MODUL BATIK Show
KELAS 8 Oleh : Liliek Parjono R SMP N 1 Piyungan Bantul DAFTAR ISI Hal Judul ……………………………………………………………………………………………………1 Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………….2 Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………….3 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..…4 BAB 2 MEMBATIK DENGAN PASTEL……………………………………………………………….…5 BAB 3 BATIK CELUP IKAT…………………………………………………….…………………………6 BAB 4 BATIK TULIS…………………………………………………………………………………………………………7 BAB 5 BATIK KLASIK, SEMI KLASIK DAN KONTEMPORER/MODERN…………………….…..16 BAB 6 CONTOH MOTIF BATIK……………………………………………………………….………..18 BAB 7 PERAWATAN BATIK……………………………………………………………………………19 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga kami dapat menyelesaikan modul batik ini. Kami berharap modul ini dapat memberi andil dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran mulok batik di sekolah dimana tujuannya adalah untuk melestarikan budaya adiluhung bangsa/kearifan lokal yang telah diakui keberadaannya oleh UNESCO tanggal 28 September 2009 Materi dalam modul ini disajikan dengan bahasa yang insya Allah mudah dipahami disertai gambar gambar penjelas sehingga siswa mampu mengetahui apa itu batik sekaligus mampu untuk membuat batik secara sederhana Kami menyadari bahwa modul ini belum lengkap sedetailnya tentang batik. Kritik dan saran utuk perbaikan modul ini sangat kami nantikan.Terima kasih Penulis BAB 1 PENDAHULUAN Batik adalah karya seni rupa yang berupa gambar pada bahan tertentu (kain, kayu dll) yang dalam proses pembuatannya dengan menghalang halangi sebagian warna agar tidak meresap ke bahan batik Macam macam batik :
Motif yang dipakai dalam batik terbagi menjadi :
Perbedaan motif geometris dan non geometris adalah
Contoh motif batik geometris
Contoh motif batik non geometris
BAB 2 MEMBATIK DENGAN PASTEL Prinsip kerja batik adalah menghalang halangi warna agar tidak meresap pada bahan yang akan dibatik, sebelum mempelajari lebih lanjut tentang batik perlu mengetahui dahulu sistem kerjanya. Untuk itu latihan membatik dengan media pastel adalah latihan yang paling sederhana dan paling mudah dilakukan Bahan dan alat yang digunakan adalah kertas gambar, pensil, pastel, cat air/tinta, palet dan kuas Langkah langkah pembuatannya adalah sebagi berikut :
BAB 3 BATIK CELUP IKAT Batik Celup Ikat adalah batik yang paling sederhana, proses pembuatannya cukup diikat dan dicelup warna, fungsi ikatan adalah untuk menghalang halangi agar warna tidak masuk pada kain. Bahan yang dipakai adalah
Alat yang dipakai adalah
Macam macam teknik pembuatan batik celup ikat :
Teknik pewarnaan batik celup ikat adalah :
BAB 4 BATIK TULIS Batik Tulis adalah batik yang dalam proses pembuatannya menggunakan alat bernama canting yang berfungsi untuk menulis/melukis pada media batik
Macam macam canting :
9. Ember cuci : digunakan untuk proses pewarnaan dan pencucian kain batik
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam membuat batik antara lain: a. Malam/wax/lilin Malam merupakan bahan yang sangat berperan sekali dalam membuat batik. Sebelum digunakan membatik malam berbentuk padat setelah ditaruh dalam wajan dan dipanasi dengan kompor maka malam tersebut akan mencair. Konsentrasi cairan malam harus dijaga dengan cara mengatur besar kecilnya api kompor. Malam memiliki beberapa jenis yang diantaranya yang biasanya dipakai adalah
Untuk batik tulis kain yang digunakan sebagai media tulis dan lukis dalam membatik menggunakan kain mori yang bahan dasarnya 100% dari kapas (kain mori katun). Beberapa alasan pengrajin menggunakan kain mori diantaranya:
Macam macam kain mori :
