Mengapa kita harus menyantuni anak yatim

Menyantuni anak yatim merupakan salah satu perintah Allah yang hendak dilakukan oleh setiap Muslim untuk meraih ridho-Nya. Simak alasan kenapa harus menyantuni anak yatim lainnya dalam artikel ini.

Rahmatanlilalamin.or.id – Santunan kepada yatim piatu menjadi bentuk amal perbuatan mulia yang dapat kita kerjakan untuk memperbaiki keadaan anak yatim. Anak yatim adalah anak yang kehilangan orang tersayangnya yakni seorang ayah di usia yang masih kecil dan belum baligh.

Umat Islam terutama kerabat dekatnya memiliki kewajiban untuk mengurusi kehidupan, mengasuh, memberikan kenyamanan dan kasih sayang, memberi makan, serta mendidiknya seperti halnya anak kandung sendiri.

Alasan Kenapa Kita Harus Menyantuni Anak Yatim

Anak yatim merupakan salah satu golongan yang harus mendapat perhatian dari kita sebagai umat Muslim. Ia memiliki keistimewaan dan juga hak-hak yang harus dipenuhi. Dalam Al-Quran juga disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Qur’an yaitu ada 8 kali dalam bentuk tunggal, 14 kali dalam bentuk jamak dan 1 kali dalam bentuk dua (mutsanna).

Kemudian, dalam hadits Nabi juga terdapat beberapa hadits yang membahas tentang anak yatim, mulai dari batasan umurnya hingga keutamaan menyantuninya. Salah satunya adalah tentang keutamaan menyantuni anak yatim sebagai berikut.

“Barang siapa yang memelihara anak yatim dan memberinya makan dan minum niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika dia melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.”(HR. At Tirmidzi)

Berikut adalah beberapa alasan kenapa kita harus menyantuni anak yatim.

1. Merupakan Perintah Allah

Alasan yang paling tepat kenapa kita harus menyantuni anak yatim yakni karena hal itu merupakan perintah Allah. Dalam hal ini, kita dianjurkan untuk menyantuni anak yatim sehingga dapat merubah keadaannya. Allah SWT berfirman:

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu.” (QS. Al-Baqarah: 220).

Kemudian, dalam salah satu hadits Nabi disebutkan bahwa menyantuni anak yatim merupakan amal kebaikan yang dapat mengantarkan seseorang menuju surga-Nya dan menghindarkan dari siksa api neraka. Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah).

2. Anak yatim Memerlukan Perhatian

Anak yatim merupakan seorang anak yang ditinggalkan oleh sang ayah meninggal dunia. Dengan demikian, ia kehilangan sosok yang menanggung seluruh kebutuhan hidup dan juga sosok yang mencurahkan kasih sayangnya.

Melihat hal itu, seorang anak yatim berhak mendapat perhatian dan santunan umat Muslim terlebih bagi mereka yang termasuk kerabatnya. Dalam hal ini, menyantuni anak yatim sama halnya dengan memenuhi berbagai hak anak yatim mulai dari mendapat kecukupan makan dan minum, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

3. Umat Islam Dilarang Menerlantarkan dan Menghardiknya

 Dalam QS. Al-Maun disebutkan bahwa orang yang mendustakan agama ialah orang yang menghardik anak yatim dan menerlantarkan orang miskin. Dengan demikian, kita dilarang untuk menerlantarkan dan menghardik anak yatim karena hal demikian merupakan perilaku yang sewenang-wenang terhadapnya. Allah SWT Berfirman: “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (QS. Adh-Dhuha: 9)

Manfaat Memberikan Santunan Anak Yatim

Berikut adalah beberapa manfaat memberikan santunan terhadap anak yatim, semoga menjadi inspirasi dan penyemangat dalam berbagi kebaikan.

1. Dihindarkan dari siksa api neraka sehingga menjadikan hidup jauh lebih tenang.

2. Diberikan kebahagiaan yang hakiki karena telah berbagi kebahagiaan kepada anak yatim. Kebahagiaan mereka, doa-doa dari mereka tentu akan menjadi keberkahan tersendiri untuk hidup kita

3. Mengikuti dan meneladani Rasulullah SAW yang semasa hidupnya senantiasa memuliakan dan menyayangi anak yatim.

4. Mendapatkan kebermaknaan dalam hidup karena kita bisa memberikan manfaat untuk sesama. Terlebih anak yatim yang belum baligh tentu masih membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan juga bantuan dalam hidupnya.

5. Tidak ada kerugian sedikitpun saat kita menolong dan menyantuni anak yatim. Harta yang dikeluarkan bukan berkurang tapi justru akan berubah menjadi penyelamat kita kelak di akhirat nanti.

YATIM, adalah anak yang ditinggal ayahnya (meninggal) ketika usianya masih kecil, atau belum baligh. Sementara jika yang tiada adalah ibu, maka disebut dengan piatu. 

“Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).

Tidak ada satu pun anak yang menginginkan dilahirkan dalam keadaan seperti itu, dengan kondisi orang tua yang tidak lengkap, atau bahkan tanpa keduanya sama sekali. 

Maka, keberadaan mereka, “anak yatim”, seharusnya menjadi perhatian kita semua. 

Mengapa kita harus menyantuni anak yatim

Dalam Al-Qur’an, kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali, yakni 8 kali disebut dalam bentuk tunggal, 14 kali dalam bentuk jamak dan 1 kali dalam bentuk dua (mutsanna).

Al-Qur’an secara tegas mengatakan, anak yatim adalah sosok-sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. 

Allah berfirman: “Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).

Tahukah Anda, ternyata banyak sekali keutamaan-keutamaan menyayangi dan memuliakan anak yatim.

Dikutip dari buku ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ karya M. Khallurrahman Al Mahfani, begini keutamaan-keutamaan mencintai anak yatim:

1. Meraih Peluang Dekat dengan Rasulullah SAW di Surga

Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga berdekatan dengan Rasulullah SAW. 

Siapa yang tak mau berdekatan dengan Rasulullah? Dimana kedekatannya seperti jari telunjuk dengan jari tengah. Begitu dekatnya. MasyaAllah.

“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).

2. Pemelihara Anak Yatim Dijamin Masuk Surga

Jika mereka, para pemelihara anak yatim tidak bisa menjadi teman Rasulullah di surga karena suatu hal tertentu, namun ia akan tetap dijamin masuk surga.

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).

3. Diberi Gelar Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)

Ketahuilah, menyantuni anak yatim dan memberi makan mereka beserta orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.

Mengapa kita harus menyantuni anak yatim

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).

4. Allah Beri Pertolongan

Menolong anak-anak yatim dengan berbagai langkah kepedulian nyata, menjadi ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.

Mengapa kita harus menyantuni anak yatim

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).

5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat yang Pedih

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).

6. Ladang Amal Shalih untuk di Akhirat Kelak

“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Mengapa kita harus menyantuni anak yatim

7. Meraih Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik

Memelihara dan memuliakan anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). 

Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut ini:

“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).

Dengan memuliakan anak yatim, InsyaAllah kita akan diberikan keutamaan-keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat. Wallahu a’lam.

Mari berbagi kebahagiaan dengan Adik-adik Yatim. Klik di SINI. []

Mengapa kita harus menyantuni anak yatim