Mules 10 menit sekali pembukaan berapa

Jakarta - Kontraksi, awal dari proses persalinan di mana Bunda akan segera bertemu dengan sang buah hati. Perasaan yang Bunda alami akan campur aduk antara takut, gelisah, tapi di saat bersamaan juga gembira.

Kontraksi diketahui akan berjalan dalam tiga tahapan fase. Meski menyakitkan, mari sini Bubun bantu menjalaninya dengan tenang dan tabah. Tanamkan pada pikiran Bunda bahwa inilah momen indah akan bertemu dia yang Bunda rindukan.

Pilihan Redaksi

  • Mitos Menyesatkan Ibu Menyusui Dilarang Mengonsumsi Makanan Panas
  • Dapat Donor Sperma, Natalie Imbruglia Melahirkan di Usia 44 Tahun
  • Posisi Seks Crab, Rumit Tapi Gampang Capai Orgasme Bareng

3 Fase pada Saat Kontraksi

1. Fase persiapan

Dikutip dari buku Dahsyatnya Hamil Sehat dan Normal karya dr.Fredrico Patria, SpOG, fase persiapan ini yang paling lama prosesnya. Bisa berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.

"Fase ini ditandai dengan terjadinya pembukaan pada mulut rahim hingga mencapai 3 cm, dan terjadinya penipisan leher rahim," tulis Fredrico.

Kontraksi ini akan berlangsung selama 30 - 50 detik dengan jarak 5 - 20 menit. Semakin bertambahnya pembukaan leher rahim, kontraksi akan semakin sering.

Dalam fase ini, Bunda akan mengalami gejala sebagai berikut;

- Sakit punggung

- Kejang pada perut seperti saat menstruasi

- Gangguan pencernaan

- Perasaan hangat di perut

- Keluarnya lendir bercampur bercak darah dari vagina. Ini terjadi karena sumbatan lendir yang selama ini melindungi rahim, akan terlepas

- Kemungkinan ketuban pecah

Saat Bunda ada di fase ini, disarankan agar tenang dan membuat diri senyaman mungkin. Mulai juga hitung waktu dan durasi kontraksi, tidak menunda keinginan buang air kecil, dan menghubungi dokter atau bidan saat kontraksi makin sering.

Mules 10 menit sekali pembukaan berapa
ilustrasi kontraksi/ Foto: iStock

2. Fase aktif

Fase aktif ini prosesnya lebih singkat dari fase sebelumnya. Pada tahapan ini Bunda akan merasakan kontraksi yang semakin lama (durasi 40 - 60 detik), kuat, dan sering yakni setiap tiga hingga empat menit sekali.

Pembukaan pada mulut rahim mencapai tujuh cm dan Bunda akan merasakan sakit. Selain itu Bunda akan mengalami gejala seperti berikut:

- Punggung semakin terasa sakit

- Rasa tidak enak pada kaki

- Merasa kelelahan

- Keluarnya lendir bercampur darah semakin bertambah

- Pecahnya ketuban

- Bunda akan mulai merasa gelisah dan tidak berkonsentrasi. Tapi di saat bersamaan juga bahagia karena persalinan akhirnya terjadi.

Dalam fase yang mulai melelahkan dan menyakitkan ini, Bunda disarankan untuk melatih pernapasan, minum air putih agar mulut dan bibir tidak kering, usahakan untuk beristirahat di sela-sela kontraksi, dan jangan menahan buang air kecil.

Mules 10 menit sekali pembukaan berapa
ilustrasi kontraksi/ Foto: Thinkstock

3. Fase Transisi

Ini mungkin adalah tahap yang paling melelahkan dan berat. Pada tahap ini, kontraksi akan meningkat menjadi sangat kuat, setiap dua hingga tiga menit sekali, selama 60 - 90 detik.

Bunda akan mengalami rasa sakit yang hebat dan tidak akan ada waktu istirahat di antara kontraksi. "Pembukaan mulut rahim mencapai 10 cm, umumnya tahap ini berlangsung 15 menit hingga sejam," jelas Fredrico.

