Setelah mempelajari Bab 3 tentang musik tradisional, Anda diharapkan dapat: Mengidentifikasi beberapa definisi/pengertian musik dalam masyarakat. Mendiskusikan beberapa definisi musik yang berkembang dalam Menemukan suatu definisi musik yang dapat digunakan untuk memahami keragaman musik tradisional dalam masyarakat. Mengidentifikasi simbol-simbol musikal dan nilai estetis yang tampak Mengidentifikasi simbol non musikal dalam musik tradisional. Membandingkan simbol musik pada beberapa instrumen dari budaya yang Mendiskusikan hubungan simbol musikal pada instrumen dengan nilai- nilai estetis yang berlaku dalam masyarakat pendukungnya. Mendiskusikan hubungan simbol non-musikal dengan nilai-nilai estetis yang berlaku dalam masyarakat pendukungnya. Membedakan Jenis musik tradisional yang ada di masyarakat. Menjelaskan fungsi alat musik dan fungsi musik dalam kehidupan Menganalisis alat music tradisional sebagai symbol, jenis dan fungsinya dalam masyarakat pendukungnya. Memberi contoh kegunaan dan fungsi musik. Membandingkan peranan atau fungsi musik dalam konteks yang berbeda. Memahami pertunjukan musik tradisional Simbol Musik dan Nilai Estetis Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Indonesia yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika, bermacam-macam suku bangsa memiliki keragaman seni dan budaya masyarakatnya, di masing- masing suku tersebut lahir, tumbuh dan berkembang berbagai jenis seni, saalah satunya musik tradisional yang sekaligus menjjadi identitas, jati diri dan media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Musik sebagai salah satu cabang seni, berbeda dari cabang seni lain, musik memiliki elemen dasar berupa bunyi. Apabila bunyi dipandang sebagai elemen dasar musik, apakah bunyi yang dihasilkan oleh seseorang yang sedang mengetuk pintu dapat disebut sebagai menghasilkan musik? Apakah bedanya mengetuk pintu yang dilakukan oleh seorang tamu dengan mengetuk pintu dalam konteks pertunjukan musik? Apakah sama tujuannya? Musik, sebagai salah satu cabang seni, tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Sebagai bagian dari kehidupan manusia, musik terdapat dalam setiap kelompok masyarakat di seluruh dunia, Barat, dan Timur. Musik dapat dipandang sebagai kebutuhan ekspresif manusia, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kemampuan manusia untuk mengekspresikan perasaan, emosi, atau gagasannya tentang kehidupan. Pernahkah kamu menyaksikan pertunjukan musik? Hal apa saja yang menarik perhatian kamu dari pertunjukan tersebut? Perhatikan beberapa gambar berikut dan coba identifikasi hal-hal apa saja yang dapat ditemui serta kemukakan pendapat kamu tentang gambar tersebut! Membandingkan pertunjukan musik tradisional yang ada di masyarakat. Mengidentifikasi suatu pola ritmik yang terdengar dalam suatu karya musik. Menirukan permainan suatu pola ritmik dengan memainkan instrumen perkusif sederhana secara individual. Memainkan beberapa pola ritmik dalam permainan musik secara Apa yang dapat kamu kemukakan tentang seluruh gambar tersebut? Kesamaan dan perbedaan apa saja yang dapat kamu temukan dalam seluruh Apa yang dapat kamu jelaskan dari gambar 1 dan 2? Apa yang dapat kamu jelaskan dari gambar 3 dan 4? Apa yang dapat kamu jelaskan dari gambar 5 dan 6? Diskusikanlah jawaban kamu tersebut dengan teman-teman dan tuliskan hasil diskusi tersebut dalam kolom di bawah ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar musik, seperti di , tempat-tempat rekreasi, dan lain-lain. Dapatkah kita mendefinisikan istilah ‘musik’ tersebut dengan tepat? Apa saja definisi musik yang pernah kamu ketahui? Sampai saat ini terdapat beberapa definisi yang diketahui masyarakat umum, di antaranya adalah: Mari kita mengidentifikasi ketiga definisi di atas, jenis atau genre musik apa yang kamu sukai? Sekarang, coba kamu dengarkan beberapa genre musik, seperti dangdut, tradisional, pop (Indonesia atau Barat), jazz, keroncong, atau musik campur sari. Genre musik apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai? Misalnya, salah satu di antara kamu ada yang menyukai genre musik pop (Indonesia atau Barat), tetapi tidak menyukai dangdut. Berdasarkan definisi “musik adalah bunyi yang disukai manusia” maka kamu memandang bahwa jazz merupakan musik, sedangkan dangdut mungkin tidak disukai akan kamu anggap sebagai ‘bukan musik’. Bagaimana dengan definisi kedua, “musik adalah bunyi yang terdiri dari ritmik dan melodi”? Bagaimana pendapat kamu tentang definisi ini? Coba kamu cari dokumentasi audio dari internet atau sumber lain tentang musik yang banyak dimainkan oleh kelompok-kelompok masyarakat misalnya di Afrika atau Irian. Mereka seringkali memainkan instrumen-instrumen perkusif atau instrumen tidak bernada, seperti gendang atau drum, tepukan tangan, atau hentakan kaki, yang menghasilkan bunyi ritmis tanpa melodi. Dengarkan contoh berikut: Musik adalah bunyi yang disukai oleh manusia. Musik adalah bunyi yang terdiri dari ritmik dan melodi yang teratur. Musik adalah bunyi yang enak untuk didengar (Schafer, 1995). Musik adalah bunyi yang disukai manusia, benarkah? Apakah kamu setuju dengan definisi yang menyatakan bahwa, “musik adalah bunyi yang enak untuk didengar”? “Enak” merupakan suatu konsep yang memiliki makna yang berbeda pada masing-masing orang. Coba kamu bandingkan musik yang terdengar di telinga dengan rasa pedas pada suatu jenis makanan yang dirasakan oleh lidah kita. Bagi sekelompok orang yang terbiasa dengan rasa pedas, makanan itu dikatakan ‘enak’ karena mereka terbiasa dengan rasa pedas itu. Namun, rasa pedas dapat dirasakan ‘tidak enak’ oleh kelompok orang lain karena mereka tidak biasa dengan rasa pedas itu. Begitu juga dengan musik yang terdengar enak di telinga untuk jenis tertentu Kondisi ini dapat digunakan untuk mendefinisikan musik. Bagaimana pendapat kamu tentang definisi musik sebagai bunyi yang terdengar ‘enak’ di telinga? Misalnya, apabila kamu memandang musik pop sebagai musik yang ‘enak’ dan keroncong dipandang sebagai musik yang ‘tidak enak’, apakah kamu akan menganggap keroncong bukan musik? Jelaskan pendapat kamu! Ada pula sekelompok orang yang memandang musik sebagai bahasa yang universal. Bagaimana pendapat kamu tentang definisi itu? Sekarang coba bayangkan. Misalkan, kamu berkunjung ke salah satu kelompok masyarakat di daerah yang berbeda dari daerah asal kamu. Apakah kelompok masyarakat itu menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi antar-anggota masyarakat? Apakah komunikasi antar-anggota masyarakat itu dapat kamu pahami dengan baik? Apabila kamu tidak memahami apa yang sedang mereka komunikasikan, apakah bahasa dapat dikatakan bersifat universal? Sekarang, kita ganti kata ‘bahasa’ menjadi ‘musik’. Apakah musik terdapat dalam setiap kelompok masyarakat? Apakah musik yang mereka mainkan dapat kamu pahami dengan baik? Apabila kamu tidak memahami musik yang dimainkan oleh sekelompok musisi dari budaya yang berbeda, apakah musik merupakan bahasa yang universal? Musik adalah bunyi yang terdengar ‘enak’ di telinga. Benarkah? Musik merupakan bahasa yang universal. Benarkah? Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Dalam kehidupannya musik sangatlah beragam, seperti diketahui adanya musik tradisional, dan musik modern. Apakah kamu mengetahu arti dari musik tradional? Jelaskan pendapat kamu! Musik Tradisional adalah musik yang hidup dan berkembang secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Dengan istilah lain musik tradisional disebut karawitan. Karawitan merupakan kesenian daerah yang diwujudkan dalam bentuk bahasa bunyi. Sebagaimana diungkapkan Suryana dalam Budiwati (1985) Karawitan adalah musik daerah-daerah di Indonesia. Musik adalah salah satu cabang kesenian yang mempergunakan bunyi, suara, dan nada sebagai bahan bakunya (substansi dasar). Hampir di seluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang unik dan khas. Jenis musik yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah itu memiliki kekhasan dan keunikan sebagai ciri budayanya, hal itu dapat dilihat dari teknik permainannya, bentuk penyajiannya, fungsinya, maupun organologi bentuk alat musiknya, seperti gamelan dari Sunda, Jawa, dan Bali, Gambang Kromong dan Tanjidor dari Betawi, Tarling dari Cirebon, Gondang dari Sunda dan Batak, Tarawangsa dan Angklung dari Sunda, Kolintang dari Sulawesi Utara, Talempong dari Sumatera, Safe dari Kalimantan, Tifa Totobuang dari Maluku, Bijol dan Sasando dari Nusa Tenggara Timur, Pa’bas dari Toraja Sulawesi Selatan, dsbnya. Musik tradicional ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat, yang perlu ditumbuhkembangkan dan dilestarikan serta dipertahankan nilai-nilai estetisnya untuk menambah perbendaharaan seni yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, kita sebagai generasi penerus bangsa, sepatutnyalah mengenal, melestarikan danmengapresiasinya seni musik tradisional itu yang merupakan ciri dan identitas budaya bangsa Indonesia, jangan sampai keberadaannya diakui dan dirampas oleh budaya bangsa lain. Kalau bukan Setelah kita mengidentifikasi beberapa definisi musik yang umumnya diketahui masyarakat, coba diskusikan definisi musik dan musik tradisional menurut pendapat kamu sendiri dan jelaskan alasan dari definisi tersebut dalam kolom di bawah ini! Pengertian musik yang telah kamu diskusikan tersebut diharapkan dapat digunakan untuk memahami seluruh musik tradisional dalam seluruh kelompok masyarakat di dunia. Apakah definisi tersebut dapat menjelaskan beragam musik tradisional musik yang ada dalam masyarakat? Diskusikan pendapat kamu dalam kelompok, kemudian isilah kolom berikut ini dengan tanda ( Musik Kreatif (Kontemporer) Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beragam kelompok masyarakat. Keberagaman kelompok masyarakat di Indonesia tersebut berdampak pula pada keberagaman hasil kebudayaan. Salah satu hasil kebudayaan dari setiap kelompok masyarakat adalah seni, termasuk musik. Musik, seperti halnya cabang seni lain, sangat sarat dengan simbol-simbol tertentu yang berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Simbol-simbol tersebut tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen tersebut (musikal), termasuk vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti tinggi-rendahnya nada, ritme, Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Perubahan bunyi yang terdengar keras menjadi semakin lembut atau bunyi yang terdengar lembut menjadi semakin keras Kecepatan musik/lagu: sangat cepat, cepat, sedang, lambat, atau Mari kita bahas masing-masing elemen musik sebagai simbol musik. yang diproduksi oleh instrumen, termasuk suara manusia atau vokal. Misalnya, bagaimana kamu memaknai suara tinggi, nyaring, atau melengking (seperti kicauan burung, sirene ambulan, suara bel sepeda) dan suara rendah (seperti suara instrumen bas). Tuliskan pendapat-pendapat kamu tentang tinggi-rendah suara dalam Simbol musik selanjutnya adalah . Bagaimana kamu memaknai dua Tuliskan pendapat kamu tentang dua contoh pola ritmik yang terdengar dan tuliskan ke dalam kolom di bawah ini! Simbol musik juga dapat dilihat dari kamu memaknai rangkaian bunyi yang awalnya terdengar lembut yang semakin lama semakin keras ( )? Bagaimana kamu memaknai rangkaian bunyi yang awalnya terdengar keras tetapi semakin lama semakin lembut, bahkan menghilang ( Bunyi dari lembut dan semakin keras Bunyi dari keras dan semakin lembut, juga dapat dipandang sebagai simbol musik. Bagaimana kesan kamu ketika mendengar lagu tempo cepat? Bagaimana kesan kamu apabila mendengar lagu daerah Jawa tersebut dinyanyikan dengan tempo lambat Bagaimana kesan yang timbul setelah kamu mendengarkan lagu tersebut? Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Diskusikan secara kelompok kesan-kesan kamu tentang lagu yang dinyanyikan dengan tempo yang berbeda. Tuliskan kesan-kesan kamu tersebut ke dalam kolom di bawah ini! Kesan terhadap Tempo Lagu Simbol musik juga dapat dilihat dari aspek nonmusikalnya. Salah satu contoh simbol nonmusikal adalah instrumen musik berdasarkan pada bentuk, bahan pembuat instrumen, warna, atau ornamen-ornamen yang tampak pada instrumen tersebut. Salah satu contoh bentuk simbol ditinjau dari bahan dasar instrumennya adalah instrumen tradisional masyarakat Sunda, seperti suling Sunda, baik suling Sunda lubang enam maupun lubang empat. Gambar 3.1 Suling sunda lubang 6 Selain suling, instrumen musik tradisional Sunda yang terbuat dari bambu adalah angklung. Dalam masyarakat Sunda, angklung terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya adalah jenis Angklung Sunda/Indonesia, yaitu jenis angklung yang seringkali kita lihat dalam pertunjukan-pertunjukan musik. Dalam proses permainan musik angklung, pemain ada yang memegang satu buah angklung, tetapi dapat pula satu orang pemain dapat memegang banyak nada dalam permainannya di bawah ini: Gambar 3.2 (a, b) Angklung Sunda/Indonesia Berdasarkan temuan kamu pada kolom di atas, kita dapat mengatakan bahwa tiga jenis angklung atau tiga jenis instrumen yang kamu sebutkan yang berasal dari tiga kelompok masyarakat yang berbeda memiliki karakter musikal dan nonmusikal yang berbeda pula. Perbedaan itu memperlihatkan bahwa musik, sebagai alat untuk mengekspresikan gagasan atau ide pelaku musik, berhubungan erat dengan cara-cara pelaku musik mengekspresikan gagasan-gagasan mereka. Cara-cara pelaku mengekspresikan gagasan dalam musik tradisional tidak dapat terlepas dari beragam pengalaman yang diperoleh dalam lingkungan masyarakat daerah setempat. Dengan kata lain, karakter musikal maupun nonmusikal dari musik yang dihasilkan oleh pelaku musik tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang ia pelajari dalam masyarakatnya. Sebagai anggota masyarakat, seorang pelaku musik tradisional memperoleh beragam pengalaman untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, termasuk perilaku Instrumen yang terbuat dari bambu, misalnya, tidak hanya ditemukan di Indonesia, tetapi digunakan pula di banyak negara lain, seperti Filipina atau serunai Arab), Jepang ( pelaku musik di banyak negara menggunakan bambu untuk membuat instrumen musik? Apakah karena bambu dipandang dapat menghasilkan bunyi yang ‘indah’? Mengapa bunyi yang dihasilkan dari instrumen bambu dipandang ‘indah’ oleh masyarakat pendukungnya? Bunyi instrumen yang terbuat dari bambu seringkali dipandang menghasilkan bunyi yang ‘indah’ oleh masyarakat pendukungnya. Misalnya masyarakat Sunda, penilaian ‘indah’ terhadap bunyi yang dihasilkan oleh angklung tersebut tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Sunda. Masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat yang akrab atau dekat dengan lingkungan alam. Mereka memandang lingkungan hidupnya Kelas X SMA / MA / SMK / MAK sebagai sesuatu yang ‘indah’, yang harus dihormati, diakrabi, dipelihara, dan dirawat. Kedekatan masyarakat Sunda dengan lingkungan alam tampak pada tindakan mereka untuk menjadikan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, misalnya, bambu sebagai bagian dari kebutuhan untuk mengekspresikan Ditinjau dari aspek musikal, bunyi yang dihasilkan dari instrumen dari bambu dipandang dapat lebih mengekspresikan gagasan mereka untuk berinteraksi dalam masyarakat. Dengar dan perhatikan potongan lagu yang diaransemen oleh Tedi Nur Rochmat berikut (bar 31 – 42) dengan menggunakan angklung Sunda/Indonesia. Pada setiap benda alam yang tercipta, disentuh dan dimodifikasi oleh manusia untuk diberinya bentuk baru, maka akan bernilai. Oleh sebab itu setiap karya seni budaya akan memiliki nilai dan fungsi tertentu sesuai dengan tujuannya, hasil karya seni itu menunjukkan maksud dan mengandung gagasan atau ide dari penciptanya. Salah satu nilai karya seni budaya itu dapat terlihat melalui suatu bentuk seni musik tradisional. Nilai merupakan sistem budaya yang cukup penting untuk dimaknai, karena nilai merupakan suatu konsep yang dipandang baik untuk digunakan sebagai acuan tingkah laku dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana dikatakan Sedyawati (1993) bahwa: “Nilai seni memiliki arti sebagai nilai budaya yang didapatkan khusus dalam bidang seni yang berkenaan dengan hakikat karya seni dan hakikat berkesenian”. Merujuk pandangan itu kita dapat memaknai bahwa kesenian khususnya seni musik merupakan simbol dari suatu hasil aktivitas manusia didalam menjalani kehidupannya, dan hasil kreativitas bermusik yang memiliki nilai estetis. Nilai estetis yang identik dengan keindahan itu, terkandung dalam konteks seni musik tradisional, memiliki ciri garapan berdasarkan pola-pola yang Seni musik tradisional juga merupakan sebuah konfigurasi gagasan dan symbol kekuatan yang melampaui batas-batas realitas hidup yang ada, karena melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan itulah musik dapat dijadikan sebagai ciri identitas budaya masyarakat pendukungnya. Jika kita mengkaji fenomena-fenomena seni musik tradisional yang tumbuh dan berkembang di wilayah Indonesia, baik berupa lagu maupun alat musik atau instrument, senantiasa akan merujuk pada sociocultural masyarakat pendukungnya, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan estetis, selain dapat dipergunakan dalam berbagai kepentingan seni budaya mulai dari kegiatan ritual keagamaan sampai kepada hiburan dan pertunjukan. Apabila kesan tersebut memperlihatkan nilai-nilai keindahan dalam masyarakat Sunda, yang dapat kamu peroleh. Diskusikan hasil temuan kamu dengan beberapa teman, kemudian isilah kolom Kesan apa yang kamu peroleh setelah mendengarkan potongan lagu itu? Hubungan antara Kesan yang Diperoleh dengan Nilai-Nilai Simbol tidak hanya tampak pada instrumen, tetapi juga pada suara manusia. Sekarang, mari kita dengarkan melodi awal dalam lagu yang digolongkan ke dalam musik keroncong. Secara teoretis, dapat dituliskan sebagai berikut. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK La la la la la la la o...... Laju la- ju pe-ra- hu la - ju....... Ji-wa ma-nis indung di-sa- yang La la la la la la la la o...... Lagu keroncong itu umumnya akan dinyanyikan secara berbeda oleh penyanyinya. Dengarkan contoh bagaimana potongan lagu itu dinyanyikan oleh umumnya penyanyi keroncong Ditinjau dari aspek nonmusikalnya, penampilan visual para penyanyi, khususnya wanita, dalam pertunjukan musik keroncong pun berbeda dari musik lainnya. Perhatikan gambar berikut. Apakah cara penyanyi keroncong menyanyikan lagu itu dan penampilan visualnya mengingatkan kamu pada suatu kelompok masyarakat tertentu? Elemen-elemen musikal apa saja yang dapat dimaknai berhubungan dengan nilai-nilai keindahan dalam masyarakat pendukung musik keroncong? Apa yang kamu rasakan ketika mendengarkan lagu tersebut? Bagaimana nada dan keteraturan irama/ metrumnya? Bagaimana penampilan visual penyanyinya? Diskusikan temuan-temuan kamu dengan beberapa teman, kemudian isilah kolom berikut. Hubungan Simbol dengan Nilai- Nilai Keindahan dalam Masyarakat ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... Gambar 3.3 Penyanyi Keroncong Hubungan Simbol dengan Nilai- Nilai Keindahan dalam Masyarakat ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... Sekarang, cari satu contoh musik tradisional yang dapat dipandang memiliki simbol musikal dan nonmusikal bagi lingkungan masyarakat kamu atau masyarakat lain. Kemudian, hubungkan simbol tersebut dengan nilai-nilai estetik dalam budaya masyarakat tersebut. Diskusikan temuan- temuan kamu dengan beberapa teman, kemudian isilah kolom berikut. Hubungan Simbol dengan Nilai- Nilai Keindahan dalam Masyarakat ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... Dalam konteks estetik, jenis seni musik baik musik barat maupun musik tradisional merupakan bahasa simbolik yang bersifat dinamis. Secara umum bahasa musik dapat digolongkan menjadi tiga bentuk penyajian yaitu musik vokal, musik instrumen, dan musik campuran. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK adalah seni suara yang dihasilkan melalui mulut manusia. adalah seni suara yang dihasilkan oleh suara alat- alat musik atau media bunyi-bunyian. adalah seni suara yang dihasilkan dari paduan seni suara vokal dan bunyi instrumen. Dilihat dari segi pergelarannya, seni karawitan atau musik tradisional dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu: adalah seni suara, atau vokal daerah yang diungkapkan melalui suara mulut manusia yang bersentuhan dengan nada, bunyi atau instrumen pendukungnya. Sekar merupakan pengolahan suara yang khusus untuk menimbulkan rasa seni yang sangat erat berhubungan langsung dengan indra pendengaran. Fungsi sekar secara khusus adalah memformulasikan dan mengungkapkan ungkapan perasaan melalui kata dan senandung dengan media seni suara manusia sebagai penghantarnya. Sumber gambar: Dokumen pribadi penulis Gambar 3.4 Penyajian anggana sekar/bernyanyi solo Sumber gambar: Dokumen pribadi penulis adalah seni suara yang diungkapkan melalui alat musik daerah, atau alat bunyi-bunyian. Arti Gending itu sendiri merupakan susunan nada-nada yang mempunyai bentuk yang teratur menurut konpensi tradisi. Menurut Machyar Angga Kusumadinata seorang tokoh karawitan Sunda mengatakan “gending ialah aneka suara yang didukung oleh suara-suara tetabuhan”. Pengertian dari tetabuhan tersebut tidak terbatas pada alat-alat gamelan saja, akan tetapi alat-alat non gamelan pun terdapat di dalamnya, seperti siter/ kecapi sebagai musik petik, calung, angklung, alat perkusi, alat alat musik tiup dan alat musik gesek. Orientasi karawitan gending dalam lagu cenderung pada alat-alat yang bernada, padahal selain itu ada pula alat musik yang tak bernada, seperti kendang, tifa, kohkol, dogdog, terbang, dlsb. Jenis gending akan kita dapati pada pergelaran musik gamelan, kacapi suling, musik ketuk tilu, dlsb. Misalnya bentuk visual berikut Sumber gambar: Dokumen pribadi penulis Gambar 3.6 Penyajian Gamelan dan Penyajian Kacapi suling. Sumber gambar: Dokumen pribadi penulis Gambar 3.7 Penyajian musik ketuk tilu. Musik instrument dalam istilah karawitan disebut gending dapat diklasifikasikan berdasarkan cara produksi suara dan sumber bahan yang yaitu kelompok alat musik yang sumber bunyinya dari dawai yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari badan alat musik itu sendiri, yang terbuat dari bahan perunggu, besi, kayu, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari kulit atau yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari udara, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari aliran listrik – Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Selain cara tersebut, music instrumen dapat dilihat dari Cara memainkannya atau membunyikannya, dikarenakan dalam seni musik tradisional, alat musik sangat beragam, yaitu bisa disajikan dengan cara dipukul, dipukulkan, dipetik, ditepuk, ditepak, digoyang, ditiup, diisap, dan digesek. Selanjutnya musik tradisional itu dapat dilihat dari Cara pengolahan suara atau nada, yaitu dilihat dari panjang pendeknya, besar kecilnya, tipis tebalnya alat/waditra untuk wilahan, cembung cekungnya waditra penclon, besar kecilnya volume udara dalam lubang resonator, dan tegangan senar atau kawat, serta kencang kendurnya tali atau rarawat yang dalam waditra kendang, dogdog, terbang, bedug dan sejenisnya. adalah bentuk penyajian seni suara daerah yang memadukan sekar dan gending. Sekar gending memiliki arti bentuk sajian seni suara dalam bentuk nyanyian yang diiringi instrumen. Kedua jenis seni suara itu mempunyai tugas yang sama beratnya, keduanya saling mengisi dan mempunyai keterkaitan yang Ketiga bentuk karawitan di atas, masing-masing mempunyai cabang- cabangnya yang berbeda satu sama lainnya. Perlu diketahui bahwa faktor lingkungan dalam masyarakat memang memberikan warna dan citra tersendiri pada masing-masing bentuk music tradisional itu. Selain itu teknik pergelaran, teknik suara, pola garaf, motif tabuhan alat musik, dan aspek musikal dapat membawa perbedaan dari jenis dan bentuknya. Setelah kamu mengenal jenis dan bentuk penyajian musik tradisional, maka diharapkan dapat menemukan dan mempelajari jenis musik tradisional lainnya yang digali melalui sumber internet web site, atau dari buku referensi