Lihat Foto Show KOMPAS.com - Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang berdasarkan adat istiadat, sejarah, dan kepercayaan yang dihormati waktu. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional merupakan salah satu dari sistem ekonomi. Pada sistem ini, tradisi masyarakat memandu keputusan ekonomi seperti produksi dan distribusi. Masyarakat bergantung pada pertanian, perikanan, berburu, atau kombinasi dari semuanya dan menggunakan barter sebagai pengganti uang. Mengutip situs The Balance, sebagian besar sistem ekonomi tradisional adalah beroperasi di pasar negara berkembang, Misalnya di dataran Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Beberapa sistem ekonomi tradisional telah berkembang menjadi tipe campuran yang menggabungkan unsur-unsur dari kapitalisme, sosialisme, atau komunisme. Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi Campuran dan Sejarahnya Sistem ekonomi tradisional memiliki kelemahan diantaranya dapat dipengaruhi secara negatif oleh jenis ekonomi lain yang menggunakan sumber daya alam dalam jumlah besar. Ekonom dan antropolog percaya bahwa semua sistem ekonomi lain pernah menerapkan sistem ekonomi tradisional. Mereka mengharapkan penganut sistem ekonomi tradisional yang tersisa untuk berkembang menjadi ekonomi pasar, komando, atau campuran dari waktu ke waktu. Sistem ekonomi pasar adalah sistem di mana hukum penawaran dan permintaan mengarahkan produksi barang dan jasa. Ekonomi komando adalah di mana pemerintah pusat membuat semua keputusan ekonomi. Baik pemerintah atau kolektif memiliki tanah dan alat-alat produksi. Sedangkan ekonomi campuran menggabungkan karakteristik dari semuanya. Baca juga: Kelebihan, Contoh, dan Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran Ciri-ciri sistem ekonomi tradisionalCiri-ciri sistem ekonomi tradisional pertama. Sistem ekonomi tradisional adalah berpusat di sekitar keluarga atau suku. Mereka menggunakan tradisi yang diperoleh dari pengalaman para tetua untuk memandu keputusan ekonomi. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional kedua. Sistem ekonomi tradisional ada dalam masyarakat pemburu, pengumpul dan nomaden. Masyarakat ini mencakup wilayah yang luas untuk menemukan makanan yang cukup untuk mendukung mereka.
Lihat Foto Dalam dunia perdagangan, sebelum kamu melakukan sebuah transaksi, harus mengetahui sistem ekonomi yang berlaku, termasuk sistem ekonomi tradisional. Sistem ekonomi merupakan cara yang dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan atau menghadapi masalah dalam bidang ekonomi. Setiap negara memiliki sistem yang berbeda-beda, tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang terjadi pada negaranya. Ada beberapa jenis sistem ekonomi yang lazim digunakan dalam sebuah negara. Sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando, sistem ekonomi liberal (kapitalis) dan sistem ekonomi campuran. Masing-masing sistem ekonomi ini memiliki fungsi, peran, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Fungsi Sistem Ekonomi
Salah satu sistem ekonomi yang sering digunakan pada masyarakat pedesaan adalah sistem ekonomi tradisional. Berikut pengertian, karakteristik, kelebihan, kekurangan serta penerapan sistem ekonomi tradisional dalam kehidupan sehari – hari. Pengertian Sistem Ekonomi TradisionalSistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada sumber daya alam. Bisa dikatakan pula bahwa sistem ekonomi ini adalah sistem ekonomi yang paling sederhana jika dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya. Pada sistem ekonomi ini masyarakat masih mengandalkan hasil alam serta tenaga manusia saja. Metode pertukaran barang juga masih dilakukan dengan cara barter seperti yang diajarkan pada generasi sebelumnya. Selain itu masyarakat juga masih berperan sebagai produsen dan merangkap sebagai konsumen. Hal ini terjadi karena proses transaksi masih menggunakan cara barter atau bertukar barang. Dalam proses pelaksanaannya, pemerintah