Fitri ini merupakan sunnah mu'akkad. Di malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunnahkan mengumandangkan takbir. Adapun kalimat takbir merupakan sbg berikut:

ArabLatinTerjemahan
الله أكبر الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Akbar
لا إله إلا اللهla ilaha illa AllahTidak berada Tuhan selain Allah
الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Akbar
ولله الحمدwa li-illahi al-hamdSegala puji hanya untuk Allah

Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga mesti membayar zakat fitrah[1][2] sejumlah 2,5 kilogram bahan pangan inti. Sasaran dari zakat fitrah sendiri merupakan untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Kemudian, Khutbah diberikan setelah Salat Idul Fitri berlanjut, dan dilanjutkan dengan do'a. Setelah itu, kaum muslimin di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan, terkadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.[3]

Do'a atau ucapan pada Idul Fitri

Di Indonesia sering mengucapkan doa Minal 'Aidin wal-Faizin, sebenarnya itu merupakan tradisi penduduk Asia Tenggara. Menurut beberapa akbar ulama ucapan tersebut ditidaklah berdasar dari ucapan dari Nabi Muhammad. Perkataan ini mulanya bermula dari seorang penyair di masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika ia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.[4]

Adapun ucapan yang disunnahkan olehnya merupakan Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kami dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”) dan semisalnya.[5][6][7][8]

Idul Fitri di berbagai wilayah

Asia

Asia Tenggara

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Hidangan ketupat yang biasa disajikan dalam Hari Raya Idul Fitri

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sbg hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu argumen, misalnya pekerjaan atau pernikahan, mesti berpisah. Mulai dua ahad sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama merupakan Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memberi sarana dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sbg hari libur nasional, yang diperingati oleh beberapa akbar penduduk Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditetapkan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berlainan. Idul Fitri di Indonesia dikata dengan Lebaran, dimana beberapa akbar penduduk pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang terpopuler dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia merupakan ketupat, yang memang paling familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Untuk anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya penduduk berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal",[9] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house untuk penduduk yang akan bersilaturahmi.

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa, Hari Raya Aidilfitri atau Hari Raya Fitrah. Penduduk di Malaysia dan Singapura ikut merayakannya bersama penduduk Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Allah, tuhan umat Islam. Diperkampungan, biasanya banyak penduduk yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga kesudahan ahad perayaan. Penduduk di sini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf zahir dan batin" sbg ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga berada tradisi belakang kampung, atau mudik di Indonesia. Di sini juga berada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.[10][11]

Umat Muslim merupakan minoritas di Filipina, sehingga beberapa akbar penduduk tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sbg hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlanjut sejak 13 November 2002.[12]

Asia Selatan

Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri dikata Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang terpopuler di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri merupakan dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak ditolak untuk menyambut para orang tua. di dalam penyambutan ini, mereka juga berkeinginan untuk memperoleh uang, yang dikata Eidi, dari para orang tua.

Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim ditolak untuk memakai pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sbg alternatif, mereka boleh memakai pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki berkunjung ke masjid atau lapangan buka, tradisi ini dikata Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh faedah. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka bisa juga ikut merayakan hari kemenangan ini.

Setelah salat, perkumpulan itu dicerai-beraikan dansetiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.

Beberapa Muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka untuk berdoa untuk keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang lebih tua untuk berharap maaf dan mengucapkan salam.

Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang berkunjung ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak diterapkan bazar, sbg puncak Idul Fitri. Beberapa Muslim juga memanfaatkan perayaan ini untuk mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.

Dengan cara ini, umat Muslim di Asia Selatan merayakan Idul Fitri dalam suasana yang meriah, sbg ungkapan terima kasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sbg rasa kebersamaan.

Arab Saudi

Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah masa Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sbgnya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah yang lain.[13]

Cina

Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun diterapkan.[13]

Iran

Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana merupakan pengikut nasihat Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan cara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan cara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang dapat.[13]

Eropa

Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak diterapkan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sbg hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris mesti mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini diperoleh dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin di sana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para pakar agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

Turki

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, penduduk biasanya memakai pakaian terbaik mereka (dikenal sbg Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar anggota yang terkaitnya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Amerika

Amerika Utara

Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak penduduk tidak sadar bahwa hari selanjutnya sudah Idul Fitri. Penduduk memakai cara yang berlainan untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa sah merayakan Idul Fitri pada hari yang berlainan dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melewati sambungan telepon.

Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangung paling pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang ditolak untuk berpakaian resmi dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena biasanya Muslim di sana ialah imigran. Kesudahan mereka akan berkunjung ke majlis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa diselenggarakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal. Salat Idul Fitri paling penting, dan umat Muslim ditolak untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, berada kutbah dimana imam memberikan nasihat untuk jamaahnya dan biasanya ditolak untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kealpaan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sbg penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007.[14]

Idul Fitri dalam kalender Masehi

Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berlainan dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah sesuai fase bulan (kalender lunar), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari (kalender solar). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya. Persangkaan hari Idul Fitri dalam kalender Masehi ialah sbg berikut:

Lihat pula

  • Minal 'Aidin wal-Faizin
  • Ramadan
  • Syawal
  • Zakat fitrah

Footnote

  1. ^ Weigers, Gerard."Ibadat". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 327
  2. ^ Gaffney, Patrick D. "Khutba." Encyclopedia of Islam and the Muslim World. hal. 394.
  3. ^ Wiegers, Gerard. "Ritual". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 600
  4. ^ Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.
  5. ^ Muhammad bin Ziyad, berkata: "Ketika itu diri sendiri bersama Sisa dari pembakaran Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan beberapa sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang beberapa mengucapkan kepada beberapa lainnya: (Taqabbalallahu minna waminkum) (Semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Sanadnya adun." Dari Ibnu At-Turkimani dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321).
  6. ^ Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (356).
  7. ^ Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (2/259).
  8. ^ Al-Ashbahani dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251).
  9. ^ van Doorn-Harder, Nelly. "Southeast Asian culture and Islam". Encyclopedia of Islam and the Muslim world. hal. 649
  10. ^ "Hari Raya Puasa". Diakses pada 2 November 2005.
  11. ^ Yusof, Mimi Syed & Hafeez, Shahrul (Oct. 30, 2005). "When Raya was a bewildering experience". New Straits Times, p. 8.
  12. ^ Republic Act No. 9177. Diakses pada 31 Juli 2008
  13. ^ a b c Majalah Hidayah - Tradisi Lebaran di Sejumlah Negara. Edisi 109, September 2010
  14. ^ "Salat Idul Fitri di AS Tiga Versi". Diakses 30 September. 
  15. ^ Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006
  16. ^ Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 September 2010
  17. ^ MUI Tunggu Penetapan Idul Fitri Pemerintah

Tautan luar


edunitas.com


Page 11

Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdul-Fiṭr) merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang sesuai peredaran bulan tersebut, karena itu Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila diamati dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh sah berada beberapa umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berlainan.

Ibadah dan tradisi pada Idul Fitri

Pada tanggal 1 syawal mulai berkesudahannya puasa pada bulan Ramadan, kesudahan merayakan Idul Fitri. Awal pagi hari selalu dilaksanakan Salat Idul Fitri (Salat Ied), disunnahkan menerapkan salat Ied di tanah lapang atau bahkan perlintasan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah. Sebelum salat ied di lakukan imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, karena jikalau selesai salat ied baru membayar zakatnya hukum nya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari Salat Idul Fitri ini merupakan sunnah mu'akkad. Di malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunnahkan mengumandangkan takbir. Adapun kalimat takbir merupakan sbg berikut:

ArabLatinTerjemahan
الله أكبر الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Akbar
لا إله إلا اللهla ilaha illa AllahTidak berada Tuhan selain Allah
الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Akbar
ولله الحمدwa li-illahi al-hamdSegala puji hanya untuk Allah

Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga mesti membayar zakat fitrah[1][2] sejumlah 2,5 kilogram bahan pangan inti. Sasaran dari zakat fitrah sendiri merupakan untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Kemudian, Khutbah diberikan setelah Salat Idul Fitri berlanjut, dan dilanjutkan dengan do'a. Setelah itu, kaum muslimin di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan, terkadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.[3]

Do'a atau ucapan pada Idul Fitri

Di Indonesia sering mengucapkan doa Minal 'Aidin wal-Faizin, sebenarnya itu merupakan tradisi penduduk Asia Tenggara. Menurut beberapa akbar ulama ucapan tersebut ditidaklah berdasar dari ucapan dari Nabi Muhammad. Perkataan ini mulanya bermula dari seorang penyair di masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika ia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.[4]

Adapun ucapan yang disunnahkan olehnya merupakan Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kami dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”) dan semisalnya.[5][6][7][8]

Idul Fitri di berbagai wilayah

Asia

Asia Tenggara

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Hidangan ketupat yang biasa disajikan dalam Hari Raya Idul Fitri

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sbg hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu argumen, misalnya pekerjaan atau pernikahan, mesti berpisah. Mulai dua ahad sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama merupakan Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memberi sarana dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sbg hari libur nasional, yang diperingati oleh beberapa akbar penduduk Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditetapkan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berlainan. Idul Fitri di Indonesia dikata dengan Lebaran, dimana beberapa akbar penduduk pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang terpopuler dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia merupakan ketupat, yang memang paling familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Untuk anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya penduduk berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal",[9] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house untuk penduduk yang akan bersilaturahmi.

