Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil sering kali mengalami gangguan pencernaan

Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil sering kali mengalami gangguan pencernaan

Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil sering kali mengalami gangguan pencernaan
Lihat Foto

Thinkstock

Ilustrasi hamil.

KOMPAS.com – Gangguan pencernaan adalah masalah umum bagi wanita saat hamil.

Gangguan pencernaan saat hamil lebih mudah terjadi pada wanita karena dipengaruhi oleh produksi hormon yang meningkat dan perubahan-perubahan anatomi tubuh.

Gangguan kesehatan ini pada umumnya tidak membahayakan janin atau hanya memberikan ketidaknyamanan bagi ibu hamil.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Tapi, jika tak ditangani dengan tepat, gangguan pencernaan bukan tidak mungkin akan membahayakan keselamatan keduanya.

Berikut ini adalah macam-macam gangguan pencernaan saat hamil yang bisa diwaspadai:

1. Sembelit

Melasir Family Education, sebagian besar masalah pencernaan dalam kehamilan dimulai dengan sembelit.

Kondisi ini umum terjadi pada wanita hamil karena berbagai alasan, seperti:

  • Tingginya tingkat hormon tertentu selama kehamilan mengendurkan otot-otot usus dan membuatnya sulit untuk bekerja secara efisien
  • Rahim yang tumbuh menekan usus dan mengganggu fungsi normal
  • Bisa juga efek samping asupan zat besi dalam suplemen vitamin yang dapat membuat tinja kering dan sulit dikeluarkan

Meski sembelit biasa terjadi dalam kehamilan, tidak berarti Anda hanya menerimanya.

Anda bisa melakukan banyak hal untuk menghindari atau mengobati sembelit, di antaranya yakni:

  • Minum banyak air. Selain mengonsumsi air putih, ibu hamil juga bisa minum jus buah yang lebih menyegarkan untuk melunakkan tinja dan membuat kotoran yang dicerna tetap mengalir melalui usus. Jus prune adalah salah satu obat sembelit yang ampuh.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Sembelit Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil sering kali mengalami gangguan pencernaan

Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil sering kali mengalami gangguan pencernaan
Lihat Foto

Thinkstock

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Gangguan pencernaan saat hamil memang sangat normal terjadi. Sebanyak 8 dari 10 wanita hamil mengalami gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan selama kehamilan ditandai dengan begah, mual dan terlalu banyak bersendawa. Gejala tersebut biasa muncul sesaat setelah makan.

Gangguan pencernaan ditandai dengan nyeri di dada dan perut. Gejala ini mungkin muncul sepanjang kehamilan.

Namun, secara umum gejala gangguan pencernaan biasanya muncul pada trimester ketiga. Gangguan pencernaan ini juga menimbulkan rasa nyeri seperti terbakar yang disebabkan oleh naiknya asam lambung.

Lalu, apa yang menyebabkan gangguan pencernaan ini? Keadaan ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi saat hamil.

Selain itu, pertumbuhan janin yang semakin besar menekan perut Mama. Pertumbuhan janin tersebut juga membuat otot usus yang berfungsi sebagai pintu antara perut dan kerongkongan terganggu. Artinya, asam lambung dapat bocor ke arah tenggorokan.

Untuk mengatasinya, Mama hanya perlu mengubah pola hidup dan makan. Jangan makan terlalu banyak dalam waktu sekaligus karena perut Mama yang perlu berbagi dengan janin. Selain itu, hindari makanan yang dapat memicu banyak gas seperti kol.

Gangguan pencernaan yang sudah cukup parah tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah pola makan. Mama perlu mengonsumsi obat-obat tertentu seperti antasida dan alginat untuk mengurangi gejala gangguan pencernaan.

Itu dia beberapa hal mengenai gangguan pencernaan selama kehamilan. Merokok dan minum alkohol menjadi faktor yang paling berisiko memunculkan gangguan pencernaan yang cukup parah. Selain itu, makanan berlemak dan pedas harus dihindari agar tidak mengalami gangguan pencernaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Tahukah Mums, 8 dari 10 ibu mengalami gangguan pencernaan saat masa kehamilannya. Biasanya masalah tersebut muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman dalam jumlah banyak. Ditandai dengan begah, mual, ingin muntah, serta sering bersendawa. Apakah Mums salah satunya?

Tenang saja, Mums! Masalah kehamilan yang satu ini normal, kok. Hal ini karena saat hamil, hormon yang diproduksi pun kian meningkat. Sebelum mencari tahu penyebabnya, kenali dulu apakah masalah yang Mums alami normal atau perlu perhatian khusus. Gangguan pencernaan yang normal akan ditandai pula dengan nyeri pada dada dan perut. Rasa nyeri tersebut muncul seperti rasa terbakar akibat naiknya asam lambung. Umumnya gejala-gejala ini terjadi pada kehamilan trimester ke-3 karena perkembangan janin yang kian besar.

Saat usia dan ukuran janin semakin bertambah, daerah sekitar perut Mums mengalami tekanan. Selain menyebabkan ibu menjadi sulit bernapas, perkembangan janin ini pun menutup saluran pernapasan dan jalur otot usus dari perut menuju kerongkongan. Hal ini pula yang menyebabkan Mums mengalami mual dan seperti ingin muntah. Asam lambung dipaksa naik menuju kerongkongan, karena jalur yang semakin sempit. Untuk itu, biasanya Mums disarankan dokter maupun bidan untuk menjaga pola makan. Konsumsi makanan sehat dan yang tidak mengandung gas berlebih akan sangat membantu untuk mencegah masalah mual tersebut.