hanya memiliki peran sebagai penjaga ketertiban saja. Dalam berkegiatan ekonomi, masyarakat dengan sistem ekonomi ini tidak berorientasi pada profit atau cari untung. Karakteristik Sistem Ekonomi TradisionalSistem ekonomi tradisional umumnya dianut dan diterapkan oleh suatu negara yang kehidupan masyarakatnya sederhana dan masih menggantungkan pada hasil alam dalam upaya pemenuhan kebutuhannya. Berkaitan dengan hal tersebut, sistem ekonomi tradisional memiliki ciri khas atau karakteristik yang membedakannya dengan jenis sistem ekonomi lainnya. Adapun karakteristik dari sistem ekonomi tradisional yakni sebagai berikut.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi TradisionalSetiap sistem ekonomi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan sistem ekonomi tradisional. Kelebihannya:
Di balik kelebihan sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi ini pun tak lepas dari kekurangan. Kekurangannya:
Di era yang serba digital seperti sekarang ini, di mana teknologi berkembang begitu pesat dan canggih, seolah mustahil penerapan sistem ekonomi tradisional masih berlangsung. Benar saja, sistem ekonomi tradisional ini telah ditinggalkan oleh banyak negara dan beralih ke sistem ekonomi yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan peradaban dunia. Penerapan SistemPerkembangan peradaban dan kemajuan teknologi yang terjadi saat ini dinilai tak lagi sesuai dan efektif untuk menerapkan sistem ekonomi tradisional. Apalagi masyarakat saat ini cenderung lebih individual, sehingga kebersamaan dan sikap saling tolong-menolong tak lagi terasa kental. Tidak hanya itu, sifat materialistik yang telah merasuk dalam kehidupan masyarakat modern menjadikannya lebih berorientasi pada keuntungan, tak puas hanya sebatas memenuhi kebutuhan. Di tengah-tengah perkembangan zaman dan peradaban masyarakat yang semakin canggih, sistem ekonomi tradisional masih bertahan dan digunakan oleh kelompok masyarakat di suatu negara yang hidup di pelosok, di mana wilayahnya masih sulit diakses dan minim fasilitas dan infrastruktur. Di Indonesia, sistem ekonomi tradisional masih diterapkan di daerah terpencil seperti Nduga Papua dan Suku Badui. Sementara untuk negara lain, sistem ekonomi tradisional ini masih ditemui pada masyarakat pedesaan di Afrika Tengah, Euthopia, dan Malawi. Cukup ironis, karena di tengah hingar bingar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di hampir semua negara, masih ada daerah yang belum tersentuh dengan modernitas tersebut. Meski belum punah sama sekali, namun sistem ekonomi tradisional memang tidak lagi efektif untuk diterapkan pada zaman sekarang ini, di mana teknologi sudah semakin canggih. Teknik dan proses produksi sudah menggunakan mesin – mesin berkapasitas besar sehingga mampu memproduksi barang secara massal atau dalam volume besar. Sistem ekonomi tradisional tak lagi sesuai diterapkan di negara yang berkeinginan untuk berkembang, maju, dan kompetitif. Itulah penjabaran singkat mengenai sistem ekonomi tradisional. Mungkin memang di era digital sekarang, sistem ekonomi ini sudah tidak begitu relevan. Meski begitu, bagi masyarakat pedesaan sistem ekonomi tradisional masih sering digunakan sebagai sistem transaksi. Sejalan dengan perubahan sistem ekonomi dari jaman ke jaman, sistem investasi dana pun sekarang sudah semakin variatif. Salah satu investasi terkini yang sedang digandrungi dan terbukti menguntungkan adalah sistem investasi peer-to-peer lending. KoinWorks melalui KoinP2P membuka kesempatan untuk kamu yang ingin membantu perkembangan UKM di Indonesia dengan cara menjadi pendana di KoinP2P. KoinWorks telah berizin dan diawasi oleh OJK sehingga setiap transaksi yang ada di KoinWorks telah dijamin aman. Selain itu untuk memberikan rasa aman lebih lagi kepada para pendana, KoinWorks menyediakan dana perlindung atau dana proteksi untuk meminimalisir resiko kerugian. Yuk, diversifikasi pendanaan kamu dengan menjadi pendana di KoinP2P! |