Pembuatan gula jawa dari nira kelapa merupakan contoh peristiwa

TEMPO.CO, Jakarta - Gula merah atau gula aren merupakan gula yang terbuat dari bahan baku air nira diperoleh dari pohon enau. Hasil olahan nira yang diolah menjadi Gula mereh ini biasanya dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan kecap manis, wedang jahe, bubur kacang hijau dan lainnya.

Proses pengambilan nira diawali dengan pengetokan atau pemukulan tangkai tandan bunga dari pangkal pohon kearah tandan bunga. Hal tersebut dilakukan selama satu bulan atau sampai bunga berguguran.

Diawali dengan rentang waktu pada minggu pertama yakni dua kali dalam seminggu. Setelah itu dilanjutkan satu minggu sekali hingga adanya tandan bunga dari tandan yang berguguran. Proses pemukulan ini dilanjutkan untuk melemaskan pori  pori atau jalur air nira yang akan keluar. Agar keluarnya lancar dan lebih deras.

Setiap melakukan pengetokan diakhiri dengan mengayunkan tandan yang bertujuan untuk meratakan hasil dari pemukulan atau meratakan pelemasan jalur dari air nira. Proses pemukulan dilakukan kurang lebih 30 menit.

Setelah itu dilakukannya proses penyadapan, yaitu proses pengambilan air nira dari pohonnya. Pohon enau yang siap disadap niranya ditandai dengan mengeluarkan aroma harum. Aroma itu  berasal dari tanda bunga jantan yang berdampingan tumbuh dengan tanda bunga betina.

Untuk mengambil air nira, biasanya pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Nira yang diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak ketimbang nira yang dipanen pada sore hari.

Jumlah hasil panen nira tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan perawatannya. Jika dalam satu hari panen air nira sepuluh liter dalam satu pohon, maka pada pagi hari akan menghasilkan tujuh liter air nira, sedangkan panen sore hari menghasilkan tiga liter nira.

Perlu diketahui, air nira sangat mudah menjadi masam, karena zat gula yang terkandung mudah terfermentasi oleh bakteri. Untuk mensiasati agar nira tidak mudah terfermentasi. Biasanya perajin gula merah, menggunakan satu kilogram kayu nangka yang telah dicincang seperti kripik yang direndam dalam satu liter air masak hingga kecoklatan.

Air nira yang telah terkumpul kemudian disaring terlebih dahulu agar lebih bersih. Lalu dibawa ke tempat pemasakan. Air nira yang telah disaring ini akan direbus di atas wajan yang besar dan dengan api yang sedang. Cairan gula harus sering diaduk selama proses rebus nya.

Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung pada bentuk tungku dan besarnya api. Sebaiknya pilihlah tungku dengan dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar dan wadah masak yang permukaannya luas, serta kayu api yang kering. Selain kayu api, bisa dipakai sekam padi dan tandan kosong sawit.

Nira aren yang sedang dimasak jangan lupa untuk sambil sesekali diaduk, agar tidak gosong dan mencegah hasil gula terasa pahit. Ketika mendidih, nira yang sedang dipanaskan ini akan mengeluarkan buih.  Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan dua butir daging buah kemiri yang telah dihaluskan pada setiap wajan. Cara lainnya adalah dapat menggunakan dua sendok minyak kelapa.

Jangan lupa untuk membuang buih yang keluar saat nira sudah mendidih. Pembuangan buih ini berguna agar ketika dicetak, gula dapat mengeras dan tidak menghitam.

Setelah direbus beberapa lama, cairan gula akan berubah warna secara perlahan menjadi warna cokelat. Cairan gula yang sudah berubah warna kecokelatan pun akan mengeluarkan letupan - letupan kecil seperti magma.

Untuk menguji apakah nira yang telh sudah bisa dicetak atau belum. Caranya larutkan sedikit nira yang dimasak ke dalam air bersih dingin. Jika air nira langsung membeku, maka gula merah siap untuk di cetak. Jika nira, belum cukup siap untuk dicetak, menyebabkan gula aren nantinya mudah berjamur. Nira yang telah menjadi cairan gula tersebut kemudian dapat dituangkan ke dalam cetakan. Cetakan dapat menggunakan bambu atau batok kelapa.

Selanjutnya gula aren yang sudah membeku di cetakan, dibiarkan satu malam hingga dingin, baru bisa dibungkus. Jika gula aren dibungkus dalam keadaan panas, membuat gula menjadi lembab dan mudah berjamur.

Cara tradisional membungkus gula aren biasanya menggunakan daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Akan tetapi, perajin yang lebih modern akan membungkus gula aren menggunakan plastik bertuliskan dengan merk dagangnya.

Setelah itu, tunggu sampai gula merah menjadi dingin. Gula merah atau gula aren yang telah dingin dapat ditiriskan ke tempat yang terpisah untuk kemudian dibungkus dan dikonsumsi.

WILDA HASANAH

Baca: Gula Aren Vs Gula Pasir Mana yang Lebih Sehat?