Sebaiknya hindari jenis makanan dan minuman yang mengandung gas tinggi berikut ini. 

  • Kandungan sorbitol. Zat ini merupakan sejenis gula yang sulit diurai dalam sistem pencernaan. Sisa-sisa zat ini kemudian akan dimanfaatkan bakteri dalam usus untuk melakukan fermentasi. Proses inilah yang kemudian banyak memproduksi gas hidrogen dan menyebabkan perut kembung. Jenis makanan yang banyak mengandung sorbitol adalah pir, apel, plum, dan permen karet.
  • Kandungan fruktosa dan rafinosa. Kedua kandungan ini pun termasuk dalam jenis gula yang sulit diurai dalam sistem pencernaan. Dengan proses yang sama seperti sorbitol, zat-zat ini pun akhirnya membuat perut begah dan kembung. Mums dapat menemukan kedua kandungan ini dalam sayur-sayuran, seperti bawang, brokoli, kubis atau kol, dan asparagus.
  • Kacang-kacangan, mengandung zat serat larut atau zat yang sangat lambat ketika melalui proses pencernaan. Akibatnya, sisa-sisa makanan ini akan menjadi gas dan membuat perut mudah kembung. 
  • Soda. Jenis minuman ini memang terkenal akan kandungan gasnya yang tinggi. Untuk itu, sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsi terlebih dulu jenis minuman yang satu ini.
  • Makanan cepat saji. Kandungan lemak jenuh yang terlalu banyak dalam seporsi makanan inilah yang menyebabkan makanan cepat saji sangat lambat dicerna oleh sistem pencernaan. Maka dari itu, sebaiknya Mums alihkan perhatian untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman jenis ini ketika sedang hamil.

Kemudian, apa sajakah gangguan pencernaan yang paling sering dialami ibu hamil?

Masalah kehamilan ini akan semakin sering dialami ketika ukuran janin telah semakin besar. Penyebabnya adalah janin seolah menekan usus sehingga Mums kesulitan buang air besar. Berikut hal yang menyebabkan sembelit.

  • Produksi hormon yang berubah, menyebabkan penurunan gerak pada peristaltik usus atau sistem pencernaan.
  • Ukuran rahim yang semakin besar menyebabkan tekanan pada usus, sehingga makanan menumpuk dan menjadi padat. Hal inilah yang menyebabkan susah buang air besar.
  • Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, salah satunya adalah kurang minum air putih. Tanpa Mums sadari, air dapat memengaruhi sistem pencernaan. Selain itu, konsumsi lebih banyak serat yang tidak larut seperti sayuran berdaun hijau, dapat membantu memperlancar proses buang air besar.
  • Adanya gangguan pada katup usus. Jenis penyakit ini memang tidak dirasakan oleh semua ibu hamil, sebab wanita umum atau yang tidak sedang hamil pun dapat merasakannya. Hanya saja, ketika hamil gangguan ini semakin terasa akibat adanya tekanan pada usus. Biasanya, upaya penyembuhan dilakukan melalui obat-obatan hingga operasi.
  • Wasir. Sama halnya dengan kelainan pada katup usus, jenis penyakit satu ini pun akan semakin mengganggu ketika hamil. Feses yang semakin padat akan mempersulit Mums yang menderita wasir untuk buang air besar. 

- Perut Kembung Disertai Perih 

Seperti halnya gejala penyakit maag, memang ibu hamil khususnya yang memasuki usia kehamilan trimester ke-3 akan merasakan kondisi tersebut. Penyebabnya hampir serupa dengan sembelit. Hanya saja makanan yang menumpuk di usus membuat jalur angin penuh dan tak dapat dikeluarkan. Inilah yang menyebabkan lambung menjadi kembung seperti ada angin dan panas akibat tekanan udara pada ulu hati. Selain itu, akan berdampak pula pada nafsu makan sang Ibu. Apabila tidak ditangani dengan cepat, ibu dan janin akan kekurangan nutrisi yang dapat mengganggu perkembangan janin. 

Berikut beberapa hal yang dapat Mums lakukan sebagai upaya penanganannya.

  • Berusaha untuk membuang gas dalam lambung dengan melakukan pijatan ringan di bagian belakang perut, tidur menyamping, atau perbanyak duduk.
  • Kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti yang terdapat pada makanan cepat saji. Jenis makanan tersebut sangat lambat diproses dalam sistem pencernaan.
  • Seringlah mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan sifatnya lunak. Kemudian, konsumsilah dengan baik dan pelan, sehingga makanan benar-benar mudah untuk dicerna oleh sistem pencernaan. 
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung serat seperti sayuran berdaun hijau.
  • Perbanyak aktivitas dan gerakan yang merangsang otot khususnya otot di sistem pencernaan hingga bekerja dengan baik. Namun, harap diperhatikan jenis kegiatan tersebut agar tidak mengganggu perkembangan janin. Sebaiknya hindari aktivitas berbahaya yang banyak menekan perut dan merangsang adanya kontraksi pada kehamilan. (BD/OCH)