Panduan biblioterapi untuk anak-anak

Biblioterapi adalah terapi psikologi dengan menggunakan buku atau bacaan sebagai jembatan. Dari sini, klien diharapkan terbantu memahami apa yang dirasakan. Literatur yang dipilih dapat memberikan informasi, dukungan, serta panduan dengan cara membaca buku dan cerita.

Istilah ini pertama kali digagas oleh seorang penulis bernama Samuel Crothers pada tahun 1916. Meski demikian, penggunaan buku sebagai media untuk mengubah perilaku serta mengurangi rasa tidak nyaman sudah digunakan sejak abad pertengahan.

Mengenal konsep bibilioterapi

Dalam metode bibilioterapi, proses membaca membantu proses penyembuhan. Tak hanya itu, ini adalah strategi untuk mencapai tujuan dari sebuah terapi.

Hal yang paling membedakan cara ini dari metode lain seperti terapi perilaku kognitif adalah pendekatannya bersifat terapeutik. Artinya, ini adalah tambahan dari seluruh proses penanganan klien.

Oleh sebab itu, wajar jika biblioterapi bisa digunakan oleh orang dari berbagai lapisan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang berusia lanjut. Bahkan, metode ini bisa jadi efektif tak hanya untuk individu saja tetapi juga kelompok.

Ketika digunakan untuk terapi sebuah kelompok, biblioterapi memberikan ruang bagi partisipan untuk saling memberi dan menerima masukan. Tema diskusi adalah interpretasi dari literatur serta bagaimana bacaan itu berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

Cara ini dapat memperbaiki komunikasi serta membangun percakapan lebih dalam. Dengan demikian, koneksi antara setiap partisipan bisa terbangun.

Bagaimana biblioterapi dilakukan?

Terapis akan menggunakan biblioterapi sebagai salah satu pendekatan dalam sesi konseling yang dilakukan. Metode ini bersifat interaksi tiga arah antara sebuah buku, konselor, dan klien.

Untuk tahap awal, konselor dan klien akan memetakan apa masalah dan pemicu stres yang paling dominan. Kemudian, konselor akan memberikan “resep” berupa sebuah buku atau bacaan untuk klien.

Sangatlah krusial memastikan literatur yang dipilih berkaitan dengan kesulitan klien. Ketika membaca, klien dapat menemukan siapa sosok protagonis dalam novel atau bacaan mereka.

Setelah buku tuntas dibaca, konselor dan klien akan kembali menjalani sesi membicarakan bagaimana tokoh protagonis mengatasi masalahnya. Barulah dari situ dibahas kemungkinan menerapkannya pada situasi klien.

Sebagian besar terapis yang memiliki sertifikasi di bidang biblioterapi telah memiliki daftar buku yang sesuai untuk isu-isu tertentu. Selain itu, juga ada situs dan database yang bisa memberikan rekomendasi secara online. Di dalamnya terdapat judul-judul buku yang sesuai dengan macam-macam masalah psikologis.

Manfaat biblioterapi

Memberikan waktu bagi klien untuk membaca sebuah literatur di luar waktu konseling akan membantu menuangkan rasa empati, mengenali diri sendiri, hingga membangun sudut pandang lain.

Beberapa manfaat lain dari terapi dengan menggunakan buku ini adalah:

1. Mengenali masalah yang dihadapi

Bagi mereka yang tengah kalut, terkadang tidak mudah mengenali apa yang sedang dirasakan. Semuanya terasa bagai benang kusut. Membaca buku lewat biblioterapi akan memberikan sudut pandang baru terhadap masalah pribadi yang tengah dihadapi.

Tak hanya itu, membaca literatur juga membantu menemukan cara menyelesaikan masalah, memahami diri sendiri, serta mengenal apa yang dirasakan.

2. Terapis semakin mengenal klien

Ketika baru bertemu untuk pertama kalinya, belum tentu terapis atau konselor bisa langsung memahami apa yang dihadapi kliennya. Memberikan rekomendasi sebuah bacaan dapat membantu memperdalam pemahaman satu sama lain. Ini akan menjadi titik awal untuk menerapkan metode-metode penanganan berikutnya.

3. Melihat cara orang lain

Membaca buku juga memberikan gambaran bagaimana orang lain menyelesaikan masalah serupa yang dihadapinya. Karakter dalam buku atau bacaan biasanya berada dalam situasi yang serupa seperti klien.

Ketika klien mampu melihat dari sudut pandang karakter dalam buku, akan terbangun koneksi secara emosi. Barulah kemudian bisa diketahui bagaimana cara orang lain menyelesaikan sebuah masalah. Tak hanya itu, ini akan memberikan perasaan bahwa bukan hanya dia sendiri yang menghadapi kesulitan.

Jenis masalah yang bisa diatasi lewat biblioterapi

  • Kecemasan berlebih
  • Depresi
  • Kecanduan zat tertentu
  • Gangguan makan
  • Masalah dalam sebuah hubungan
  • Kekhawatiran tentang eksistensi

Tak hanya itu, isu-isu yang melibatkan hubungan dengan orang lain seperti cara agar tidak mudah marah dan tidak menjadi sosok pemalu juga dapat diatasi lewat biblioterapi.

Masalah terkait dengan cara menghadapi kesedihan, penolakan, atau masalah lain seperti rasisme juga bisa terfasilitasi lewat metode ini. Jenis biblioterapi bisa melalui buku fiksi, nonfiksi, puisi, cerita pendek, bacaan tentang self-help, dan banyak lagi.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar masalah kesehatan mental dan metode yang cocok untuk menanganinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Langkah langkah teknik biblioterapi?

Kesepuluh tahap tersebut adalah: 1) mengembangkan rapport, rasa saling percaya, dan rasa percaya diri dengan siswa, 2) mengidentifikasi personil sekolah lain yang bisa membantu, 3) mengumpulkan dukungan dari orangtua atau wali siswa, 4) menetapkan/membatasi masalah tertentu yang dialami siswa, 5) menentukan tujuan yang ...

Apa yang dimaksud dengan teknik biblioterapi?

Biblioterapi adalah dukungan psikoterapi melalui bahan bacaan untuk membantu seseorang yang mengalami permasalahan personal dan metode terapi ini sangat dianjurkan terutama bagi para siswa yang sulit mengungkapkan permasalahannya secara verbal.

Kepada siapa biblioterapi diberikan?

Biblioterapi sering digunakan dalam kerja kelompok dan terapi kelompok, dilaporkan efektif bagi semua orang dari berbagi kelompok usia, baik bagi pasien yang melakukan rawat inap maupun rawat jalan serta pada pasien yang melakukan tindakan perawatan gigi, juga efektif bagi orang-orang sehat yang ingin berbagi literatur ...