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa, Hari Raya Aidilfitri atau Hari Raya Fitrah. Penduduk di Malaysia dan Singapura ikut merayakannya bersama penduduk Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Allah, tuhan umat Islam. Diperkampungan, biasanya banyak penduduk yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga kesudahan ahad perayaan. Penduduk di sini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf zahir dan batin" sbg ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga berada tradisi belakang kampung, atau mudik di Indonesia. Di sini juga berada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.[10][11]

Umat Muslim merupakan minoritas di Filipina, sehingga beberapa akbar penduduk tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sbg hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlanjut sejak 13 November 2002.[12]

Asia Selatan

Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri dikata Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang terpopuler di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri merupakan dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak ditolak untuk menyambut para orang tua. di dalam penyambutan ini, mereka juga berkeinginan untuk memperoleh uang, yang dikata Eidi, dari para orang tua.

Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim ditolak untuk memakai pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sbg alternatif, mereka boleh memakai pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki berkunjung ke masjid atau lapangan buka, tradisi ini dikata Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh faedah. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka bisa juga ikut merayakan hari kemenangan ini.

Setelah salat, perkumpulan itu dicerai-beraikan dansetiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.

Beberapa Muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka untuk berdoa untuk keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang lebih tua untuk berharap maaf dan mengucapkan salam.

Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang berkunjung ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak diterapkan bazar, sbg puncak Idul Fitri. Beberapa Muslim juga memanfaatkan perayaan ini untuk mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.

Dengan cara ini, umat Muslim di Asia Selatan merayakan Idul Fitri dalam suasana yang meriah, sbg ungkapan terima kasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sbg rasa kebersamaan.

Arab Saudi

Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah masa Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sbgnya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah yang lain.[13]

Cina

Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun diterapkan.[13]

Iran

Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana merupakan pengikut nasihat Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan cara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan cara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang dapat.[13]

Eropa

Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak diterapkan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sbg hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris mesti mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini diperoleh dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin di sana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para pakar agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

Turki

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, penduduk biasanya memakai pakaian terbaik mereka (dikenal sbg Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar anggota yang terkaitnya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Amerika

Amerika Utara

Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak penduduk tidak sadar bahwa hari selanjutnya sudah Idul Fitri. Penduduk memakai cara yang berlainan untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa sah merayakan Idul Fitri pada hari yang berlainan dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melewati sambungan telepon.

Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangung paling pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang ditolak untuk berpakaian resmi dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena biasanya Muslim di sana ialah imigran. Kesudahan mereka akan berkunjung ke majlis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa diselenggarakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal. Salat Idul Fitri paling penting, dan umat Muslim ditolak untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, berada kutbah dimana imam memberikan nasihat untuk jamaahnya dan biasanya ditolak untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kealpaan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sbg penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007.[14]

Idul Fitri dalam kalender Masehi

Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berlainan dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah sesuai fase bulan (kalender lunar), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari (kalender solar). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya. Persangkaan hari Idul Fitri dalam kalender Masehi ialah sbg berikut:

