Show Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru dalam menampung udara saat bernapas. Penurunan dan peningkatan kapasitas paru-paru dapat memberi dampak terhadap kondisi kesehatan Anda. Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini! Dalam keadaan normal, kedua paru-paru dapat menampung udara sebanyak 6 liter. Seiring dengan pertambahan usia, kapasitas paru-paru dan fungsinya akan mengalami penurunan, terutama setelah memasuki usia 35 tahun. Namun, kapasitas paru-paru juga bisa berkurang pada orang yang berusia lebih muda, khususnya pada orang yang memiliki penyakit tertentu. Kondisi Terkait Penurunan Kapasitas Paru-paruAda beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kapasitas paru-paru berkurang, di antaranya: UsiaPenuaan dapat membuat otot diafragma menjadi lebih lemah sehingga mengurangi elastisitas jaringan paru-paru dan otot dada yang berperan dalam proses pernapasan. Hal ini membuat penuaan kerap menjadi salah satu faktor yang memicu berkurangnya kapasitas paru-paru. Penyakit paru restriktifPenyakit paru restriktif merupakan kondisi ketika paru-paru tidak bisa menyimpan udara terlalu banyak. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kapasitas paru-paru, antara lain: Berbagai kondisi medis di atas membuat penderitanya lebih sulit menarik napas. Hal ini disebabkan oleh kerusakan jaringan paru-paru atau adanya masalah pada otot pernapasan, sehingga tubuh tidak mampu menarik napas dengan maksimal. Kondisi Terkait Peningkatan Kapasitas Paru-paruKapasitas paru-paru juga bisa mengalami peningkatan. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan kapasitas paru-paru adalah:
Kondisi-kondisi tersebut membuat udara yang bergerak ke luar organ paru lebih lambat dari biasanya, sehingga penderita akan merasa lebih sulit untuk mengembuskan napas. Penderita kondisi tersebut juga kerap mengalami sesak napas saat menjalani aktivitas berat. Mengukur Kapasitas Paru-ParuUntuk mengetahui jumlah kapasitas paru-paru, metode yang sering digunakan adalah spirometri. Spirometri adalah tes untuk mengukur berapa banyak udara yang dapat dihembuskan secara maksimal dalam satu kali napas. Tes ini dilakukan oleh dokter dengan menggunakan alat spirometer. Spirometri juga dapat digunakan untuk berbagai kepentingan berikut ini:
Cara Menjaga Kapasitas Paru-paruPenurunan fungsi paru-paru merupakan bagian normal dari proses penuaan. Meski demikian, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kapasitas paru-paru dan menjaga kesehatan sistem pernapasan, di antaranya:
Meski penurunan kapasitas paru-paru bisa dipengaruhi oleh faktor usia, Anda harus tetap waspada jika merasa sulit bernapas atau sesak napas disertai batuk lama dan tidak kunjung sembuh. Bila Anda mengalami masalah atau gejala pada pernapasan yang menjadi indikasi dari penurunan atau peningkatan kapasitas paru-paru, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat diberikan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat . Terakhir diperbarui: 7 November 2020 Halodoc, Jakarta - Organ paru-paru merupakan salah satu bagian dari sistem pernapasan yang berfungsi memasok oksigen dan mengeluarkan udara kotor, agar sistem dan seluruh organ tubuh dapat berfungsi normal. Paru-paru merupakan organ yang terletak di kedua sisi dada, yang dipisahkan oleh mediastinum - atau rongga yang di dalamnya terdapat esofagus, trakea, dan jantung - dan dilindungi oleh tulang rusuk. Lalu, apa perbedaan penyakit paru-paru pada pria dan wanita? Baca juga: Jangan Salah, Begini Cara Efektif untuk Mencegah Paru-Paru Basah Perbedaan Penyakit Paru-Paru antara Pria dan Wanita Penyakit paru-paru merupakan kondisi yang terjadi saat organ paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik. Beberapa penyakit yang umum dialami, yaitu PPOK, asma, pneumonia, tuberkulosis, dan kanker paru. Berbagai macam penyakit paru-paru yang muncul dapat disebabkan oleh faktor genetika, memiliki kebiasaan merokok, terpapar polusi udara, serta bahan kimia berbahaya. Jika organ paru-paru mengalami kerusakan, gejala pada umumnya akan ditandai dengan kesulitan bernapas, batuk-batuk, mengi, serta nyeri pada dada. Jika penyakit yang muncul sudah dalam tahap yang parah, maka gejala yang muncul ditandai dengan batuk berdarah, infeksi yang tidak sembuh meski telah diobati, serta gagal pernapasan. Sejauh ini, belum dipahami dengan jelas alasan yang memengaruhi perbedaan penyakit paru-paru pada wanita dan juga pria. Salah satu teori yang hingga kini dipercayai adalah, ukuran paru-paru yang berbeda antara pria dan wanita lah yang menentukan seberapa parah gejala yang berkembang. Pasalnya, meskipun organ seperti ginjal, hati, dan perut pada wanita lebih besar dari pria, tapi organ paru-paru wanita memiliki ukuran yang lebih kecil. Selain itu, kadar hormon estrogen dan testosteron yang berbeda kadarnya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi. Baca juga: Pneumonia, Sakit Radang Paru-Paru yang Luput dari Perhatian Langkah Pengobatan Penyakit Paru-ParuUntuk mendeteksi adanya penyakit paru-paru, langkah awal yang dilakukan adalah meninjau riwayat kesehatan pengidap dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, seperti:
Baca juga: Begini Cara Menjaga Kapasitas Paru-Paru Setiap penyakit pada paru-paru yang terdeteksi akan memerlukan langkah pengobatan yang berbeda. Jika penyakit termasuk dalam kategori ringan, penyakit dapat diatasi dengan obat-obatan, banyak beristirahat, serta konsumsi air putih. Jika penyakit termasuk dalam kategori parah, beberapa prosedur yang telah disebutkan perlu dilakukan. Untuk lebih jelasnya mengenai prosedur yang dilakukan, kamu dapat bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya! Referensi: NCBI. Diakses pada 2020. Women and Lung Disease. Sex Differences and Global Health Disparities.NCBI. Diakses pada 2020. It's all about sex: male-female differences in lung development and disease.Lung Health Institute. Diakses pada 2020. How Do Lung Diseases Affect Men Versus Women? |