Mengapa pertumbuhan ekonomi negara maju selalu lebih tinggi dari negara berkembang?

Mengapa pertumbuhan ekonomi negara maju selalu lebih tinggi dari negara berkembang?
Ilustrasi kota. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Bila kita hitung, sedikitnya ada 217 negara dengan kondisi geologis, sosial, dan ekonomi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di antara negara negara tersebut ada yang memiliki kemajuan perekonomian yang tinggi. Sebagian lain dapat mengelola negaranya untuk mencukupi kebutuhan warganya.

Namun, ada juga negara yang masih membutuhkan bahkan bergantung pada bantuan negara lain. Hubungan ekonomi dan politik suatu negara dengan negara lainnya memang memegang peranan penting dalam perkembangan suatu negara.

Istilah negara maju dan negara berkembang banyak disebutkan untuk menggolongkan negara berdasarkan kondisi sosial ekonominya. Kita mengenal Amerika Serikat, Inggris dan Jepang sebagai salah satu contoh negara maju. Ketiga negara ini terkenal dengan industri dan jasa yang maju.

Maju atau tidaknya suatu negara tidak ditentukan oleh luas wilayah negaranya. Contohnya di Asia Tenggara, ada dua negara yang tergolong sebagai negara maju meskipun luas negaranya tidak begitu besar. Dua negara itu yaitu Singapura dan Brunei Darussalam.

Sebetulnya, kita dapat menganalisa sendiri bagaimana sebuah negara dapat dikatakan menjadi sebuah negara maju ataupun berkembang, khususnya pada bidang ekonomi. Berikut ini kami telah rangkum 10 perbedaan negara maju dan berkembang dari segi ekonomi:

2 dari 4 halaman

1. Pendapatan Per Kapita Tinggi

Perbedaan negara maju dan berkembang dapat dilihat dari pendapatan perkapitanya. Pendapatan per kapita digunakan untuk menunjukkan rata rata penghasilan setiap penduduk dalam suatu negara. Besaran ini diperoleh dengan cara membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di negara tersebut.

2. Sektor Perekonomian Utama pada Bidang Jasa dan Industri

Perbedaan negara maju dan berkembang yang berikutnya adalah negara maju biasanya lebih fokus akan bidang jasa dan industri. Sebagian besar penduduk negara maju bekerja di bidang industri khususnya untuk diekspor ke negara lain atau dalam bidang jasa. Ciri ini juga menentukan apakah suatu negara tergolong sebagai negara maju atau berkembang

Walaupun negara maju memiliki perekonomian utama dalam bidang industri dan jasa, bukan berarti mereka tidak mengelola sektor lainnya seperti pertanian. Justru setiap sumber daya alam yang dimiliki dikelola dengan maksimal dengan peralatan yang canggih. Negara maju seperti Jepang contohnya, teknologi pertaniannya sudah sangat maju dengan penerapan ilmu modern dalam setiap bidang.

3. Penggunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Canggih

Perbedaan negara maju dan berkembang yang berikutnya adalah jika negara maju biasanya akan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologinya dengan canggih. Telah dibahas sebelumnya bahwa perekonomian utama negara maju berasal dari industri dan jasa. Kedua bidang ini dapat tumbuh dan berkembang apabila memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Sarana dan prasarana yang dimaksud bukan hanya alat elektronik, mesin, dan aplikasi saja, namun juga sumber daya manusianya. Sebagai contoh, industri tambang tidak akan sukses apabila tidak memiliki teknologi pengeboran yang efektif. Namun semua peralatan canggih ini aan percuma jika dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki skill atau pengalaman dalam bidang pertambangan.

4. Tingkat Pendidikan dan Keterampilan Penduduknya Tinggi

Perbedaan negara maju dan berkembang yang keempat adalah jika di negara maju biasanya tingkat pendidikan dan keterampilan penduduknya dapat dikatakan tinggi. Negara maju akan menekankan pada pendidikan dan perkembangan keterampilan penduduknya.