Lihat pula

  • Minal 'Aidin wal-Faizin
  • Ramadan
  • Syawal
  • Zakat fitrah

Footnote

  1. ^ Weigers, Gerard."Ibadat". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 327
  2. ^ Gaffney, Patrick D. "Khutba." Encyclopedia of Islam and the Muslim World. hal. 394.
  3. ^ Wiegers, Gerard. "Ritual". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 600
  4. ^ Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.
  5. ^ Muhammad bin Ziyad, berkata: "Ketika itu diri sendiri bersama Sisa dari pembakaran Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan beberapa sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang beberapa mengucapkan kepada beberapa lainnya: (Taqabbalallahu minna waminkum) (Semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Sanadnya adun." Dari Ibnu At-Turkimani dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321).
  6. ^ Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (356).
  7. ^ Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (2/259).
  8. ^ Al-Ashbahani dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251).
  9. ^ van Doorn-Harder, Nelly. "Southeast Asian culture and Islam". Encyclopedia of Islam and the Muslim world. hal. 649
  10. ^ "Hari Raya Puasa". Diakses pada 2 November 2005.
  11. ^ Yusof, Mimi Syed & Hafeez, Shahrul (Oct. 30, 2005). "When Raya was a bewildering experience". New Straits Times, p. 8.
  12. ^ Republic Act No. 9177. Diakses pada 31 Juli 2008
  13. ^ a b c Majalah Hidayah - Tradisi Lebaran di Sejumlah Negara. Edisi 109, September 2010
  14. ^ "Salat Idul Fitri di AS Tiga Versi". Diakses 30 September. 
  15. ^ Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006
  16. ^ Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 September 2010
  17. ^ MUI Tunggu Penetapan Idul Fitri Pemerintah

Tautan luar


edunitas.com


Page 12

Idul Fitri
Nama resmiEid, Eid ul-Fitr Arab: عيد الفطر
Dikata jugaIdul Fitri, Hari Lebaran (Indonesia); Hari Raya Puasa, Hari Lebaran (Malaysia); Riyoyo, Ngaidul Fitri (Jawa); Boboran Siyam (Sunda); Shemai Eid (Bangladesh); Ramazan Bayramı (Turki)
DirayakanUmmat Muslim
MacamHari libur agama
MaknaDitandai dengan berkesudahannya bulan Ramadan, bulan puasa
Tanggal1 Syawal
PerayaanIbadah, memberikan hadiah, berkunjung ke sanak keluarga ataupun tetangga, mudik, berhias
Aktivitas yang dipekerjakanSalat Ied
Berkomunikasi denganRamadan yang berlanjut selama 29-30 hari setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir. Idul Adha, yang disambut 70 hari kesudahan

Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdul-Fiṭr) merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang sesuai peredaran bulan tersebut, karenanya Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila diamati dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh sah aci beberapa umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berlainan.

Ibadah dan tradisi pada Idul Fitri

Pada tanggal 1 syawal mulai berkesudahannya puasa pada bulan Ramadan, kesudahan merayakan Idul Fitri. Awal pagi hari selalu dilaksanakan Salat Idul Fitri (Salat Ied), disunnahkan menerapkan salat Ied di tanah lapang atau bahkan perlintasan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah. Sebelum salat ied di lakukan imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, karena jikalau selesai salat ied baru membayar zakatnya hukum nya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari Salat Idul Fitri ini merupakan sunnah mu'akkad. Di malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunnahkan mengumandangkan takbir. Adapun kalimat takbir merupakan sbg berikut:

ArabLatinTerjemahan
الله أكبر الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Akbar
لا إله إلا اللهla ilaha illa AllahTidak aci Tuhan selain Allah
الله أكبر الله أكبرAllahu akbar, Allahu akbarAllah Maha Besar, Allah Maha Akbar
ولله الحمدwa li-illahi al-hamdSegala puji hanya untuk Allah

Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga mesti membayar zakat fitrah[1][2] sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan inti. Tujuan dari zakat fitrah sendiri merupakan untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Kemudian, Khutbah diberikan setelah Salat Idul Fitri berlanjut, dan dilanjutkan dengan do'a. Setelah itu, kaum muslimin di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan, terkadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.[3]

Do'a atau ucapan pada Idul Fitri

Di Indonesia sering mengucapkan doa Minal 'Aidin wal-Faizin, sebenarnya itu merupakan tradisi penduduk Asia Tenggara. Menurut beberapa akbar ulama ucapan tersebut ditidaklah berdasar dari ucapan dari Nabi Muhammad. Perkataan ini mulanya bersumber dari seorang penyair di masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika ia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.[4]

Adapun ucapan yang disunnahkan olehnya merupakan Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kami dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”) dan semisalnya.[5][6][7][8]

Idul Fitri di berbagai wilayah

Asia

Asia Tenggara

Artikel ini merupakan bidang dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Hidangan ketupat yang biasa disajikan dalam Hari Raya Idul Fitri

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sbg hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu argumen, misalnya pekerjaan atau pernikahan, mesti berpisah. Mulai dua ahad sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama merupakan Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memberi sarana dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sbg hari libur nasional, yang diperingati oleh beberapa akbar penduduk Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditetapkan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berlainan. Idul Fitri di Indonesia dikata dengan Lebaran, dimana beberapa akbar penduduk pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang terpopuler dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia merupakan ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Untuk anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya penduduk berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal",[9] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house untuk penduduk yang akan bersilaturahmi.

