Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di


Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di

Rogandasimamora5371 @Rogandasimamora5371

November 2019 1 21 Report

Nenek moyang bangsa indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di.....
A.madagaskar
B.selayar
C.pulau paskah
D.jepang
C.cina


Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di

davesebsap21

Jawaban:

A. Madagaskar

Penjelasan:

0 votes Thanks 0

Recommend Questions



AlmaSabrina22720061 May 2021 | 0 Replies

pada zaman dahulu pertunjukan tari colek banyak dilakukan di...a.Rumah Juraganb.Jalan Kampung c.Rumah Belandad.Rumah liburan cerita dalam lenong betawi umumnya mengandung pesan....


mrifyal23 May 2021 | 0 Replies

Dewan konstituante yang dibentuk berdasarkan hasil pemilu yang pertama tahun 1955 mempunyai tugas


mimimi890 May 2021 | 0 Replies

jelaskan selat yg menghubungkan sumatera dan jawa


jihanhanifa59 May 2021 | 0 Replies

politik etis sering mendapat ejekan sebagai politik sarung tangan sutra. mengapa demikian?jelaskan!


Muhammadmansyur May 2021 | 0 Replies

daerah yang berada di bawah kekuasaan kerajaan majapahit meliputi sumatra jawa Kalimantan Sulawesi nusa tenggara maluku dan papua . pernyataan tersebut di paparkan oleh


nadia175356 May 2021 | 0 Replies

penjelasan bagaimana aqidah tanpa filsafat dan filsafat tanpa aqidah


said1622 May 2021 | 0 Replies

jelaskan bagaimana sikap masyarakat indonesia terhadap agama dan bagaimana langkah langkah membumikan islam di kampus


FikriArdjun3009 May 2021 | 0 Replies

Bentuk bentuk perubahan sosial dan budaya dalam konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah


fraansiskaa3667 May 2021 | 0 Replies

Nerikut ini yang bukan dampak negative dari penerapan revolusi hijau di indonesia adalah


RazanMI May 2021 | 0 Replies

kenampakan bayangan yang lebih kecil dari ukuran benda sebenarnya


Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di

Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di
Lihat Foto

ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI

Foto dirilis Rabu (30/1/2019), menunjukkan batu yang dipakai warga untuk merontokan padi saat panen raya di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Warga Kampung Naga merupakan salah satu masyarakat adat yang masih memegang tradisi nenek moyang mereka, salah satunya adalah tradisi panen padi.

KOMPAS.com - Sama seperti dikebanyakan negara, Indonesia tentu juga pernah dihuni berbagai jenis manusia purba. Kebanyakan dari mereka tentu sudah punah karena perkembangan zaman. 

Meskipun beberapa di antara mereka masih bertahan, pastinya sudah mengalami perubahan secara perlahan. Salah satu yang masih bertahan adalah Homo wajakensis. 

Tri Worosetyaningsih dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam (2019) mengatakan bahwa persebaran nenek moyang bangsa Indonesia ke arah timur dan barat. 

Di bagian timur, mereka berada di Papua, Pulau Seran, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Kai. Untuk di bagian barat, mereka menetap di Sumatera Timur. 

Nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini dipelajari berasal dari Benua Asia. Menurut von Heine Gelden, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan.

Diperkirakan sejak tahun 2000 Sebelum Masehi hingga 50-0 Sebelum Masehi, terjadi gelombang perpindahan dari bagian Asia (Yunan) ke wilayah nusantara.

Baca juga: Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Pendapat tersebut dikuatkan dengan kesamaan hasil kebudayaan yang ditemukan berupa beliung atau kapak persegi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi bagian barat.

Alat yang berupa kapak persegi atau beliung ini juga ditemukan di Siam, Burma, Vietnam, Kamboja, dan khususnya di Yunan.

Dua gelombang nenek moyang

Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia tersebar ke seluruh Indonesia. Persebaran nenek moyang di Indonesia terbagi menjadi dua gelombak, yakni: 

Proto Melayu (Melayu tua)

Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia sekitar 2000 Sebelum Masehi. Mereka membawa budaya neolitikum (batu baru). Arah persebarannya terdiri dari dua cabang, yaitu:

  1. Cabang pertama adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong dan disebut sebagai ras Papua-Melanososid, kemudian menyebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.
  2. Cabang kedua adalah bangsa Proto Melayu yang disebut ras Austronesia. Ras ini menyebar melalui Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau lain. Hasil kebudayaan yang mereka bawa adalah kapak persegi.

Baca juga: Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di

Nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang pernah berlayar ke barat sampai di
Lihat Foto

Nicholas Ryan Aditya

Narasi bertuliskan migrasi bangsa Austronesia, diperkirakan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia, Museum Bahari, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

KOMPAS.com - Banyak pendapat terkait asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dari para ahli sejarah.

Pendapat yang dianggap memiliki bukti dan dasar pemikiran paling kuat berasal dari sejarawan asal Austria yaitu Robert Von Heine-Geldern.

Migrasi Austronesia

Mengutip Kemdikbud RI, Von Heine-Geldern mengemukakan argumen bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah.

Menurutnya, sejak zaman batu Neolitikum hingga zaman Perunggu (2000 - 500 SM) telah terjadi migrasi penduduk purba dari wilayah Yunan (China Selatan) ke daerah-daerah di Asia bagian selatan termasuk kepulauan di nusantara.

Baca juga: Kehidupan Zaman Praaksara

Perpindahan ini terjadi secara besar-besaran, diperkirakan karena adanya suatu bencana alam hebat atau adanya perang antarsuku bangsa.

Geldern menamakan daerah kepulauan di Asia bagian seatan ini dengan sebutan Austronesia yang berarti pulau selatan. Austronesia terdiri dari kata Austro (selatan) dan Nesos (pulau).

Austronesia sendiri mencakup wilayah yang amat luas, meliputi pulau-pulau di Malagasi atau Madagaskar (sebelah Sealtan) hingga Pulau Paskah (sebelah Timur) dan dari Taiwan (sebelah utara) hingga Selandia Baru (sebelah selatan).

Pendapat Geldern ini dilatarbelakangi oleh penemuan banyak peralatan manusia purba masa lampau berupa batu beliung berbentuk persegi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Baca juga: Peninggalan Zaman Praaksara

Peralatan manusia purba ini sama persis dengan peralatan manusia purba di wilayah Asia lain seperti Myanmar, Vietnam, Malaysia dan Kamboja, terutama di sekitar wilayah Yunan.

Pendapat Geldern didukung hasil penelitian Dr H Kern di 1899 yang membahas seputar 113 bahasa daerah di Indonesia. Kern menyimpulkan semua bahasa daerah bersumber pada satu rumpun bahasa yaitu bahasa Austronesia.