Bukan hanya mempelajari teori yang telah ada saja, namun penduduk negara maju banyak berlomba lomba menciptakan karya dan teknologi baru.

5. Perekonomian Tidak Bergantung pada Sumber Daya Alam

Berbeda dengan negara berkembang yang banyak bergantung pada hasil alam, negara maju tidak demikian. Selain menjadikan sektor industri dan jasa sebagai sektor perekonomian utama, mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara optimal.

Jika tidak ada lahan untuk menanam, penduduk negara maju membuat inovasi inovasi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

3 dari 4 halaman

1. Pendapatann Perkapita Rendah

Perbedaan negara maju dan berkembang selanjutnya adalah apabila di negara berkembang biasanya pendapatan per kapitanya lebih rendah. Ciri-ciri negara berkembang yang pertama ini dilihat dari segi ekonomi.

Negara seperti Indonesia memiliki pendapatan perkapita menengah ke bawah sehingga masyarakatnya terbilang masih belum mencapai kategori sejahtera. Hampir separuh negara di dunia masuk ke dalam kategori negara berkembang.

2. Impor Lebih Besar Daripada Ekspor

Perbedaan negara maju dan berkembang yang berikutnya adalah jika di negara berkembang biasanya jumlah impor akan lebih besar daripada ekspor. Padahal, impor dilakukan saat suatu negara mengalami keterbatasan teknologi dan keahlian sehingga membutuhkan barang yang dibawa oleh negara lain untuk memenuhi kebutuhan.

Sementara itu, dengan adanya impor, berarti negara harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Pasalnya, barang yang dibutuhkan harus mengarungi samudera sehingga biaya yang dikeluarkan akan merogoh kocek lebih dalam.

4 dari 4 halaman

Perbedaan negara maju dan berkembang berikutnya adalah jika di negara berkembang angka pengangguran masih tergolong tinggi. Seiring dengan semakin banyaknya angka kelahiran, persaingan di dunia kerja juga pasti tinggi. Alhasil, negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang layak untuk menampung jumlah pengangguran yang terlampau banyak.

Hal ini sangat berkaitan dengan laju pertumbuhan penduduk di negara berkembang yang kurang terkontrol. Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi sumber tingginya jumlah pengangguran di negara berkembang.

4. Hanya Andalkan Sektor Primer

Biasanya, ciri negara berkembang dapat dilihat dengan hanya mengandalkan sektor primer dalam perekonomiannya. Yang dimaksud sektor primer adalah hasil olahan sumber daya alam. Mayoritas penduduk negara berkembang memiliki mata pencaharian dengan memanfaatkan hasil alam seperti petani, nelayan, dan banyak lainnya.

Penduduk negara berkembang masih sangat kurang pengetahuannya akan terobosan baru dunia teknologi dan semacamnya.

5. Tingkat Korupsi Tinggi

Negara berkembang biasanya akan dapat dilihat dengan angka korupsi yang masih tinggi. Di negara berkembang, tingkat korupsi yang terjadi cukup tinggi sehingga berdampak buruk pada perekonomian negara.

[raf]

KOMPAS.com - Di belahan dunia ini ada beberapa negara yang dikategorikan sebagai negara maju dan negara berkembang.

Ada berbagai kriteria untuk memetakan negara maju dan negara berkembang.

Berikut perbedaan antara negara maju dan negara berkembang:

Negara maju

Negara maju biasanya memiliki Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita tinggi. Juga memiliki juga angka pertumbuhan penduduk yang relatif rendah.

Tingkat kematian bayi juga rendah. Karena dipengaruhi oleh kemajuan dalam bidang kedokteran.

Baca juga: Dua Jurus Jokowi untuk Wujudkan Mimpi Indonesia Jadi Negara Maju di 2045

Negara maju bisa dilihat dari standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi yang maju dan ekonomi merata. Ini berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat tinggi.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), negara maju mempunyai perencanaan yang lebih fleksibel dan selektif dari tahun ke tahun.

Pemerintah terus berupaya menciptakan kondisi yang mendasar untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Ada langkah-langkah konkret untuk membangun dan mempertahankan persaingan.