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa, Hari Raya Aidilfitri atau Hari Raya Fitrah. Penduduk di Malaysia dan Singapura ikut merayakannya bersama penduduk Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Allah, tuhan umat Islam. Diperkampungan, biasanya banyak penduduk yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga kesudahan ahad perayaan. Penduduk di sini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf zahir dan batin" sbg ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga aci tradisi belakang kampung, atau mudik di Indonesia. Di sini juga aci tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.[10][11]

Umat Muslim merupakan minoritas di Filipina, sehingga beberapa akbar penduduk tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sbg hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlanjut sejak 13 November 2002.[12]

Asia Selatan

Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri dikata Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang terpopuler di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri merupakan dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak ditolak untuk menyambut para orang tua. di dalam penyambutan ini, mereka juga berkeinginan untuk memperoleh uang, yang dikata Eidi, dari para orang tua.

Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim ditolak untuk memakai pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sbg alternatif, mereka boleh memakai pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki berkunjung ke masjid atau lapangan buka, tradisi ini dikata Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh faedah. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka bisa juga ikut merayakan hari kemenangan ini.

Setelah salat, perkumpulan itu dicerai-beraikan dansetiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.

Beberapa Muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka untuk berdoa untuk keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang lebih tua untuk berharap maaf dan mengucapkan salam.

Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang berkunjung ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak diterapkan bazar, sbg puncak Idul Fitri. Beberapa Muslim juga memanfaatkan perayaan ini untuk mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.

Dengan cara ini, umat Muslim di Asia Selatan merayakan Idul Fitri dalam suasana yang meriah, sbg ungkapan terima kasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sbg rasa kebersamaan.

Arab Saudi

Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah masa Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sbgnya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah yang lain.[13]

Cina

Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun diterapkan.[13]

Iran

Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana merupakan pengikut nasihat Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan cara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan cara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang mampu.[13]

Eropa

Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak diterapkan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sbg hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris mesti mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini diperoleh dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin di sana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para pakar agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

Turki

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, penduduk biasanya memakai pakaian terbaik mereka (dikenal sbg Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar anggota yang terkaitnya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Amerika

Amerika Utara

Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak penduduk tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idul Fitri. Penduduk memakai cara yang berlainan untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa sah merayakan Idul Fitri pada hari yang berlainan dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melewati sambungan telepon.

Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangung sangat pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang ditolak untuk berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena biasanya Muslim di sana ialah imigran. Selanjutnya mereka akan berkunjung ke majlis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa disediakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal. Salat Idul Fitri sangat penting, dan umat Muslim ditolak untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, aci kutbah dimana imam memberikan nasihat untuk jamaahnya dan biasanya ditolak untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kealpaan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sbg penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007.[14]

Idul Fitri dalam kalender Masehi

Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berlainan dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah sesuai fase bulan (kalender lunar), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari (kalender solar). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya. Persangkaan hari Idul Fitri dalam kalender Masehi ialah sbg berikut:

Lihat pula

  • Minal 'Aidin wal-Faizin
  • Ramadan
  • Syawal
  • Zakat fitrah

Footnote

  1. ^ Weigers, Gerard."Ibadat". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 327
  2. ^ Gaffney, Patrick D. "Khutba." Encyclopedia of Islam and the Muslim World. hal. 394.
  3. ^ Wiegers, Gerard. "Ritual". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 600
  4. ^ Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.
  5. ^ Muhammad bin Ziyad, berkata: "Ketika itu diri sendiri bersama Sisa dari pembakaran Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan beberapa sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang beberapa mengucapkan kepada beberapa lainnya: (Taqabbalallahu minna waminkum) (Semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Sanadnya adun." Dari Ibnu At-Turkimani dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321).
  6. ^ Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (356).
  7. ^ Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (2/259).
  8. ^ Al-Ashbahani dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251).
  9. ^ van Doorn-Harder, Nelly. "Southeast Asian culture and Islam". Encyclopedia of Islam and the Muslim world. hal. 649
  10. ^ "Hari Raya Puasa". Diakses pada 2 November 2005.
  11. ^ Yusof, Mimi Syed & Hafeez, Shahrul (Oct. 30, 2005). "When Raya was a bewildering experience". New Straits Times, p. 8.
  12. ^ Republic Act No. 9177. Diakses pada 31 Juli 2008
  13. ^ a b c Majalah Hidayah - Tradisi Lebaran di Sejumlah Negara. Edisi 109, September 2010
  14. ^ "Salat Idul Fitri di AS Tiga Versi". Diakses 30 September. 
  15. ^ Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006
  16. ^ Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 September 2010
  17. ^ MUI Tunggu Penetapan Idul Fitri Pemerintah