Yaitu zat yang dipergunakan untuk mewarnai kain batik, zat pewarna ini dibedakan atas zat pewarna buatan/sintetis (hasil proses kimiawi) dan zat pewarna alami (dari tumbuh – tumbuhan) C. LANGKAH PEMBUATAN BATIK TULIS Pembuatan desain/pola batik dilakukan untuk merencanakan gambar yang akan dibuat supaya dalam proses pembatikan tidak terjadi kekeliruan Cara pembuatan pola yaitu
Perhatikan gambar berikut : Sebelum membatik pada kain sebaiknya diperhatikan hal hal sebagai berikut :
Berikut ini hasil goresan dan kondisi malam : Kurang panas, garis terlalu kecil dan tidak tembus Api dibesarkan Cukup panas, goresan sesuai ukuran canting, tembus Api didiamkan Terlalu panas (malam dalam wajan mengeluarkan asap), begitu digores langsung melebar (mblobor), tembus Api dikecilkan Langkah pembatikan pada kain :
Perhatikan gambar berikut :
3 PEWARNAAN Proses pewarnaan kain batik menggunakan 2 macam pewarna yaitu pewarna alami dan pewarna sintesis (kimia) Berikut ini perbedaan antara pewarna alami dan pewarna kimia
Pewarna kimia terdiri dari 2 bagian :
Cara kerja pewarna adalah sebagai berikut
300 gram asam, 1 gram TRO dan 1 gram kostik soda dimasukkan dalam ember plastik dan dituangi 1 sendok air kemudian diaduk dengan solet sampai kental seperti pasta Setelah itu dituangi air panas ½ gelas kemudian diaduk lagi. Setelah selesai tuangi dengan air satu gelas lagi maka jadilah larutan asam.
6 gram Diazol dimasukkan ember plastik kemudian dituangi air dingin sebanyak 1 ½ gelas dan diaduk sampai rata maka jadilah larutan garam
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pewarnaan adalah sebagi berikut :
Khusus pewarnaan untuk dua macam warna (batik klasik) biasanya ada proses sbb :
Adalah mewarna batik dengan bahan alami seperti daun daunan atau biji bijian Terdiri 2 bagian yaitu : 1. Bahan pewarna berupa daun atau biji bijian misalnya : daun teh, daun jati, kunyit, tingi dll 2. Bahan pengunci warna misalnya ; cuka, tunjung, air kapur, kapas Cara kerja pewarna adalah sebagai berikut misalnya dengan daun jati muda untuk menghasilkan warna merah caranya adalah dengan merebus daun jati kemudian setelah airnya disaring kain dimasukkan dalam air, diaduk dan ditiriskan. Untuk mendapatkan warna tua maka proses pencelupannya perlu berkali kali. Setelah itu kain dimasukkan ke dalam bahan pengunci warna dan dicuci Hal yang perlu diperhatikan dalam mewarna alam adalah : Untuk mendapatkan warna tua maka proses pencelupannya perlu berkali kali. warna alam mudah pudar maka mencucinya memakai lerak dan dihindari menjemur di pakaian langsung di sinar matahari cukup diangin anginkan Melorod adalah menghilangkan lilin yang menempel dalam kain dengan air panas dan soda api atau soda abu Adapun cara melorod adalah sebagai berikut :
4 Adalah membilas kain dengan air sampai bersih kemudian diangin anginkan sampai kering BAB 5BATIK TULIS KLASIK, SEMI KLASIK DAN KONTEMPORER/MODERN1. Batik tulis klasik adalah batik tulis yang pada masa dahulu pernah mengalami masa kejayaan kemudian menurun seiring kemajuan zaman. Ciri batik tulis klasik adalah : menggunakan bahan dan alat yang sederhana ( menggunakan anglo, pewarna alam) motifnya penuh makna, biasanya menggunakan warna biru, coklat dan putih, harga mahal2. Batik tulis semi klasik adalah batik yang telah mengalami perubahan/kemajuan dalam bahan, alat, proses pembuatan dan motifnya namun tidak meninggalkan ciri khas batik misalnya : menggunakan kompor minyak, menggunakan pewarna kimia, motifnya ada yang mempunyai makna atau tidak, warnanya bermacam macam, harganya tidak terlalu mahalContoh batik semi klasik adalah batik cap Pada awalnya hanya terdapat batik tulis yang dikerjakan oleh para pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar pertengahan abad ke-19, “canting cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai dikembangkan. Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain. Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya. Gambar cap batik Batik Remukan Kekayaan variasi batik memang sangat luas. Salah satu jenis teknik pembuatan batik yang cukup unik adalah batik remukan. Disebut remukan karena proses pembuatan batik ini telah dimodifikasi, yaitu dengan memecahkan malam jenis parafin pada pola batik yang telah kering, sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk, seperti yang terlihat pada contoh gambar 3. Batik kontemporer/modern adalah batik yang telah mengalami perubahan/kemajuan dalam bahan, alat, proses pembuatan dan motifnya misalnya : tidak ada proses penutupan kain dengan malam,menggunakan mesin pencetak baik manual/modern, menggunakan pewarna kimia, motifnya ada yang mempunyai makna atau tidak sangat beragam, warnanya bermacam macam, harganya lebih murahMisalnya batik printingBatik print merupakan salah satu jenis batik yang baru muncul. Tidak diketahui pasti kapan mulai dikenal, tetapi kini menjadi produksi batik dengan jumlah paling banyak jika dibanding batik cap apalagi batik tulis. Teknik pembuatan batik print relatif sama dengan produksi sablon, yaitu menggunakan klise(kassa) untuk mencetak motif batik di atas kain. proses pewarnaannya sama dengan proses pembuatan tekstil biasa yaitu dengan menggunakan pasta yang telah dicampur pewarna sesuai keinginan, kemudian diprintkan sesuai motif yang telah dibuat. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan seperti batik pada umumnya, hanya saja motif yang dibuat adalah motif batik. oleh karena itu batik print merupakan salah satu jenis batik yang fenomenal, kemunculannya dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka menyebutnya kain bermotif batik. Secara kasat mata kita dapat membedakan batik print dan batik tulis/cap dengan melihat permukaan di balik kain, biasanya kain batik print warnanya tidak meresap ke seluruh serat kain, dan hanya menempel pada permukaan kain, sehingga di balik kain masih terlihat sedikit berwarna putih. Belakangan muncul perkembangan baru pada batik print, dengan adanya metode print malam.Metode ini dapat dikatakan perpaduan antara sablon dan batik. pada print malam, materi yang di printkan pada kain adalah malam (lilin) dan bukan pasta seperti batik print konvensional. setelah malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses pencelupan seperti pembuatan batik pada umumnya BAB 6 CONTOH MOTIF BATIK Motif Geometrik Motif Non Geometrik BAB 7 PERAWATAN BATIK Daur ulang malamPada umumnya para pembatik dapat mendaur ulang sisa malam yang telah digunakan menjadi malam baru yang dapat dipakai kembali. Setelah batik dilorod (direbus), maka malam akan terlepas dari kain dan terdapat di permukaan air. Hal ini terjadi karena malam (lilin) yang merupakan lemak memilikimassajenis lebih kecil dari air. Jika air telah dingin maka malampun akan beku dan dapat diambil. Diusahakan air yang terbawa seminimal mungkin, kemudian malam bekas tersebut dicampur dengan BPM (Paraffin/kendal) yang merupakan sisa/ampas dari pembuatan minyak goreng. Bahan lainnya adalah Gondorukem yaitu getah pohon pinus. Jika ingin membuat batik dengan motif garis yang sangat tipis dan halus (ngawat) maka dapat dicampur dengan damar yaitu getah dari pohon meranti. Semua bahan tersebut direbus hingga larut semua yaitu sekitar 5-7 jam. Setelah itu malam yang telah jadi dicetak dan siap digunakan. Berikut cara perawatan kain batik Untuk mempertahankan agar warna batik tetap baik dan tidak pudar perlu cara cara tertentu yaitu sbb:
|