Gejala yang mungkin Bunda alami dalam tahap ini antara lain;

- Ada tekanan kuat di bahgian bawah punggung dan perineum (daerah antara vagina dengan anus)

- Tekanan pada anus membuat Bunda ingin mengejan atau menggeram

- Rasa panas dan berkeringat, lalu kemudian muncul rasa dingin dan gemetar

- Lendir dan darah yang keluar bertambah banyak karena pembuluh kapiler yang pecah

- Kejang

- Mengantuk karena oksigen dari otak pindah ke daerah persalinan

- Mual dan muntah

- Tenaga habis

Saat menjalani fase ini, Bunda disarankan untuk menjalaninya dengan berpikir positif, usahakan usir rasa khawatir, lakukan pernapasan teratur untuk mengatasi dorongan mengejan, tapi mohon jangan mengejan sebelum waktunya ya Bun. Terakhir, Bunda bisa coba mengatur napas di sela-sela kontraksi.

Saat semua sudah Bunda jalani, maka bersiaplah menyambut si buah hati. Selamat ya, Bunda resmi jadi Bunda!

Bunda yang ingin mendapat dukungan moral, mungkin bisa mengintip lebih dulu cerita persalinan Bunda selebriti seperti Chikita Meidy di video ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(ziz/rdn)

Mendekati hari kelahiran, Bumil mungkin akan merasakan kontraksi-kontraksi. Namun, sesampainya di rumah sakit, Bumil malah disarankan pulang lagi karena ternyata waktu persalinan belum tiba. Kalau begitu, kapan sih sebenarnya Bumil bisa ke rumah sakit?

Semakin dekat hari kelahiran, semakin Bumil waspada akan segala tanda-tanda persalinan, terutama kontraksi perut. Namun, ternyata ada saja yang bisa membuat Bumil salah kaprah dan berangkat terlalu cepat ke rumah sakit.

Selain jadi bolak-balik, bisa juga Bumil jadi menginap di rumah sakit sebelum waktunya. Padahal, tentu lebih nyaman istirahat di rumah, kan?

Mules 10 menit sekali pembukaan berapa

Waktu yang Tepat bagi Ibu Hamil Melahirkan di Rumah Sakit

Ada tanda-tanda yang perlu Bumil perhatikan dan menjadi “alarm” untuk Bumil berangkat ke rumah sakit. Berikut adalah penjelasannya:

Kontraksi

Bumil disarankan berangkat ke rumah sakit ketika mulai terjadi kontraksi pada rahim. Namun, bedakan antara kontraksi palsu dan kontraksi yang sesungguhnya. Kontraksi palsu bisa terjadi dari awal trimester ketiga. Kontraksinya pun hilang timbul dan hanya terasa di perut depan.

Kontraksi sesungguhnya terasa seperti menjalar dari perut bagian atas atau punggung ke arah perut bawah. Biasanya, Bumil akan tahu pasti bahwa ini adalah waktunya persalinan karena kontraksi begitu kuat, bahkan hingga Bumil tidak bisa berbicara.

Selain itu, kontraksi datang secara teratur dan berlangsung setidaknya selama 60 detik. Awalnya, kontraksi akan terjadi setiap kira-kira 15–20 menit. Namun, lama-kelamaan kontraksi datang semakin cepat, kira-kira setiap 5 menit.

Bila pernah melahirkan normal sebelumnya, Bumil bisa mulai bersiap-siap berangkat jika kontraksi terjadi setiap 10–15 menit. Ini karena ibu yang sudah pernah melahirkan akan mengalami proses yang lebih cepat di persalinan selanjutnya. Jika ini kehamilan pertama, Bumil bisa menunggu hingga kontraksi terjadi tiap 5 menit.

Selaput ketuban pecah

Umumnya, selaput ketuban pecah saat kontraksi mulai teratur dan semakin kuat. Namun, bisa juga ini terjadi sebelumnya. Kebanyakan ibu hamil akan melahirkan 12–24 jam setelah selaput ketuban pecah. Oleh karena itu, segera berangkat ke rumah sakit jika ini terjadi.

