Pada masa kerajaan kutai penerapan nilai-nilai pancasila terlihat pada

Jakarta -

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945. Ternyata sebelum itu, ajaran pancasila sudah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Dikutip dari buku 'Pancasila Diklat Ujian Dinas Tingkat I' keluarkan Kementerian Keuangan RI, unsur Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan sosial atau nilai-nilai Pancasila sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal itu masuk dalam tata kehidupan pemerintahan dan masyarakat.

Hal ini juga dibuktikan dengan adanya dokumen-dokumen tertulis yang ada, seperti Telaga Batu, Kedukan Bukit, Karang Brahi, Talang Tua, dan Kota Kapur. Dalam kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca juga diuraikan susunan pemerintahan Majapahit, yakni musyawarah, hubungan antar negara tetangga dan sebagainya.

Sehingga, pada waktu itu unsur-unsur atau sila yang terdapat dalam Pancasila telah terwujud sebagai asal yang menjiwai dan dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Walaupun, hal itu belum dirumuskan secara konkrit.

Selain itu, dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, tertulis juga adanya toleransi kehidupan beragama, khususnya agama Budha dan Hindu di zaman tersebut. Namun, saat kaum penjajah datang, yakni dari bangsa Barat dan Jepang kehidupan di Indonesia mengalami perubahan.

Adapun, penerapan nilai-nilai pancasila tersebut justru tercermin dalam perjuangan bangsa, yakni anti penjajahan. Hingga akhirnya, perumusan Pancasila digaungkan sebagai dasar negara Indonesia.

Akhirnya, Pancasila tertulis secara resmi dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, dan ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia. Sehingga, istilah Pancasila sebenarnya telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"


[Gambas:Video 20detik]
(pay/pal)

A. Pendahuluan

Pancasila terdiri dari beberapa kata yang mengandung arti tertentu yaitu, “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti dasar. Pancasila merupakan lima dasar filsafat negara Republik Indonesia. Sila sila yang terdapat pada pancasila juga sudah tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Sila sila dasar Negara Republik Indonesia ini disahkan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila juga merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Keberadaan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dapat ditelusuri secara historis sejak adanya sejarah awal masyarakat Indonesia. Keberadaan masyarakat ini dapat ditemukan dengan adanya peninggalan peninggalan sejarah pada masa kerajaaan. Terbukti dengan ditemukannya beberapa prasasti, candi, dan yupa. Selain itu nilai nilai pancasila ditemukan juga dengan adanya persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Terbentuknya masyarakat Indonesia melalui proses sejarah pada masa kerajaan Kutai Kertanegara, yaitu pada masa pemerintahan Raja Mulawarman yang memberikan 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana. Atas kebaikannya itu, para Brahmana membuatkan 7 buah Yupa kepada Raja Mulawarman. Dari peristiwa tersebut telah melahirkan nilai pancasila yaitu nilai kemanusiaan dan nilai sosial politik serta nilai ketuhanan karena Kerajaan Kuta Kertanegara bercorak Hindu. Pada masa Kerajaan Sriwijaya banyak nilai-nilai pancasila yang sudah berkembang pada masa itu seperti, adanya pemerintahan yang sudah terstruktur seperti pemerintahan jaman sekarang. Pada nilai ketuhanan kerajaan Sriwijaya menganut agama Budha. Pada masa ini telah di mulai adanya pembagian kekuasaan berupa Parddatun yang di perintah oleh seorang datu yang bukan seorang anggota keluarga raja. Hal ini telah mencerminkan adanya otonomi daerah. Kerajaan Sriwijaya merupakan Negara Indonesia pertama yang berdasarkan kesatuan yang di dalamnya ditemui nilai nilai material Pancasila meliputi nilai Ketuhanan, nilai kemasyarakatan, persatuan, keadilan yang terjalin satu sama lain dengan nilai internasionalisme yang terjalin dalam bentuk hubungan dagang dengan negeri negeri di seberang lautan.


Ternyata nilai-nilai Pancasial sudah ada pada jaman Kerajaan terbukti dengan adanya nilai persatuan dan kesatuan antar umat beragama, nilai sosial politik yang terjadi pada kerajaan Kutai, nilai persatuan yang terjadi pada masa kerajaan Sriwijaya, nilai keadilan sosial yang terjadi pada masa kerajaan Kutai. Pancasila merupakan dasar pembentukan filsafat hidup masyarakat Republik Indonesia. Kita dituntut untuk bisa menerapkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari – hari dan mengetahui sejarah pancasila di masa kerajaan, dan wujud nilai pancasila yang terdapat pada masa kerajaan. Kita menjadi tahu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara yang akhirnya membuat kita jadi mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara.