Pranala luar


edunitas.com


Page 13

Artikel ini adalah anggota dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah suatu hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersiap bagi mengorbankan putranya Ismail bagi Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, yang belakang sekali digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berhimpun pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah luas, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, bagi memperingati perintah Allah bagi Nabi Ibrahim yang menyembelih domba bagi pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah suatu desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini mempunyai tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang masih naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula bagi Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa jika umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci masih melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dikatakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, yang belakang sekali berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan bagi kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak mampu menyaksikannya, yang belakang sekali mempunyai dua saksi tidak sewenang-wenang (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan bagi hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya mampu diteguhkan. Kedua, pesan Nabi bagi amir Makkah, bagi penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan bagi melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya bagi amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 14

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah suatu hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersiap bagi mengorbankan putranya Ismail bagi Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, yang belakang sekali digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berhimpun pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah luas, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, bagi memperingati perintah Allah bagi Nabi Ibrahim yang menyembelih domba bagi pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah suatu desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini mempunyai tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang masih naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula bagi Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa jika umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci masih melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dikatakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, yang belakang sekali berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan bagi kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak mampu menyaksikannya, yang belakang sekali mempunyai dua saksi tidak sewenang-wenang (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan bagi hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya mampu diteguhkan. Kedua, pesan Nabi bagi amir Makkah, bagi penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan bagi melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya bagi amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 15

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah suatu hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersiap bagi mengorbankan putranya Ismail bagi Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, yang belakang sekali digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berhimpun pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah luas, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, bagi memperingati perintah Allah bagi Nabi Ibrahim yang menyembelih domba bagi pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah suatu desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini mempunyai tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang masih naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula bagi Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa jika umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci masih melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dikatakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, yang belakang sekali berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan bagi kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak mampu menyaksikannya, yang belakang sekali mempunyai dua saksi tidak sewenang-wenang (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan bagi hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya mampu diteguhkan. Kedua, pesan Nabi bagi amir Makkah, bagi penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan bagi melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya bagi amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 16

Artikel ini adalah anggota dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah suatu hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang bersiap bagi mengorbankan putranya Ismail bagi Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, yang belakang sekali digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berhimpun pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah luas, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, diterapkan penyembelihan hewan kurban, bagi memperingati perintah Allah bagi Nabi Ibrahim yang menyembelih domba bagi pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah suatu desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini mempunyai tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang masih naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula bagi Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa jika umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci masih melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun ia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dikatakan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, yang belakang sekali berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan bagi kami supaya kami menunaikan ibadah haji sesuai ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak mampu menyaksikannya, yang belakang sekali mempunyai dua saksi tidak sewenang-wenang (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik sesuai kesaksian mereka.

—HR Sisa dari pembakaran Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan bagi hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya mampu diteguhkan. Kedua, pesan Nabi bagi amir Makkah, bagi penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan bagi melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang mencetuskan kesaksiannya bagi amir Makkah.

Idul Adha sesuai Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Tautan luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 17

Idris (Arab إدريس , Alkitab: Henokh) (sekitar 4533-4188 SM) adalah salah seorang rasul yang pertama kali diberikan tugas untuk menyampaikan risalah untuk kaumnya. Dia diberikan hak kenabian oleh Allah sesudah Adam dan Syits.

Dibicarakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Iraq, untuk berdakwah untuk kaumnya yang bernama Bani Qabil dan Memphis. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di kawasan Munaf, Mesir. Namanya dibicarakan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.

Etimologi

Dalam "Kisah Menakjubkan 25 Nabi", Idris memiliki nama asli Khanukh (Akhnukh), dia dipanggil Idris karena dia selalu mempelajari mushaf-mushaf Adam dan Syits. Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris, Idris adalah sebagai sebutan atau nama Arab untuk Akhnukh, nenek moyang Nuh.

Dibicarakan bahwa asal mula nama Idris bersumber dari kosa kata bahasa Arab, "darasa" yang memiliki artian belajar. Dia dijuluki demikian karena dia sangat jumlah mempelajari ilmu, dia dianggap pula sebagai penemu tulisan dan alat tulisnya. Menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata Idris bukan nama yang bersumber dari bahasa Arab.

