Pembuatan reklame dengan teknik digital dengan memanfaatkan tenaga listrik proses pembuatannya lebih

Pembuatan reklame dengan teknik digital dengan memanfaatkan tenaga listrik proses pembuatannya lebih

Pembuatan reklame dengan teknik digital dengan memanfaatkan tenaga listrik proses pembuatannya lebih
Lihat Foto

Jessi Carina

Spanduk seruan untuk mewujudkan Pilkada DKI 2017 yang damai terpasang di Balai Kota DKI. Spanduk ini bagian dari gerakan Kita Semua Bersaudara yang dibuat Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

KOMPAS.com - Bila menyusuri jalanan, di beberapa sudut kota pasti kalian menemukan papan iklan, spanduk, atau baliho.

Ketika menonton televisi, mendengarkan radio, sampai berselancar di internet, ada saja iklan atau promosi di antaranya. Iklan tersebut disebut juga reklame.

Dalam bahasa latin, reklame terdiri dari dua kata Re dan Clame.Re berarti berulang-ulang dan Clame atau Clamos berarti berteriak.

Maka reklame dapat diartikan sebagai teriakan atau seruan yang dilakukan secara berulang-ulang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, reklame adalah pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan. Pemberitahuan tersebut biasanya dikemas dengan kata-kata yang menarik, bahkan disertai gambar.

Baca juga: Jenis-Jenis Iklan

Reklame dibuat semenarik mungkin agar banyak yang memperhatian. Hal ini bertujuan agar memberi pengaruh pada publik untuk menggunakan, mengkonsumsi, atau mengikuti reklame yang mereka lihat.

Namun ada juga reklame nonkomersil yang fungsinya lebih pada pemberitahuan. Maka berdasarkan tujuannya, reklame dibedakan menjadi komersil dan nonkomersil.

Di Indonesia, reklame diatur sesuai Peraturan Daerah (Perda). Pengadaan reklame berkaitan dengan ruang publik.

Perda mengaturnya agar pihak terkait, seperti penyelenggara reklame dan biro reklame (perusahaan jasa periklanan), dapat memasang reklame dengan tertib tanpa mengganggu kepentingan publik.

Baca juga: Cara Menulis Teks Iklan

Pembuatan reklame dengan teknik digital dengan memanfaatkan tenaga listrik proses pembuatannya lebih

Pembuatan reklame dengan teknik digital dengan memanfaatkan tenaga listrik proses pembuatannya lebih
Lihat Foto

Ilustrasi reklame panggung

KOMPAS.com - Jika sedang bepergian ke luar rumah, di jalan banyak kita temui reklame. Biasanya reklame tersebut berisikan pesan, promosi, pemberitahuan, dan lain sebagainya.

Reklame biasanya digunakan oleh pihak tertentu untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. Contohnya papan reklame yang berisikan pesan untuk selalu memakai masker, dan lain sebagainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reklame merupakan sarana untuk menyebar luaskan informasi kepada masyarakat tentang barang dagangan, dengan menggunakan kata serta gambar yang menarik agar laku di pasaran.

Mengutip dari situs Encyclopaedia Britannica, dalam bahasa Inggris reklame dikenal sebagai advertisement atau ad, yang merupakan pengumuman untuk publik, biasanya dalam bentuk cetak, video ataupun audio.

Biasanya advertisement digunakan mempromosikan suatu barang atau jasa, dan hal lainnya. Contoh reklame adalah papan baliho.

Baca juga: Pengertian Reklame dan Contoh-contohnya

Namun, juga ada contoh reklame non komersial atau yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, contohnya adalah reklame yang memuat iklan layanan masyarakat, seperti ajakan memakai masker, ajakan untuk menghindari narkoba, dan lain sebagainya.

Ada banyak jenis reklame. Biasanya pembagian reklame didasarkan pada tujuannya, sifatnya serta penggunaan medianya. Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari Encyclopaedia Britannica dan Wisegeek:

Reklame berdasarkan tujuannya dibagi menjadi dua, yakni:

  1. Reklame komersial

    R

    eklame komersial memiliki tujuan utama untuk mempromosikan suatu produk, barang, jasa, rumah, dan lain sebagainya. Penggunaan reklame ini merupakan hal yang sangat umum dalam bidang bisnis dan ekonomi.

  2. Reklame non komersial
    Reklame ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai masalah. Biasanya dibuat oleh pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Contoh reklame non komersial adalah reklame berisi ajakan untuk memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Reklame

Reklame berdasarkan sifatnya dibagi menjadi tiga, yakni:

  1. Reklame peringatan
    Reklame ini ditujukan untuk memberi peringatan atau mengingatkan masyarakat luas. Contohnya adalah reklame yang berisi peringatan untuk selalu taat berlalu lintas dan membayar pajak tepat waktu.

  2. Reklame ajakan
    Reklame ini ditujukan untuk mengajak masyarakat luas untuk mengikuti dan melakukan sesuatu seperti yang telah disampaikan dalam reklame tersebut. Contohnya adalah reklame yang berisi tentang ajakan untuk berdonasi kepada korban bencana alam, ajakan memakai masker, dan lain sebagainya.

  3. Reklame penerangan atau penjelasan
    Reklame ini ditujukan untuk memberi keterangan atau penjelasan kepada masyarakat luas tentang sesuatu. Contohnya adalah reklame yang berisi penjelasan tentang penyakit, dan lain sebagainya.

