Nama lain untuk pelempar bola dalam permainan rounders adalah

tirto.id - Permainan rounders termasuk salah satu olahraga yang sering dimainkan di Indonesia. Rounders adalah olahraga yang dimainkan dengan bola kecil dan kayu pemukul.

Olahraga ini sudah pernah dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 1951 yang diselenggarakan di Jakarta. Akan tetapi, hingga sekarang organisasi yang menaungi rounders di Indonesia belum berdiri sendiri dan masih bergabung dengan Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi).

Secara umum, olahraga rounders dimainkan oleh dua regu pemain, yaitu regu pemukul dan regu penjaga. Jumlah anggota setiap regu adalah 12 pemain. Regu pemukul memulai permainan yang akan ditahan oleh regu penjaga.

Di antara kecakapan yang harus dikuasai setiap pemain rounders adalah teknik menangkap dan melempar bola. Keduanya tergolong teknik dasar dalam olahraga rounders.

Kecakapan melempar dan menangkap bola menentukan keberhasilan regu untuk memenangkan permainan. Cara melempar dan menangkap bola sebenarnya sederhana. Pengembangannya akan makin kompleks, tergantung dari penguasaan kecakapan teknik dari setiap pemain.

Berikut penjelasan tentang cara melempar dan menangkap bola dalam permainan rounders, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan (2016) yang ditulis oleh Sugito Adiwarsito, Dendy Sonjaya, dan Rusdi.

Teknik Melempar Bola dalam Rounders

Teknik melempar bola termasuk kemampuan penting dalam permainan rounders, terutama ketika suatu regu bertugas menjaga regu lapangan. Apabila anggota regu melempar bola dengan ketepatan jitu dan kecepatan tinggi, regu tersebut akan menjadi regu yang kuat pertahanannya dan berpotensi meraih kemenangan.

Gerakan melempar bola dalam rounders terdiri dari: gerakan melempar bola melambung atau parabola; gerakan melempar bola mendatar; gerakan melempar bola menyusur tanah; dan teknik melempar bola bagi pitcher atau pelambung. Cara melakukan gerakan-gerakan melempar bola dalam rounders tersebut adalah sebagai berikut.

1. Cara Melakukan Gerakan Melempar Bola Melambung

  • Bola rounders digenggam di pangkal ruas jari tangan.
  • Posisinya di antara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
  • Ketiga jari itu saling memegang, sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak terjatuh.
  • Pandangan mata mengarah ke target sasaran lemparan.
  • Ketika melempar, pemain akan menggunakan tangan kanan, sementara kaki kiri berada di bagian depan.
  • Setelah bola lepas dari tangan, posisi kaki kanan mengikuti arah lemparan atau melangkah ke depan.

2. Cara Melakukan Gerakan Melempar Bola Mendatar

  • Bola rounders umumnya dilemparkan dengan tangan dominan agar lontarannya kuat.
  • Umumnya tangan dominan pemain adalah tangan kanan.
  • Posisi tubuh pemain tidak terlalu condong ke belakang.
  • Pada saat melempar mendatar, gerakan lengan diayun dari belakang ke depan.
  • Posisi tangan tidak melebihi kepala.
  • Lintasan bola searah dada sasaran yang dituju sehingga bola mudah ditangkap.

3. Cara Melakukan Gerakan Melempar Bola Menyusur Tanah

  • Ketika melempar bola gerak menyusur tanah, posisi kaki pemain ditekuk dan badan condong ke depan.
  • Lengan dan tangan pelempar ditarik ke belakang sebagai ancang-ancang.
  • Ayunkan tangan ke depan, mengarah ke bawah. Kemudian, lemparkan bola ke arah target.

4. Cara Melempar Bola bagi Pelambung atau Pitcher

  • Posisi tubuh berdiri tegak, sementara kaki kanan berada di depan.
  • Bola dipegang dengan tangan kanan (kecuali bagi pemain kidal).
  • Posisi bola berada di depan paha kaki kanan.
  • Condongkan badan ke depan.
  • Putar lengan tangan kanan yang memegang bola dalam putaran 360°
  • Ketika diputarkan, langkahkan kaki kiri ke depan (atau kaki kanan bagi pemain kidal).
  • Lemparkan bola ketika bola berada di samping paha kaki kanan, yang disertai lecutan pergelangan tangan.

Teknik Gerakan Menangkap Bola dalam Rounders

Teknik dasar lain dalam permainan rounders adalah kecakapan menangkap bola. Kemampuan pemain menangkap bola ini akan menentukan keberhasilan regunya menjadi tim pemenang.

