Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis biasanya diolah dengan cara

ada berapa macam ragam hias jelaskan masing masing​

berikut ini yang merupakan ciri khas batik tradisional a warna cenderung gelap B bermotif rangkaian bunga c warna cenderung bebas D motif bukan merupa … kan ciri khas daerah asalNOTE: JANGAN NGASAL DI JAWAB DENGAN CEPATJANGAN MAU POINNYA DOANG YAJANGAN ADA YANG BILANG MAF KALO SALAH ​

A. jawa baratB. jawa tengahC. jawa timurD. bantenplis bantu nanti ku jadi kn jwbn trcrdas;]​

* Berbagai macam tari daerah yang ada di Indonesia ada yang menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung. Tarian daerah berikut yang menggun … akan pola lantai garis lurus adalah . . .A. tari randaiB. tari jaipongC. tari pendetD. tari perangbantu plis:]​

rangkaian tiga nada atau lebih yang telah mampu mengeksproseikan rasa musikal disebut a.lagu b.nada c.corak d.motif tlng bantu jawab​

ubah nada berikutke 2-5 mol​

alat musik yang sering digunakan dalam ansambel musik di sekolah adalah ....A. piano B.harpaC.gamelanD. gitar Tolong dijawab kak yang bisa jawab​

Apa yang akan terjadi jika kita tidak menggunakan pola lantai saat menari?...​

Sebutkan 10 lagu yang di coverin regitha echa​

Sebutkan 10 lagu yang di coverin regitha echa​

BAB IV

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI SEREALIA, KACANG-KACANGAN, DAN UMBI MENJADI MAKANAN KHAS WILAYAH SETEMPAT

pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.

Secara umum, mengolah pangan serealia dan umbi menjadi produk olahan pangan setengah jadi dihasilkan jenis produk berbentuk potongan pipih tebal atau tipis [misalnya berbagai jenis kerupuk], butiran besar [misalnya jagung pipil, biji sorgum, tepung tiwul instan, dan chip/granula/ sawut lainnya] maupun butiran halus [misalnya berbagai jenis tepung, baik dari bahan serealia maupun umbi-umbian] dengan teknik pengeringan.

Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas Indonesia yang dihasilkan dari penggunaan bahan baku olahan bahan pangan setengah jadi  dari serealia dan umbi dengan bentuk potongan pipih tebal atau tipis, butiran besar, dan butiran halus.

  1. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis

Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia antara lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie. Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari umbi antara lain kerupuk tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu, dan kentang beku. Produk pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk, keripik, dan kentang beku biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan menggunakan minyak. Namun untuk bentuk sawut/gaplek ubi jalar maupun ubi kayu/singkong, diolah dengan berbagai teknik, bisa dikukus, direbus, maupun digoreng.

  1. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar

Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia adalah beras/beras instan, beras jagung, jagung pipil kering dan beku, aneka butiran oat, aneka pasta, beras/biji sorgum. Adapun, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan kacang-kacangan adalah kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai. Sedangkan, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari umbi adalah tiwul instan dan beras singkong. Produk pangan setengah jadi serealia, dan umbi dengan bentuk beras, beras instan, beras jagung, aneka pasta, aneka butiran oat, beras/biji sorgum biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia dengan teknik dikukus atau direbus, namun untuk bentuk jagung pipil kering diolah dengan berbagai teknik dipanaskan maka biji jagung pipil akan meletus kalau dipanaskan karena mengembangnya uap air dalam biji

Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi.

  1. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus

Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, dan tepung sorgum. Sedangkan, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi yaitu tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang. Produk pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia dapat dengan aneka ragam teknik. Adapun, aneka ragam tepung dari bahan serealia, kacang-kacangan, dan umbi dapat diolah menjadi berbagai produk  makanan khas Indonesia seperti; jenang [Jawa], aneka ragam kue [seperti kue Adee singkong [Meureudu], bolu, lepet [Jawa], donat [Jakarta], brownies [Bandung], dan lain-lain], bakpia [Jawa], es krim, mie, roti, maupun keripik. Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan bentuk butiran halus.

Makanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Makanan yang masuk ke dalam tubuh selain untuk menjaga kesehatan, digunakan untuk  proses pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan persediaan energi, agar proses-proses biokimiawi dalam tubuh tetap berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan zat gizi dari makanan dalam jumlah tertentu untuk kelangsungan hidupnya.

Kata gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang artinya makanan. Oleh karena itu, kita harus dapat membedakan pengertian antara bahan makanan dan zat makanan/zat gizi/nutrisi. Zat makanan adalah satuan nutrisi yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, yaitu bahan-bahan makanan yang dibeli, dimasak, dan disusun menjadi hidangan.

