Show
Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, bangsa akan terpecah belah. Persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia agar tak mudah terpecah belah. Persatuan dan kesatuan sangat penting untuk mempertahakan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Jawaban. Jawaban: Karena jika tidak rasa persatuan kita bisa hancur, kita bisa terpecah belah. KOMPAS.com – Setiap warga negara harus menjaga dan mengamalkan sikap persatuan dan kesatuan. Itu sebagai upaya untuk menjaga bangsa Indonesia dari perpecahan mengingat Indonesia merupakan negara yang penuh keragaman. Dengan adanya persatuan dan kesatuan maka akan memperkokoh ketahanan dan menjaga keamanan negara. Mengapa kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan?Menjaga kerukunan dan menjalin silaturahmi. Agar tidak timbul konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Menghindari pertengkaran dan permusuhan. Kesimpulan dari Yuksinau.id yang bisa kita ambil yaitu kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan, agar tujuan nasional yang ditargetkan bisa berjalan dengan baik. You might be interested: Mengapa Sampah Harus Dipilah Berdasarkan Jenisnya? Mengapa kita harus menerapkan sikap persatuan dan kesatuan?Setelah mengetahui berbagai prinsip yang memperkuat persatuan dan kesatuan, kita harus bisa menerapkannya dalam bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan. Selain menerapkan sikap persatuan dan kesatuan, sebagai warga negara yang baik kita perlu mengetahui bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu luas. Mengapa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus terus tersambung seperti rantai?Kesimpulan dari berbagai uraian yang telah dijelaskan diatas adalah berbagai aspek dalam mempererat persatuan dan kesatuan harus terus tersambung seperti rantai agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bisa terus terjaga dengan baik. Perbedaan yang ada di Indonesia, antara lain agama, suku, etnis, budaya bahasa, maupun adat istiadat. Itulah mengapa, penting memiliki sikap persatuan dan kesatuan antarwarga masyarakat dami keutuhan bangsa dan negara. Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia bisa terpecah. Bagaimana cara memupuk persatuan dan kesatuan di lingkungan pelajar?Penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bersama di lingkungan sekolah juga berdampak positif seperti contoh berikut ini.
Bagaimana memupuk rasa persatuan dan kesatuan?Contoh sikap memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat dilakukan dengan:
Mengapa kita harus bersyukur dengan adanya nilai persatuan dan kesatuan dalam bangsa Indonesia?Jawaban: karena negara kita, dengan banyaknya suku bangsa seharusnya kita saling dapat menghormati dan menghargai dalam persatuan dan kesatuan. Apakah yang bisa dilakukan oleh seorang siswa dalam menjaga persatuan dan kesatuan di sekolahnya?Contoh sikap mencerminkan persatuan dan kesatuan di sekolah Mengerjakan tugas-tugas dari Tutor bersama teman-teman tanpa membedakan suku, budaya maupun agama. Saling menghargai dan menghormati. Menghargai pendapat teman. Gotong royong membersihkan tempat belajar bersama. Bagaimana cara kita memupuk persatuan dan kesatuan yang sesuai dengan Pancasila tuliskan tiga cara?-gotong royong membantu warga atau masyarakat yang terkena musibah. -Menghormati perbedaan pendapat yang ada. -dengan bersikap patriotisme. -Menghormati keberagaman yang ada di indonesia. Bagaimana cara memupuk rasa persatuan pada lingkungan kehidupan kita sehari hari?Berikut adalah 5 contoh sikap yang mampu memupuk rasa persatuan dan kesatuan:
Bagaimana cara kita memupuk persatuan dan kesatuan yang sesuai dengan Pancasila?Berikut tiga cara yang bisa kita lakukan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan sesuai dengan Pancasila :
Pancasila, Pendidikan Karakter, dan Tri Kaya Parisudha, Artikel ini pertanggal 30 Juni 2021 telah dilihat oleh 20.136 (dua puluh ribu seratus tiga puluh enam) orang. Artikel ini ditayangkan pada Website LPMP Provinsi NTB pertama kali tanggal 1 Juni 2020. Hal ini diungkapkan oleh Drs. I Made Murta Astawa, M.Pd. (Widyaprada) selaku penulis artikel tersebut. Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa ternyata artikel sederhana ini diapresiasi oleh masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih dan merasa bangga atas saran, masukan, dan dukungan warga LPMP Provinsi NTB terutama Kepala LPMP Provinsi NTB terhadap karya yang sederhana ini. Kesederhanaan Tulisan ini dapat dilihat, baik dari segi tata bahasa, tulisan, dan konten. Pada intinya Artikel tersebut mudah-mudahan dapat bermanfaat dan dapat diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tepat tanggal 1 Juni Bangsa Indonesia memperingati Hari Lahirnya Pancasila. Pancasila dapat menjadi basis pendidikan karakter yang khas di Indonesia, dengan fokus keberagaman, toleransi, dan keadlian sosial. Keragaman nilai dalam Pancasila merupakan modal dasar pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian, tanggung jawab, kebenaran, keindahan, kebaikan, dan keimanan. Pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik. Pancasila mengajarkan Bangsa Indonesia untuk selalu percaya dan bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa, Menjujung Kemanusiaan, Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan, Kekeluargaan menjadi prioritas Utama, dan Penerapan Perilaku yang adil kepada seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila perlu diamalkan, diinternalisasikan, diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila dapat dirincikan sebagai berikut :
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan 6 (enam) Indikator sebagai Profil Pelajar Pancasila. Enam Profil Pelajar Pancasila tersebut adalah: 1. Pertama, bernalar kritis agar bisa memecahkan masalah. Hal ini berhubungan dengan kemampuan kognitif. 2. Kedua, kemandirian, yaitu siswa secara independen termotivasi meningkatkan kemampuannya, bisa mencari pengetahuan serta termotivasi. 3. Ketiga, adalah kreatif, di mana siswa bisa menciptakan hal baru, berinovasi secara mandiri, dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya. 4. Keempat, gotong-royong, di mana siswa mempunyai kemampuan berkolaborasi yang merupakan softskill utama yang terpenting di masa depan agar bisa bekerja secara tim. 5. Kelima, kebinekaan global yang merupakan upaya agar siswa mencintai keberagaman budaya, agama dan ras di negaranya serta dunia, sekaligus menegaskan mereka juga warga global. 6. Keenam, berakhlak mulia. Di sinilah moralitas, spiritualitas, dan etika berada. Sudah pasti pendidikan karakter akan menjadi salah satu pilar inti. Penguatan Pendidikan Karakter dilakukan sejak dini, agar setelah dewasa peserta didik memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tri Kaya Parisudha terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni berfikir yang baik yang disebut dengan Manacika Parisudha, (2) berkata yang baik yang disebut dengan Wacika Parisudha, dan (3) berprilaku yang baik atau yang disebut dengan Kayika Parisudha.
Dari ketiga bagian Tri Kaya Parisudha itu sangatlah berhubungan satu sama lain. Untuk mencapai keharmonisan di dalam dunia ini kita harus selaras dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan kita. keselarasan ketiga ini sering disebut dengan Integritas. Dengan harapan apabila kita sudah berpikir yang baik , kita pasti akan berkata yang baik pula dan melakukan perbuatan yang baik juga. Dalam Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBBM) sangat relevan dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, Pendidikan Karakter, dan Tri Kaya Parisudha. Pancasila, Pendidikan Karakter, dan Tri Kaya Parisudha adalah tiga hal yang selaras dan harus diamalkan, diinternalisasikan, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam berkehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Nilai-nilai Pancasila bukan untuk dihafal, Pendidikan Karakter tidak sekedar diwacanakan, dan Tri Kaya Parisudha “Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan” harus diselaraskan. Integritas merupakan Keselarasan Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan. Integritas hal yang paling utama dalam Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBK/WBBM) dan merupakan kata kunci keberhasilan reformasi birokrasi. Tampa adanya integritas yang tinggi jangan harap pembangunan ZI WBK/WBBM akan berhasil dan kualitas pelayanan kepada masyarakat/publik akan tinggi/prima. Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani ZI WBK/WBBM, Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peran yang sangat penting, strategis, dan paling utama. Secanggih apapun IT tampa didukung oleh SDM yang andal tidak akan bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat/publik. Keandalam SDM bisa dilihat dari jasmani maupun rohaninya. Untuk itu Pancasila, Pendidikan Karakter, dan Tri Kaya Parisudha harus diimplementasikan dan diinternalisasikan dalam menjalankan tugas serta dijadikan pondasi dalam rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan sehingga tercipta Pelayanan Prima |