khasanah budaya nasional Indonesia. Hasil temuan kamu itu, coba diskusikan dengan teman-temanmu kemudian dideskripsikan dalam catatan table Sebelum membahas tentang fungsi musik secara lebih mendalam, sebelumnya kita harus memahami konsep ‘guna’ dan ‘fungsi’. Menurut kamu, apakah ada perbedaan di antara kedua konsep tersebut? Untuk menjawab pertanyaan itu, coba jawab pertanyaan ini: Apa tujuan kamu mendengarkan musik?. Kamu mungkin akan menjawab “agar tidak terasa sepi” atau “sebagai hiburan”. Jawaban itu kemudian Mengapa kamu memandang musik “sebagai “hiburan” ketika sedang Jawaban dari pertanyaan pertama bertujuan untuk memahami arti kata ‘guna’, sedangkan jawaban dari pertanyaan kedua bertujuan untuk memahami arti kata ‘fungsi’. Perhatikan gambar di bawah ini yang memperlihatkan kegunaan musik sebagai pengiring tarian: Gambar 3.8 Musik digunakan untuk mengiringi tarian dalam dramatari Konsep ‘fungsi’ mengundang pandangan subjektif seseorang tentang suatu pengalaman yang pernah ia peroleh dalam kehidupannya. Sekarang, mari kita coba terapkan penggunaan dua istilah itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Pernahkah kamu mengamati proses upacara yang selalu dilakukan pada setiap Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Senin di sekolah? Apakah seluruh peserta upacara diminta untuk menyanyikan ? Apa gunanya seluruh peserta upacara menyanyikan lagu tersebut? Kamu mungkin akan menjawab bahwa dalam upacara bendera karena lagu itu adalah lagu kebangsaan negara kita. Mengapa dalam upacara itu seluruh siswa harus menyanyikan lagu tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu harus dapat mengenal dengan baik atau mengidentifikasi peristiwa (konteks) yang terjadi ketika lagu itu dinyanyikan. Perhatikan uraian berikut: Sekarang, pernahkah kamu menyaksikan siaran televisi yang memperlihatkan acara penyerahan piala ketika tim Indonesia memperoleh penghargaan sebagai juara umum dalam kejuaraan bulu tangkis tingkat Internasional di luar negeri? Kamu pasti akan mendengar lagu secara instrumental yang seringkali juga ikut dinyanyikan oleh anggota tim Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia yang menyaksikan kejuaraan internasional tersebut secara langsung di sana. Apa fungsi lagu Diskusikan pendapat kamu dengan teman-teman, kemudian tuliskan hasil diskusi kamu ke dalam kolom berikut. Fungsi Alat Musik Tradisional Dalam penyajiannya masing-masing alat musik/waditra memiliki fungsi yang berbeda, antara lain alat musik tradisional itu berfungsi untuk: a) Pengisi suasana dalam suatu adegan sendratari atau gending karesmen. b) Sarana komunikasi, c) Sarana pertunjukan dan hiburan yang bersifat sosial maupun komersial , d) Sarana Ekspresi diri dan kreasi. Secara khusus fungsi alat/waditra musik dalam kelompok gamelan adalah waditra kenong pada prinsipnya permainan kenong merupakan aksen-aksen untuk memperkuat tabuh selentem, dan goong yang berfungsi sebagai penjaga irama atau anggeran wiletan (inter punctie) waditra Kendang dan Bonang Degung, kacapi indung sebagai yaitu alat musik yang dapat dijadikan sebagai pembawa/ pengatur irama yang memberi pengarahan dan menentukan embat atau tempo dari suatu lagu, waditra rebab, suling, gambang berfungsi sebagai d. waditra selentem, demung, saron, jentreng, diperankan sebagai waditra rincik, kacapi rincik, gambang, suling sebagai atau waditra-waditra yang memberikan ornament ( Apabila kita melihat dari kuantitas waditra yang disajikan, maka akan terlihat adanya bentuk ansambel, seperti adanya kelompok: Ansambel besar yaitu sajian gending gamelan Pelog Salendro, gamelan Sekaten atau Gamelan Bali. Sumber gambar: Dokumen pribadi penulis Gambar 3.9 Gamelan pelog salendro dan gamelan degung Ansambel Sedang seperti gamelan Degung, Renteng, Tarling, Angklung, Ansambel kecil seperti Talempong, tatagani, rengkong, Gondang Ansambel mandiri seperti Karinding, Calung, Dogdog, Kacapian. Gambar 3.10 Alat musik ansambel kecil music Taganing Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Gambar 3.11 Alat musik ansambel mandiri alat musik calung kembar Gamelan jelas bukan alat yang asing bagi masyarakat Indonesia, karena gamelan merupakan alat musik yang terdiri dari berbagai alat musik perkusi terbuat dari perunggu atau besi, bahkan gamelan ada yang dibuat dari bamboo, atau kayu yang pada umumnya cara memainkannya dipukul. Apakah kamu tahu Gamelan yang paling popular di Negara Indonesia, tepatnya di daerah mana? Apakah kamu dapat menemukan gamelan di luar lingkungan masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali? Termasuk pada jenis ansambel apakah gamelan itu? Coba kamu rinci alat yang termasuk pada music gamelan! Apakah kamu pernah mengapresiasi pertunjukan tentang Gamelan Gong Gede yang tumbuh di daerah Bali? Silakan paparkan yang kamu ketahui perihal gamelan tersebut! Berapa jumlah waditranya? Apa saja nama waditra yang diimainkan pada gamelan Gong Gede? Gamelan Gong Gede yang biasanya melibatkan 30-50 orang pemain, memiliki suara yang agung, sehingga sering dipakai untuk memainkan tabuh- tabuh gending klasik yang dinamis, dan difungsikan untuk mengiringi kegiatan upacara-upacara besar keagamaan di pura-pura dan pengiring upacara istana, termasuk untuk mengiringi tari-tarian upacara seperti Tari Topeng, Tari Dari berbagai sumber temuan diperoleh informasi bahwa musik gamelan dapat dimainkan dengan cara individu/semdiri sebagai konser musikal, dan bisa juga difungsikan sebagai musik pengiring vokal, pengiring pertunjukkan wayang, pertunjukan tari-tarian, upacara budaya ritual, upacara keagamaan, pesta rakyat (hajat laut, hajat hasil bumi), pengiring acara seremonial bagi keluarga kerajaan, serta gamelan dapat difungsikan sebagai media pendidikan music tradisional di sekolah dan luar sekolah juga digunakan sebagai media kreativitas untuk membuat komposisi musik modern.. Jenis alat musik tradisional lainnya yang berasal dari daerah Minahasa Sulawesi utara adalah Kolintang. Alat musik Kolintang ini terbuat dari kayu. yang dimainkan oleh enam orang. Menurut informasi dari beberapa sumber nama Kolintang berasal dari suara (nada sedang/biasa) ditemukan oleh orang Minahasa bernama Lintang. Alat musik Kolintang ini difungsikan untuk mengisi berbagai acara seperti pesta pernikahan, peresmian, keagamaan dan pada acara pertandingan.. Gambar 3.12 Alat musik tradisional Kolintang Rapai adalah alat music tradisional yang berasal dari NAD Sumatera, terbuat dari bahan dasar kayu dan kulit binatang, bentuk seperti Rebana. Rapai yang memiliki ragam jenisnya (Rapai Pasee, Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng, Rapai Pulot, dan Rapai Anak) merupakan sejenis alat music perkusi yang berfungsi sebagai pengiring seni tradisional. Gambar 3.13 Alat musik Rapai Apakah kamu masih ingat dengan alat music tradisional Suku Dayak yang dipergunakan sebagai media komunikasi penyampaian maksud dan puja puji Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Alat music sejenis gitar ini merupakan alat yang dimainkan dengan cara dipetik dengan dawai 3-4 di bagian badan alat musik itu biasanya diberi ornament ukiran khas suku Dayak. berfungsi untuk mengiringi bermacam- Gambar 3.14 Alat musik Rapai Kegiatan kamu selanjutnya adalah mencari dan mempelajari sebanyak- banyaknya alat music tradisional yang tumbuh berkembang di wilayah nusantara ini. Paparkan temuan kamu dengan mendiskusikan hasil temuan bersama teman-teman kelasmu. Berasal dari daeerah mana? Bagaimana cara memainkannya? Apa fungsi alat tersebut dalam kehidupan masyarakat? Sejenis alat music apakah itu? Permainan musik merupakan aktivitas musik yang dilakukan manusia. Dalam prosesnya, permainan musik dapat dilakukan secara perorangan/ tunggal (solo) atau kelompok. Gambar 3.16 Permainan musik dilakukan Kelompok Sekarang, mari kita coba melakukan praktik musik secara perorangan. Pilihlah media yang dapat dijadikan sebagai instrumen perkusif sederhana yang ada di sekitar kamu, seperti botol, sendok, bel, tepukan tangan, dan hentakan kaki. Kemudian dengarkan bunyi oleh guru. Perhatikan ketukannya Tirulah pola ritmik 1 tersebut dengan menggunakan media yang kamu pilih. Sesuaikan permainan pola ritmik 1 itu dengan mendengarkan ketukan Setelah menguasai pola ritmik 1, mari kita lanjutkan dengan . Dengarkan contoh yang diberikan guru kemudian tirukan pola ritmik 2,3, dan, 4 itu dengan menggunakan instrumen perkusif yang meng- hasilkan bunyi yang berbeda. Misalnya pola ritmik seperti berikut. Botol/Gelas yang dipukul dengan sendok Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah kamu sudah menguasai keempat pola ritmik tersebut, marilah kita mainkan seluruh pola ritmik itu secara berkelompok. Guru akan membagi kamu menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok memainkan satu Setelah kamu dapat memainkan keempat pola ritmik itu secara berkelompok dengan benar, pilihlah beberapa teman untuk menyanyikan satu lagu berbirama 4 dengan baik. Akibatnya, kelas akan terbagi menjadi lima kelompok sebagai berikut. Untuk lebih jelasnya, mari kita nyanyikan sebuah lagu, misalnya , yang diiringi oleh permainan keempat pola ritmik tersebut dengan menggunakan instrumen perkusif sederhana. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah kamu bernyanyi sambil memainkan keempat pola ritmik berikut isilah kolom berikut. : .......................................... : .......................................... : ......................................... : ...................................... Saya mengamati contoh yang diberikan oleh guru dengan cermat Saya mencoba memainkan masing-masing pola ritmik sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru Saya berusaha menguasai permainan keempat pola ritmik Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak saya pahami Saya berperan aktif dalam kelompok Saya berusaha untuk berani mengemukakan pendapat Saya berusaha bekerjasama dengan baik dalam kelompok Saya menghargai permainan musik yang dilakukan kelompok lain Saya menghormati dan menghargai guru Saya menghormati dan menghargai pendapat teman atas permainan saya, baik secara perorangan maupun dalam kelompok : ........................................ : ......................................... : .......................................... : ......................................... : ....................................... Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian Mengerjakan seluruh tugas yang diberikan guru Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Berperan aktif dalam kelompok Berani mengemukakan pendapat Dapat bekerjasama dengan baik dalam permainan musik secara Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Menghargai permainan musik kelompok lain Menghormati dan menghargai guru Menghormati dan menghargai pendapat teman atas permainan secara perorangan maupun kelompok Musik merupakan salah satu bentuk kebutuhan ekspresif manusia. Sebagai kebutuhan ekspresif, musik digunakan manusia untuk mengekspresikan gagasan atau ide melalui bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh beragam media atau instrumen yang ada di lingkungan sekitar mereka, baik instrumen bernada atau tidak bernada (perkusif ). Kemampuan manusia dalam mengekspresikan gagasan atau ide mereka melalui bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen musik tidak dapat terlepas dari tujuan tertentu yang Sebagai kebutuhan ekspresif, aktivitas musik dilakukan oleh setiap kelompok manusia di seluruh dunia, Timur dan Barat. Hal tersebut disebabkan masing-masing kelompok manusia hidup dalam lingkungan berbeda maka instrumen dan produksi bunyi yang dihasilkan pun berbeda. Perbedaan pada bentuk instrumen dan bunyi musik yang dihasilkan menyebabkan instrumen dan musik dapat mengandung makna tertentu sehingga musik dan instrumen musik dapat dipandang sebagai simbol. Sebagai simbol, musik dan instrumen musik memiliki nilai keindahan atau estetika tersendiri bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai keindahan musik pada satu masyarakat berbeda dari masyarakat lainnya yang bergantung pada nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat. Sebagai kebutuhan ekspresif, musik memiliki beberapa fungsi dalam masyarakat. Musik seringkali digunakan manusia dalam acara hiburan atau bahkan ritual keagamaan. Sebagai hiburan, musik berfungsi untuk menghibur atau menyenangkan pendengar, sedangkan fungsi musik sebagai ritual sangat berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan atau agama yang diyakini oleh anggota masyarakat yang memiliki musik itu. Pemahaman atas definisi musik merupakan hal mendasar untuk dapat mengapresiasi segala bentuk musik yang dihasilkan oleh setiap anggota masyarakat di seluruh belahan dunia. Apresiasi terhadap beragam bentuk musik di masyarakat memperlihatkan sikap penghayatan dan pengamalan serta kebanggaan kita terhadap karya-karya seni musik sebagai anugerah Tuhan melalui gagasan atau ide para pencipta musik di seluruh belahan dunia. Dengan dimilikinya pemahaman atas seluruh jenis musik pada setiap masyarakat di seluruh belahan dunia maka kita dapat mengapresiasi simbol- simbol musik. Apresiasi yang baik terhadap keragaman simbol, nilai-nilai keindahan, maupun fungsi musik dalam masyarakat, memperlihatkan sikap toleran, peduli, santun, responsif, dan proaktif ketika berinteraksi dalam lingkungan yang berbeda sehingga mencerminkan sikap anggota masyarakat Aktivitas musikal dengan cara mendengar beragam bentuk musik merefleksikan apresiasi terhadap musik. Aktivitas musikal melalui permainan musik memperlihatkan sikap kerja sama, toleransi, tanggung jawab, dan disiplin, yang sangat dibutuhkan oleh seorang anggota masyarakat yang santun, jujur, dan cinta damai dalam mengapresiasi keragaman musik di Sebutkan 3 (tiga) instrumen yang dapat dipandang sebagai simbol musik dari 3 (tiga) daerah berbeda. Tuliskan nama masing-masing instrumen itu, daerah asal, serta karakter musikal dan nonmusikalnya. Lengkapi penjelasan kamu dengan gambar ketiga instrumen tersebut di dalam Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Sebutkan salah satu jenis atau musik yang kamu pandang ‘indah’? Jenis musik apakah itu dan mengapa kamu memandang musik itu ‘indah’? Sebutkanlah satu jenis musik atau lagu yang sering digunakan dalam acara-acara tertentu di lingkungan masyarakat kamu. Dalam konteks apa musik atau lagu itu dimainkan atau dinyanyikan, kemudian di mana lokasi acara tersebut, dan apa fungsi musik atau lagu tersebut? Tuliskan jawaban kamu dalam kolom berikut. Page 2
Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari Bab 7 peserta didik diharapkan dapat: Mengidentifikasi pengertian seni peran. Membedakan ragam jenis seni peran sesuai kaidah teater Mengidentifikasi unsur seni peran sesuai kaidah teater tradisional. Memeragakan teknik seni peran sesuai kaidah teater tradisional. Menginterpretasi karakter tokoh seni peran bersumber lakon teater Berlatih seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. Menampilkan seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. Menginterpretasi Karakter Mengawali pembelajaran seni teater, khususnya seni peran dalam kaitan teater tradisional sebagai salah satu unsur penting dalam seni teater. Alangkah baiknya, kamu untuk mengetahui dan memahami diri sendiri dan keberadaan orang lain di sekitar tempat tinggalmu. Setiap hari dan rentang waktu yang dijalani mengantar usiamu untuk menimba pengalaman dari bagian perjalanan hidupmu. Pengalamanmu sangatlah berbeda dengan temanmu. Setiap orang, mendambakan kehidupan damai dan penuh cinta kasih antar sesamanya. Namun kenyataan yang ada, kamu rasakan tidaklah demikian. Gejolak hadir membayangi kedamaian. Cinta kasih terkubur karena salah paham, ambisi, angkuh, kesombongan, dan seterusnya Gejolak, berontak dari ambisi pribadi dan keserakahan manusia menentang kenyataan, penyelesaiannya sangat bergantung pada watak seseorang. Tidak mustahil dari gejolak antara harapan dan kenyataan menimbulkan pertentangan (konflik) dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, suatu pilihan dan keputusan bijak dari peran yang dijalaninya, penting untuk dipahami dan dimaknai menjadi pengalaman hidup yang berharga. Coba merenung sejenak! Perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apa yang kamu lihat? Kamu alami? Kamu rasakan? Kamu pikirkan? Kamu pahami? Dengan banyaknya mengapresiasi keragaman prilaku dan kebiasaan orang, gaya bicara, kedudukan, ciri-ciri fisik dan kejiwaan seseorang di sekitarmu upayakan menjadi modal atau sumber dalam melatih kepekaan pikir, kepekaan rasa dan kepekaaan wicara. Hal ini merupakan modalitas kamu dalam menghadirkan sosok peran di atas pentas dalam pembelajaran seni peran. Sudah barang tentu, harus dibedakan antara peran kamu dalam kehidupan sehari-hari dengan sosok peran yang akan kamu bawakan melalui seni peran Ingat, seni peran dengan watak peran yang hadir bersifat; hitam putih, canda serius, pemarah, pemurah, tragis romantis, baik buruk dan seterusnya adalah karakteristik manusia yang dipilih dan diangkat sebagai pola konflik cerita dari peran dalam mengusung simbol estetis dan nilai-nilai moral yang ditawarkan. Watak atau karakteristik orang atau tokoh yang khas, unik dan mempesona biasanya sangat berkesan dalam ingatan. Begitu pula dengan orang lain ketika melihat kamu berperan aktif dan mempesona dengan menampilkan seni peran dari suatu tokoh cerita ke dalam wujud pentas seni Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Dengan penuh kesadaran, berperan aktif, tanggung jawab, saling menghormati kelebihan dan kelemahan kemampuan seseorang. Termasuk keterbatasan kemampuan kamu dan teman kamu adalah inti dalam memaknai hidup dalam suatu keragaman dan kekhasan (keunikan) yang dihadapi manusia adalah sumber kreativitas mendalami seni peran melalui pembelajaran seni teater yang akan kamu ketahui dan ikuti. Setelah kamu menyaksikan pementasan seni teater di gedung pertunjukan, di tengah lapang, di media sosial, di layar kaca (televisi) dan layar perak (bioskop). Unsur seni peran apa saja yang kamu lihat dan berkesan? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidentifikasi karakter peran dalam mengawali pembelajaran seni peran! Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui? Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut? Dapatkah kamu mengidentifikasi pengertian seni peran dari contoh Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerahmu? Kamu perhatikan gambar tersebut lebih seksama, kemudian jawablah Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokkan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Format Diskusi Hasil Pengamatan Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah tentang teori dan konsep seni peran beserta unsur-unsur yang melingkupinya. Selanjutnya, kamu lakukan pengamatan terhadap karakter peran dengan melihat pementasan langsung atau menonton tayangan dari video, media sosial, televisi serta membaca referensi dari berbagai sumber belajar Setelah kamu mengisi kolom tabel tentang ragam seni peran, kemudian diskusikan dengan teman-teman kamu dan isilah kolom tabel berikut di Seni peran merupakan unsur penting dalam pementasan teater. Mengapa demikian? Karena tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater. Oleh karenanya, pembelajaran pertama dan utama dalam seni teater yang kamu harus pahami adalah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran. bertindak, melakukan atau berbuat menjadi atau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. adalah pemeran, pelaku atau pemain masalah pemain yang memiliki padanan; aktor, aktris, pelaku, atau pemeran kehadirannya tidak dapat lepas dari seni peran. Keragaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional (transisi, modern, dan kontemporer) memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas. Kekhasan ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional. Perlu Kamu ketahui bahwa teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi dua bentuk pementasan, yakni teater tradisional Gambar 7.1 Prabu Cakradewa Lakon Sang Prabu Borosngora Gambar 7.2 Peran Bapak Haji Seni Peran Gaya Realistik Lakon Kelas X SMA / MA / SMK / MAK rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan, yakni teater manusia dan teater boneka. Berdasarkan struktur pementasan teater tradisional, mulai dari pementasan musik dan tarian pembukaan, lawakan atau bodoran, babak drama atau lakon yang dibawakan sampai musik penutup dalam membawakan seni perannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis (gaya). Seni peran dalam teater tradisional rakyat, menurut Sembung, (1992:33) dapat dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu; “ seni peran komikal, seni peran realistik, dan seni peran dengan gaya agung “. Seni peran gaya komikal biasanya hadir ketika pelawak mulai muncul atau tampil dalam adegan (bagian komik). Seni peran gaya realistik biasanya ditampilkan oleh pemeran lainnya dalam membawakan lakon bersumber kehidupan sehari-hari (sejarah) / realistik, sedangkan seni peran dengan gaya agung biasanya dilakukan pemeran dalam membawakan cerita atau lakon kerajaan (babad, mitologi, dst,). Karena lakon yang dibawakan pada teater tradisional rakyat tidak berdasar pada naskah tertulis, tetapi garis besar cerita tidak menghafalkan dialog untuk kebutuhan Jika Kamu perhatikan pementasan teater tradisional (rakyat dan istana), setiap pemeran memiliki kemampuan ganda dalam membawakan seni peran. Disamping memiliki keterampilan dalam gaya membawakan peran tokoh lakon cerita, juga mereka terampil dalam bernyanyi, menari, memainkan, dan memahami iringan musik. Sebagai contoh, peran tokoh putih dan hitam (pendekar-penjahat) dalam pementasan teater rakyat sebelum Gambar 7.3 Peran Pendekar Seni Peran Gaya Realistik Lakon Si Ridon Jago Karawang Gambar 7.4 Peran Pendongeng Seni Peran Gaya Realistik Pertunjukan Teater Tutur PMtoh–Aceh menyampaikan dialog dengan membawa pesan cerita atau lakon selalu di awali dengan menari, bahkan di tengah-tengah adegan atau babak kadangkala mereka pun melakukan bernyanyi. Dengan keterbatasan yang dihadapi dan ciri kesederhanaan yang nampak pada pementasan teater tradisional rakyat dari para pendukung dalam membawakan peranannya pada lakon yang digelar, ternyata dengan sikap terus berulangnya satu cerita atau dalam kapasitas cerita yang terbatas akhirnya para pemainnya pun terlatih untuk mendalami dan menjiwai masing-masing peran dalam Dengan demikian bahwa seorang pemeran dalam pementasan teater rakyat dituntut tidak sekedar dapat berdialog melalui kata-kata atau tubuh, tetapi harus memiliki kemampuan seterusnya), menyanyi, menabuh, dan memahami iringan musik. Contoh lain, seorang pementasan teater tradisional istana, disamping mereka fasih dalam menuturkan cerita melalui dialog atau tanpa dialog juga cekatan dalam menarikan peran tokoh wayang sesuai watak Seni peran dalam perkembangannya lebih populer dikenal dengan istilah seni Seorang pemain dalam melakukan perannya dikenal dengan kata; aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran dan seterusnya Aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran merupakan inti atau unsur utama dalam seni peran. Oleh karenanya, tanpa kehadiran seorang pemain dalam pementasan tidak akan terjadi peristiwa pementasan seni. Namun perlu diingat, dalam Gaya Agung –Teater Boneka Lakon Mahabarata dan Ramayana Gaya Agung –Teater Boneka Lakon Mahabarata dan Ramayana Kelas X SMA / MA / SMK / MAK seni peran, baik teater tradisional mau pun teater pengembangan atau teater modern agar terjadi komunikasi antar para pemain dan penontonnya ada beberapa hal unsur penting yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut. Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun irama permainan dalam seni peran. Selain itu juga keterlibatan dengan beberapa unsur artistik pentas yang melingkupi tokoh dalam suatu adegan, babak atau disebut dengan kepekaan ruang dalam membangun Menghindari terjadinya kesalahan dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan) aktor, aktris yang baik adalah manusia kreatif yang selalu berinsiatif untuk mendadani dan menyempurnakan tubuhnya, mentalnya, sosialnya tanpa harus menunggu perintah orang lain, tetapi bersifat patuh atas arahan Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal ( dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegagalan. Itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang diharapkan. Memiliki wawasan dan suka bergaul. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam tematik Harus percaya diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tidak sedikit orang di sekitar kita memiliki; kecantikan, ketampanan, jelek, pendek, jangkung atau postur tubuh tidak ideal, tidak menarik dan menjadi pusat perhatian orang lain. Akan tetapi dengan ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran. Contohnya; Reza Rahardian, Dude Herlino, Olga Syahputra (Alm), Sule, Adul, Ucok Baba, Soimah, , Christine Hakim, Deddy Miswar, dan beberapa pemain primadona yang ada di daerah kamu, Untuk mengetahui dan mengalami pembelajaran seni peran, perlu diingat para pakar teater atau teaterawan berpendapat bahwa seorang aktor, aktris, pemain adalah seperti halnya tanah lempung atau tanah liat yang siap dibentuk menjadi apa saja. Artinya, bahwa aktor atau seorang pemain itu sebagai bahan baku mampu menjadi media melalui kepekaan; tubuh, rasa dan suara dalam membawakan peran dari tuntutan lakon (cerita) yang diekspresikan secara estetis melalui simbol atau lambang audio (suara, kata-kata), visual (gerak tubuh) dan penjiwaan (penghayatan peran) di atas pentas. Dengan demikian kepekaan dan mengolah kesadaran terhadap unsur seni peran yang melingkupinya mampu menampilkan perannya sesuai watak peran dengan takaran pas, sehingga mampu mengundang pesona, dalam suatu pementasan. Artinya, dalam seni peran akan dialami dan ditemukan persoalan takaran atau ukuran dalam menciptakan irama permainan apakah lebih mengarah pada “ berlebihan atau bersifat “ ” atau akting dibawah ukuran atau takaran yang seharusnya, sehingga irama permainan menjadi monoton, tidak berkembang, menjemukan, membosankan lawan main dan penonton. Dalam seni peran terjadi kebebasan tafsir, orsinil, bersifat laku jujur atas peran yang diemban para pemainnya. Peran yang sama dari satu lakon dari pengarang yang sama, diperankan oleh seseorang dapat terjadi perbedaan penafsiran dalam membawakan seni peran . Hal ini terjadi, karena jam terbang dan pengalaman dalam dunia seni peran yang berbeda dan itulah membuktikan bahwa dalam dunia seni peran terkandung nilai kejujuran tanpa manipulasi. Penghargaan baik tidaknya atau memikat tidaknya seni peran yang dibawakan oleh seseorang hanya dapat diberikan oleh penontonnya, bukan atas penilaian diri sendiri pemain atau aktor. Berdasarkan jenis dan bentuk teater tradisional tersebut sangat mempengaruhi ciri atau identitas pembentuk seninya, termasuk di dalam hal seni peran. Terkait dengan seni peran yang dibawakan para aktor, aktris, pemain, termasuk kamu dalam seni peran teater tradisional dapat dikemukakan Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Ciri-Ciri Seni Peran Teater Rakyat dan Teater Istana Seni Peran Teater Tradisional Tidak ada naskah tertulis, lakon disampaikan dalam bentuk bagal, bedrip atau garis besar cerita saja bersumber cerita naskah tertulis bersumber panji (kebsaran raja-raja). Seni peran dilakukan bergaya komikal, gaya realistik, gaya agung serta bersifat spontan tanpa latihan karena masing-masing pemain sudah mengetahui jalan cerita dan sering diulang-ulang. Pembagian peran untuk masing-masing pemain bersifat multi peran yang sudah terbina lama, alami dan cenderung memiliki multi peran dapat: menari, menyanyi, melawak, memainkan Seni peran dilakukan gaya jelas, pasti, dan terbina sebagai: penari, penyanyi, Seni peran lebih mengutamakan isi seni (nilai pesan) dan mengusung fungsi terkait adat istiadat dan unsur hiburan dari pada mengedepankan keindahan bentuk seni (estetis). Oleh karena itu tidak heran bahwa kecenderung seni peran dalam pementasan teater tradisional rakyat unsur-unsur seni didalamnya bersifat tidak baku, banyak pengulangan, sederhana, bersahaja, dan tradisional istana unsur- terorganisir dengan baik. Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pesan cerita atau lakon cenderung menggunakana bahasa daerah Peralatan kebutuan seni peran ( rias, busana dan asesoris) lebih sederhana, tidak rumit dan menggunakan peralatan Peristiwa pementasan melalui para pemerannya dibangun penuh keakraban dan tanpa jarak dengan penonton. citra raja dan kehormatan Berdasarkan tabel di atas, bahwa seni teater yang kita miliki, utamanya adalah teater tradisional yang merupakan kekayaan bangsa kita dan memberikan inspirasi sebagai suatu gagasan untuk memahami keunikan dan kekhasan dalam memdalami seni peran. Dimana seorang aktor atau pemain dalam pementasan teater tradisional memiliki multi talenta; dapat menari, menyannyi, main peran drama dalam suatu lakon sejarah dan atau kehidupan keluarga, sehingga kekayaan teater tradisional yang dimiliki dapat dicintai oleh pemiliknya atau penontonnya. Namun demikian, kamu harus memahami bahwa belajar seni peran sebagai unsur penting dalam seni teater, juga hendaklah mengetahui beberapa unsur terkait seni peran. Unsur yang dimaksud adalah tubuh, suara, rasa, pikir, dan artistik penunjang seni peran. Melalui pembelajaran dan latihan yang sungguh-sungguh dalam penguasaan teknik seni peran dapat memunculkan sosok peran yang menganggumkan, mempesona, mengigit, , mengandung ruh dan peran menjadi hidup (menarik hati penonton). Hal inilah sejatinya yang harus dilakukan oleh seorang pemain atau aktor dalam seni teater. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas. Sebagai rasa tanggung jawab yang dipikulnya, maka seorang pemain atau aktor, aktris untuk senatiasa selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan unsur seni peran, yakni. tubuh, suara, dan rasa (penghayatan Modal dasar seorang pemeran tidak sebatas penguasaan tubuh, ekspresi mimik, penghayatan, suara, dan kemampuan pikir yang harus dimiliki. Akan tetapi dalam pembelajaran seni peran perlu ditunjang dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap unsur-unsur penunjang seni peran. Adapun unsur-unsur penunjangnya yakni, memahami cerita atau lakon, rias, busana, asesoris (kostum), peralatan ), irama permainan atau kepekaan musikalitas dan kepekaan ruang (ruang spatial tubuh dan tempat bermain peran). Pentingnya unsur-unsur seni peran adalah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur. Hubungan seni peran yang dimaksud bahwa seorang pemain tidak diam saja, duduk tertidur, berdiri kaku, melangkah seenaknya dan berbuat sekehendak hati tanpa dorongan dan motivasi yang jelas dalam menciptakan irama permainan secara bersama dan bekerja sama dengan kehadiran tokoh dan atau unsur artistik lainnya. Perlu kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain, pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikan tokoh adalah konflik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalam hubungan sebab akibat (plot cerita) dengan mengusung tema cerita. Adapun tema cerita dimaksud yakni pertentangan; tokoh utama dengan tokoh yang ), tokoh utama dengan dirinya sendiri (psikologi), pertentangan dengan lingkungannya (sosial) dan pertentangan dengan keyakinannnya (religi). Tema-tema cerita atau lakon tersebut menjadi unsur penting dalam membangun dan mengembangkan seni peran. Unsur-unsur seni peran dapat Gambar 7.7 Cerita Ramayana Kata lakon sama halnya dengan istilah ‘ melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata ( ) atau tanpa berkata-kata ( dalam suatu peran yang dibawakan. Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur penting dalam seni teater sebagai nyawa, nafas atau roh dalam menjalin hubungan cerita (struktur cerita) melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran. Lakon, cerita atau naskah teater adalah hasil karya seniman dan atau sastrawan yang diwujudkan atau diangkat ke atas pentas teater. Lakon yang ditulis orang lain (pengarang) di mata seniman teater merupakan bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teater tradisonal yang ada di daerahmu. 2. Unsur Penokohan atau Peran Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni peran yang bersumber dari lakon, cerita, dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain: Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Confident, Raisonneur, dan Utility. adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita hingga cerita memiliki peristiwa adalah lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal disebut sebagai tokoh hitam. mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita. adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK adalah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat netral. Tokoh ini memberi masukan-masukan positif kepada kedua belah pihak untuk mencari jalan yang terbaik. adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama. Pendapat-pendapat tokoh utama tersebut pada umumnya tidak boleh diketahui oleh tokoh-tokoh lain selain tokoh tersebut dan penonton. adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro (punakawan). , kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu penting. Ada atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa Perwatakan atau watak peran atau karakteristik yang dimiliki pemeran atau pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-tanda, identitas secara khusus bersifat pencitraan sebagai simbol yang dihadirkan peran, berupa; status sosial, fisik, psikis, intelektual dan religi. Status sosial sebagai ciri dari perwatakan adalah menerangkan kedudukan atau jabatan yang diemban peran dalam hidup bermasyarakat pada lingkup lakon, antara lain; orang kaya, orang miskin, rakyat biasa atau jelata, penggangguran, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, camat, bupati, gubernur, direktur atau presiden, dan seterusnya Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentang jenis kelamin (laki-laki perempuan atau waria), kelengkapan pancaindra atau keadaan kondisi tubuh (cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar- lembek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakit atau sehat, dan lain-lain. Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal kejiwaan yang dialami pemeran, seperti; sakit ingatan atau normal, depresi, traumatik, penyimpangan seksual, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun, pedit, pelit, dermawan, dan sebagainya Intelektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam mengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya, kecerdasan (pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat- cepat-berpikir), kharismatik (gambaran sikap sesuai dengan kedudukan jabatan), tanggung jawab (berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan dalam koridor yang benar). Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemain sebagai media ungkap wujud fisik dengan kelenturan dan ekspresi tubuhnya. Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal. Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara adalah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata- kata. Unsur suara sebagai sarana dalam seni peran seni teater agar berfungsi dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran. Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya akan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskah yang sama. Hal ini, sangat bergantung pada sejauhmana upaya pengalaman seni peran dalam mengasah kepekaan sukma, sehingga memunculkan kesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri terhadap orang lain dan kepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk Kelas X SMA / MA / SMK / MAK memperoleh kepekaan rasa atau sukma atau pengaturan emosi bagi seorang pemain dapat dilakukan melalui teknik olah rasa yang akan dibahas pada sub bab seni peran selanjutnya. Ruang dalam seni peran merupakan unsur yang menunjukan tentang; ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya; lebar (gerak besar), sedang (gerak wajar), kecil (gerak menciut). Contohnya, gerak besar, biasanya pemain memperoleh suasana; angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagiaan, perpedaan status, dan atau marah. Adapun, ruang wajar dan bersahaja biasanya dilakukan seorang pemain pada suasana; akrab, bersahaja, status sama, damai, tenang, dan nyaman. Ruang seni peran yang dibangun seorang pemain dengan gerak atau respon kecil, biasanya dilakukan dalam suasana tertekan, sedih, takut, mengabdi, budak. Memahami pengertian ruang secara umum adalah tempat, area, wilayah untuk bermain peran dalam melakukan gerak diam ( ). Hal ini dapat dilakukan dengan pengolahan terhadap irama gerak langkah (cepat, lambat dan sedang), garis dan arah langkah (horizontal, vertikal, diagonal, zigzag, melingkar dan berputar atau melingkar dalam suatu Pengertian kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur; rias, busana, dan asesoris sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial. Contohnya dalam berpakaian, seperti; polisi, tentara, hansip, satpam, guru, kepala desa, pejabat, rakyat, pengemis, wadam, dan anak sekolah. gunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh, tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan (handprop untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti: tas, topi, cangk- long, tongkat, pentungan, kipas, panah, dan busur, serta golok, Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati atau sukma dalam membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pemain, atau aktor, dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh (Astrajingga, Bodor, Semar, dan Raja) berupa; gending, musik, suara atau baik melalui iringan musik langsung Musik Kabaret, dan Musik Operet Setelah kamu belajar tentang unsur seni peran, jawablah beberapa Apa saja yang termasuk unsur seni peran dalam seni teater? Apa perbedaan penokohan dan perwatakan di dalam seni peran? Apa yang dapat kamu lakukan setelah kamu mengetahui dan memahami unsur-unsur seni peran? Kamu telah mengetahui dan memahami unsur–unsur pemeranan sebagai pengalaman kamu dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar dalam memfungsikan potensi; wiraga, wirahma, wirasa dan wicara. Pembelajaran berikutnya kamu diharapkan dapat mengolah kemampuan seni peran, melalui praktik dan latihan teknik seni peran dengan terstruktur dan terbimbing dengan guru agar kamu memiliki penguasaan dan kepekaan Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Teknik adalah cara, metode dan strategi dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar atau aman. Teknik seni peran dapat kamu pahami sebagai suatu cara, metode atau cara untuk mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh dengan totalitas dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh manfaat dalam meningkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang Belajar seni peran tidak dapat lepas dari beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur seni peran dapat kamu ketahui melalui pembelajaran teori dan praktik dengan materi berupa penguasaan teknik seni peran: olah tubuh, olah suara, olah rasa dan tentang Ruang dengan beberapa unsur pendalam dengan bimbingan Pembelajaran teknik dasar seni peran dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh beberapa pakar seni teater (Boleslavsky, 1975; Stanislavsky,1980; Arayana, 2005: Rendra, 1913) aplikasinya dilakukan melalui tahapan-tahapan teknik seni peran Hal ini dilakukan agar kamu memiliki; ketahanan tubuh, suara yang memadai dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan pembelajaran agar berpengalaman dalam seni Olah tubuh merupakan pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat, Gambar 7.8 Gerak Kepala Teknik Olah Sumber: Dok. Agus Supriyatna, 2016 Gambar 7.9 Gerak Mata Teknik Olah kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh. Dalam hal ini jelas, kamu harus memakai pakaian Kekuatan tubuh adalah cara bagaimana melatih terhadap tubuh agar kamu memiliki ketahanan fisik dan pernapasan yang sehat. kamu dengan bimbingan guru berlari beberapa keliling sesuai dengan luas lapangan atau sesuai dengan luas ruangan (kalau di dalam gedung). Latihan pernapasan, dengan menarik dan membuang udara pernapasan melalui hidung dengan dada, diagfrahma dan perut kembung kempis. Setelah kamu melakukan pengolahan daya tubuh dilanjutkan dengan aktivitas peregangan bagian otot tubuh Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuh agar lentur dan memiliki daya gerak kamu dengan bimbingan guru, mulai dari; mata, mulut, muka, leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan, paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit, dengan cara digerakan- gerakan atas-bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar-ke dalam atau dengan cara penguncian dengan 2 x 8 hitungan. Setelah melakukan peregangan latihan dilanjutkan dengan menjaga keseimbangan tubuh. Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kamu agar dilatih kemampuan otak dalam menguasai tubuhnya.Tumpuan keseimbangan ini penekanan pada kamu bersama guru melakukan gerakan berdiri dengan dua kaki, satu kaki, dengan posisi tangan bisa di pinggang atau lepas seperti terbang. Cara latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah atau dengan penguncian atau dengan (patah-patah). Setelah melakukan latihan keseimbangan tubuh dilanjutkan pada olah suara. Gambar 7.10 Gerak Jari Tangan Teknik Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Olah suara merupakan praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar kamu memiliki; artikulasi yang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar apa yang dikatakan menjadi jelas dengan apa yang diterima , kamu dengan bimbingan guru melakukan pengucapan kata- kata bersuara atau tidak bersuara dengan tempo yang berbeda-beda untuk membantu pengolahan suara melalui mulut dan bibir secara diulang dengan pernapasan yang teratur. Berikutnya latihan kamu terfokus pada materi Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata- kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau kesan datar. kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan tekanan pada salah satu kata yang dianggap penting. Pagi ini hujan tidak turun. (penekanan pada kata pagi ini) tidak turun. (penekanan pada kata hujan) Pagi ini hujan tidak turun. (penekanan pada kata tidak turun). Setelah kamu berlatih intonasi dilanjutkan pada penguasaan materi dinamika. Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedang (wajar) dari suatu kata dan atau kalimat. , kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan perubahan tempo pengucapan pada salah satu kata yang dianggap penting. Gambar 7.11 Gerak Lidah Teknik Olah Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan cepat) Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan lambat) Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan sedang). Latihan tempo pengucapan telah kamu lakukan, selanjutnya latihlah kekuatan Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau kalimat. , kamu dengan bimbingan guru mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan pengucapan terdengar tidaknya apa yang kamu katakan, tetapi tidak berteriak. Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan suara keras) Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan suara lemah) Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan / latihan. dilakukan untuk menggali “Potensi dalam” agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. Fungsi latihan Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi. Selanjutnya pembebasan tersebut diharapkan membantu sikap perasaan untuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas Teknik Olah Sukma atau Kepekaan Rasa Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Adapun materi latihan yang kamu harus lakukan antara lain: Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsungan mengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalam menguasai peran. Pada bagian ini (konsentrasi) seorang aktor akan berupaya meng-Alienansi (mengasingkan) dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninya sehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa, dan karsanya pada satu pusat perhatian. Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan / pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan. Unsur-unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasi antara lain: Pembebasan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahan hati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran dan Latihan dapat kamu lakukan dengan cara: • Latihan mengosongkan pikiran, • Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya, lilin yang menyala, bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, harimau, dan seterusnya, • Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal. Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut. • Mata, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek penglihatan (visual). • Hidung, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek aroma (penciuman). • Telinga, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi “ terhadap objek-objek suara / bunyi (pendengaran). • Lidah, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap rasa (taste) manis, asin, pahit, masam (pengecapan). • Tubuh, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap Seluruh kemampuan panca indra yang berkaitan dengan olah rasa senantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai rangsangan emosi dalam teknik seni peran. Tahapan pembelajaran/ latihan pada bagian ini merupakan tujuan utama dari latihan Olah Rasa, dimana sejak diawali tahapan : Konsentrasi, meditasi dan pengindraan maka diharapkan kamu memiliki suatu kepekaan sukma / rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilan mengatur/ mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan. Rasa/ sukma adalah kekuatan “ Dalam “ dari pada aktor yang kemudian ditampilkan kepada penonton melalui media-media : mime/ mimik (air (gerak-gerik tubuh), emosi suara (dialog), laku dramatik dan karakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapat dihadirkan karena ada dorongan perasaan yang melatarbelakanginya. Dorongan perasaan tersebut diantaranya melalui latihan kepekaan emosi: rasa sedih, rasa takut, rasa marah, rasa gembira, rasa benci. Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan (metaforik) terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif. Latihan dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru: • Berimajinasi melakukan kegiatan keseharian, seperti : orang bertemu (jabat tangan – memeluk), orang berpisah jauh (melambaikan tangan), orang berpapasan (senyum–membungkuknya badan), dan seterusnya • Berimajinasi dengan berbuat seolah-olah menirukan gerakan atau jalan manusia, binatang: orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, kera, dan seterusnya • Berimajinasi dengan andai aku menjadi (metaforik): angin, air, suara, benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, burung, dan seterusnya Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Pengertian ruang dalam seni teater adalah peralatan dan sett dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tempat bermain peran dapat dilakukan di lapang, di dalam kelas atau khusus diciptakan di atas panggung pementasan. Ruangan ini oleh pemain harus diisi dan dihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga mendukung peran yang dibawakan. Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang bagi seorang pemain adalah kemampuan blocking, moving, businees, terhadap ruang dan lawan main. berhubungan dengan latihan- latihan untuk mendukung elemen artistik, dimana para pemain harus memiliki Artinya para calon aktor harus dilatih pentas, apabila pentas di isi lebih dari 1 (satu) Untuk pembagian wilayah pentas atau tempat yang perlu diketahui oleh kamu, pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga wilayah, sembilan wilayah dan atau 16 wilayah, dengan perhitungan semakin ke belakang panggung atau pentas harus dilakukan dengan peninggian panggung atau dilakukan artinya bergerak, pergerakan atau berpindahan tempat. pindah tempat yang dilakukan oleh pemain di atas pentas. Pergerakan Gambar 7.13 Arena Terbuka sebagai Tempat Pertunjukan Gambar 7.14 Wilayah Pentas atau perpindahan tempat bagi seorang pemain dapat dilakukan ke depan, ke samping, ke belakang, mendekat atau menjauh asalkan perpindahan yang dilakukan pemain tidak menutup atau menghalangi pemain lain. Diagonal. Arah Kanan Area Panggung Melingkar Kanan Area Panggung dapat kamu lakukan dengan cara : Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Lintasan ke samping pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Lintasan mendekat – menjauh dari pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lintasan menjauh – mendekat kepada pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau atau bisnis adalah usaha yang dilakukan pemain dalam membunuh dari rasa membosankan atau kejenuhan atau kebingungan atau kekakuan dalam berbuat sesuatu dalam mengisi luang atau kekosongan waktu yang ada. tindakan atau upaya menanggapi terhadap peran yang dibawakan dengan bantuan peralatan tangan (benda yang digunakan), seperti; mengambil pisang ------ dialog ---- dikupas -------dialog ------- dimakan ------ buang kulit pisang ----- dialog dan seterusnya. Contoh-contoh dalam bermain peran sangat bergantung pada peran yang dibawakan apa yang memungkinkan, seperti; memainkan topi, memainkan tongkat, memainkan dasi, memainkan alat musik, memakai dan membuka sepatu, baju, dan kaos kaki. atau undak-undak. Oleh karena itu dalam konteks seni peran (teater) leveling merupakan pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas. Pengaturan tinggi rendah pemain, baik bahwa pemain yang berada di belakang pemain lain hendaknya memiliki kesadaran harus lebih tinggi dan pemain yang berada di depannya memberikan level lebih rendah agar keduanya tampak menguntungkan untuk terlihat oleh Sesungguhnya bagi pementasan apapun termasuk seni teater, (penonton) akan mendapat kesan mendalam apabila menonton sebuah pementasan yang baik, manakala pementasan tersebut dimainkan oleh para pemain yang berkarakter. Pelaksanaan latihan teknik lakon dramatik atau karakter pada bagian akhir digunakan naskah atau skenario, dan tema lakon atau tema cerita yang dibawakan sebagai sumber acuan. Setelah kamu belajar tentang teknik seni peran, jawablah beberapa Apa saja yang kamu ketahui tentang teknik seni peran? Jelaskan hubungan teknik seni peran dengan watak tokoh yang dibawakan! Kamu telah memahami dan berpraktik seni peran melalui materi teknik seni peran sebagai pengalaman kamu dalam mengasah dan meningkatkan kualitas potensi unsur–unsur seni peran. Selanjutnya, kamu melalui latihan kelompok, yang terstruktur dan bimbingan dari guru dan teman kamu, ajak untuk berkreativitas seni peran sesuai dengan watak tokoh yang akan kamu tampilkan yang bersumber dari naskah lakon teater tradisional yang dibaca dan ditentukan bersama! Kelas X SMA / MA / SMK / MAK D. Kreativitas Seni Peran Kreativitas seni peran adalah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran seni peran terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggung jawab atas peran yang diembannya. Semua ini dilakukan sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa: kebugaran, kecerdasan dan terjadi peningkatan kualitas dalam seni peran dari suatu watak tokoh yang dibawakan. Pembelajaran seni teater melalui kreativitas seni peran dapat kamu lakukan dengan menggunakan keberanian pembelajaran dengan memulai analisis peran sebagai berikut: Analisis artinya mengurai, memecah atau membedah sesuatu hal berdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsinya daya pikir kamu. Analisis peran dalam seni teater adalah kemampuan kamu untuk mengurai dan menghubungkan tokoh yang ada di dalam naskah yang kamu baca, dan yang akan teman kamu perankan dengan tokoh yang kamu akan bawakan dalam bentuk seni peran. Kegiatan analisis peran atau penokohan dari sumber naskah yang kamu baca dituangkan dalam bentuk atau format analisis tokoh atau peran, dapat kamu simak dan lakukan analisi tokoh sesuai dengan formal tabel berikut ini. Setelah kamu memilih, menentukan dan atau menggunakan potongan lakon bersumber cerita dari teater tradisional yang ada di daerahmu, lakukan analisis seni peran sesuai watak tokoh dengan ketertarikan kamu atau pembagian peran dalam kelompok kamu dengan langkah-langkah analisis peran sebagai berikut. Nama Kelompok: ................... Keuntungan seorang pemain dengan membuat analisis tokoh adalah untuk memudahkan koordinasi kerja dalam melakukan latihan seni peran secara bersama dalam hal membangun kesamaan visi dan misi seni peran yang akan ditampilkan oleh pemain tokoh lain dalam kelompok kamu. Adapun tujuan akhirnya dengan melakukan analisis peran adalah terciptanya; keutuhan, keterpaduan dan keharmonisan seni peran sesuai dengan watak tokoh dari naskah yang kamu dan kelompok kamu akan tampilkan. Langkah selanjutnya dalam kreativitas seni peran adalah melakukan latihan bersifat individu dan kelompok, hingga melakukan presentasi seni peran lisan dan tulisan secara Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi: tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran . Bacalah naskah dibawah ini sampai akhir atau tuntas secara sendiri atau Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh ( sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang Lakukan analisis tokoh dan perwatakana sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah (pengarang) atau tanda- tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-orang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan, dan memiliki daya pesona atau greget. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK (percakapan antartokoh) dan tubuh, suara, dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang kamu akan bawakan berdasarkan naskah! Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau eksplorasi ruang berupa: , waktu, dan suasana dalam membangun irama permainan melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran (rias, busana, dan property). Selanjutnya kegiatan kamu adalah menyeleksi, dan menyusun ekspreasi seni peran sesuai watak tokoh yang dibawakan dalam latihan kelompok! Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk: di tempat, di kelas, atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara kelompok. Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelaja- ran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran. Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam seni peran adalah berupa prosedur atau tahapan dalam proses implementasi pembelajaran seni peran sesuai watak tokoh dengan naskah yang kamu baca! Untuk memperoleh hasil seni peran yang maksimal kamu harus melakukan tahapan dan langkah- langkah pembelajaran yang disarankan guru. Kreativitas seni peran dalam seni teater melalui langkah-langkah pembelajaran dapat disarikan sebagai berikut. Memilih dan menentukan lakon Mengamati watak tokoh bersumber teater tradisional yang ada di daerahmu atau dari orang-orang disekitarmu Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok Menyeleksi watak tokoh seni peran Menyusun dan membangun watak/ karakter tokoh seni peran, Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok, Membentuk seni peran (gladi kotor dan gladi bersih) sebagai Menampilkan seni peran kelompok dengan lisan (praktik seni peran) dan tulisan konsep seni peran) Setelah kamu belajar tentang lingkup dan kreativitas seni peran melalui aktivitas; analisis watak tokoh, proses latihan dan menampilkan seni peran bersumber lakon teater tradisional yang dipilih oleh kelompok kamu, isi- lah kolom tabel di bawah ini dengan V (Cheklis)! : ......................................... : ......................................... : ......................................... : ......................................... Saya berusaha belajar seni peran dengan sungguh-sungguh. Saya mengikuti pembelajaran seni peran dengan tanggung jawab. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Saya berperan aktif dalam kelompok. Saya menyerahkan tugas tepat waktu. Saya menghargai keunikan perilaku manusia di daerah saya. Saya menghormati dan menghargai orang tua. Saya menghormati dan menghargai teman. Saya menghormati dan menghargai guru. : ......................................... : ......................................... : ......................................... : ......................................... Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Berperan aktif dalam kelompok Menyerahkan tugas tepat waktu Menghargai keunikan ragam dan bentuk teater Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik Menghormati dan menghargai teman Menghormati dan menghargai guru atau seni akting merupakan unsur utama dalam seni teater. Seni peran adalah ilmu dan seni dalam membawakan suatu peran atau sosok tokoh yang dijalin oleh lakon atau cerita yang mengandung konflik. Seni peran adalah keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat seolah-olah menjadi dengan karakter peran sesuai lakon yang dibawakan di atas pentas secara tepat, logis, etis, estetis, dan mempesona. Seni peran dilakukan oleh seorang atau beberapa orang pemain. Pemain dalam seni teater disebut juga dengan istilah tokoh, aktor, aktris, atau pemain. Seorang pemain yang baik harus; rajin berlatih, bekerja sama, berinisiatif, menguasai unsur dan teknik seni peran, serta memiliki kesadaran akan potensi (kelebihan dan kekurangan) diri sendiri dan potensi teman dalam menciptakan irama dan suasana permainan dalam seni peran. seni peran dalam pementasan teater tradisional, dapat dibedakan dalam gaya; komikal, realistik dan, agung. seni peran meliputi ekspresi tubuh, ekspresi wajah, ekspresi suara, ekspresi irama permainan seni peran, penghayatan peran, kostum (rias, dasar seni peran meliputi; olah tubuh, olah suara, dan olah rasa/ seni peran dalam seni teater dapat dilakukan dengan langkah- langkah atau prosedur sebagai berikut: Memilih dan menentukan lakon, Kelas X SMA / MA / SMK / MAK peran, menghafal lakon, mengamati karakter peran dari orang-orang disekitarmu, mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok, menyeleksi karakter peran, menyusun karakter peran, menggabungkan karakter peran dengan unsur seni peran dalam latihan kelompok, membentuk ( sebagai hasil latihan kelompok, menampilkan seni peran kelompok dengan lisan dan tulisan, serta mengevaluasi pembelajaran seni peran. Keragaman dan keunikan karakteristik peran yang hadir dalam kehidupan di masyarakat merupakan sumber gagasan dalam mengembangkan seni peran. Dengan mengetahui karakter peran yang dibawakan dalam pembelajaran seni peran merupakan suatu pemahaman dan kesadaran bahwa manusia diciptakan Tuhan memiliki kecenderungan perilaku dan kedudukan sosial yang berbeda di mata manusia tetapi memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba Dengan belajar seni peran sebagai inti dari seni teater (tradisional) dapat dimaknai dan syukuri bahwa secara tidak langsung kita belajar untuk memahami kehidupan dari kita dan dari orang lain. Oleh karena itu, kita (manusia) dengan segenap potensi (kelebihan dan kekurangan) kita yang dianugrahi Tuhan, berupa; pikir, tubuh, suara, kehalusan rasa, kekayaan seni, budaya dan lingkungan sosial yang menyertainya sudah sepantasnya untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatan umat manusia, bangsa dan negara dengan cara bekerja sama, bersikap simpati pati terhadap sesama mahluk dan ciptaan Tuhan. Kegiatan akhir pembelajaran seni peran perlu kiranya dilakukan evaluasi berupa uji kompetensi terhadap kamu, baik teori maupun praktik. Setelah mempelajari lingkup seni peran dan mengetahui langkah-langkah kreativitas dalam seni peran, coba presentasikan konsep dan praktik seni peran secara kelompok dengan lisan dan tulisan bersumber ceritera daerah atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu dan kamu akan Page 3
Gerak adalah materi dasar dari tari dan pada hakikatnya setiap manusia dapat bergerak, sehingga dapat menari. Tari tidak menggunakan sarana lain kecuali tubuh manusia itu sendiri yang menghasilkan gerak. Namun untuk dapat menari dengan baik perlu dibangun pengetahuan dan rasa kinestetis ) pada tubuh dan bagian-bagiannya. ), kesadaran tubuh yaitu suatu kemampuan untuk memahami dan mengendalikan tubuh dan seluruh bagian tubuhnya. Sehubungan dengan kesadaran akan tubuh ( Setelah mempelajari Bab 5 peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni tari, yaitu: 1. Memahami konsep gerak tari 2. Membandingkan berbagai ragam gerak dasar tari 3. Memahami teknik dan prosedur ragam gerak dasar tari 4. Melakukan ragam gerak dasar tari dengan teknik yang tepat 5. Melakukan ragam gerak dasar tari dengan menggunakan hitungan 6. Menyajikan gerak tari berdasarkan hasil eksplorasi 7. Menyajikan ragam gerak dasar tari dengan lisan maupun tulisan. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Ketika kamu menyaksikan pertunjukan tari? apakah keunikan dari pertunjukan tari tersebut? Perhatikan dan amatilah gambar dibawah ini gerak dasar apa saja yang terdapat pada gambar dan jelaskan pendapatmu mengenai keunikan dari setiap ragam gerak tari tersebut? Perhatikan gambar di atas, kelompokkan ragam gerak dasar tari sesuai Tirukanlah ragam gerak dasar tari pada gambar di atas (bisa di sesuaikan dengan kontek daerahnya) Apakah perbedaan yang menonjol dari berbagai gerak dasar tari Adakah persamaan dalam setiap gerak dasar tari tersebut? Bagaimanakah teknik kepala, tangan, badan dan kaki dalam menggerakkan gerak dasar tari tersebut? Lakukan ragam gerak tari tersebut dengan menggunakan hitungan Berdasarkan pengamatan kamu, sekarang kelompokkan dan isilah tabel di bawah ini sesuai dengan gerak dasar tari tersebut: Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Format Diskusi Hasil Pengamatan Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah konsep-konsep tentang ragam gerak dasar tari, teknik dan prosedur dalam tari tradisional. Selanjutnya, kamu bisa mengamati lebih lanjut dengan melihat pertunjukan langsung ataupun melihat gambar, tayangan dari video serta membaca referensi dari berbagi sumber belajar yang lain. Setelah kamu mengisi kolom tentang asal daerah tari tradisional tersebut, kemudian diskusikanlah dengan teman-teman dan isilah kolom di bawah Perlu kalian ketahui bahwa gerak tari memiliki bentuk yang beraneka ragam. Setiap tarian memiliki ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing. Sehingga gerak tari tidak hanya terpaku pada gerak tari baku melainkan gerak tari dapat dikembangkan menjadi gerak tari kreasi. Tari Betawi dikelompokkan menjadi dua jenis tari yaitu bentuk tari Topeng dan tari Cokek. Ragam gerak dasar pada tari Betawi terdiri dari Gibang, selancar, rapat nindak, kewer, pakblang, goyang plastik dan gonjingan. Dari ragam gerak dasar tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi gerak yang lebih ritmis dengan ruang gerak yang lebih luas. Tari merupakan bagian dari kehidupan masyakat Bali, hampir semua rutinitas upacara keagaman maupun upacara adat didalamnya terdapat unsur tari. Ragam gerak dasar tari bali terdiri dari ngumbang, agem, angsel, piles dan ngeseh. Gerakkan tari bali yang sangat dimanis dengan ciri khas geraknya ditambah dengan gerakan mata (nyeledet). Seorang penari yang menari di atas Gendang menjadi ciri khas dari tari Pa’gellu dari Toraja (Sulawesi Selatan). Ragam gerak dasar tari Pa’gellu dari yaitu gerak Pa’gellu, Pa’tabe, Pa’gellu Tua, Pang’rapa Pentalun, Panggirik Tangtaru, Pa’tutu. Tari pa’gellu di pertunjukkan di setiap upacara/ritual syukuran atau “Rambu Tuka” dikalangan suku Toraja dengan dirinngi intrumen gendang. Setiap gerakan- gerakannya dalam pa’gellu adalah simbol keseharian masyarakat Toraja yang memiliki nilai filosofi yang aturan dan adat leluhur mereka. Gerak pada tarian daerah Jawa biasanya tertuju pada gerak yang bertumbuh dan berkembang di keraton atau istana. Gerak-gerak yang berkembang di keraton memiliki aturan-aturan tersendiri dalam melakukannya. Setiap gerak memiliki makna dan filosofi tersendiri. Gerak dasar pada tari Jawa tendapat Sumber: Dispar dokumen 2013 Gambar 5.2 Gerak agem pada Gambar 5.3 Melakukan gerak tari di atas gendang merupakan salah satu ciri khas tari Pagellu. Untuk daapt melakukan gerakan ini dengan baik perlukan teknik dan prosedur yang sesuai. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK srisig, sabetan, hoyog, lumaksana, kengser, seblak sampur, ulap-ulap. Geraknya yang lembut menjadi ciri Di dalam gerak terkandung tenaga / energi yang mencakup ruang dan waktu. Artinya gejala yang menimbulkan gerak adalah tenaga dan bergerak berarti memerluang ruang dan membutuhkan waktu ketika proses gerak berlangsung. Rudolf Von Laban membagi aspek gerak menjadi beberapa bagian yaitu gerak bagian kepala, kaki, tangan dan badan ( Rentangan atau tingkatan gerak ( yang kuat, lemah, elastis, penekanan ( karena itu timbulnya gerak tari tberasal dari hasil proses pengolahan yang telah mengalami stilasi (digayakan) dan distorsi (pengubahan), yang kemudian melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Perhatikan dan amatilah gambar dibawah ini dan jelaskan mengenai the body, space, dan dynamic pada gambar tersebut! Sumber: Dok. Anis 27/2/15 Gambar 5.5 Tari Topeng Jigrig dari Betawi Gambar 5.4 gerak trisik pada Berikut ini merupakan beberapa gerak murni yang terdapat pada tari (Jawa) adalah kesiapan sikap dasar kaki pada saat mulai r (sunda) adalah gerak menggeser tel apak kaki ke samping kanan dan kiri adalah gerakan bergeser ke samping (kiri atau kanan) dengan kaki jinjit dan lutut di tekuk (Jawa) adalah gerakan berpindah tempat, maju mundur dan berputar dengan berlari kecil, jinjit dan tubuh agak merendah. Pada gerak dasar tari bagian tangan dan lengan terdapat gerakan ngiting, nyampurit (Sunda), nyempurit (Jawa), ngrayung, pa’blang dan kewer (Betawi ), capang (Sunda) dan gerak ukel. Pada gerak dasar tari bagian kepala adalah kepala membuat lengkungan ke bawah, kiri dan kanan adalah gerak halus pada kepala yang dimulai dari menarik dagu, kemudian ditarik dengan leher kembali ke arah tengah adalah gerak kepala ke kiri dan ke kanan secara Teknik dan Prosedur Gerak Tari Gerak merupakan salah satu keunikan pada tari. Keunikan dapat berdasarkan dari daerah mana tarian tersebut berasal. Untuk dapat melakukan gerak diperlukan teknik dan prosedur yang berbeda. Teknik berhubungan dengan cara melakukan gerak sedangkan prosedur berhubungan dengan tahapan-tahapannya. Gerak berjalan misalnya, ada yang dilakukan dengan teknik jinjit. Prosedur untuk melakukan gerak berjalan dengan jinjit misalnya dimulai dengan badan tertumpu pada tumit dan melangkah setahap demi Perhatikan tabel deskripsi gerak di bawah ini yang menjelaskan tetang teknik dan prosedur yang dilakukan. Deskripsi gerak ini merupakan bagian kecil dari ragam gerak yang ada di setiap etnis di Indonesia. Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Melakukan gerak pada tari terdiri dari gerak kepala, gerak tangan, gerak Gerakan badan pada tari, diantaranya sebagai berikut. Hoyog, yaitu gerakan badan dicondongkan ke samping kanan atau kiri. Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah pandangan. Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan belakang. Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-kali, seolah-olah badan dalam tari Jawa Barat yaitu galeong, gelieur dan gelengan kepala tengok kanan dan kiri. Debeg, yaitu menghentakkan ujung telapak kaki. Gejuk yaitu menghentakan kaki kebelakang dengan jinjit. Kengser, yaitu bergerak ke kiri atau ke kanan dengan menggerakkan kedua telapak kaki. Srisig, yaitu lari kecil dengan berjinjit. Trecet, yaitu telapak kaki jinjit bergerak ke kiri dan ke kanan. Tunjak tancep, yaitu Kelas X SMA / MA / SMK / MAK yaitu lenggang yaitu menggerakkan kedua tangan dengan arah yang berlawanan, pakblang yaitu meluruskan kedua tangan keatas dengan tepak tangan mengarah keatas dan kebawah, ngerayung yaitu gerak telapak tangan membuka dan ibu jari di tekuk Amatilah beberapa video tari tradisi lalu diskusikan bersama dengan teman-teman kalian dan isilah kolom dibawah ini Format Diskusi Hasil Pengamatan Jelaskan Teknik dan Prosedur dalam Gerak Tari Isilah kolom dibawah ini dan diskusikan dengan teman-teman kalian Setelah kamu belajar dan menampilkan karya tari dengan iringan, isilah : .............................................................. : .............................................................. : .............................................................. : .............................................................. Setelah kamu belajar dan melakuakan gerak tari jawablah pertanyaan 1. Jelaskan yang dimaksud dengan gerak tari? 2. Sebutkan ragam gerak dasar tari yang terdapat di daerah tempat 3. Amatilah ragam gerak dasar tari yang terdapat di daerah tempat tinggalmu, diskusikan dengan teman sebangkumu dan isilah kolom yang telah disediakan dibawah ini! Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Saya berusaha belajar gerak dasar tari dengan sungguhsungguh Saya berusaha belajar proses gerak dasar tari dengan sungguh-sungguh Saya mengikuti gerak tari dengan tanggung jawab Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Saya berperan aktif dalam kelompok Saya menyerahkan tugas tepat waktu Saya menghargai hasil karya orang lain yang di pertunjukkan Saya menghormati dan menghargai orang tua Saya menghormati dan menghargai teman Saya menghormati dan menghargai guru : .............................................................. : .............................................................. : .............................................................. : .............................................................. : .............................................................. : ................................................ Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Berperan aktif dalam kelompok Menyerahkan tugas tepat waktu Menghargai hasil karya orang lain yang dipertunjukan Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik Menghormati dan menghargai teman Menghormati dan menghargai guru Setiap etnis di Indonesia memiliki gerak dasar tari berbeda. Salah satu factor yang mempengaruhi perbedaan gerak adalah factor sosial. Hal ini terjadi karena tari merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Kelas X SMA / MA / SMK / MAK pendukungnya. Gerak dasar tari Minang misalnya lebih banyak diambil dari ragam gerak pencak silat. Demikian juga jika diperhatikan beberapa ragam gerak daerah Banyuwangi memiliki kemiripan dengan ragam gerak Gerak tari dapat dilakukan secara baik dan benar jika teknik dan prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dari mana gerak tari itu berasal. Gerak pada tari tradisi sering memiliki standar atau aturan baku yang harus dilakukan. Gerak agem pada tari Bali memiliki teknik dan prosedur baku sehingga kesalahan sedikit akan terlihat dengan jelas. Seorang penari dapat melakukan teknik dan prosedur gerak tari tradisi dengan baik jika dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Penari-penari tradisi melakukan satu jenis tari berulang dan semakin dilakukan semakin terlihat kemampuan keterampilan melakukan gerak semakin meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik dan prosedur setiap gerak dilakukan berbeda-beda. Kegiatan gerak dasar merupakan kegiatan yang mengarah pada penciptaan karya tari. Seseorang dapat menciptakan karya tari bila dalam dirinya memiliki kemauan dan kemampuan. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, kemampuan seseorang tergantung kepada kemauan dari orang itu sendiri. Jika kita mau berusaha pasti akan diberikan jalan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Bersikap jujur, disiplin dan tangggung jawab dengan hasil karya yang telah di ciptakan akan membuahkan hasil yang memuaskan. Menghargai karya seni orang lain dengan memberikan apresiasi positif dan memberikan penghargaan terhadap gerak dasar yang dihasilkannya. |