Dia juga dijuluki sebagai "Asad al-asad" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "Harmasu al-Haramisah"[1] (Pakarnya perbintangan)[2]

Genealogi

Idris adalah keturunan keenam dari Adam, silsilah komplitnya adalah sebagai berikut, Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam. Menurut kitab tafsir, dia hidup 1.000 tahun sesudah Adam wafat. Sedangkan dalam buku yang berjudul Qashash al-Anbiyya karya Ibnu Katsir dituliskan bahwa Idris hidup bersama Adam selama 308 tahun.[2]

Biografi

Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam beragam disiplin ilmu dan kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam beberapa kisah dibicarakan bahwa Idris sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan,[3] menguasai beragam bahasa, ilmu anggaran, ilmu dunia, astronomi, dsb. Menurut sebuah kisah, terdapat sebuah masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan dan memohon untuk Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.

Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana dia berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup untuk pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan kehidupan setealh didunia.

Dia dibicarakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat dia sedang berada di langit keempat didampingi oleh seorang malaikat. Dia hidup hingga usia 82 tahun.

Penjelasan Qur'an dan hadits

Qur'an

Terdapat empat ayat yang mengadakan komunikasi dengan Idris dalam Al-Qur'an, dimana ayat-ayat tersebut saling terhubung di dalam Surah Maryam (Maryam) dan Surah Al-Anbiya' (Nabi-nabi).

Dan ceritakanlah (hai Muhammad untuk mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Qur'an 19:56-57)
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh." (Qur'an 21:85-86)

Hadits

Dalam sebuah hadits, Idris dibicarakan sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang bercakap dengan Muhammad dalam salah satu surga selama Mi'raj.

  • Diriwayatkan dari Abbas bin Malik: ... Gerbang telah membuka, dan ketika diri sendiri pergi ke surga keempat, disana diri sendiri melihat Idris. Jibril bercakap (kepadaku). 'Ini adalah Idris; berilah dia salammu.' Maka diri sendiri mengucapkan salam untuknya dan dia mengucapkan salam untukku dan bercakap. 'Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh.; ..Sahih Bukhari 5:58:227

Idris dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits ini:

  • Ibnu Abbas bercakap, "Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala." (dari al-Hakim)[4]

Nasihat dan Nasihat

Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara Nabi Idris.

  1. Kesabaran yang diikuti iman untuk Allah (akan) membawa kemenangan.
  2. Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya.
  3. Bila kamu memohon sesuatu untuk Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu.
  4. Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
  5. Taatlah untuk rajamu dan tunduklah untuk pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji untuk Allah.
  6. Janganlah iri hati untuk orang-orang yang sama berat nasibnya karena mereka tidak akan jumlah dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
  7. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
  8. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak bisa bersyukur untuk Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ "Kisah 25 Nabi dan Rasul," Bab: "Nabi Idris," hal.16, karya Yudho P. di Books.Google.com
  2. ^ a b Kisah Para Nabi & Rasul, Kisah Nabi Idris hal. 91-92, karya Ibnu Katsir, cetakan ke-5 September 2011, Pustaka as-Sunnah.
  3. ^ "Kisah Menakjunkan 25 Nabi-Peta Sejarah Nabi dan Rasul dalam Al Qur'an," Bab: "Nabi Adam dan Keturunannya," hal. 16, karya Ariany Syurfah, M.Hum, M.Ag. di Books.Google.com
  4. ^ Work and Earning Livelihood

Tautan luar


edunitas.com


Page 18

Artikel ini adalah babak dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan binatang kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang mau untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, akhir digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam bersama-sama menjadi satu golongan pada pagi hari dan menerapkan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Sesudah salat, dilakukan penyembelihan binatang kurban, untuk memperingati perintah Allah untuk Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari sesudah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, tidak jauh Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilakukan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dinamakan pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang menerapkan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun dia berdua [Bukhari-Muslim] tak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, akhir berkata:

Rasulullah saw. sudah berpesan untuk kami supaya kami menunaikan ibadah haji berlandaskan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tak bisa menyaksikannya, akhir ada dua saksi patut (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berlandaskan kesaksian mereka.

—HR Abu Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan untuk hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa dikuatkan. Kedua, pesan Nabi untuk amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, lokasi di mana perhelatan haji dilakukan untuk menerapkan ru’yat; bila tak sukses, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya untuk amir Makkah.