Dari sudut datangnya bola, teknik menangkap bola dalam rounders terdiri dari tiga macam gerakan, yaitu gerakan menangkap bola melambung, gerakan menangkap bola mendatar, dan gerakan menangkap bola menyusur tanah. Berikut cara melakukan gerakan-gerakan itu.

1. Cara Melakukan Gerakan Menangkap Bola Melambung

  • Sikap badan dan posisi tangan tergantung dengan datangnya bola yang melambung.
  • Menangkap bola dapat dilakukan dengan teknik tangan membentuk kantong.
  • Pada saat bola masuk ke dalam kantong, jari-jari segera dikatupkan, serta lekas ditarik ke arah tubuh pemain.

2. Cara Melakukan Gerakan Menangkap Bola Mendatar

  • Jika datang mendatar dan tepat di depan badan, bola bisa ditangkap seperti gerakan menangkap bola yang datangnya melambung.
  • Apabila bola datang mendatar di samping kanan atau kiri badan, cara menangkapnya dengan menjulurkan lengan ke samping kanan atau kiri badan.
  • Apabila sudah mahir, menangkap bola dapat dilakukan dengan satu tangan.

3. Cara Melakukan Gerakan Menangkap Bola Menyusur Tanah

  • Untuk menangkap bola yang menyusur tanah, pemain memasang sikap membungkuk.
  • Posisi kedua lutut ditekuk dan kedua lengan diarahkan lurus ke bawah.
  • Dengan sikap duduk berlutut, pemain menangkap bola yang melayang ke arahnya.

Baca juga artikel terkait ROUNDERS atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/add)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Sofbol (bahasa Inggris: Softball) adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan softball lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri markah (base) pelari hingga menyentuh markah akhir yaitu home plate.

Nama lain untuk pelempar bola dalam permainan rounders adalah
SofbolInduk organisasiInternational Softball FederationPertama dimainkanAmerika Serikat, 1887KarakteristikAnggota tim9 orang per tim

Nama lain untuk pelempar bola dalam permainan rounders adalah

Suasana sebuah pertandingan sofbol di Jerman.

Permainan sofbol bermula di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock.

Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.

Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball.

Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.

Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur olahraga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olahraga ini, dan tahun 1926 nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan.

Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) di mana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.

Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standardisasi peraturan sofbol. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, di mana terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh dinamakan “shortfielder” pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).

Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria, dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam bisbol.

Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini tidak termasuk anggota pria maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda.

Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966 di bawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.

Terdapat 3 tipe permainan sofbol:

  • Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove.
  • Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara markah, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
  • Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.

 

Diagram lapangan sofbol.

Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian, bagian dalam (Infield), dan bagian luar (outfield).

Di dalam daerah dalam terdapat 4 markah (base). Setiap markah diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari markah awal yang disebut home plate, diteruskan dengan markah pertama, markah kedua dan markah ketiga. Markah berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat markah membentuk bentuk empat persegi yang disebut berlian (diamond).

Di belakang home plate terdapat batasan yang disebut backstop sejauh 7,62 dan 9,14 meter di belakang home plate.

Jarak lintasan antar markah yang ditentukan

Lintasan Fast Pitch Lintasan Slow Pitch
60 kaki (18,29 m) 60 kaki atau 65 kaki (19,81 m)

Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan

Dewasa Di bawah 18 tahun Di bawah 15 tahun
Puteri Putera Puteri Putera Puteri Putera
43 kaki (13,11 m) 46 kaki (14,02 m) 40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki 46 kaki (14,02 m) 40 kaki (12,19 m) atau 35 kaki 46 kaki (14,02 m)

Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan

Dewasa Di bawah 18 tahun Di bawah 15 tahun
Puteri Putera Puteri (univ) Puteri Putera Puteri Putera
50 kaki (15,24 m) 50 kaki (15,24 m) 50 kaki (15,24 m) 50 kaki (15,24 m) 46 kaki (14,02 m) 50 kaki (15,24 m) 46 kaki (14,02 m)

 

Bola sofbol.

Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola berwarna kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first baseman dan penangkap bola mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang diperuntukkan untuk sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola dipakai untuk melindungi kepala seorang pemukul bola dari terjangan bola dan cedera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap bola, dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi.

Dalam pertandingan sofbol terdapat minimal satu orang hingga tujuh orang hakim atau wasit (umpire). Terdapat satu orang plate umpire dan tiga wasit markah yang menjaga pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar. Dalam pertandingan fast pitch dihakimi oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga wasit markah).