Pemerintah mencoba untuk menghindari penerapan secara rinci pada sektor swasta. Karena akan mengarah pada penurunan efisiensi.

Negara berkembang

Istilah negara berkembang digunakan untuk menjelaskan suatu negara yang memiliki tingkat kesejahteraan material rendah.

Biasanya indeks perkembangan manusia tercatat dibawah standar normal. Lalu infrastruktur yang relatif belum maksimal pembangunannya.

Baca juga: Ubah Indonesia Jadi Negara Maju, Maruf Amin Ingin Contoh Perjuangan Rasul

Daya saing dengan negara-negara lain di pasar internasional rendah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada beberapa ciri-ciri yang masuk dalam ketegori negara berkembang, seperti pertanian tradisional yang merupakan faktor produksi primer.

Industri belum berkembang, jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk besaran. Pendapatan dalam suatu negara rendah, dan sumber alam belum banyak yang terolah.

Kemudian angka pengangguran tinggi, angka kematian bayi tinggi, hingga kesenjangan sosial tinggi dan tingkat pendidikan penduduk rendah.

Muhammad Amsal Sahban dalam buku Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang (2018), negara berkembang biasa disebut negara dunia ketiga.

Fenomena ini tidak bisa dilepaskan adanya saling ketergantungan dengan negara-negara lain. Dalam sejarah telah membuktikan bahwa sampai abad saat ini belum ada negara yang benar-benar mandiri tanpa tergantung dengan negara lain.

Negara yang dominan bisa berekspansi. Untuk negara lain yang tergantung mengalami perubahan sebagai akibat dari ekspansi. 

Baca juga: Indonesia Jadi Tujuan Ekspor Sampah Plastik Negara Maju? Ini Bahayanya

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), setelah Perang Dunia II negara-negara berkembang akan membutuhkan bantuan untuk pengembangan. Bantuan ini menjadi modal tambahan untuk mengembangkan negara hingga ekonomi maju.

Pada 1950, hampir semua aliran modal ke negara-negara berkembang berasal dari sumber resmi dalam bentuk bantuan asing dari negara maju. Selain itu lewat lembaga multilateral, Bank Dunia dan Dana moneter Internasional.

Pada 1960, beberapa negara berorientasi ekspor dan itu berkembang pesat. Sehingga mengandalkan pasar modal internasional. 

Ciri negara maju dan negara berkembang

Ada beberapa ciri negara maju, seperti:

1. Infrastruktur

Negara-negara maju umumnya memiliki infrastruktur yang sudah berkembang. Perkembangan itu menompang pertumbuhan ekonomi penduduk dan menguntungkan bagi suatu negara.

Sementara itu negara-negara berkembang untuk infrastruktur baru tahap mengarah ke sana. 

Bahkan terjadi perbedaan perkembangannya antara daerah yang berada di wilayah tropis dengan di wilayah subtropis. Itu berdampak pada perbedaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia. 

Baca juga: Jokowi: Kalau Kualitas SDM Meningkat, Indonesia Bisa Jadi Negara Maju

2. Ekonomi

Dari segi ekonomi negara maju memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan berbeda dengan negara berkembang.

Biasanya penduduk di negara maju berprofesi di sektor industri saja. Sehingga memiliki pendapatan tinggi.

Sementara di negara-negara berkembang pertumbuhan ekonomi lambat. Penduduk masih mengandalkan perekonomian di sektor pertanian. 

Biasanya untuk memenuhi kebutuhan penduduk masih tergantung pada sumber daya alam yang ada di suatu daerah. 

3. Kualitas penduduk

Kualitas penduduk di negara maju memiliki tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan yang tinggi.

Karena pemerintah di negara maju memberikan jaminan kepada penduduknya dengan fasilitas pendukung, seperti pendidikan atau kesehatan. Tak heran membuat kecakapan sosial dan kemandirian penduduk berkembang.

