Tahukah kalian bahwa Candi Borobudur merupakan bentuk akulturasi?! sebelum mengarah lebih jauh, mari kita cari tahu dulu, makna akulturasi.
Namun sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha , Indonesia telah memiliki kebudayaan sndiri. Indonesia memiliki local genius. Local Genius adalah suatu kecakapan dalam menerima kebudayaan asing dan mengolahnya menjadi suatu kebudayaan yang selaras dengan kepribadian bangsa. Bentuk dasar candi Borobudur adalah punden berundak yang disesuaikan dengan kosmologi Budha Mahayana. Candi ini memiliki tinggi sekitar 42 m dengan bersusun tiga tingkat yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. berikut contoh-contoh hasil akulturasi Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia asli :
1. SENI BANGUNAN
Bhurloka melambangkan dunia fana. Bhurvaloka melambangkan dunia pembersih atau pemurnian. Svarloka melambangkan dunia para dewa. Pada puncaknya terdapat bentuk ratna Terdapat arca dewa trimurti
Kamadhatu melambangkan kehidupan manusia yang penuh dosa. Rupadhatu melambangkan kehidupan manusia di dunia yang hanya mementingkan nafsu. Arupadhatu melambangkan manusia sudah mencapai nirwana. Pada puncak candi terdapat bentuk stupa. terdapat arca budha baik dalam kelompok dyani budha maupun dyani bodhisatwa.
PATUNG UNFINISHED BUDDHA YANG BERADA DI MUSEUM KARMAWIBHANGA, MAGELANG (http://punkdt.blogspot.com/2011/03/unfinished-buddha-or-unfinished-solomon.html)
Page 2 |