Idul Adha berlandaskan Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 19

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan binatang kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang mau untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, akhir digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam bersama-sama menjadi satu golongan pada pagi hari dan menerapkan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Sesudah salat, dilakukan penyembelihan binatang kurban, untuk memperingati perintah Allah untuk Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari sesudah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, tidak jauh Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilakukan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang menerapkan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun dia berdua [Bukhari-Muslim] tak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, akhir berkata:

Rasulullah saw. sudah berpesan untuk kami supaya kami menunaikan ibadah haji berlandaskan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tak bisa menyaksikannya, akhir ada dua saksi patut (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berlandaskan kesaksian mereka.

—HR Abu Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan untuk hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa dikuatkan. Kedua, pesan Nabi untuk amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, lokasi di mana perhelatan haji dilakukan untuk menerapkan ru’yat; bila tak sukses, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya untuk amir Makkah.

Idul Adha berlandaskan Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 20

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan binatang kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang mau untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, akhir digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam bersama-sama menjadi satu golongan pada pagi hari dan menerapkan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Sesudah salat, dilakukan penyembelihan binatang kurban, untuk memperingati perintah Allah untuk Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari sesudah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, tidak jauh Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilakukan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang menerapkan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun dia berdua [Bukhari-Muslim] tak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, akhir berkata:

Rasulullah saw. sudah berpesan untuk kami supaya kami menunaikan ibadah haji berlandaskan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tak bisa menyaksikannya, akhir ada dua saksi patut (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berlandaskan kesaksian mereka.

—HR Abu Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan untuk hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa dikuatkan. Kedua, pesan Nabi untuk amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, lokasi di mana perhelatan haji dilakukan untuk menerapkan ru’yat; bila tak sukses, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya untuk amir Makkah.

Idul Adha berlandaskan Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 21

Artikel ini adalah babak dari seri tentang:
Islam
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Penjelasan tentang hari raya idul adha
Portal Islam

Penjelasan tentang hari raya idul adha

Persiapan penyembelihan binatang kurban menjelang Idul Adha

Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim (Abraham), yang mau untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, akhir digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam bersama-sama menjadi satu golongan pada pagi hari dan menerapkan salat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Sesudah salat, dilakukan penyembelihan binatang kurban, untuk memperingati perintah Allah untuk Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari sesudah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa untuk umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, tidak jauh Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilakukan umat Muslim. Terkadang Idul Adha dinamakan pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang menerapkan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

—HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun dia berdua [Bukhari-Muslim] tak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali bercakap, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, akhir berkata:

Rasulullah saw. sudah berpesan untuk kami supaya kami menunaikan ibadah haji berlandaskan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Bila kami tak bisa menyaksikannya, akhir ada dua saksi patut (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berlandaskan kesaksian mereka.

—HR Abu Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan untuk hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa dikuatkan. Kedua, pesan Nabi untuk amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, lokasi di mana perhelatan haji dilakukan untuk menerapkan ru’yat; bila tak sukses, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya untuk amir Makkah.

Idul Adha berlandaskan Kalender Hijriyah

  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 16 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 4 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Lihat pula

  • Islam
  • Daftar topik agama Islam
  • Kalender Hijriyah
  • kurban

Pranala luar

  • (Indonesia) Situs web Ibadah Haji
  • (Melayu) Tradisi perayaan Idul Adha

edunitas.com


Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 23

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 24

Tags (tagged): 3 Title of articles, 3 April, 3 Juno, 3 Letters of John, 3 November, 300, 3000 BC, 303, 30s, 325, 33, 340s, 341, 37, 380's, 381, 387, 3rd century BC, 3rd Millennium, 3rd millennium BC, 3x3 Eyes


Page 25

Tags (tagged): 3 Title of articles, 3 April, 3 Juno, 3 Letters of John, 3 November, 300, 3000 BC, 303, 30s, 325, 33, 340s, 341, 37, 380's, 381, 387, 3rd century BC, 3rd Millennium, 3rd millennium BC, 3x3 Eyes


Page 26

Tags (tagged): D Title of articles, Dagoberto Fontes, Dahana, Dahomey, Dai Iswandi, Damarcus Beasley, Damarwulan, Damas, Damascus, dance Didong, dance jaipongan, dance Janger, dance Laweut, Daniel Alejandro Lembo Betancor, Daniel Alfei, Daniel Alves, Daniel Amokachi, Daniel Gygax, Daniel Hernandez Gimenez, Daniel Jara Martinez, Daniel Jarque