Air ketuban bisa keluar perlahan seperti tetesan atau rembesan air, bisa juga menyembur secara tiba-tiba. Catat kapan selaput ketuban pecah, jumlah air yang keluar, serta warna air ketuban untuk dilaporkan ke dokter.

Tanda-Tanda Persalinan

Selain tanda-tanda di atas, ada juga tanda persalinan yang bisa menjadi “pengingat” bahwa sebentar lagi adalah waktunya Bumil berangkat ke rumah sakit. Tanda-tanda ini adalah bagian dari fase awal persalinan, dan salah satunya adalah kontraksi palsu yang sudah dibahas sebelumnya.

Berikut adalah tanda-tanda lain fase awal persalinan:

Penurunan bayi

Kadang, ibu hamil bisa merasakan bayinya semakin turun ke rongga panggul dan menetap dalam posisi siap keluar. Pada kondisi ini, Bumil mungkin akan merasa sering ingin buang air kecil, karena rahim semakin menekan kandung kemih.

Keluarnya lendir dari vagina

Seiring dengan kontraksi rahim, leher rahim juga akan membuka sedikit demi sedikit. Ketika leher rahim terbuka lebih lebar, lendir dari leher rahim akan keluar melalui vagina. Warna lendir bisa jernih, merah muda, atau bercampur darah.

Bila tanda ini terjadi, bisa jadi Bumil akan segera mengalami kontraksi persalinan. Namun, bisa juga persalinan baru terjadi 1–2 minggu kemudian. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya Bumil tetap memeriksakan diri ke dokter.

Penipisan dan pembukaan leher rahim

Jika pada pemeriksaan dokter terlihat leher rahim telah terbuka dan , Bumil akan disarankan menunggu persalinan di rumah.

Selama menunggu di rumah, Bumil bisa mengecek ulang kelengkapan daftar barang yang perlu dibawa ke rumah sakit. Konsumsilah makanan yang bergizi, minum air putih yang cukup, lakukan olahraga ringan, dan istirahat yang cukup untuk mengumpulkan energi yang nanti Bumil butuhkan.

Namun, apabila Bumil merasakan tanda bahaya pada kehamilan, seperti perdarahan berat dari vagina, janin tidak terasa bergerak, atau bengkak pada seluruh badan, segera berangkat ke rumah sakit tanpa menunggu lama-lama lagi.

Pengalaman ibu hamil yang melahirkan di rumah sakit bisa berbeda-beda. Ada yang sudah pecah ketuban dari rumah, ada juga yang hanya merasakan kontraksi tanpa pecah ketuban. Jadi, jika Bumil bingung kapan harus berangkat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Terakhir diperbarui: 15 Februari 2020

Berapa menit sekali kontraksi asli?

Awalnya, kontraksi akan terjadi setiap kira-kira 15–20 menit. Namun, lama-kelamaan kontraksi datang semakin cepat, kira-kira setiap 5 menit. Bila pernah melahirkan normal sebelumnya, Bumil bisa mulai bersiap-siap berangkat jika kontraksi terjadi setiap 10–15 menit.

Pembukaan 3 seperti apa?

Pembukaan Tiga Pembukaan persalinan tiga menjelaskan jika mulut rahim sudah membuka sebesar 3 sentimeter. Kontraksi semakin intens dengan hanya berselang setengah jam. Janin sudah mulai aktif berusaha menuju mulut rahim agar kelahiran dapat lancar. Saat ini terjadi, ada baiknya langsung menuju tempat persalinan.

Berapa lama waktu pembukaan 1 sampai 10?

Terkait berapa lamanya waktu pembukaan 1 sampai 10, ada yang mengatakan akan memakan waktu sekitar 12-24 jam untuk yang baru pertama kali melahirkan. Sedangkan, bila Anda pernah melahirkan sebelumnya, akan menghabiskan waktu sekitar 8-10 jam.

Pembukaan 4 seperti apa?

4. Pembukaan empat. Tahap ini pembukaan pada mulut rahim sudah sekitar empat cm. Mulut rahim akan semakin tipis dan terbuka karena munculnya kontraksi untuk mendorong bayi lahir.