B. RUMUSAN MASALAH

1.   Coba saudara ceritakan secara ringkas tentang sejarah kerajaan Kutai, dan tunjukkan buktinya bahwa kerajaan tersebut telah menerapkan nilai – nilai pancasila? Nilai Pancasila apa yang dominan terjadi pada masa kerajaan tersebut?

2.   Coba saudara ceritakan secara ringkas tentang kerajaan Sriwijaya, dan tunjukkan buktinya bahwa kerajaan tersebut telah menerapkan nilai – nilai Pancasila? Nilai Pancasila apa yang dominan terjadi pada masa kerajaan tersebut?

3.   Coba saudara jelaskan tentang sistem pemerintahan kerajaan Sriwijaya dan Sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit, apa perbedaan kedua sistem pemerintahan tersebut, dan kaitkan serta bandingkan dengan sistem pemerintahan pada masa sekarang ini di Indonesia?

4.   Tunjukkan bukti- bukti secara kongkrit bahwa masa kerajaan menjadi suatu bukti segala aspek nilai Pancasila, lambang atau atribut negara dijiwai dari masa tersebut?

5.   Kerajaan Mataram menjadi salah satu pilar terakhir era emas masa – masa kerajaan di Nusantara, jelaskan faktor – faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Mataram?

6.   Jelaskan artian secara luas makna semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang juga lahir pada masa – masa kerajaan?

7.   Jelaskan tentang lambang Negara kita, dan tokoh pencetusnya serta awal penggunaannya sebagai lambang negara?

8.   Dengan membahas beberapa arahan diatas, bagaimanakah pendapat anda terhadap pernyataan yang menyatakan bahwa “ masa kerajaan menjadi suatu harta khasanah Bangsa yang tak ternilai harganya”?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui sejarah kerajaan Kutai, bukti yang menunjukan nilai-nilai pancasila.

b.Untuk mengetahui sejarah tentang kerajaan Sriwijaya, serta bukti yang menunjukan nilai nilai pancasila.

c. Untuk mengetahui sistem perbedaaan kerajaan Sriwijaya dan sistem kerajaan Majapahit serta perbedaan dari kedua sistem tersebut.

d.Untuk mengetahui bukti-bukti kongkrit bahwa masa kerajaan menjadi suatu bukti segala aspek nilai pancasila.

e.  Untuk mengetahui Kerajaan Mataram menjadi salah satu pilar terakhir era emas masa – masa kerajaan di Nusantara dan faktor-faktor runtuhnya kerajaan Mataram.

f. Untuk mengetahui makna semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang juga lahir pada masa – masa kerajaan secara luas.

g.  Untuk mengetahui arti tentang lambang Negara kita, dan tokoh pencetusnya serta awal penggunaannya sebagai lambang negara.

h. Untuk mengemukakan pendapat bagaiamana “ masa kerajaan menjadi suatu harta khasanah Bangsa yang tak ternilai harganya”.

D. Metode Penulisan

Kepustakaan, FGD (focus group discussion)

F. Pembahasan:

1.      Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia dan se-asia tenggara yang bercorak Hindu. Kerajaan Kutai terletak di muara Kamam Kalimantan Timur di Sungai Mahakam. Raja pertama dan sekaligus pendiri kerajaannya adalah raja Kudungga. Raja Kudungga memiliki seorang anak yang bernama Aswawarman. Aswawarman dijadikan raja oleh Kudungga. Setelah berpindah tangan, raja Aswawarman memiliki tiga orang anak yang salah satunya bernama Mulawarman. Mulawarman pada saat itu menggantikan Aswawarman. Pada saat pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan Timur. Pada saat itu raja mulawarman member 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana. Atas kebaikannya itu, para Brahmana membuatkan tujuh buah Yupa sebagai tanda terima kasih. Hal tersebut menunjukan nilai social politik dan Ketuhanan telah ada pada kerajaan Kutai. Dimana bentuk kerajaan dengan agama dijadikan sebagai pengikat kewibawaan raja.