Istilah untuk seorang wasit adalah “blue”, disebabkan seragam mereka selalu berwarna biru. Posisi seorang wasit adalah berdiri di belakang penangkap bola dan pemukul bola . Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola yang dilempar pelempar bola ke penangkap bola apakah itu strike atau ball. Wasit juga mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin pertandingan adalah Umpire plate. Karena sifatnya sebagai pemimpin pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol adalah mutlak, Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan pemain atau pelatih atau manager team menyangkut ajustment, tapi protes dapat dilakukan dan dapat diterima apabila protes dilaukan terhadap salah penerapan rules. Jadi ada permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under protest, selengkapnya dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang dikeluarkan oleh ISF). seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan seorang pelatih keluar lapangan, jika menurut wasit mengganggu jalannya pertandingan.

Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap bola sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.

Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua markah secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.

Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.

Pelempar bola

Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan meneriakkan kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaganya masing-masing, pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan dan pemukul bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang pelempar bola berdiri di atas plate dan menghadap ke arah penangkap bola. Pelempar bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke mitt penangkap bola. Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike zone), di mana hasil akhir lemparan terdapat di atas home plate dan tingginya tidak lebih dari dada dan tidak kurang dari lutut pemukul bola. Jika bola dalam zona strike tidak terpukul oleh pemukul bola, maka wasit akan berteriak “strike”. Dan apabila bola keluar dari zona strike, namun pemukul bola tidak mencoba memukul bola maka wasit akan berteriak “ball”. Zona strike adalah zona di mana bola dalam wilayah pukul pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola akan berusaha membuat bola strike dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan memukul bola walaupun bola berada di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang pelempar bola adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.

Penangkap bola

Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap bola. Penangkap bola dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap lemparan pelempar bola. Catcher menggunakan helm (topeng penangkap bola) untuk melindungi kepala dan muka, pelindung tubuh untuk melindungi daerah badan dan pelindung kaki untuk melindungi daerah lutut ke bawah. Posisi penangkap bola adalah jongkok di belakang pemukul bola. Seorang pelempar bola dan penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi yang baik dengan isyarat-isyarat untuk bekerjasama mematikan seorang pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena dalam pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya.

Penjaga

Selain pelempar bola dan penangkap bola, tim bertahan memiliki 7 orang penjaga (fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder). Bagian dalam yaitu penjaga markah satu (pertama), penjaga markah dua (kedua), Penjaga antara markah dua dan tiga (shortstop), dan penjaga markah tiga (ketiga). Sedangkan penjaga luar terdapat di sebelah kiri (penjaga kiri), tengah (penjaga tengah), dan kanan (penjaga kanan). Semua penjaga (termasuk pelempar bola dan penangkap bola) berusaha mematikan 3 orang tim lawan agar mendapat giliran memukul. Karena run hanya bisa didapatkan dalam posisi menyerang.

Pemukul bola

Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball. 3 kali strike akan membuat pemukul bola mati “Strike Out”. Dan apabila 4 kali ball maka pemukul bola diperbolehkan jalan bebas ke arah markah satu (free walk). Apabila pemukul berhasil memukul bola, pemukul bola akan berlari sekuat tenaga mencapai markah satu sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di tangkap oleh penjaga markah satu. Jika pemukul bola berhasil sampai di markah satu sebelum penjaga markah satu menangkap bola maka pemukul bola “safe”'. Namun bila penjaga markah satu lebih cepat menangkap bola, maka pemukul bola “out”.

Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt, hit and run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit digunakan sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang.

 

Anggota-anggota Federasi Sofbol Internasional

Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.

Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.

Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association di bawah naungan International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship.

Juara terdahulu:

  • 2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1
  • 2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2
  • 2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0

Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of Softball pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara lainnya di Oklahoma City dalam World Cup of Softball setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi antar negara Asia.

Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga bisbol.

Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.

Liga Sofbol Indonesia (LSI)

Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi membentuk Liga Sofbol Indonesia.

LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung), dan Pirates (Kaltim)

Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa menggantikan pemain asing.

  • (Inggris) Tentang Federasi Sofbol Intenasional
  • (Inggris) Situs web resmi Asosiasi Sofbol Amatir Amerika Serikat
  • (Inggris) Situs web resmi Sofbol Amerika
  • (Inggris) Situs web resmi Asosiasi Sofbol Australia Diarsipkan 2007-08-29 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Sejarah sofbol
  • (Inggris) Sejarah sofbol Diarsipkan 2007-05-27 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Indonesian softball team blogspot

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sofbol&oldid=20854576"