Hi… welcome to my own blog, di blog ini saya akan membahas secara lengkap mengenai “perubahan wujud benda”, “penyebab  perubahan pada benda”, dan “faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pada benda”

Beberapa peristiwa perubahan wujud benda yaitu:

Mencair atau melebur adalah peristiwa perubahan wujud benda dari padat menjadi  cair. Peristiwa ini terjadi karena adanya kenaikan suhu. Contoh peristiwa mencair adalah sebagai berikut:

a. Mentega dipanaskan akan mencair

b. Es dibiarkan terkena udara akan mencair

c. Lilin dipanaskan akan mencair

Membeku adalah peristiwa perubahan wujud benda dari cair menjadi padat. Contoh peristiwa membeku adalah sebagai berikut:

a. Air yang dimasukkan kedalam freezer akan membeku

b. Pembuatan gula jawa dari nira kelapa

Menguap adalah peristiwa perbahan wujud dari cair menjadi gas. Contoh peristiwa menguap adalah sebagai berikut:

a. Bensin yang dibiarkan diudara terbuka akan berkurang 

b. Proses pembuatan garam

c. Baju basah yang dijemur dibawah sinar matahari akan kering

Mengembun adalah peristiwa perbahan wujud benda dari gas menjadi cair. Contoh peristiwa menguap adalah sebagai berikut:

a. Titik-titik air (embun) di dedaunan pada paagi hari

b. Butiran air yang terbentuk didinding gelas saat gelas diisi es

c. Pembuatan minyak kayu putih

5.     Menyublim

Menyublim adalah peristiwa perbahan wujud benda dari padat menjadi gas. Contoh peristiwa menguap adalah sebagai berikut:

a.Pembuatan es kering dari gas karbondioksida

b.Kamper yang dibiarkan diudara terbuka akan mengecil


Kegiatan

Perubahan wujud benda

1.     Pembuatan gula jawa

2.     Pembuatan minyak kayu putih

3.     Pemanasan air

4.     Pemanasan lilin

a.     Mencair

b.     Menguap

c.      Mengembun

d.     Membeku

Pasangan yang tepat antara kegiatan dan perubahan wujud benda yang tepat adalah . . . . .

Pembuatan gula jawa = membeku

Pembuatan minyak kayu putih = mengembun

           Pemanasan lilin = mencair

     B.   Penyebab Perubahan pada Benda

Benda dapat mengalami perubahan akibat pelapukan, perkaratan dan pembusukkan. 

Pelapukan adalah proses penghancuran bahan yang disebabakan oleh mahluk hidup atau faktor alam yang berlangsung sangat lama dan berangsur-angsur.

Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan oleh faktor alam, misalnya angin, hujan, sinar matahari.

Contoh: batu-batuan yang terus menerus terkena air hujan lama kelamaan  akan  berlobang.

Pelapukan kimia adalah pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia, misalnya hujan asam

Contoh: patung atau bangunan yang terkena hujan asam akan terkikis

Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh mahluk hidup, misalnya rayap, lumut, akar pohon.

Contoh: kayu yang dimakan rayap akan lapuk

*Cara mencegah pelapukan adalah:

*Meletakkan benda yang terbuat dari kayu di tempat kering

  Perkaratan

Perkaratan  adalah proses pembentukkan lapisan coklat (kekuningan-kuningan) pada permukaan logam sebagai akibat proses kimia karena bereaksi dengan air dan udara dan lembab.

Contoh: paku besi yang semula berwarna abu-abu jika dibiarkan diudara terbuka dan terkena air hujan lama-kelamaan akan berwarna coklat kekuning-kuningan.

*Cara mencegah perkaratan adalah:

*Dilapisi krom, plastik, timah

     Pembusukkan

Pembusukkan biasanya terjadi pada bahan makanan. Pembusukkan adalah proses yang menyebabkan makanan menjadi rusak dan berbau karena aktivitas mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri.

*Cara mencegah pembusukkan adalah:

*Pemanasan, dengan cara: memasak makanan

*Pendinginan, dengan cara: menyimpan di kulkas

*Pemberian pengawet alami, seperti: gula, garam

                     *Pengeringan, contohnya: ikan asin, kerupuk


Ibu Casiey membeli kursi tamu. Setelah beberapa tahun, kursi tamu tersebut keropos karena dimakan rayap. Penyebab yang menyebabkan kursi tersebut keropos adalah . . .

Pelapukan biologi disebabkan = mahluk hidup, seperti: rayap, lumut

Pembusukkan disebabkan= mikroorganisme, seperti: jamur, bakteri

Perkaratan disebabkan= logam berinteraksi dengan air dan udara

Pelapukan fisika disebabkan= faktor alam, seperti: angin, air

C.    Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan pada Benda

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan pada benda, antara lain:

Ibu membeli buah rambutan lalu, ibu buah rambutan tersebut ibu simpan didalam kulkas. Setelah beberapa minggu buah rambutan tersebut berbau, berair, dan lembek. Faktor yang menyebabkan perubahan pada rambutan yang disimpan ibu adalah . . .

Suhu= Ibu sudah menyimpan dikulkas

Waktu= Ibu terlalu lama menyimpan di kulkas

Pelapukan= tidak memungkinkan