Nilai Pancasila:

a)      Nilai Ketuhanan    : Memeluk agama Hindu

b)      Nilai Kerakyatan   : Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur

c)      Nilai Persatuan      : Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan                                          Kalimantan Timur

2.      Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Melayu Kuno di pulau Sumatra yang banyak berpengaruh di kepulauan Melayu. Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Cri Yacanaca. Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India, agama Hindu pertama kali dikenal oleh kerajaan Sriwijaya kemudian diikuti oleh agama Budha pada 425 Masehi. Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaan di bawah kepemimpinan Balaputradewa.

Nilai Pancasila :

a)      Nilai Ketuhanan    : Pusat agama Budha di Asia Tenggara

b)      Nilai Manusiaan    : Bersifat terbuka terhadap budaya asing yang masuk

c)      Nilai Persatuan      : Wilayahnya tersebar di daerah Asia Tenggara

d)     Nilai Kerakyatan   : Rakyat makmur

e)      Nilai Keadilan       : Tidak membedakan latar belakang

3.      Pada masa kerajaan Sriwijaya telah mencerminkan adanya otonomi daerah. Terbukti dengan adanya system administrasi pusat yang terdiri dari hakim raja disebut Dandanayaka yang bertugas menjalankan kekuasaan raja untuk mengadili. Pada masa kerajaan Sriwijaya juga sudah ada pembagian kekuasaan berupa Parddatun yang dipimpin oleh seorang datun dimana bukan berasal dari keluarga kerajaan.

Adanya peraturan perundang-undangan yang disebarluaskan oleh pejabat pusat dan daerah menandakan system sosial politik masa kerajaan Majapahit sudah maju. Dengan ikatan sosial

5.      Faktor runtuhnya kerajaan mataram:

a)      Meletusnya gunung Merapi yang menyengsarakan masyarakat

b)      Krisis politik pada tahun 927-929 M.

c)      Runtuhnya kerajaan dan perpindahan kerajaan karena pertimbangan ekonomi.

d)     Kekalahan perang di Batavia.

e)      Banyaknya pembrontakan bawahan Mataram.

6.      Bhineka Tungal Ika berasal dari bahasa jawa kuno yaitu yang terdapat dalam kitab karanan Mpu Tantular yaitu Kitab Sutasoma pada zaman kerajaan majapahit. Dalam sejarah patih Majapahit Gajah Mada menyebutkan istilah Bhineka Tunggal Ika untuk menjadikan satu atau mempersatukan wilayah nusantara.

7.      Lambang Negara Indonesia yaitu burung Garuda. Dalam banyak kisah Garuda melambangkan kebijakan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, disiplin, dan kesetiaan. Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu, juga memiliki sifat sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Garuda pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan kekuatan dan kejayaan. Bulu Garuda memiliki arti tersendiri:

a)      17 helai bulu pada setiap sayap melambangkan tanggal proklamasi Indonesia

b)      8 helai bulu pada ekor melambangkan bulan proklamasi yaitu pada bulan Agustus.

c)      19 helai bulu di bawah perisai dan 45 helai bulu di leher melambangkan tahun proklamasi pada tahun 1945.

Tokoh pencetusnya adalah Sultan Hamid II dan diresmikan pertama kali digunakan sebagai lambang Negara pada sidang kabinet RIS tanggal 11 Februari 1950.

8.      Sangat berharga sebai historis, dengan adanya kerajaan, kita telah mengenal sistem kerajaan yang menjadi sistem pemerintahan seperti sekarang. Serta kita bisa mendapatkan nilai nilai pancasila dari masa kerajaan yang kini menjadi ideologi negara kita seperti ketuhanan sosial politik dan persatuan.

G. Kesimpulan

Jadi, nilai-nilai pancasila sudah terbukti jika telah diterapkan pada masa kerajaan. Mulai dari nilai persatuan yang terjadi pada masa kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Kutai Kertanegara. Nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan dan nilai sosial politik. Dengan adanya nilai-nilai pancasila yang sudah diterapkan pada masa kerajaan, maka sistem pemerintahan kita sekarang tak jauh dari sistem pemerintahan kerajaan yang dahulu yang banyak mengandung nilai-nilai pancasila. Serta kita juga bisa mendapatkan nilai-nilai pancasila dari masa kerajaan yang kini telah menjadi ideologi Negara kita. Kita juga dituntut untuk bisa menerapkan dan menjaga nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita bisa mempertahankan dan memperjuangkan nilai Pancasila yang kita gunakan sebagai ideologi negara pada saat ini, maka kita akan mudah untuk mencapai kemakmuran, kesejahteraan dan mempertahankan kesatuan negara Republik Indonesia.