Untuk kualiatas penduduk di negara-negara berkembang masih rendah. Rendah angka pendapatan per kapita, rendahnya tingkat kesehatatn, tingginya angka kematian bayi, hingga rendahnya pendidikan. 

4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi negara maju berkembang cepat dan pesat. Apalagi adanya dukungan pemerintah yang memberikan berbagai fasilitas untuk menunjang.

Sedangkan di negara-negara berkembang penguasaan pada teknologi dan ilmu masih rendah. Sehingga tenaga ahli tidak banyak tersedia dan menjadikan perkembangan negara lambat. 

Baca juga: Wagub Jabar: Pada 2045 Indonesia Bisa Jadi Negara Maju, Asalkan

Contoh negara maju dan negara berkembang

Ada beberapa negara yang masuk dalam kategori negara maju, yakni:

1. Benua Eropa

Ada beberapa negara eropa yang masuk kategori maju, yakni Inggris, Belanda, Italia, Jerman, Perancis, maupun Portugal.

Untuk negara berkembang seperti Bulgaria, Kroasia, Ukraina, Serbina, Romania, atau Turki.

2. Benua Asia

Di Benua Asia ada beberapa negara maju, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Singapura, maupun Taiwan.

Ada beberapa negara berkembang di Benua Asia, yakni Kazakstan, Mongolia, Indonesia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei Darussalam, India, Palestina, atau Korea Utara.

3. Benua Amerika

Di Benua Amerika ada Amerika Serikat, maupun Kanada yang termasuk negara maju.

Sementara yang termasuk negara berkembang, seperti Chili, Costa Rica, Ekuador, Jamaika, Paraguay, Meksiko, dan Panama.

4. Benua Australia

Di Benua Australia ada Australia dan Selandia Baru yang termasuk negara maju.

5. Benua Afrika

Negara-negara di Benua Afrika yang masuk kategori negara berkembang, yakni Ghana, Gabon, Ethiopia, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Angola, Tunisi, atau Libya.

Baca juga: 5 PTN Indonesia Masuk Daftar Universitas Terbaik di Negara Berkembang

Indonesia menuju negara maju

Diberitakan Kompas.com (14/11/2019), Presiden Joko Widodo (jokowi) mengaku optimis Indonesia bisa masuk dalan jajaran negara ekonomi maju di 2045.

Ada tiga hal untuk bisa merealisasikan, salah satunya dengan pembangunan infranstruktur yang masif.

Dengan pembangunan infrastruktur yang masif bisa menciptkan ekonomi baru hingga peradaban baru.

Jokowi mencontohkan, dulu dari Wamena ke Nduga sebelumnya harus jalan kaki empat hari empat malam. Dengan jalan yang dibangun bisa menempuh 5-6 jam.

Selain infrastruktur, juga peningkatan kualitas sumber daya manusi yang merupakan salah satu cara untuk merealisasikan mimpi Indonesia menjadi negara maju.

Kalau pembangunan SDM betul-betul dilaksanakan, maka kualitas SDM Indonesia meloncat naik. Bisa masuk era inovasi dan teknologi.

Kompas.com (30/1/2019) memberitakan, bukan mustahil Indonesia naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju.

Baca juga: Konsumsi Listrik Indonesia Tertinggal di Antara Negara Berkembang

Caranya dengan memanfaatkan bonus demografi yang hanya sekali dalam seumur hidup. Puncak bonus demografi diperkirakan terjadi pada 2020-2025 yang ditandai dengan porsi masyarakat usia muda mendominasi penduduk Indonesia.

Saat ini ada sekitar 174-180 penduduk usia produktif yang siap menggerakan ekonomi Indonesia. Bonus demografi harus dibarengi dengan produktivitas yang optimal.

Negara di Asia Timur memanfaatkan masa bonus demografi untuk mengangkat negara dari menengah, sekarang jadi negara maju.

Maka mulai sekarang pemerintah harus menyusun rencana jangka panjang hingga 2045. Selain itu harus menyiapkan tenaga kerja dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital.

(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama/Ambaranie Kemala Movanita | Editor: Erlangga Djumena/Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.