Makanan yang baik dan bergizi menjadi dasar utama bagi kesehatan. Cukup tidaknya nilai gizi makanan yang dikonsumsi secara kuantitatif dapat diperkirakan dari nilai energi [kalori] yang dikandungnya. Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai energi yang diperoleh tubuh ketika mengonsumsi makanan/minuman. Ada enam macam zat gizi yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan tubuh supaya dapat tumbuh dengan baik dan sehat, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.  Zat-zat gizi yang dianjurkan menjadi dasar pola makan gizi seimbang. Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh zat gizi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.

  1. Kelompok zat gizi penghasil tenaga [karbohidrat]. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara lain dapat diperoleh dari beras, jagung, gandum, roti, mie, makaroni, bihun, kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan, gula, dan minyak.
  2. Kelompok zat gizi pembangun sel [protein]. Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.
  3. Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Zat pengatur banyak terdapat dalam sayur-sayuran yang berwarna kuning, jingga, dan merah, serta buah-buahan.

Lembar Kerja-3 [lK-3]

Nama Siswa    : ………………………………………………………………………………….

Kelas                : ………………………………………………………………………………….

Mengidentifikasi  perbedaan beberapa tepung serealia dan tepung umbi yang ada di lingkunganmu

No

Nama Tepung Tanaman Asal Karakteristiknya [warna, bentuk, aroma, dan rabaan]
1
2
3
4
5
6

7

Ungkapkan kesanmu:

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

RANGKUMAN PRAKARYA

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI SEREALIA,
KACANG KACANGAN, DAN UMBI MENJADI MAKANAN 
KHAS WILAYAH SETEMPAT

A. Pengertian • Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan  siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. • Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi atau rumput rumputan [Gramineae] yang      dibudidayakan untuk menghasilkan bulir bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat. • Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk sebagai akibat  perubahan fungsinya. • Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut 'Produk pangan Primer' Adalah mengolah bahan  baku pangan dengan proses pengawetan. B. Jenis • Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis Produk pangan setengh jadi    bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia antara lain  : kerupuk Gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie. Produk pangan.setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari umbi antara lain : kerupuk tette, keripik singkong, gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu, dan kentang beku. • Olahan pangahn setengah jadi dengan bentuk butiran besar  Produk pangan setengah jadi bentuk  butiran besar dari serealia antara lain :  beras, beras jagung, jagug pipil kering dan beku, butiran oat, pasta, dan biji sorgum.  Produk pangan setengah jadi bentuk butiran besar dari kacang-kacangan antara lain :  kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai.  Produk pangan setengah jadi bentuk butiran besar dari umbi adalah tiwul instan dan beras  singkong. • Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus Produk pangan setengah jadi bentuk    butiran halus dari serelia antara lain : tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, tepung sorgum. Produk pangan setengah jadi bentuk butiran halus dari umbi antara lain : tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas dan tepung kentang. Zat gizi dikelompokkan menjadi 3, yaitu : 1. Penghasil tenaga [karbohidrat]     Dapat diperoleh dari beras, jagung,     gandum, roti, mie, makaroni, bihun,     kentang, singkong, ubi, talas, gula,     minyak. 2. Pembangun sel [protein]     dapat diperoleh dari daging, telur, ikan,     udang, susu, serta kacang-kacangan. 3. Pengatur dalam jumlah yang sesuai        dengan kebutuhan tubuh     Zat pengatur banyak terdapat dalam     sayur-sayuran yang berwarna kuning,     jingga, merah, serta buah-buahan. C. Teknik Pengolahan      1. Teknik pengolahan makanan panas      basah [moist heat]      Adalah mengolah bahan makanan      dengan menggunakan bahan dasar      cairan untuk mematangkannya.      Teknik ini mencakup :           a. Teknik merebus[boiling]           b. Teknik poaching           c. Teknik braising           d. Teknik stewing           e. Teknik mengukus [steaming]           f. Teknik simmering           g. Teknik mengetim      2. Teknik pengolahan makanan panas      kering [dry heat cooking]      Adalah mengolah makanan tanpa      bantuan bahan dasar cairan untuk      mematangkannya. Teknik ini      menggunakan minyak dalam proses      pematangannya. Teknik ini mencakup :          a. Teknik menggoreng dengan minyak               banyak [deep frying]          b. Teknik menggorang minyak sediki              [shallow frying]          c. Teknik menumis [sauteing]          d. Teknik memanggang [baking] D. Tahapan pengolahan      1. Perencanaan      2. pelaksanaan/pembuatan      3. Penyajian/pengemasan      4. Evaluasi E. Penyajian dan pengemasan     Hal yang perlu dioerhatikan dalam     menyajikan penampilan olahan sebagai     berikut.      1. Kombinasi warna      2. Bentuk, tekstur, dan kekentalan      3. Rasa dan suhu      4. Alat saji makanan      5. Hiasan/garnis      6. Penyajian

        BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI



        Pada pembelajaran kali ini kamu akan mempelajari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat. Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai kebutuhan.  

        Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat. 

        Secara umum, mengolah pangan serealia dan umbi menjadi produk olahan pangan setengah jadi dihasilkan jenis produk berbentuk potongan pipih tebal atau tipis [misalnya berbagai jenis kerupuk], butiran besar [misalnya jagung pipil, biji sorgum, tepung tiwul instan, dan chip/granula/ sawut lainnya] maupun butiran halus [misalnya berbagai jenis tepung, baik dari bahan serealia maupun umbi-umbian] dengan teknik pengeringan. Produk olahan pangan setengah jadi ini berbentuk bahan baku kering yang selanjutnya menjadi bahan baku olahan industri rumah tangga maupun industri pabrik. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai kebutuhan. 

        Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas Indonesia yang dihasilkan dari penggunaan bahan baku olahan bahan pangan setengah jadi  dari serealia dan umbi dengan bentuk potongan pipih tebal atau tipis, butiran besar, dan butiran halus.

A. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis  

 

         Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia antara lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie. Produk pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk, keripik, dan kentang beku biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan menggunakan minyak.

B. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar

      

          Produk pangan  setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia  adalah  beras/beras instan,  beras  jagung,  jagung  pipil kering dan  beku, aneka  butiran  oat, aneka  pasta,  beras/biji  sorgum.  Adapun, produk  pangan  setengah jadi dengan bentuk  butiran  besar  dari bahan kacang-kacangan adalah kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai. Sedangkan,  produk  pangan  setengah jadi dengan bentuk  butiran  besar dari umbi adalah tiwul instan dan beras singkong.

C. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus

            Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, dan  tepung sorgum. Sedangkan, produk pangan  setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi yaitu tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang. Produk pangan  setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi makanan  khas Indonesia  dapat  dengan aneka  ragam  teknik.  Adapun, aneka  ragam  tepung dari bahan  serealia, kacang-kacangan, dan  umbi dapat  diolah menjadi  berbagai  produk   makanan  khas Indonesia seperti; jenang  [Jawa], aneka ragam kue [seperti kue Adee singkong [Meureudu], bolu,  lepet  [Jawa], donat  [Jakarta], brownies  [Bandung], dan  lain-lain], bakpia [Jawa], es krim, mie, roti, maupun keripik. Berikut ini gambar  dari olahan pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan bentuk butiran halus.

 Makanan yang baik dan bergizi menjadi dasar utama bagi kesehatan. Kata gizi berasal  dari bahasa  Arab “ghidza” yang  artinya  makanan. Oleh karena itu, kitaharus dapat  membedakan pengertian antara  bahan makanan  dan  zat makanan/zat gizi/nutrisi. Zat makanan  adalah  satuan nutrisi yang menyusun  bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan  dalam perdagangan, yaitu bahan-bahan makanan yang dibeli, dimasak, dan disusun menjadi  hidangan.

Ada enam macam zat gizi yang diperlukan  manusia  untuk  memenuhi kebutuhan tubuh supaya dapat tumbuh dengan baik dan sehat, yaitu karbohidrat, protein,  lemak, vitamin, mineral, dan air.  Zat-zat gizi yang dianjurkan menjadi dasar pola makan gizi seimbang. Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh  zat gizi dapat  dikelompokkan  menjadi tiga kelompok sebagai  berikut :

1. Kelompok zat gizi penghasil tenaga [karbohidrat].

        Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara  lain dapat  diperoleh  dari beras, jagung, gandum,  roti, mie, makaroni,  bihun,  kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan, gula, dan minyak.

2. Kelompok zat  gizi pembangun   sel [protein].

        Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu, serta  kacang-kacangan dan  hasil olahannya seperti tahu  dan tempe.

3. Kelompok zat gizi pengatur 

        Dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.  Zat  pengatur banyak  terdapat dalam  sayur-sayuran  yang berwarna  kuning, jingga, dan merah, serta buah-buahan. 

Sedikit gambaran untuk awal semester 2 ini dengan aspek pengolahan....pk guru harap kalian tetap semangat utnuk mengikuti pemelajaran daring ini....

Page 2

Silakan isi form di bawah ini untuk menghubungi admin guruspensaka.com. Jika tidak ada halangan dan kesibukan lainnya, admin akan langsung merespon pesan yang Anda kirimkan.


Video yang berhubungan

Video yang berhubungan