Reklame berdasarkan penggunaan medianya dibagi menjadi tiga, yakni:

  1. Reklame visual
    Reklame ini bisa dilihat dengan visual. Biasanya dibagikan di tempat umum atau bisa dilihat di tepi jalan. Contohnya adalah baliho, brosur, poster, dan lain sebagainya.

  2. Reklame audio
    Reklame ini bisa didengar karena ada audio tertentu. Contohnya adalah iklan yang disetel di radio.

  3. Reklame audio visual
    Reklame ini memungkinkan masyarakat untuk mendengar serta melihat iklan tersebut. Contohnya adalah iklan di videotron serta televisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

tirto.id - Reklame merupakan salah satu jenis karya seni rupa dua dimensi yang memiliki fungsi komersil. Reklame umumnya digunakan untuk menawarkan, menganjurkan, hingga mempropaganda orang-orang tentang suatu barang supaya barang tersebut laku terjual.

Secara etimologi reklame berasal dari bahasa Latin, yakni re clamare atau re clamo. Re berarti "kembali berulang-ulang" dan clamare atau clamo artinya "berteriak." Sehingga reklame dapat diartikan sebagai teriakan yang diulang kembali.

Syarat utama pembuatan seni reklame, yaitu menggunakan bahasa yang populer, aktual, sederhana, mudah diingat, berbobot pujian, dengan menggunakan gambar yang tepat dan mengena.

Fungsi Reklame dalam Ranah Bisnis

Reklame memiliki fungsi dalam ranah bisnis maupun di dunia usaha, antara lain:

  • Memperkenalkan sebuah produk maupun jasa kepada masyarakat.
  • Mengajak calon konsumen publik untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang diperkenalkan.
  • Menyajikan informasi yang singkat, padat, dan jelas terkait produk/jasa yang ditawarkan.
  • Memberikan citra atau kesan yang baik terhadap suatu produk barang maupun jasa.
  • Memberikan kepuasan kepada calon konsumen mengenai produk/jasa yang ditawarkan.

Teknik Pembuatan Reklame

Dikutip dari buku Pembelajaran Seni Rupa (2020), pembuatan reklame memerlukan sajian tata rupa (gambar) dan bahasa yang menarik, sederhana, serta menyolok.

Dewasa ini pembuatan karya seni reklame banyak menggunakan teknik digital dengan menggunakan software atau aplikasi seperti CorelDraw, Photopaint, Photoshop, Adobe Illustrator, Paint, dan software lainnya. Sejumlah aplikasi tersebut memiliki karakter, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.

Selain teknik digital, terdapat juga teknik manual yaitu pengerjaan reklame dengan cara tradisional/manual. Seniman harus menggambar pada media yang diinginkan. Pada teknik ini, seniman harus memiliki kepekaan estetis yang baik, menguasai unsur seni, memiliki prinsip seni, dan memahami fungsi serta tujuan penciptaanya.

Pembuatan reklame dengan teknik digital dengan memanfaatkan tenaga listrik proses pembuatannya lebih

Infografik SC Fungsi Reklame dalam Ranah Bisnis. tirto.id/Quita

Melansir dari modul Seni Budaya kelas XII (2020), berikut merupakan beberapa teknik dalam pembuatan reklame:

1. Teknik Akuarel (Sapuan Basah)

Teknik ini menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lainnya. Apabila menggunakan bidang gambar berupa kertas, dapat menggunakan cat air, tinta bak, dan cat poster. Hasil teknik ini berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis ketika menggores kuas.

2. Teknik Pointilis

Teknik pointilis merupakan teknik melukis atau menggambar menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.

3. Teknik Arsir

Teknik ini dibuat dengan menorehkan spidol, tinta, pensil, atau alat lain berupa garis-garis yang berulang sehingga menimbulkan kesan seolah-olah gradasi atau gelap terang.

4. Teknik Siluet (Blok)

Teknik siluet dilakukan dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet.

5. Teknik Plakat

Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga menghasilkan warna yang terlihat pekat dan menutup.

6. Teknik Semprot

Teknik ini dilakukan dengan cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat air menggunakan sprayer. Penggunaan teknik ini harus berhati-hati untuk setiap poin lukisnya. Contoh lukisan teknik semprot berupa gambar poster.

7. Teknik Cetak Saring

Teknik cetak saring merupakan teknik membuat gambar dengan menggunakan kain screen atau cetakan. Screen merupakan istilah sablon untuk memperbanyak atau menggandakan gambar dengan jumlah tertentu dengan kualitas yang sama.

8. Teknik Kolase

Teknik melukis ini dilakukan dengan memotong kertas menjadi kecil-kecil, kemudian potongan kertas tersebut ditempelkan pada bagian bidang lukis sehingga membentuk sebuah lukisan.

9. Teknik Digital

Teknik digital merupakan teknik menggambar menggunakan teknologi komputer yang biasa dikenal dengan istilah desain grafis. Pembuatan reklame dengan teknik digital menggunakan aplikasi atau software tertentu. Keuntungan merancang reklame secara digital adalah dapat menyesuaikan akurasi ukuran, warna, bentuk, dan kualitas visual.

Baca juga:

  • Konsep Membuat Poster, Tujuan hingga Pesan yang Ingin Disampaikan
  • Pengertian Reklame: Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Apa Saja Contohnya?
  • Sejarah dan Perkembangan Desain Grafis Mulai 1851 hingga 1984

Baca juga artikel terkait TEKNIK PEMBUATAN REKLAME atau tulisan menarik lainnya Yunita Dewi
(tirto.id - ynt/ynd)


Penulis: Yunita Dewi
Editor: Yonada Nancy
Kontributor: Yunita Dewi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates