Fimela.com, Jakarta Konjungsi temporal adalah salah satu jenis kata hubung. Konjungsi temporaladalah kata hubung yang berfungsi untuk menyambungkan dua peristiwa berbeda yang berkaitan dengan waktu. Kata konjungsi temporal merupakan kata hubung yang berkaitan dengan waktu. Show
Konjungsi temporal adalah salah satu jenis kata hubung yang berfungsi untuk menjabarkan secara kronologi dari suatu keadaan atau suatu peristiwa. Hal ini dapat menjadikan kalimat mudah untuk dipahami apa maksudnya itu. Konjunsi temporal dapat memudahkan kamu untuk memahami sebuah kalimat.
Advertisement
BACA JUGA
Sepele Tapi Mengejutkan, 5 Kesalahan Penulisan CV Yang Jarang Disadari Puisi adalah Bentuk Karya Sastra yang Indah, Pahami Jenis dan Cara Membuatn... Salah Eja Dalam Penulisan CV Pengaruhi Peluang Interview
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang memiliki banyak fungsi. Konjungsi temporal juga memiliki jenis-jenis yang masing-masingnya penting untuk dipahami. Hal-hal yang berkaitan dengan konjungsi temporal tentunya dapat membantu kamu lebih memahami jenis kalimat yang terkandung di dalamnya kata hubung jenis konjungsi temporal. Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas pengertian konjungsi temporal beserta contohnya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Lihat Foto KOMPAS.com - Konjungsi sering disebut pula sebagai kata penghubung antarkalimat. Namun, konjungsi juga bisa digunakan sebagai penghubung antarkata. Dalam penggunaannya, konjungsi tidak mengandung suatu makna atau tujuan tertentu. Karena konjungsi memang hanya berperan sebagai kata penghubung atau kata sambung saja. Pengertian konjungsiMenurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), konjungsi atau kata penghubung merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan antarkalimat, antarklausa serta antarparagraf. Pada umumnya, konjungsi antarklausa terletak di bagian tengah kalimat. Konjungsi antarkalimat terletak di awal kalimat atau setelah tanda baca. Konjungsi antar paragraf terletak di awal paragraf. Agar bisa mengetahui perbedaanya, berikut penjelasan tentang pengertian klausa, kalimat serta paragraf:
Konjungsi selalu digunakan dalam penyusunan kebahasaan. Selain itu, dalam penggunaannya juga harus disesuaikan dengan fungsi dari konjungsi atau kata penghubung tersebut. Apa sajakah macam-macam konjungsi berdasarkan fungsinya?
Konjungsi aditif digunakan untuk menghubungkan dua klausa dan kalimat yang memiliki kedudukan sederajat atau setara. Contoh konjungsinya: dan, lagi pula, serta. Konjungsi pertentangan digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang sederajat, tetapi mempertentangkan kedua bagiannya. Contoh konjungsinya: tetapi, melainkan, padahal, namun, akan tetapi.
Konjungsi disjungtif digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang sederajat, dengan memilih salah satu hal dari dua hal tersebut. Contoh konjungsinya: atau, maupun, baik, entah.
Dalam kegiatan menulis tentunya akan sering menggunakan kata hubung atau konjungsi, dan salah satu jenisnya adalah konjungsi temporal. Sesuai dengan namanya kata hubung berperan penting dalam menghubungkan kata, kalimat, termasuk juga antar paragraf. Sehingga dengan penambahannya pembaca bisa mengetahui jika tulisan tersebut masih saling berhubungan. Penggunaannya tentu tidak bisa asal-asalan, sebab dalam Bahasa Indonesia penulisan dan pemilihan jenis konjungsi harus tepat. Tujuannya agar kalimat dan paragraf mudah dibaca dan dipahami. Pemahaman mengenai konjungsi ini tentu penting, tidak hanya untuk penulis agar bisa mengaplikasikannya dengan baik dan benar sesuai kaidah. Namun juga untuk para pembaca, baik digunakan sebagai pengetahuan umum saja. Maupun untuk dijadikan dasar dalam menentukan kualitas suatu tulisan atau karangan. Sebab sebagai pembaca, dijamin semakin banyak buku atau tulisan yang dibaca akan semakin kaya ilmu. Tidak hanya dari ilmu dan pengalaman yang dijelaskan dalam tulisan namun juga teknik penulisan itu sendiri. APakah sudah benar atau belum, enak dibaca atau tidak, dan lain-lain. Jadi, ketika pembaca menemukan tulisan yang penggunaan konjungsi temporal maupun konjungsi jenis lainnya terlihat asal-asalan. Maka bisa menyimpulkan bahwa tulisan tersebut punya kualitas yang buruk. Tidak perlu membuang waktu dan uang untuk membeli dan membacanya. Jadi, sampai disini tentu bisa dipahami mengapa mengenal konjungsi sangat penting untuk siapa saja. Membantu mengenal konjungsi lebih dalam terutama jenis temporal, maka bisa menyimak informasi di bawah ini. Mengenal Konjungsi Secara UmumSebelum mengenal konjungsi temporal maka terlebih dahulu perlu mengenal konjungsi secara umum. Dalam bahasa lokal atau bahasa Indonesia kata konjungsi memiliki arti sebagai kata hubung. Sehingga segala bentuk dan jenis kata yang berfungsi sebagai penghubung antar kata, antar kalimat, maupun antar paragraf termasuk ke dalam konjungsi. Beberapa ahli kemudian memaparkan pendapatnya dalam mendefinisikan konjungsi. Beberapa diantaranya adalah: 1. Keraf (1991: 116)Menurut Keraf (1991: 116) konjungsi memiliki definisi sebagai kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana. 2. Abdul Chaer (1990: 140)Abdul Chaer (1990: 140) menjelaskan bahwa konjungsi merupakan kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat. Melalui pendapat beberapa ahli tersebut tentu konjungsi bisa diartikan secara sederhana sebagai kata-kata yang berperan dalam menghubungkan antar kata, antar kalimat, maupun antar paragraf sebagaimana yang dijelaskan sekilas di atas. Penggunaannya tentu saja menjadi hal penting, karena membantu pembaca untuk memahami suatu tulisan atau karangan dengan baik. Tanpa kata penghubung maka makna suatu kalimat dan paragraf bisa menjadi tidak jelas atau bahkan sulit dipahami. Selain itu, pemilihan kata hubung juga harus tepat, tidak biasa asal memakai kata hubung karena akan mempengaruhi dan merubah makna suatu kalimat atau teks. Sifat ini kemudian membuat kata penghubung lebih dikembangkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan perilaku sintaksisnya, konjungsi atau kata hubung kemudian dibagi menjadi empat jenis. Yakni konjungsi temporal, konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi kausalitas. Pengertian Konjungsi TemporalPada artikel kali ini akan dibahas secara mendalam mengenai jenis konjungsi temporal. Konjungsi temporal pada dasarnya adalah konjungsi atau kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa yang berbeda dan memiliki kaitan dengan waktu. Sehingga untuk kalimat yang menggunakan keterangan waktu, maka ketika dihubungkan dengan kalimat berikutnya akan memakai konjungsi temporal. Bentuk dari konjungsi temporal kemudian akan memaparkan mengenai waktu suatu kejadian atau peristiwa. Hal ii membantu pembaca memahami maksud kalimat. Penggunaannya juga menjadi penting agar suatu tulisan mampu memaparkan kejadian atau peristiwa secara kronologis. Jenis konjungsi ini kemudian lumrah digunakan pada berbagai jenis pola pengembangan paragraf. Misalnya pada teks berita, teks narasi, dan lain-lain. Jenis konjungsi temporal kemudian diketahui juga menjadi jenis konjungsi yang paling banyak digunakan. Sebab sangat sesuai untuk setiap pola pengembangan paragraf. Sehingga pembaca pun akan lebih familiar dengan konjungsi ini dibanding dengan konjungsi lain. Hanya saja tentu akan kurang bijak jika hanya mengenal dan mempelajari konjungsi yang memiliki unsur waktu ini. Setiap orang tentu tetap perlu mengenal semua jenis konjungsi, supaya bisa memakainya dengan tepat. Sebab, semua orang memiliki potensi dan peluang untuk menjadi penulis di kemudian hari. Ciri-Ciri Konjungsi TemporalKemudian, konjungsi jenis temporal juga memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan konjungsi jenis lain. Ciri-ciri yang dimilikinya antara lain:
Fungsi Konjungsi TemporalMelalui penjelasan mengenai pengertian dan juga ciri-ciri dari konjungsi temporal di atas tentu bisa dipahami apa fungsi dari konjungsi jenis ini. Jadi, fungsi utamanya adalah untuk menghubungkan kata dan kalimat yang memiliki hubungan dalam hal waktu. Penggunaan atau penambahannya akan membuat setiap kalimat saling terhubung. Sehingga membentuk paragraf yang memaparkan suatu kejadian, peristiwa, maupun proses secara urut dan kronologinya jelas. Hal ini penting untuk memastikan pembaca tidak merasa membaca tulisan yang urutannya acak dan melompat-lompat. Sehingga berfungsi penting dalam menjaga pembaca agar tetap paham tentang tulisan yang dibacanya. Jenis-Jenis Konjungsi TemporalKonjungsi jenis temporal kemudian dibagi lagi menjadi beberapa jenis, beberapa diantaranya tentu sangat familiar digunakan atau ditemukan dalam tulisan. Berikut adalah jenis-jenis tersebut: 1. Konjungsi Temporal SederajatJenis pertama dari konjungsi jenis temporal adalah konjungsi temporal sederajat. Yaitu kata hubung temporal yang digunakan pada kalimat majemuk setara yang menghubungkan kata dan kalimat yang sifatnya setara atau sederajat. Melalui pengertian ini maka bisa diketahui bahwa konjungsi ini hanya ditempatkan di tengah. Jika hendak ditempatkan di awal maka tidak bisa menggunakan temporal sederajat. Perlu menggunakan kata hubung atau konjungsi lain selain dari jenis sederajat. Apalagi kata hubung yang termasuk ke dalam jenis ini memang kurang tepat jika ditempatkan di awal dan akhir kalimat, justru akan membuat maknanya susah dipahami. Oleh sebab itu, secara teknis penempatan konjungsi ini memang di tengah kalimat. Bisa ditulis langsung maupun ditulis setelah membubuhkan tanda koma di tengah kalimat yang perlu ditambahkan konjungsi ini. Contoh kata hubung yang termasuk di dalamnya adalah lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya, dan lain sebagainya. 2. Konjungsi Temporal Tidak SederajatJenis kedua dari konjungsi jenis temporal adalah konjungsi temporal tidak sederajat, dan memang kebalikan dari jenis sederajat yang dijelaskan di atas. Jenis konjungsi satu ini adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang bertingkat atau tidak sederajat. Jika konjungsi jenis sederajat ditempatkan pada kalimat sederajat, maka konjungsi jenis tidak sederajat ini ditempatkan di kalimat majemuk. Sedangkan untuk penempatan, jenis tidak sederajat lebih fleksibel sebab bisa ditempatkan di awal kalimat, di tengah, termasuk juga di akhir kalimat. Adapun jenis atau contoh kata hubung yang termasuk kata hubung temporal tidak sederajat adalah sementara, sambil, bila, apabila, semenjak, ketika, tatkala, demi, dan lain sebagainya. Penggunaannya kemudian ditujukan untuk menghubungkan kalimat yang menunjukan tingkatan berbeda. Contoh Konjungsi TemporalMelalui penjelasan mengenai dua jenis konjungsi temporal di atas tentu bisa mengetahui bahwa bentuk kata hubung sangat banyak. Setiap kata hubung memiliki aturan tersendiri dalam hal penempatan maupun dalam penggunaannya di jenis kalimat. Oleh sebab itu mengenal konjungsi sangat penting agar tidak salah tempat. Apalagi jika berencana atau memiliki impian menjadi penulis, baik penulis buku maupun menjadi seorang jurnalis. Maka memahami betul sampai di luar kepala mengenai apa itu konjungsi dan jenis-jenisnya menjadi hal wajib. Supaya lebih mudah dalam menentukan penempatan dari kedua jenis kata hubung temporal tersebut. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya secara umum, sehingga bisa lebih mudah untuk membedakan keduanya: 1. Contoh Konjungsi Temporal Sederajat
2. Contoh Penggunaan Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
PenutupMelalui penjelasan di atas mengenai konjungsi temporal, diharapkan bisa semakin paham sehingga bisa menggunakannya dengan tepat. Supaya apa yang ditulis selalu bisa dipahami karena disampaikan dengan runtut dan menggunakan kata hubung yang sesuai. Artikel terkait tata bahasa dan penulisan lainnya: |